perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
mengorganisasi pembelajaranlatihan dan siswa mempraktekkan secara berulang- ulang sesuai instruksi yang diberikan. Hal ini sesuai dengan pengertian metode
berlatih atau metode drill yang dikemukakan Sugiyanto 1996: 72 bahwa, ”metode drill adalah metode dimana guru menciptakan situasi tertentu untuk memacu siswa
berfikir dan berbuat sesuai dengan yang diinstruksikan oleh guru. Siswa melakukan gerakan-gerakan sesuai dengan apa yang diinstruksikan guru, dan melakukannya
berulang-ulang”. Pendapat tersebut menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan latihan dengan
pendekatan konvensional, gurupelatih mempunyai peran penting dalam pelaksanaan latihan. Pelatih menyusun program latihan dengan organisasi latihan dan siswa
melakukan tugas sesuai dengan instruksi yang diberikan.
b. Pelaksanaan Pembelajaran Lempar Lembing Gaya Hop Step dengan
Pendekatan Konvensional
Berdasarkan pengertian pendekatan konvensional di atas, maka latihan lempar lembing gaya hop step dengan pendekatan konvensional yaitu cara
belajarmelatih teknik lempar lembing gaya hop step yang dalam pelaksanaannya yaitu gurupelatih menyampaikan teknik gerakan lempar lembing meliputi, 1 cara
memegang lembing, 2 cara mengambil awalan, 3 sikap badan pada waktu akan melemparkan lembing, 4 cara melemparkan lembing, 5 gerakan lanjutan dan
sikap badan setelah melemparkan lembing. Dari bagian-bagian gerakan teknik lempar lembing gaya hop step tersebut, gurupelatih menjelaskan secara runtut dan
berkesinambungan agar siswa memahami teknik lempar lembing gaya hop step dengan baik dan benar. Tugas selanjutnya yaitu pelatihguru memberikan contoh
atau mendemonstrasikan teknik lempar lembing gaya hop step dari bagian per bagian dan selanjutnya menggabungkannya secara keseluruhan.
Setelah pelatih memberikan contoh gerakan teknik lempar lembing gaya hop step, selanjutnya menyusun organisasi latihan yang baik agar siswa dapat
melakukan tugas latihan dengan baik dan semua siswa mendapat kesempatan yang sama dalam malaksanakan tugas tersebut. Dalam pelaksanaan latihan lempar
lembing gaya hop step, siswa melakukan gerakan sesuai dengan instruksi dari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
pelatih. Diawali dengan melatih gerakan per bagian, dan bagian-bagian tersebut dilakukan secara berulang-ulang. Jika salah satu bagian telah dikuasai, selanjutnya
ditingkatkan pada bagian berikutnya. Keaktifan siswa melakukan gerakan secara berulang-ulang sesuai dengan
instruksi dari pelatihguru sangat penting dalam metode berlatih. Sedangkan pelatih bertugas mengarahkan menguasaan gerak, melakukan koreksi dan evaluasi setiap
terjadi keslalahan teknik. Koreksi ini sangat penting dalam pendekatan berlatih. Kesalahan teknik yang dibiarkan akan membentuk pola gerakan teknik yang salah.
Jika hal ini dibiarkan maka siswa tidak akan tahu teknik gerakan yang benar. Seperti dikemukakan Sugiyanto 1996: 72 bahwa, ”setiap pelaksanaan drill perlu selalu
mengoreksi agar perhatian tertuju pada kebenaran gerak”. Dengan dilakukan koreksi, maka kesalahan akan dapat dikenali lebih awal dan siswa tidak akan mengulangnya
sehingga akan terbentuk pola gerakan lempar lembing gaya hop step yang baik dan benar.
c. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Lempar Lembing Gaya Hop Step