40
Novia Zalmita, 2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PROBLEM BASED LEARNING
TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIRKREATIF PESERTA DIDIK PADA MATAPELAJARAN GEOGRAFI
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Minat Geografi 3berjumlah 27peserta didik yang bertindak sebagai kelas eksperimen, sehingga jumlah seluruh peserta didik yang terlibat dalam penelitian
ini adalah 54peserta didik.
E. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data
Ada beberapa teknik yang bisa dipergunakan untuk mengumpulkan data.Masing-masing memiliki fungsi yang berbeda dan digunakan sesuai tujuan
penelitian dan jenis data yang ingin didapatkan serta keadaan subjek penelitian.Untuk memperoleh data dalam penelitian ini digunakan empat macam
instrumen yang terdiri daristudi literatur, tes keterampilan berpikir kreatif, observasi, dan angket kuesioner.
1. Studi Literatur
Studi literatur dimaksudkan untuk mendapatkan sejumlah data berupa teori dan konsep yang berkaitan dengan permasalahan penelitian. Teori ini akan
digunakan sebagai pedoman untuk memperkuat informasi atau sebagai landasan pemikiran dalam penulisan penelitian ini.
2. TesKeterampilan Berpikir Kreatif
Menurut Hasan 2009:16 “Tes adalah sederetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan,
intelegensi, dan kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok
.” Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes subjektif atau subjective test yaitu tes essay yang berupa butir soal atau tugas yang jawabannya
diisi oleh peserta tes dengan gagasan-gagasan deskriptif dan argumentatif Munthe, 2013: 106.
Bentuk ini dipilih peneliti karena dalam tes essay sangat cocok untuk mengukur hasil belajar yang kompleks seperti halnya dengan keterampilan
berpikir kreatif, baik dari domain maupun dari segi tingkat kesulitan, khususnya domain kognitif dan afektif. Dalam penelitian ini data yang diambil merupakan
data kuantitatif.Tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur keterampilan
41
Novia Zalmita, 2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PROBLEM BASED LEARNING
TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIRKREATIF PESERTA DIDIK PADA MATAPELAJARAN GEOGRAFI
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
berpikir kreatif. Pemberian tes dilakukan sebelum dan setelah peserta didik diberikan perlakuan model pembelajaran problem based learningpada kelas
eksperimen dan kelas kontrol yang diberikan perlakuan berbeda. Untuk mengetahui kelayakan perangkat tes pengambilan data dalam
penelitian ini, terlebih dahulu dilakukan uji validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran butir soal.Secara rinci penjelasan uji prasyarat instrument
diuraikan sebagai berikut.
a. Validitas Butir Soal
Validitas berkenaan dengan tingkat kesahihan suatu instrument sehingga betul-betul mengukur apa yang seharusnya diukur. Instrument yang valid berarti
alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data mengukur itu valid. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya
diukur. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan teknik Korelasi Product Moment Pearson Furqon, 2009:103:
2 2
2 2
Y Y
N X
X N
Y X
XY N
r
XY
Keterangan: r
xy
= koefisien korelasi X= skor tiap butir soal
Y= skor total yang benar dari tiap subyek N= jumlah sampel
Untuk menginterpretasi koefisien korelasi yang telah diperoleh digunakan tabel nilai r product moment, dengan taraf signifikansi 5, artinya kebenaran atau
dalam hal ini validitasnya mencapai 95.Jika r
xy hitung
r
xy
, maka soal tersebut tidak valid dan jika r
xy hitung
r
xy tabel
maka soal tersebut valid.Setelah dilakukan uji coba instrumen didapatkan hasil validitas tes. Distribusi hasil uji coba instrumen
tes ditunjukkan oleh Tabel 3.3
42
Novia Zalmita, 2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PROBLEM BASED LEARNING
TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIRKREATIF PESERTA DIDIK PADA MATAPELAJARAN GEOGRAFI
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.3 Distribusi Hasil Uji Coba Validitas Butir Soal
No. Validitas
Nomor Soal Jumlah
1 Sangat signifikan
1, 7, 13, 14, 16 5
2 Signifikan
2, 3, 6, 11 4
3 Tidak signifikan
4, 5, 8, 9, 10, 12, 15 7
Jumlah 16
Berdasarkan hasil
perhitungan menunjukkan
bahwa lima
soal dikategorikan sangat signifikan, empat soal dikatogorikan signifikan, dan tujuh
soal dikategorikan tidak signifikan hasil perhitungan terlampir.
b. Reliabilitas Tes
Mendapatkan skala pengukuran instrumen yang baik, harus dilakukan pengujian reliabilitas. Reliabilitas adalah ketetapan suatu tes apabila diujikan pada
subjek yang sama. Ketetapan ini pada dasarnya dapat diketahui dengan melihat kesejajaran hasil.MenurutSugiyono 2010:186 untuk menentukan reliabilitas tes
uraian menggunakan rumus KR. 20 Kuder Richardson sebagai berikut.
2 2
11
1 S
pq S
n n
r
Keterangan: r
11
= reliabilitas instrument n = jumlah item dalam instrumen
p= proporsi subyek yang menjawab item yang benar q= proporsi subyek yang menjawab item yang salah
q=1-p
pq
= jumlah hasil perkalian antara pvdan q S= standar deviasi dari tes
Tolak ukur untuk menginterpretasikan derajat reliabilitas instrumen dapat dilihat pada Tabel 3.4
Tabel3.4
43
Novia Zalmita, 2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PROBLEM BASED LEARNING
TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIRKREATIF PESERTA DIDIK PADA MATAPELAJARAN GEOGRAFI
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Klasifikasi Analisis Reliabilitas Tes
Nilai r Interpretasi
0 ˂ r ˂ 0.2 Sangat rendah
0.2 ≤ r ˂ 0.4 Rendah
0.4 ≤ r ˂ 0.6 Cukup
0.6 ≤ r ˂ 0.8 Tinggi
0.8 ≤ r ≤ 1 Sangat tinggi
Sumber: Ruseffendi dalam Yosada, 2009: 81 Berdasarkan hasil uji coba, diperoleh
85 .
r
yang berada pada kategori sangat tinggi.Sehingga dapat dikatakan bahwa perangkat instrumen tes
keterampilan berpikir kreatif yang diuji coba memiliki reliabilitas yang sangat baik.
c. Tingkat Kesukaran Soal
Uji tingkat kesukaran dilakukan untuk mengetahui tingkat kesukaran suatu soal.Uji ini penting agar suatu perangkat soal tidak didominasi oleh soal yang
mudah atau sukar saja.Tingkat kesukaran untuk setiap item menunjukkan apakah butir soal tergolong sukar, sedang, atau mudah.Untuk menghitung tingkat
kesukaran tiap butir soal berbentuk uraian digunakan rumus sebagai berikut.
100
B A
B A
I I
S S
TK
Keterangan: S
A
= jumlah skor kelompok atas S
B
= jumlah skor kelompok bawah I
A
= jumlah skor ideal kelompok atas I
B
= jumlah skor ideal kelompk bawah Klasifikasi untuk menginterpretasikan tingkat kesukaran digunakan
klasifikasi sebagai berikut. Tabel 3.5
Klasifikasi Tingkat Kesukaran
Tingkat Kesukaran Interpretasi
TK=0,00 Terlalu sukar
44
Novia Zalmita, 2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PROBLEM BASED LEARNING
TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIRKREATIF PESERTA DIDIK PADA MATAPELAJARAN GEOGRAFI
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
0,00 TK 0,30 Sukar
0,30 TK 0,70 Sedang
0,70 TK 1,00 Mudah
TK = 1,00 Terlalu mudah
Sumber: Yosada, 2009: 84 Berdasarkan analisis taraf kesukaran untuk tiap butir soal, diperoleh
rekapitulasi taraf kesukaran yang ditunjukkan pada Tabel 3.6 Tabel 3.6
Rekapitulasi Taraf Kesukaran
Kategori taraf kesukaran Nomor soal
Jumlah soal
Sedang 1, 2, 3, 6, 8, 11, 13, 14, 15
9 Sukar
4, 5, 7, 10, 12, 16 6
Sangat Sukar 9
1
Jumlah 16
Berdasarkan hasil perhitungan pada 16 soal uraian menunjukkan bahwa sembilan soal dikategorikan sedang, enam soal dikategorikan sukar dan satu soal
dikategorikan sangat sukar hasil perhitungan terlampir.
d. Daya Pembeda Soal
Daya pembeda sebuah soal adalah kemampuan soal tersebut untuk dapat membedakan antara kemampuan peserta didik pada kelompok atas peserta didik
berkemampuan tinggi dengan kemampuan peserta didik pada kelompok bawah peserta didik berkemampuan rendah.Sebuah soal dikatakan memiliki daya
pembeda yang baik bila memang peserta didik yang pandai dapat mengerjakan dengan baik, dan peserta didik yang kurang tidak dapat mengerjakan dengan
baik.Perhitungan daya pembeda setiap butir soal menggunakan rumus berikut.
B A
B B
A A
P P
J B
J B
DP
Keterangan: DP
= daya pembeda J
A
= banyaknya peserta kelompok atas J
B
= banyaknya peserta kelompok bawah
45
Novia Zalmita, 2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PROBLEM BASED LEARNING
TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIRKREATIF PESERTA DIDIK PADA MATAPELAJARAN GEOGRAFI
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
B
A
= banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu benar B
B
= banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu benar
P
A
= proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar P
B
= proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Adapun kriteria untuk menentukan daya pembeda adalah sebagai berikut.
Tabel 3.7 Klasifikasi Daya Pembeda
Daya Pembeda Interpretasi
DP 0,00 Sangat rendah
0,00 DP 0,20 Rendah
0,20 DP 0,40 Cukupsedang
0,40 DP 0,70 Baik
0,70 DP 1,00 Sangat baik
Sumber: Arikunto, 2008 Setelah dilakukan uji coba instrumen didapatkan hasil distribusi daya
pembeda soal seperti yang ditunjukkan pada Tabel 3.8 Tabel 3.8
Rekapitulasi Daya Pembeda
Kategori Nomor Soal
Jumlah Soal
Sangat buruk 4
1 Sangat rendah
8 1
Rendah 2
1 Sedang
3, 5, 6, 9, 12 5
Baik 10, 14
2 Sangat baik
1, 7, 11, 13, 15, 16 6
Jumlah 16
Hasil perhitungan pada Tabel 3.8 menunjukkan bahwa satu soal dikategorikan sangat buruk, satu soal dikatogorikan sangat rendah, satu soal
dikatogorikan rendah, lima soal dikatogorikan sedang, dua soal dikatogorikan baik dan enam soal dikategorikan kriteria sangat baik hasil perhitungan terlampir.
Berdasarkan hasil analisis pengujian validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda setiap butir soal, maka ada beberapa soal yang baik
dan kurang baik. Untuk soal yang kurang baik akan dilakuan perbaikan atau revisi
46
Novia Zalmita, 2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PROBLEM BASED LEARNING
TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIRKREATIF PESERTA DIDIK PADA MATAPELAJARAN GEOGRAFI
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
tergantung kepada analisis yang telah dilakukan terkait kriteria soal yang bersangkutan. Berikut ini adalah rekapitulasi analisis uji coba instrumen tes uraian
yang bisa digunakan, direvisi ataupun dibuang yang disajikan pada Tabel 3.9 Tabel 3.9
Rekapitulasi Analisis Uji Coba Instrument Tes Uraian
No Soal
Validitas Reliabilitas
Tingkat Kesukaran
Daya Pembeda Ket
Nilai Ket
Nilai Ket
Nilai Ket
Nilai Ket
1 0.62
Valid
0.85 Sangat
tinggi 0.34
Sedang 0.85
Sangat baik
Dipakai 2
0.45 Valid
0.53 Sedang
0.19 Rendah
Dipakai 3
0.52 Valid
0.52 Sedang
0.26 Sedang
Dipakai 4
-0.35 T.Valid
0.11 Sukar
-0.37 Sangat
buruk Dibuang
5 0.29
T. valid 0.19
Sukar 0.30
Sedang Dibuang
6 0.43
Valid 0.41
sedang 0.37
Sedang Dipakai
7 0.61
Valid 0.23
Sukar 0.96
Sangat baik
Dipakai 8
0.18 T. valid
0.31 Sedang
0.00 Sangat
rendah Dibuang
9 0.11
T. valid 0.00
Sangat sukar
0.22 Sedang
Dibuang 10
0.39 T. valid
0.18 Sukar
0.52 Baik
Direvisi 11
0.53 Valid
0.54 Sedang
0.78 Sangat
baik Dipakai
12 0.14
T. valid 0.16
Sukar 0.33
Sedang Dibuang
13 0.61
Valid 0.42
Sedang 1.00
Sangat baik
Dipakai 14
0.59 Valid
0.36 Sedang
0.44 Baik
Dipakai 15
0.32 T. valid
0.66 Sedang
0.70 Sangat
baik Dibuang
16 0.58
Valid 0.18
Sukar 0.89
Sangat baik
Dipakai
Sumber: Hasil pengolahan data, 2014
3. Observasi
MenurutRiduwan 2011:76 “Observasi yaitu melakukan pengamatan
secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan.”Selanjutnya Sudjana 2005:199 mengemukakan bahwa “Observasi
merupakan teknik pengumpulan data yang tidak menggunakan perkataan atau
47
Novia Zalmita, 2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PROBLEM BASED LEARNING
TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIRKREATIF PESERTA DIDIK PADA MATAPELAJARAN GEOGRAFI
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
tidak di sertai dengan komunikasi lisan.”Observasi dalam penelitian ini digunakan
untuk mengumpulkan semua data tentang sikap peserta didik dan guru dalam pembelajaran, interaksi antara peserta didik dan guru, serta interaksi antar peserta
didik dengan peserta didik lainnya dalam pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran PBL untuk meningkatkan keterampilan berpikir kreatif.
Observasi dilakukan selama lima pertemuan. Pada setiap pertemuannya, observasi dilakukan sejak awal pembelajaran sampai dengan guru menutup
pembelajaran dengan cara mengisi lembar observasi yang telah disediakan. Lembar observasi terdiri dari dua bagian yaitu lembar observasi kemampuan guru
mengelola pembelajaran geografi denganmodel pembelajaran berbasis masalah problem based learningPBL dan lembar observasi aktifitas keterampilan
berpikir kreatif peserta didik dalam pembelajaran geografi dengan model pembelajaran berbasis masalah problem based learningPBL.
4. Angket
Angket ditujukan untuk memperoleh tanggapan dan respon peserta didik setelah melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran
PBLdalam meningkatkan keterampilan berpikir kreatif dan diukur dengan skala Likert.Skala ini termasuk kategori non-tes.
Menurut Sugiyono 2010:134 “Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena
sosial.” Bentuk skala Likert yang digunakan dalaminstrumen penelitian ini adalah dalam bentuk checklist.Jawaban responden dibagi menjadi empat kategori, yaitu
sebagai berikut. Tabel 3.10
Skor Jawaban Setiap Item Instrumen Respon Atau Tanggapan Peserta Didik
Kategori Skor
Selalu 4
Sering 3
Kadang-kadang 2
Tidak pernah 1
Sumber: Sugiyono, 2010
48
Novia Zalmita, 2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PROBLEM BASED LEARNING
TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIRKREATIF PESERTA DIDIK PADA MATAPELAJARAN GEOGRAFI
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Jumlah keseluruhan butir pertanyaan adalah 20, sehingga skor maksimal ideal setiap peserta didik adalah 20 ×4 = 80 dan skor minimal ideal adalah 20 × 1
= 20. Skor maksimal untuk setiap pernyataan adalah 27 × 4 = 108 dan skor minimal adalah 27× 1 = 27.
F. Teknik Analisis Data