commit to user 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Ekonomi Internasional Ilmu ekonomi internasional mempelajari pemenuhan kebutuhan manusia
melalui aktifitas perdagangan internasional. Ilmu ekonomi internasional berusaha untuk mempelajari bagaimana hubungan ekonomi antar satu negara dengan
negara lain dapat mempengaruhi alokasi sumber daya, baik antara dua negara tersebut maupun antara beberapa negaraNopirin, 1995: 1. Cakupan ekonomi
internasional jauh lebih luas jika dibandingkan dengan perdagangan internasional Perdagangan internasional hanya menitikberatkan pada pertukaran barang dan
jasa. Perdagangan antar negara sering timbul karena adanya perbedaan harga barang diberbagai negara. Perdagangan antar negara berguna untuk memperoleh
barang demi memenuhi kebutuhan dalam negeri dan untuk megekspor barang keluar negeri demi memperoleh keuntungan karenanya. Perdagangan
internasional dianggap sebagai suatu akibat dari adanya interaksi antara permintaan dan penawaran yang bersaing.
Permintaan dan penawaran akan tampak dalam bentuknya yang sudah dikenal, serta merupakan suatu interaksi dari kemungkinan produksi dan
preferensi konsumen Lindert dan Kindleberger, 1990: 16. Menurut Halwani 2002: 17 pada awalnya proses perdagangan internasional merupakan pertukaran
dalam arti perdagangan tenaga kerja dengan barang dan jasa lainnya. Perdagangan
7
commit to user 8
internasional selanjutnya diikuti dengan perdagangan barang dan jasa sekarang saat terjadinya transaksi dengan kompensasi barang dan jasa di kemudian hari.
Perdagangan internasional berkembang hingga pertukaran antar negarainternasional dengan aset – aset yang mengandung resiko seperti saham,
valas, dan obligasi yang saling menguntungkan kedua belah pihak, bahkan semua negara yang terkait didalamnya. Perdagangan internasional memungkinkan setiap
negara melakukan diversifikasi atau penganekaragaman kegiatan perdagangan yang dapat meningkatkan pendapatan mereka. Perdagangan internasional
dianggap perlu bagi negara – negara didunia, diantaranya adalah karena: a. Keanekaragaman kondisi produksi
Keanekaragaman kondisi produksi dapat mendorong suatu negara melakukan perdagangan internasional. Keterbatasan kemampuan negara,
terutama berkaitan dengan memproduksi suatu barang akan dapat diminimalisir dengan adanya perdagangan internasional. Kebutuhan yang
tidak dapat dipenuhi dapat diperoleh melalui perdagangan internasional. b. Penghematan harga
Peningkatan produksi dapat mengakibatkan produksi mencapai rata – rata biaya produksi yang rendah. Semakin banyak jumlah produksi, maka
penghematan biaya dapat terjadi, inilah mengapa diperlukannya perdagangan internasional.
c. Perbedaan selera Perbedaan selera antar negara dapat menimbulkan keuntungan dalam
perdagangan internasional. Keuntungan perdagangan internasional
commit to user 9
diperoleh ketika suatu negara dapat memproduksi sesuatu yang dibutuhkan negara lain.
2. Teori Klasik a. Absolute Advantage
Pemikiran Adam Smith ini menerangkan bagaimana perdagangan internasional dapat menguntungkan kedua belah pihak. Sebagai contoh, suatu
negara dapat memproduksi barang tertentu, misalnya barang X yang mempunyai keunggulan dalam bidang pengolahan manufacture dibandingkan dengan mitra
dagangnya yang mempunyai keunggulan dalam memproduksi barang Y yang merupakan komoditi pertanian.
Masing – masing negara lebih mengkonsentrasikan produksi mereka pada barang – barang yang secara mutlak absolute mempunyai keunggulan.
Kemudian mengekspor barang tersebutyang merupakan kelebihan atau surplus untuk pemenuhan kebutuhan maupun konsumsi dalam negerinya kepada mitra
dagangnya. Proses inilah yang dijadikan dasar utama dalam perdagangan internasionalHalwani, 2002: 20.
Teori yang juga dikenal dengan nama teori murni pure theory perdagangan internasional ini menitikberatkan pada besaran variabel riil. Semakin
banyak pekerja yang dipergunakan dalam menghasilkan suatu barang, maka akan semakin tinggi pula nilai dari suatu barang tersebut. Teori ini menganggap tenaga
kerja bersifat homogen, meskipun hal tersebut tidaklah benar, serta terdapat faktor – faktor lain selain tenaga kerja yang mempengaruhi nilai suatu barang. Teori
absolute advantage menjelaskan tentang spesialisasi serta keuntungan dan
commit to user 10
perdagangan secara lebih sederhana. Prinsip dari teori ini tidak dapat dilepaskan meskipun pada teori – teori selanjutnya tidak dipergunakan lagi.
b. Comparative Advantage Teori yang dikemukakan oleh J. S Mill ini menerangkan bahwa suatu
negara akan memproduksi barang yang memiliki comparative advantage yang terbesar lalu kemudian diekspor keluar negeri dan mengimpor barang yang
memiliki biaya yang besar bila diproduksi sendiri oleh negara tersebut. Teori menyatakan bila nilai tukar yang dipakai dalam perdagangan oleh negara –
negara tersebut sama dengan harga dalam negeri suatu negara, maka keuntungan perdagangan hanya akan diperoleh oleh salah satu negara saja.
c. Comparative Cost David Ricardo berpendapat setiap negara akan memiliki keunggulan
komparatif selama rasio harga antar negara berbeda pada saat tidak ada perdagangan diantara negara tersebut. Sebenarnya teori ini memiliki kesamaan
dengan teori yang dikemukakan oleh J. S Mill, yang membedakan adalah dalam comparative advantage
sejumlah tenaga kerja menghasilkan output yang berbeda – beda di tiap negaranya. Sedangkan comparative cost, untuk mengasilkan suatu
output dibutuhkan waktu yang beragam antara satu negara dengan negara lain. Perdagangan yang dilakukan diantara negara – negara tersebut dapat
menghasilkan spesialisasi yang berdampak pada peningkatan efisiensi dalam produksi. Teori ini juga menyatakan bahwa perdagangan dapat terjadi karena
adanya perbedaan rasio biaya komoditi dan tidak tergantung pada masing –
commit to user 11
masing biaya absolut yang diukur dengan masukanLindert dan Kindleberger, 1990: 25.
d. Competitive Advantage Michael E. Porter dalam bukunya yang terkenal, The Competitive
Advantage of Nation mengemukakan tentang tidak adanya korelasi langsung
antara dua faktor produksisumber daya alam yang melimpah dan sumber daya manusia yang melimpah yang dimiliki suatu negara, yang dimanfaatkan menjadi
keunggulan daya saing dalam perdagangan internasionalHalwani, 2002: 54. Banyak negara didunia yang memiliki sumber daya manusia yang
melimpah tetapi memiliki tingkat motivasi bekerja dan prestasi yang rendah, karena murahnya upah di negara tersebut. Negara – negara seperti Indonesia,
Pakistan, dan India memiliki jumlah tenaga kerja yang besar, tetapi dengan rendahnya upah di negara – negara tersebut jumlah tenaga kerja tidak dapat
dijadikan keunggulan kompetitif tersendiri jika dibandingkan negara – negara maju seperti Jepang, Swiss, Jerman. Porter mengatakan bahwa peran pemerintah
merupakan hal yang penting untuk meningkatkan daya saing negara tersebut selain faktor produksi yang ada.
Porter mengembangkan model yang dikenal sebagai Model Berlian. Model ini menerangkan empat faktor yang menentukan industri tertentu pada suatu
negara dapat mencapai sukses internasional. Keempat hal tersebut adalah: 1 Keadaan faktor – faktor produksi, seperti tenaga kerja terampil atau
prasarana.
commit to user 12
2 Keadaan permintaan dan tuntutan mutu di dalam negeri untuk hasil industri tertentu.
3 Eksistensi industri terkait dan pendukung yang kompetitif secara internasional.
4 Strategi perusahaan itu sendiri, struktur dan sistem persaingan antar perusahaan.
Daya Saing Internasional
Strategi Struktur Persaingan
Perusahaan
Permintaan Domestik
Industri Terkait dan Pendukung
Sumber Daya Alam
Pemerintah
Akses dan Kesempatan
Sumber : Halwani, 2002 : 59
Gambar II.1 Model Berlian
Daya Saing Internasional
commit to user 13
Industri suatu negara yang sukses dalam skala internasional umumnya didukung oleh kondisi faktor produksi yang baik, permintaan dan tuntutan mutu
dalam negeri yang tinggi, dan industri hulu atau hilir yang maju, serta persaingan domestik yang ketat. Keempat faktor tersebut berinteraksi secara positif pada
negara yang sukses dalam meningkatkan daya saing, sehingga keunggulan kompetitif yang hanya didukung oleh satu atau dua faktor tidak akan dapat
bertahan. Keunggulan kompetitif juga dipengaruhi oleh faktor akses dan kesempatanpenemuan baru, peningkatan harga, perubahan kurs dan kebijakan –
kebijakan dari pemerintah. Semakin tinggi tingkat persaingan perusahaan di suatu negara, maka semakin tinggi tingkat daya saing internasionalnya.
Konsep keunggulan kompetitif yang ditawarkan dapat diciptakan melalui akumulasi pekerja berketrampilan dan industri tertentu yang bernilai tambah
tinggi. Pengembangan manusia dan penguasaan teknologi menjadi faktor utama dalam menerapkan konsep keunggulan kompetitif. Penerapan konsep ini akan
memperbesar nilai tambah yang tinggal di dalam negeriretained value added. 3. Teori Modern
1. Faktor Proporsi Kaum modern memiliki pandangan yang berbeda dalam menjelaskan
perdagangan internasional. Kaum modern menyatakan perbedaan dalam opportunity cost
suatu negara dengan negara lain karena adanya perbedaan dalam jumlah faktor produksi yang dimilikinyaNopirin, 1995: 20. Perdagangan dapat
timbul karena pada suatu negara memiliki tenaga kerja lebih banyak dari negara lain, sedangkan negara lain tersebut memiliki kapital yang lebih besar dari negara
commit to user 14
tersebut. Heckscher dan Ohlin menjelaskan pola perdagangan tersebut dengan mengungkapkan secara spesifik tentang perbedaan harga antar negara sebelum
negara – negara melakukan perdagangan diantara mereka. Pada dasarnya ada beberapa hal yang mempengaruhi perbadaan harga, diantaranya :
a. Perbedaan pada pemerintahan b. Perbedaan teknologi
c. Adanya keunggulan dalam produksi d. Perbedaan kebutuhan
Heckscher dan Ohlin meragukan hal – hal tersebut. Mereka memperkirakan kunci biaya komparatif terletak pada proporsi penggunaan faktor produksiLindert dan
Kindleberger, 1990: 33. 2. Kesamaan Harga Faktor Produksi
Teori ini mengungkapkan kesamaan harga faktor produksi yang terjadi karena adanya perdagangan bebas diantara negara – negara. Kondisi ini dapat
dijelaskan sebagai berikut : Upah dan harga kapital di negara A adalah S1 dan R1 dengan kurva
penawaran dan permintaan S dan D1 pada saat sebelum melakukan perdagangan, sedangkan di negara B adalah S1 dan R1. Upah di negara A lebih rendah tetapi
harga kapital lebih tinggi dari pada negara B. Setelah berdagang produksi barang A labor intensive product bertambah dan barang Y capital intensive product
berkurang, sehingga pada negara A permintaan tenaga kerja bertambah dan permintaan kapital berkurang. Kurva permintaan tenaga kerja bergeser ke D2
sehingga upah meningkat sebesar S2 dan tenaga kerja yang dipakai bergeser ke
commit to user 15
L2. Penurunan permintaan kapital ke D2 mengakibatkan harga kapital bergeser ke R2 dan kapital yang digunakan adalah C2.
Gambar II.2 Kesamaan Harga Faktor Produksi
Negara A
Negara B Sumber : Nopirin, 1995 : 25.
Negara B yang memiliki lebih banyak faktor produksi kapital, dengan meningkatnya produksi barang Y, permintaan akan kapital bertambah sehingga
harga juga meningkat. Pada barang X terjadi penurunan produksi sehingga permintaan tenaga kerja menurun dan harga juga ikut turun. Upah lebih tinggi di
negara B pada saat sebelum berdagang, tetapi harga kapital lebih tinggi di A.
Upah
S1 S2
L1 L2
S
D1 D2
R1 R2
Harga Kapital
D2 D1
S
C1 C2
Tenaga Kapital
S1 S2
Upah
L1 L2
D2 D1
S
Tenaga
R1 R2
D1 D2
S
C1 C2
Harga Kapital
Kapital
commit to user 16
Upah dan kapital akan sama apabila terjadi perdagangan pada kedua negara tesebut.
4. Teori Penawaran Hukum penawaran menyatakan menyatakan bahwa semakin tinggi harga
suatu barang, maka semakin banyak jumlah barang tersebut yang akan ditawarkan oleh para penjual. Semakin rendah harga suatu barang, maka semakin sedikit
jumlah barang tersebut yang akan ditawarkan oleh para penjualSukirno, 1996 : 86. Faktor yang dapat mempengaruhi penawaran adalah:
1 Harga barang lain Harga barang lain berpengaruh terhadap penawaran dari suatu barang.
Harga barang lain dibagi menjadi tiga, yaitu : a. Barang pengganti : barang pengganti merupakan barang yang dapat
menggantikan posisi dari barang lain. b. Barang komplementer : merupakan barang yang digunakan bersama –
sama barang lain tersebut. c. Barang netral : barang yang tidak memiliki kaitan dengan barang
lainnya. 2 Biaya untuk memperoleh faktor produksi
Pembayaran kepada faktor – faktor produksi merupakan pengeluaran yang sangat penting di dalam proses produksi berbagai perusahaan. Kenaikan harga
faktor – faktor produksi akan menaikkan ongkos produksi jika tidak diimbangi dengan peningkatan produksi dan efisiensi. Peningkatan biaya untuk memperoleh
commit to user 17
faktor – faktor produksi akan menyebabkan ongkos produksi melebihi hasil penjualannya dan dapat menimbulkan kerugian.
3 Tujuan dari perusahaan Tujuan yang berbeda – beda dari setiap perusahaan menimbulkan
pengaruh yang berbeda terhadap penentuan tingkat produksi. Penawaran akan berubah sifatnya bila terjadi perubahan dalam tujuan yang ingin dicapai
perusahaanSukirno, 1996 : 89. 4 Tingkat teknologi
Tingkat teknologi memegang peranan yang sangat penting dalam menentukan banyaknya jumlah barang yang akan ditawarkan. Kemajuan
teknologi memberikan dua akibat, yaitu: a Produksi dapat ditambah dengan lebih cepat
b Ongkos produksi semakin murah Berdasakan dua akibat tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa kemajuan
teknologi cenderung untuk menimbulkan kenaikan penawaran.
Gambar II.3 Kurva Penawaran
Sumber: Haryono, 2001: 21.
P S
4
2
30 Q
commit to user 18
Kenaikan harga dapat menyebabkan peningkatan penawaran suatu barang. Gambar II.3 menggambarkan suatu pola hubungan antara harga barang dan
penawaran barang. Kurva penawaran berslope positif karena hubungan antara harga dan penawaran bersifat searah, ketika harga naik penawaran meningkat,
ketika harga turun penawaran menurun. 5 Elastisitas
Elastisitas penawaran adalah suatu alat untuk mengukur reaksi penjual terhadap adanya perubahan harga, hingga seberapa jauh penjual bereaksi terhadap
adanya perubahan harga.Haryono, 2001: 46. Elastisitas penawaran dapat diukur dengan persentase perubahan jumlah barang yang ditawarkan per satuan waktu,
dalam hubungannya dengan persentase perubahan harga. Rumus untuk menghitung elastisitas penawran adalah sebagai berikut:
Dimana: Ep = elastisitas penawaran
Δ Jx = perubahan jumlah barang x Jx = jumlah barang x yang ditawarkan
Δ Hx = perubahan harga x Hx = jumlah harga x
Kurva penawaran memiliki lereng yang positif, maka harga dan jumlah barang yang ditawarkan bergerak dalam arah yang sama.
commit to user 19
Penawaran akan barang dikatakan “elastis” bila jumlah yang diminta sangat peka terhadap perubahan harga dan dikatakan “inelastis” bila jumlah yang
diminta kurang peka terhadap perubahan harga. Suatu kurva penawaran dikatakan elastis jika e
p
1, inelastis jika e
p
1 dan unitary jika e
p
= 1. B.
Penelitian Terdahulu Tabel II.1
Penelitian Tentang Penawaran Kopi
No Sumber
Tahun Nama
Judul Model
Hasil 1.
http:msu web.montc
lair.edu 1989
Samia Zekaria Gutu
Policy Options for Ethiopia’s
Coffee Exports Seemingly
Unrelated Regression
SUR Harga kopi dunia,
GDP negara pengimpor dan nilai
tukar mata uang negara pengimpor
berpengaruh secara signifikan terhadap
ekspor kopi Ethiopia
2 http:ww
w.une.edu. au
1999 Paul Mclaren
dan Euan Fleming
Coffee Supply Responsiveness to
Price and Exchange Rate in
Papua New Guinea
Ordinary Least
Square OLS
Perubahan harga berpengaruh
signifikan terhadap ekspor kopi.
3 http:ww
w.aercafri ca.org
2002 Daniel
Gbetnkom dan Sunday
A. Khan Determinants of
Agricultural Exports: The
Case of Cameroon
Ordinary Least
Square OLS
Perubahan harga berpengaruh positif
dan signifikan terhadap ekspor biji
kopi, coklat dan pisang.
4 http:ejou
rnal.unud. ac.id
2007 Putu Krisna
Adwitya S. Analisis Beberapa
Faktor yang Berpengaruh
TerhadapVolume Ekspor Kopi
Provinsi Bali Periode 1990 -
2006 Linier
Berganda Secara serempak :
harga rata-rata ekspor kopi,kurs dollar AS
dan kebijakan ekspor kopi berpengaruh
signifikan. Secara Parsial:
kedua varibel bebas
commit to user 20
C. Kerangka Pemikiran