ETIKA PROFESI
Dalam hal etika profesi, sebuah profesi memiliki komitmen moral yang tinggi, yang biasanya dituangkan dalam bentuk aturan khusus yang
menjadi pegangan bagi setiap orang yang mengemban profesi yang bersangkutan. Aturan ini merupakan aturan main dalam menjalankan atau
mengemban profesi tersebut yang biasanya disebut sebagai kode etik yang harus dipenuhi dan ditaati oleh setiap profesi. Menurut Chua dkk 1994
menyatakan bahwa etika professional juga berkaitan dengan perilaku moral yang yang lebih terbatas pada kekhasan pola etika yang diharapkan untuk
profesi tertentu. Setiap profesi yang memberikan pelayanan jasa pada masyarakat harus
memiliki kode etik yang merupakan seperangkat prinsip –prinsip moral dan
mengatur tentang perilaku profesional Agoes, 1996. Tanpa etika, profesi akuntansi tidak akan ada karena fungsi akuntansi adalah penyedia informasi
untuk proses pembuatan keputusan bisnis oleh para pelaku bisnis.
GENDER
Pengertian gender menurut Fakih 2001 adalah suatu sifat yang melekat pada kaum laki-laki maupun perempuan yang dikonstruksi secara
social maupun cultural. Pengertian tersebut sejalan dengan kesimpulan yang diambil oleh Umar 1995 yang mendifinisikan gender sebagai suatu konsep
yang digunakan untuk mengidentifikasikan perbedaan laki-laki dan
perempuan dilihat dari segi budaya. Sehingga gender dalam arti ini mendefinisikan laki-laki dan perempuan dari sudut pandang non biologis
Dari berbagai kajian sosial inilah muncul berbagai teori sosial yang kemudian dijadikan sebagai teori-teori gender atau sering juga disebut teori-
teori feminism.
HIPOTESIS H
1
: Terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta
tentang etika bisnis H
2
: Terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta
tentang etika profesi
C. METODE PENELITIAN
Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek yang diteliti Djarwanto, 1996:37. Populasi dalam peneletian ini adalah mahasiswa dan mahasiswi Fakultas
Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadyah Surakarta tahun angkatan 2008.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diteliti dan dianggap dapat mewakili populasinya Djarwanto, 1996:41. Sampel dalam
penelitian ini adalah mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadyah Surakarta tahun angkatan 2008
yang memenuhi kriteria.
3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah
purposive sampling,
yang merupakan metode penetapan sampel dengan berdasarkan pada kriteria-kriteria tertentu, karena peneliti hanya akan memilih sampel yang
memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang pentingnya etika bisnis dan etika profesi sehingga mereka dapat memberikan jawaban yang dapat
mendukung jalannya penelitian yang memiliki kriteria sebagai berikut : a.
Mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas
Muhammadiyah Surakarta tahun angkatan 2008 yang masih aktif.
b. Mahasiswa yang telah mengambil mata kuliah yang telah mencakup
muatan etika yang diantaranya Pendidikan Agama, Kewarganegaraan, Pengauditan, Ilmu Budaya Dasar, Perpajakan, Teori Akuntansi, Sistem
Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen, Ilmu Alamiah Dasar, Akuntansi Keuangan, Akuntansi Pengantar, Akuntansi Sektor
Publik, Manajemen
Keuangan, Akuntansi
Biaya, Akuntansi
Manajemen, Bisnis Pengantar.
c. Mahasiswa yang telah mengambil mata kuliah yang telah mencakup
muatan etika dengan nilai minimal B Baik. Dengan sistem pemberian
nilai : A = 4 = Sangat Baik ; B = 3 = Baik ; C= 2 = Cukup ; D =
1 = Kurang ; E = 0 = Gagal
d. Bersedia menjadi responden
Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah persepsi mahasiswa dan mahasiswi terhadap etika bisnis dan etika profesi. Adapun penjelasan nya
sebagai berikut : 1.
Etika Bisnis Etika bisnis menurut Keraf 1998 adalah suatu kebiasaan atau budaya
moral menyangkut kegiatan bisnis yang dianut dalam suatu perusahaan dari satu generasi ke generasi yang lain. Inti etika ini adalah pembudayaan
atau pembiasaan penghayatan akan nilai, moral, atau prinsip moral tertentu yang dianggap sebagai inti kekuatan dari suatu perusahaan yang sekaligus
juga membedakan dari perusahaan lain. Penelitian ini memfokuskan pada prinsip-prinsip etika bisnis yaitu : prinsip otonomi, kejujuran, tidak
berbuat jahat dan berbuat baik, keadilan, dan hormat pada diri sendiri. Pengukuran skor pada penelitian ini menggunakan skala likert 5 alternatif
yang terdiri atas : SS Sangat Setuju Score = 5, S Setuju Score = 4, N Netral Score = 3, TS Tidak Setuju Score = 2, STS Sangat Tidak
Setuju Score = 1. 2.
Etika Profesi Dalam hal etika profesi, sebuah profesi memiliki komitmen moral
yang tinggi, yang biasanya dituangkan dalam bentuk aturan khusus yang