Lina Yumnaningsih, 2013 Kontribusi Kelengkapan Fasilitas Menggambar Manual Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada
Standar Kompetensi Menggambar Konstruksi Langit-Langit Di SMK Negeri 2 Tasikmalaya Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan penjelasan-penjelasan tersebut, maka metode yang sesuai digunakan untuk penelitian ini adalah dengan metode asosiatif karena ditujukan
untuk menghubungkan antara dua variabel atau lebih dengan mengumpulkan data dan informasi yang lengkap dan terperinci. Data yang digunakan yaitu data
kuantitatif. Karena masalah yang diteliti sejalan dengan maksud penelitian ini, yaitu untuk memecahkan dan mengungkapkan permasalahan seberapa besar
Kontribusi Kelengkapan Menggambar Manual terhadap Motivasi Belajar Siswa pada Standar Kompetensi Menggambar Konstruksi Langit-Langit di SMK Negeri
2 Tasikmalaya.
3.3 Definisi Operasional
Definisi operasional dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memperjelas dan memberi batasan pada ruang lingkup penelitian. Adapun definisi operasional
dalam penelitian ini sebagai berikut: 1.
Kontribusi adalah sumbangan Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002:592. Yang dimaksud kontribusi dalam penelitian ini adalah
sumbangan dari variabel X terhadap variabel Y yaitu sumbangan atau sokongan dari kelengkapan fasilitas menggambar manual yang diberikan
sekolah unuk menunjang motivasi belajar siswa di SMK Negeri 2 Tasikmalaya.
2. Fasilitas adalah kelengkapan yang menunjang belajar siswa di sekolah.
fasilitas belajar identik dengan sarana prasarana pendidikan. Mulyasa 2005 dalam Manajemen Berbasis Sekolah menyatakan bahwa, yang
dimaksud dengan sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan menunjang proses pendidikan,
khususnya proses belajar mengajar, seperti gedung, ruang kelas, meja kursi, serta alat-alat dan media pengajaran
.
3. Motivasi dapat timbul dari dalam diri individu dan dapat pula timbul
akibat pengaruh dari luar dirinya. motivasi adalah suatu dorogan yang timbul dari diri seseorang atau pengaruh dari orang lain untuk melakukan
tindakan untuk mencapai tujuan tertentu.
Lina Yumnaningsih, 2013 Kontribusi Kelengkapan Fasilitas Menggambar Manual Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada
Standar Kompetensi Menggambar Konstruksi Langit-Langit Di SMK Negeri 2 Tasikmalaya Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
3.4 Teknik Pengambilan Sampel
3.4.1 Populasi
Menurut Sugiyono 2011 : 80 “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyeksubyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Tasikmalaya yang berjumlah 82 siswa.
Tabel 3.1 Populasi Penelitian Kelas
Jumlah Siswa XII
82 Jumlah
82
Sumber : TU SMK Negeri 2 Tasikmalaya
3.4.2 Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang di miliki oleh populasi tersebut Sugiyono, 2011 : 81. Menentukan sampel didasarkan pada
populasi yang menjadi sumber data. Sampel penelitian merupakan sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data yang dianggap mewakili seluruh
populasi secara representatif. Untuk menentukan banyaknya sampel dalam penelitian ini, digunakan
pedoman dari Arikunto 2010: 131, yang berpendapat sebagai berikut “apabila
subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat
diambil 10-15 atau 20- 25 atau lebih”.
Dalam penelitian ini penarikan sampel sebesar 82 orang siswa yaitu jumlah seluruh siswa kelas XI. Karena populasi pada penelitian ini subjek
berjumlah kurang dari 100 orang.
Lina Yumnaningsih, 2013 Kontribusi Kelengkapan Fasilitas Menggambar Manual Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada
Standar Kompetensi Menggambar Konstruksi Langit-Langit Di SMK Negeri 2 Tasikmalaya Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
3.5 Variabel dan Paradigma Penelitian
3.5.1 Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono 2011 : 38.
Dalam penelitian yang mempelajari pengaruh sesuatu treatment, terdapat variabel penyebab X atau variabel bebas independenta variable dan variabel
akibat Y atau variabel terikat, tergantung, atau idependent variable Arikunto, S. 2010 : 169
Berdasarkan identifikasi masalah dan rumusan masalah, variabel-variabel dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Variabel X : Kelengkapan Fasilitas Menggambar Manual pada Standar
Kompetensi Menggambar Konstruksi Langit-Langit. b.
Variabel Y : Motivasi Belajar Siswa SMK Negeri 2 Tasikmalaya
Secara skematik hubungan antara variabel tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3.1. Hubungan Antara Variabel X dan Variabel Y
3.5.2 Paradigma Penelitian
Paradigma penelitian merupakan kerangka berpikir yang menjelaskan bagaimana cara pandang peneliti terhadap fakta kehidupan sosial dan perlakuan
peneliti terhadap ilmu atau teori, yang dikonstruksi sebagai suatu pandangan yang mendasar dari suatu disiplin ilmu tentang apa yang menjadi pokok persoalan yang
Variabel X Kelengkapan Fasilitas
Menggambar Manual Variabel Y
Motivasi Belajar Siswa pada Standar Kompetensi Menggambar
Konstruksi Langit-Langit
Lina Yumnaningsih, 2013 Kontribusi Kelengkapan Fasilitas Menggambar Manual Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada
Standar Kompetensi Menggambar Konstruksi Langit-Langit Di SMK Negeri 2 Tasikmalaya Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
semestinya dipelajari. Paradigma penelitian dibuat untuk mempermudah menganalisis dan menggambarkan pola pemikiran peneliti.
Untuk memperjelas gambar tentang variabel-variabel penelitian, dibawah ini dibuat paradigma penelitian sebagai kerangka pemikiran dalam penelitian.
Keterangan: : Lingkup Penelitian
: Arah Penelitian
Gambar 3.2. Paradigma Penelitian
3.6 Data dan Sumber Data Penelitian
3.6.1 Data Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto 2010:161 bahwa data adalah hasil pencatatan peneliti, baik yang berupa fakta ataupun angka. data diperlukan sebagai bahan
yang akan diolah dan dianalisis sebagai bagian dari analisis penelitian. Jenis data dalam suatu penelitian sangatlah penting, karena menyangkut
validitas dan objektifitas dari data itu sendiri yang erat hubungannya dengan
Siswa Program Keahlian
Teknik Gambar Bangunan
SMKN 2 TASIKMALAYA
Kelangkapan Fasilitas Menggambar Manual
Variabel X Aspek yang diungkap:
1. Peralatan manual
yang menunjang 2.
Fasilitas sarana dan prasarana
belajar 3.
Sumber bahan ajar yang menunjang
Motivasi belajar Siswa pada Standar Kompetensi
Menggambar Konstruksi Langit- Langit
Variabel Y Aspek yang di ukur:
Motivasi intrinsik dan ekstrinsik
Temuan Penelitian
Kesimpulan dan Saran
Lina Yumnaningsih, 2013 Kontribusi Kelengkapan Fasilitas Menggambar Manual Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada
Standar Kompetensi Menggambar Konstruksi Langit-Langit Di SMK Negeri 2 Tasikmalaya Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
penarikan kesimpulan yang tepat sesuai dengan tujuan penelitian. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah:
a. Data untuk variabel X diperoleh dari jawaban yang diberikan responden
siswa program keahlian teknik gambar bangunan kelas XI tahun ajaran 20112012.
b. Data untuk variabel Y diperoleh dari jawaban yang diberikan responden
siswa program keahlian teknik gambar bangunan kelas XI tahun ajaran 20112012.
3.6.2 Sumber Data Penelitian
Sumber data menurut Suharsimi Arikunto 2010:172 adalah subjek dari mana data dapat diperoleh.
Riduwan 2011 : 69 jenis sumber data terbagi menjadi: 1.
Data primer, yaitu data yang dihimpun langsung oleh peneliti 2.
Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari tangan kedua.
Adapun yang menjadi sumber data pada penelitian ini adalah data fasilitas studio gambar dan siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan
SMK Negeri 2 Tasikmalaya.
3.7 Teknik Pengumpulan Data
Sugiyono 2011:224 mengemukakan bahwa: “Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan
berbagai cara. Bila dilihat dari setting-nya, data dapat dikumpulkan pada setting alamiah natural setting, pada laboratorium dengan metode eksperimen, di rumah
dengan berbagai responden, pada suatu seminar, diskusi, di jalan dan lain-lain. Selanjutnya bila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka teknik
pengumpulan data dapat dilakukan dengan interview wawancara, kuesioner angket, obser
vasi pengamatan, dan gabungan ketiganya”.
Lina Yumnaningsih, 2013 Kontribusi Kelengkapan Fasilitas Menggambar Manual Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada
Standar Kompetensi Menggambar Konstruksi Langit-Langit Di SMK Negeri 2 Tasikmalaya Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik kuesioner angket.
Teknik Kuesioner Angket
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangakat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
untuk dijawabnya Sugiyono, 2011 : 142. Teknik angket merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti
untuk dapat mengungkapkan data dari variabel X dan variabel Y, melalui pertanyaan-pertanyaan tertulis yang disampaikan peneliti kepada responden.
Dalam penelitian ini, teknik angket ini digunakan dengan tujuan untuk mencari jawaban tertulis khususnya dari responden siswa mengenai kontribusi
kelengkapan menggambar manual terhadap motivasi belajar siswa pada Standar Kompetensi Menggambar Konstruksi Langit-Langit Program Keahlian Teknik
Gambar Bangunan di SMK Negeri 2 Tasikmalaya. Teknik angket ini digunakan untuk mengumpulkan data mengenai variabel X dan variabel Y.
3.8 Kisi-Kisi dan Instrumen Penelitian