Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Etika Profesi Dan Disiplin Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Bagian Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAK) Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

(1)

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, ETIKA PROFESI DAN DISIPLIN TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI PADA BAGIAN

PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAK) FAKULTAS EKONOMI DAN

BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Oleh :

EFRI EJAYANI BR TARIGAN

112103067

PROGRAM STUDI D-III KESEKRETARIATAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2015


(2)

NIM : 112103067

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III KESEKRETARIATAN

JUDUL TUGAS AKHIR : PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, ETIKA

PROFESI DAN DISIPLIN TERHADAP

PRESTASI KERJA PEGAWAI PADA BAGIAN PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAK) FEB UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Tanggal : Januari 2015 KETUA PROGRAM STUDI

DIPLOMA III KESEKRETARIATAN

(Dr. Beby Karina FawzeeaSembiring,SE,MM) NIP: 19741012 200003 2 003

Tanggal : JANUARI 2015 DEKAN

Prof. Dr. AzharMaksum,SE, M.Ec, Ak


(3)

PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR

NAMA : EFRI EJAYANI BR TARIGAN

NIM : 112103067

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III KESEKRETARIATAN

JUDUL : PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, ETIKA

PROFESI DAN DISIPLIN TERHADAP

PRESTASI KERJA PEGAWAI PADA BAGIAN PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAK) FEB UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

.

Medan, Januari 2015 Menyetujui Pembimbing

(Dr.Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE,MM) NIP. 197410122000032003


(4)

kasih, kesetiaan, berkat dan karuniaNyalah penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhirini guna memenuhi salah satu syarat yang telah ditentukan dalam rangka menyelesaikan Pendidikan DIII Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Semua ini adalah semata-mata karena kasih dan campur tangan Tuhan yang begitu besar dalam kehidupan penulis selama menyelesaikan Tugas Akhir ini. Biarlah ini adalah untuk dan demi kemuliaan nama Tuhan saja.

Dalam rangka penyelesaian Tugas Akhir ini penulis menyadari bahwa penyajiannya masih jauh dari sempurna.Namun demikian penulis telah berusaha dengan sungguh-sungguh agar Tugas Akhir ini dapat disajikan dengan baik.Oleh karena itu dengan segala hormat dan kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat menjadi masukan yang berarti bagi tugas-tugas selanjutnya.

Dari awal sampai selesai penulis Tugas Akhir ini telah banyak menerima bimbingan moril maupun material dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang setulusnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Syahril Pasaribu, D.T.M. & H,M.Sc, (CTM),Sp.A(K) selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, SE, M.Ec,Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.


(5)

memberi arahan, masukan dan dorongan kepada penulis dalam penulisan Tugas Akhir ini.

4. Ibu Magdalena LL Sibarani, SE, MSi selaku Sekretaris Program Studi Diploma III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

5. Bapak dan Ibu dosen serta staf pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

6. Ucapan Terima Kasih penulis yang sangat spesial kepada kedua Orang Tua penulisAlm.Suruhen Tarigan dan Rasianta Br Gintingyang telah memberikan segenap kasih sayang, dorongan, bahkan semangat dan pengorbanan yang begitu besar sehingga penulis dapat menyelesaikan studi.

7. Buat kakak, teman terdekat dan sahabat yang selalu memberi motivasi dan semangat : Litia Pratidina Sembiring, SE, Ranita Tarigan, Sri Karina, SusiSinaga, Karyuni, Retno Yuli Yanti, Intan Mey,Hazwani Nadira , Myriam Novena Marbun , Retno Yuli Yanti , Indah Try Wahyuni , Debby Yolanda Harahap, dan Siti Aysah Lubis,

8. Seluruh teman-teman penulis Stambuk 2011 di Program Diploma III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. 9. Semua teman-teman dan pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu.


(6)

Medan, Januari 2015 Penulis


(7)

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... IV DAFTAR TABEL ... 4

DAFTAR GAMBAR ... 26

BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian... 3

1.4 Manfaat penelitian ... 3

1.5 Jadwal Kegiatan dan Sistematika Penulisan ... 4

BAB II : PROFIL PERUSAHAAN 2.1 Sejarah singkat ... 7

2.1.1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis ... 7

2.1.2 Pendidikan Profesi Akuntansi... 10

2.2 Ruang Lingkup Pendidikan Profesi Akuntansi ... 11

2.3 Gaya Kepemimpinan ...21

2.4 Etika Profesi ...23

2.5 Disiplin Kerja ...24


(8)

3.1.2 Tipe Kepemimpinan ... 32

3.1.3 Teori Kepemimpinan ... 36

3.1.4 Perilaku Organisasi ... 40

3.1.5 Sikap ... 41

3.1.6 Unsur-unsur Penyusunan Sikap ... 42

3.17 Gaya Kepemimpinan PPAK... 43

3.2 Pengertian Etika dan Profesi ... 47

3.2.1 Etika Profesi Pendidikan Profesi Akuntansi ... 49

3.3 Disiplin 3.3.1 Pengertian Disiplin ... 50

3.3.2 Indikator-indikator Kedisiplinan ... 52

3.3.3 Jenis-jenis Disiplin ... 54

3.3.4 Prinsip dan Langkah Pendisiplinan ... 55

3.3.5 Tingkat dan Jenis Sanksi Disiplin ... 57

3.3.6 Jenis Disiplin Pendidikan Profesi Akuntansi ... 59

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 60

B. Saran ... 62

DAFTAR PUSTAKA ... 64 LAMPIRAN


(9)

1.1Latar Belakang

Perusahaan merupakan salah satu bentuk organisasi formal dan merupakan wadah dimana sistem kerja sama dilakukan dalam berbagai aktifitas untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan agar tujuan perusahaan dapat terwujud. Maka perusahaan harus menggunakan seluruh sumber daya yang dimilikinya. Banyak faktor yang mempengaruhi dalam upaya untuk mencapai tujuan dari suatu perusahaan, faktor itu antara lain: manusia, mesin, metode, material, market, dan modal. Dimana faktor yang paling penting adalah manusia, karena manusia merupakan orang yang terlibat langsung dalam menjalankan aktifitas di dalam suatu perusahaan.

Dalam suatu organisasi, gaya kepemimpinan,etika profesi dan disiplin merupakan suatu sikap yang berkaitan dengan pengarahan kepada pegawai untuk melakukan pekerjaan. Hal ini menjadi bagian penting dalam memahami perilaku kerja pegawai, karena seorang pemimpin harus mengupayakan bagaimana cara pegawainya dapat melaksanakan pekerjaan itu dengan baik sehingga para pegawai memiliki prestasi kerja yang baik.

Oleh karena itu, gaya kepemimpinan,etika profesi dan disiplin perlu diterapkan terhadap karyawan untuk membangkitkan daya gerak dan kemauan bekerja seseorang untuk melaksanakan suatu pekerjaan yang merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan dalam mencapai tujuan perusahaan, sehingga


(10)

keinginan dan kebutuhan dari karyawan itu bersifat material sedapat mungkin harus dipenuhi.

Gaya kepemimpinan merupakannorma perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain seperti yang ia inginkan. karena itu, seorang pemimpin sangat dibutuhkan dalam

suatu organisasi untuk mengupayakan bagaimana pegawainya dapat

melaksanakan pekerjaan dengan baik sehingga pegawai memiliki pestasi kerja yang baik.

Etika profesi merupakan sikap hidup berupa keadilan untuk memberikan pelayanan profesional terhadap masyarakat dengan penuh ketertiban dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka melaksanakan tugas berupa kewajiban terhadap masyarakat.Oleh karena itu, untuk mendapatkan salah satu pekerjaan impian dengan memahami pentingnya etika profesi.

Disiplindiartikan sebagai kepatuhan terhadap peraturan (hukum) atau tunduk pada pengawasan, dan pengendalian, yang mana disiplin sebagai latihan yang bertujuan mengembangkan diri agar berperilaku tertib.

Prestasi kerja merupakan tolak ukur didalam melihat kemampuan seorang karyawan dalam melakukan pekerjaannya. Namun demikian, prestasi kerja dapat dicapai dengan adanya gaya kepemimpinan,etika profesi dan disiplin dalam melaksanakan pekerjaan yang diberikan pimpinannya akan dilaporkan hasilnya kembali. Pegawai mudah untuk berprestasi bila ada kemauan, keinginan untuk maju berdasarkan sumber daya dan kemauan yang dimiliki.


(11)

Dengan demikian pemberian gaya kepemimpinan,etika profesi dan disiplin harus dilaksanakan sedemikian rupa untuk mampu menciptakan semangat kerja yang baik dan pada akhirnya dapat digunakan sebagai alat yang positif bagi peningkatan disiplin kerja.

Dari latar belakang inilah penulis merasa tertarik untuk menulis tentang

gaya kepemimpian dan disiplin, yang berjudul “PENGARUH GAYA

KEPEMIMPINAN,ETIKA PROFESI DAN DISIPLIN TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI PADA BAGIAN PROFESI AKUNTANSI (PPAK)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA”.

1.2Rumusan Masalah

Untuk mengetahui bagaimana cara seorang pemimpin mengunakan pengaruh gaya kepemimpinan, etika profesi dan disiplin kerja di bagian Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAK) Universitas Sumatera Utara.

1.3Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui bagaimana pengaruh gaya kepemimpinan di bagian Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAK) Universitas Sumatera Utara dan penerapan etika profesi dalam meningkatkan prinsip moral dasar atau norma-norma etis di Perusahaan/Instansi, selain itu faktor – faktor yang mendukung disiplin kerja karyawan dan sistem di bagian pendidikan profesi akuntansi (PPAK) dalam meningkatkan disiplin kerja.


(12)

1.4Manfaat Penelitian

1. Sebagai masukan untuk bagian Profesi Akuntansi (PPAK) FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA dalam mengolah sumber daya manusia.

2. Sebagai bahan pertimbangan pada bagian PROFESI AKUNTANSI (PPAK) FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA dalam meningkatkan efektifitas kinerja karyawan agar dapat menjalankan sistem gaya kepemimpinan,etika profesi dan disiplin kerja yang kurang baik menjadi lebih baik.

3. Sebagai bahan acuan bagi mahasiswa Universitas Sumatera Utara untuk menyelesaikan Tugas Akhir dimasa yang akan datang.

4. Menambah wawasan serta pengetahuan pembaca dan penulis sendiri mengenai gaya kepemimpinan,etika profesi dan pendisiplinan diri.

5. Sebagai bukti bahwa mahasiswa-mahasiswi tersebut memang sudah mampu untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang didapat kedalam suatu Tugas Akhir.

1.5Jadwal Kegiatan dan Sistematika Penulisan 1) Jadwal kegiatan

Dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis membuat jadwal kegiatan yang diperlukan untuk bisa memanage waktu dengan baik. Supaya penulisan Tugas Akhir ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Untuk lebih jelasnya jadwal


(13)

Tabel 1.1

Jadwal kegiatan Agustus 2014 sampai September 2014

NO KEGIATAN

MINGGU KE

1 2 3

1 Persiapan

2 Pengumpulan Data

3 Penulisan Laporan

Sumber : Penulis (2014).

Pada kegiatan pengumpulan data, penulis melakukan pengumpulan data selama satu bulan, dimulai tanggal 06 Agustus 2014 sampai 06 Sepetember 2014, sejak disetujuinya judul Tugas Akhir oleh Ketua Program Studi DIII Kesekretariatan. Setelah melakukan penelitian, penulis akan memulai penulisan laporan yang akan dikemas dalam bentuk Tugas Akhir. Dimana dalam penulisannya, penulis akan dibimbing oleh dosen pembimbing agar penulisan laporan sesuai dengan judul dan materi pembahasan.

2) Sistematika Penulisan

Penulis akan memberikan gambaran rencana isi dari penulisan Tugas Akhir yang dapat membuat lebih terarah penulis membagi luas pembahasan Tugas Akhir ini dalam empat bab, yang dianggap cukup memadai untuk mengemukakan hal yang dianggap penting dan relevan dengan judul Tugas Akhir yang dimaksud, dengan tujuan agar penulisan tugas akhir ini dapat lebih terarah dan sistematis. Adapun uraiannya adalah sebagai berikut:


(14)

BAB I : PENDAHULUAN

Di dalam bab ini, penulis akan menguraikan tentang latar belakang, permasalahan, tujuan penelitian dan rencana yang terjadi dari jadwal kegiatan dan sistematika penulisan.

BAB II :PROFIL PERGURUAN TINGGI

Dalam bab ini penulis akan menguraikan tentang sejarah singkat instansi, struktur organisasi dan personalia, uraian tugas (Job Description), kinerja usaha terkini dan rencana kegiatan Fakultas Ekonomi Universitas Sumater Utara.

BAB III : PEMBAHASAN

Penulis akan memberikan gambaran tentang isi yang membuat lebih terarahnya penulisan Tugas Akhir ini. Penulis membagi Tugas Akhir ini dalam empat bab, yang dianggap cukup memadai untuk mengembangkan hal yang dianggap penting dan relevan dengan judul tugas akhir yang dimaksud, dengan tujuan agar penulisan tugas akhir ini dapat lebih terarah dan sistematis. Adapun uraiannya adalah sebagai berikut: dalam bab ini penulis akan menjelaskan mengenai gaya kepemimpinan, etika profesi dan disiplin kerja pada Pendidikan Profesi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumater Utara.


(15)

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini penulis akan memberikan kesimpulan berdasarkan uraian terdahulu dan memberikan saran-saran tentang pengaruh gaya kepemimpinan, etika profesi dan disiplin kerja pada Pendidikan Profesi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis dalm hal mendukung efektifitas kerja para pegawai pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang bertitik tolak dari pengumpulan data dan pembahasan yang dilakukan dimana diharapkan dapat memberikan masukan yang bermanfaat bagi Pendidikan Profesi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dimasa mendatang.


(16)

2.1 Sejarah Singkat Perusahaan

2.1.1 Sejarah singkat fakultas ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara diprakarsai oleh pemuka masyarakat Sumatera Utara dan Aceh dengan membentuk Yayasan Sumatera Utara dan mendirikan Fakultas Kedokteran pada 20 agustus 1952 sebagai fakultas pertama. Kemudian menyusul Fakultas Hukum, pertanian, dan Teknik. Sementara Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara pertama kali didirikan oleh Yayasan Univeritas Sumatera Utara berlokasi di KutaRaja (sekarang kota Banda Aceh) pada tahun 1959. Berhubung Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang berkedudukan di Banda Aceh menjadi bagian dari Universitas Syiah Kual, pada tahun 1961, Universitas Sumatera Utara membuka kembali Fakultas Ekonomi yang berada di Medan. Penetapan pembukaan dilakukan dengan surat keputusan Menteri Pendidikan Tinggi Republik Indonesia No.64/1961 tanggal 24 November 1961 yang berlaku surat terhitung mulai 1 Oktober 1961.

Berdasarkan surat keputusan tersebut, tanggal 24 November, diperingati sebagai hari lahir atau Dies Natalis Fakultas Ekonomi Univeritas Sumatara Utara.Pada tahun 1957 Akademik Administrasi Niaga Medan (AAN) dipindahkan ke Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara menjadi pendidikan Ahli Administrasi perusahaan (PAAP) berdasarkan S.K. Mendikbud Republik


(17)

Indonesia No.42/U1975 tanggal 13 Maret 1975.PAAP kemudian menjadi program Diploma Tiga (D-III) dengan tiga program study, yaitu D-III Keuangan, D-III Akuntansi dan D-III Kesekretariatan.

Sehubungan dengan pembaharuan yang dilakukan pada pendidikan tinggi dengan S.K. Dirjen Dikti No.23/Dikti/Kep/1987, No.25/Dikti/Kept/1987,

No.25/Dikti/Kept/1987 dan S.K. Rektor Universitas Sumatera Utara

No.568/PTO5.h/SK/Q87 tanggal 19 Agustus 1987, pada tanggal 14 September 1987 diadakan serah terima antara Direktur PAAP Universitas Sumatera Utara. Setelah serah terima maka nama tersebut berubah menjadi Program Diploma III Fakultas Ekonomi Sumatera Utara. Sampai pada saat ini Fakultas Ekonomi mengelola progran S-1 dan program D-III serta Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAK) yang telah menghasilkan tenaga ahli Sarjana Ekonomi yang baik dan bermutu, Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara di Medan mulai menerima Mahasiswa pada bulan Agustus 1961.

Fakultas Ekonomi Sumatera Utara mengasuh dua jenjang program pendidikan, yaitu program pendidikan Strata Satu dan Program Pendidikan Diploma Tiga. Program pendidikan Strata Satu (S-1) meliputi:

1. Departemen Ekonomi Pembangunan

2. Departemen Manajemen

3. Departemen Akuntansi

Program pendidikan Diploma Tiga (D-III) meliputi:


(18)

3. Program studi Kesekretariatan

Setelah keluar peraturan No.56 tahun 2003 tanggal 11 November 2003 Universitas Sumatera Utara sebagai Badan Hukum Milik Negara (BHMN) dimana Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera merupakan satu dari 10 fakutas dan Pascasarjana yang ada pada saat Universitas Sumatera Utara menjadi PT.BHMN, maka terjadilah perubahan nama jurusan yang ada diFakultas Ekonomi menjadi Departemen, setelah menjadi PT.BHMN, dengan dibentuknya Fakultas Parmasi dan Fakultas Psikologi tahun 2007 Universitas Sumatera Utara memiliki 12 Fakultas.

Visi dan Misi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara: Visi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara:

Visi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Sumatera Utara menjadi salah satu Fakultas Ekonomi dan Bisnis terkemuka yang dikenal unggul dan mampu memenuhi kebutuhan pasar dalam persaingan global.

Misi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara:

a. Menghasilkan lulusan yang mempunyai karakter dan kompetensi dalam bidang ilmu ekonomi, manajemen dan akuntansi yang berorientasi pasar. b. Meningkatkan kualitas belajar mengajar dengan pemberdayaan dan


(19)

c. Mengembangkan dan meningkatkan pelaksanaan dalam penelitian dan pengabdian sebagai upaya meningkatkan keilmuan dan sumber pendanaan Fakultas dalam status PT.BHMN

d. Senantiasa berusaha meningkatkan pelayanan kepada mahasiswa selaku pelanggan ( customer ) dan lainnya

e. Meningkatkan jaringan dan kerjasama dengan institusi swasta dan pemerintah serta organisasi professional dan lembaga lain yang terkait yang bertaraf Nasional dan Internasional.

Tujuan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Tujuan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara:

a. Menghasilkan lulusan yang berkualitas dan mampu bersaing serta menyesuaikan diri terhadap perkembangan Nasional dan Internasional. b. Menjadi lembaga yang berkemampuan melaksanakan penelitian-penelitian

dan pengabdian kepada msyarakat dan responsiveterhadap

perkembangan/perubahan.

2.1.2 Sejarah Singkat PendirianPendidikan Profesi Akuntansi (PPAK) Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.Berdasarkan surat keputusan Menteri Keuangan No. 25/PMK.01/2014 tentang Akuntan Beregister Negara. Lulusan Pendidikan Profesi Akuntansi diberikan gelar Akuntan setelah mendaftar ke Menteri Keuangan untuk memperoleh Gelar Akuntan Beregister, memiliki pengalaman kerja 1 tahun, dari persyaratan 3 tahun


(20)

yang disyaratkan oleh Kementerian Keuangan untuk memperoleh gelar Akuntan Professional atau CA (Chartered Accountant).

Sesuai SK Mendikbud RI No.036/U/1993 tentang gelar dan sebutan Lulusan Perguruan Tinggi, dan Naskah Kerjasama IAI dengan Dirjen Dikti.

No.565/D/2002 dan No. 2460/MOV/IA/02, untuk memperoleh gelar Ak seseorang yang menyandang gelar Sarjana Ekonomi ( Akuntansi ) wajib mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAK) pada Perguruan Tinggi penyelenggaraan yang telah mendapatkan izin dari Direktur Jendral Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti).

Setelah memperoleh ijazah tersebut lulusan PPAK dapat mendaftarkan diri ke Departemen Keuangan RI, untuk mendapatkan Nomor Registrasi Negara dan berhak menyandang sebutan profesi “Akuntan” (Ak).

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara (USU) telah memeperoleh izin penyelenggaraan program PPAK berdasarkan surat Dirjen Dikti No. 3542/D/T/2003 tanggal 13 November 2003, sejak semester ganjil Tahun Akademik 2004/2005 PPAK Fakultas Ekonomi USU untuk pertama kali menerima Mahasiswa.

2.2 Ruang LingkupPendidikan Profesi Akuntansi (PPAK) A.Strategi

1)Menjalin hubungan yang erat dengan semua komponen stakeholders untuk pengembangan aplikasi materi proses belajar mengajar.


(21)

2)Mengakomodasikan kebutuhan stakeholders dengan pemberian jasa yang bervariasi.

B.Struktur Organisasi

Organisasi merupakan satu wadah sekumpulan orang-orang yang bekerja sama dan terkait dalam hubungan formal pada suatu Hirearki untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Struktur Organisasi adalah salah satu cara untuk mengetahui Organisasi serta bentuk organisasi yang dipergunakan dalam suatu perusahaan yang bersangkutan.

Demi tercapainya tujuan instansi diperlukan suatu wadah untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan instansi tersebut. Peraturan ini dihubungkan dengan pencapaian instansi yang telah diterapkan sebelumnya.

Struktur Organisasi memiliki tiga fungsi, yaitu:

1. Meciptakan kesuksesan bagi suatu bisnis, dengan memiliki struktur Organisasi kita yang telah berimajinasi seperti apa bisnis kita dimasa yang akan datang.

2. Memudahkan perkembangan Sumber Daya Manusia, dengan Struktur Organisasi kita mampu melihat bagian-bagian mana saja yang nantinya membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) dan dapat menempatkan sesuai keahliannya.

3. Fungsi delegasi yaitu dengan struktur Organisasi kita bisa dengan mudah melakukan pelimpahan pekerjaan atau wewenang kepada orang yang tepat.


(22)

Adapun struktur Organisasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara adalah sebagai berikut:

1. Dekan

2. Pembantu Dekan

Pembantu Dekan terdiri dari:

a. Pembantu Dekan Bidang Akademik atau disebut Tata Usaha atau disebut Pembantu Dekan I

b. Pembantu Dekan Bidang Administrasi atau Tata Usaha atau disebut Pembantu Dekan II

c. Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan atau disebut Pembantu Dekan III

3. Kepala Tata Usaha

Bagian Tata Usaha terdiri dari beberapa sub bagian, yaitu:

a. Sub Bagian Akademik

b. Sub Bagian Umum dan Keuangan

c. Sub Bagian Kepegawaian

d. Sub Bagian Kepegawaian dan Alumni

e. Sub Bagian Perlengkapan


(23)

Job description

Adapun uraian tugas dari setiap bagian struktur organisasi Fakultas Ekonomi adalah:

1. Bagian Tata Usaha

Tugas nya adalah:

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) bagian dan mempersiapkan penyusunan (RKAT) Fakultas.

b. Menghimpun dan menelaah peraturan perundang-undangan di bidang

Ketatausahaan Akademik, Administrasi umum dan keuangan,

Kemahasiswaan dan Alumni, Kepegawaian dan perlengkapan.

c. Mengumpulkan dan mengelolah data ketatausahaan Akademik,

Administrasi umum dan keuangan, kemahasiswaan dan alumni, kepegawaian dan perlengkapan.

d. Melaksanakan urusan persuratan, kerumahtanggaan, perlengkapan, kepegawaian, keuangan dan kearsipan.

e. Melaksanakan urusan rapat Dinas dan upacara resmi di lingkungan Fakultas.

f. Melaksanakanadministrasi pendidikan, penelitian, dan

pengabdian/pelayanan pada masyarakat.

g. Melaksanakan urusan kemahasiswaan dan hubungan Alumni Fakultas. h. Melaksanakan administrasi pemantauan dan evaluasi kegiatan di

lingkungan Fakultas.


(24)

j. Melaksanakan penyimpanan dokumen dan surat yang berhubungan dengan kegiatan Fakultas.

k. Menyusun laporan kerja bagian Fakultas dan mempersiapkan

penyusunan laporan Fakultas. l. Sub bagian Akademik

Tugas nya adalah:

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub bagian dan mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian.

b. Mengumpulkan dan mengelolah data di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian/pelayanan kepada masyarakat.

c. Melakukan administrasi akademik.

d. Melakukan penyusunan rencana kebutuhan Sarana Akademik.

e. Menghimpun dan mengklarifikasikan data pencapaian target kurikulum. f. Melakukan urusan kegiatan pertemuan ilmiah di lingkungan fakultas. g. Melakukan administrasi penlitian dan pengabdian/pelayanan pada

masyarakat di lingkungan fakultas.

2. Sub Bagian Umum dan Keuangan

Tugasnya adalah:

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian.

b. Mengumpulkan dan mengelolah data ketatausahaan dan

kerumahtanggaan.


(25)

d. Melakukan urusan penerimaan tamu Pimpinan, rapat dinas dan pertemuan ilmiah di lingkungan Fakultas.

e. Mengumpulkan dan mengelolah data keuangan.

f. Melakukan penerimaan, penyimpanan, pembukuan, pengeluaran dan pertanggung jawaban keuangan.

g. Melakukan pembayaran gaji, honorarium, lembur, vakansi, perjalanan dinas, pekerjaan borongan dan pembelian serta pengeluaran lainnya yang telah diteliti kebenarannya.

h. Mengoprasionalkan system informasi keuangan.

i. Melakukan penyimpanan dokumen dan surat bidang keuangan.

j. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan bagian.

3. Sub bagian Kepegawaian

a. Tugasnya adalah : Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Bagian.

b. Menyusun konsep juklat/juknis dibidang Kepegawaian.

c. Melakasanakan proses pengadaan dan pengangkatan pegawaian. d. Melaksanakan urusan mutasi pegawai.

e. Memverifikasi usulan angka Kredit jabatan fungsional.

f. Memproses penetapan angka kredit jabatan fungsional, usul kenaikan jabatan/pangkat, surat keputusan mengajar, pengangkatan guru besar tetap/tidak tetap/emeritus, ijin dan cuti.


(26)

h. Memproses SK jabatan struktural dan fungsional. i. Memproses pelanggaran disiplin pegawai.

j. Menyusun laporan kerha Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan bagian.

4. Sub Bagian Kemahasiswaan dan Alumni

Tugasnya adalah:

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian dan mempersipkan penyusunan RKAT Bagian.

b. Mengumpulkan dan mengelolah data dibidang Kemahasiswaan dan Alumni.

c. Melakukan Administrasi Kemahasiswaan.

d. Melakukan urusan pemberi izin/rekomodasi kegiatan Kemahasiswaan. e. Melakukan usul pemulihan Mahasiswa berprestasi.

f. Mempersiapkan pelaksanaan kegiatan Kemahasiswaan tingkat

Universitas.

g. Melakukan pengurus beasiswa, pembinaan karier, dan layanan kesejahteraan Mahasiswa.

h. Melakukan pemantauan pelaksanaan kegiatan pembinaan

Kemahasiswaan.

i. Mengoprasionalkan Sistem Informasi Kemahasiswaan dan Alumni. j. Melakukan penyajian informasi di bidang Kemahasiswaan dan Alumni. k. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan


(27)

5. Sub Bagian Perlengkapan Tugasnya adalah:

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian.

b. Mengumpulkan dan mengelolah data perlengkapan.

c. Mengoprasionalkan system informasi keumahtanggaan dan

perlengkapan.

d. Melakukan penyimpanan dokumen dan surat di bidang kerumahtanggaan dan perlengkapan.

e. Melakukan pemelihaaraan kebersihan, keindahan dan keamanan lingkungan.

f. Melakukan urusan pengelolaan barang perlengkapan

g. Menyusun laporan kerja Sub Bagian mempersiapkan penyusunan laporan bagian.

C.Jaringan Usaha atau Kegiatan

Fakultas adalah unsur pelaksanaan Akademik yang melaksanakan dan mengembangkan pendidikan, penelitian, pengabdian, dan pelayanan masyarakat dan pembinaan Civitas Akademika. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara merupakan sebuah instansi yang menghasilkan jasa pendidikan non-profil ( tidak beriorentasi pada perolehan laba) seperti perusahaan penghasil pada umumnya yang bertujuan menghasilkan laba ba gi perusahaan.


(28)

Fakultas Ekonomi Universitas dan Bisnis Sumatera Utara lebih beriorentasi pada pelayanan pendidikan yang bermutu dan berkualitas, melakukan penelitian-penelitian yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan, serta melakukan kegiatan social berupa pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan Tri Dharma Tinggi yaitu penyelenggaraan pendidikan, pengadaan penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Dengan Demikian, harapan lulusan-lulusan dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara adalah lulusan yang mempunyai kualitas yang baik dan mampu bersaing di lapangan pekerjaan nantinya.

D.Kinerja Usaha Terkini

Setiap perusahaan tentu mempunyai visi dan misi yangharus dijalankan sesuai dengan tujuan perusahaan, butuh waktu untuk mencapai itu semua, begitu juga pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara, Fakultas terus berupaya agar tujuan yang telah digariskan oleh Fakultas dapat terwujud. Tidak mudah dalam mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja keras yang tinggi, disiplin, dan loyalitas dalam bekerja.

Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan kinerja yang bermutu dan tepat. Dengan adanya seorang sekretaris di Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan setiap Departemen akan membantu meningkatkan kinerja perusahaan. Karena seorang seketaris memiliki tugas-tugas yang penting dalam sebuah perusahaan. Jadi usaha kerja terkini yang dijalankan Fakultas adalah menyelenggarakan program pendidkan dan pengajaran


(29)

terhadap Mahasiswa, melakukan berbagai macam penelitian-penelitian ilmiah khususnya bidang ekonomi yang bermanfaat bagi Universitas, mahasiswa dan masyarakat, serta melakukan pengabdian kepada masyarakat, memotivasi masyarakat agar dapat hidup lebih layak dan mandiri, kegiatan bakti sosial kepada masyarakat, dan lain sebagainya. Fakultas juga terus melakukan pembinaan terhadap civitas akademika agar dapat menghasilkan Sumber Daya Mahasiswa (SDM) yang benar-benar memiliki kualitas yang baik.

E.Rencana Kegiatan

Rencana kegiatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera utara adalah:

a. Menyusun jadwal perkuliahaan semester genap Tahun Ajaran yang akan datang.

b. Ujian Mid Semester/Ujian Semester Genap/ganjil.

c. Merancang kegiatan Ujian Akhir Semester (UAS) ganjil Tahun Ajaran yang akan datang.

d. Menyusun Kartu Rencana Study (KRS) dan Kartu Hasil Study (KHS) semester ganjil dan genap.

e. Wisuda Mahasiswa.

f. Menyusun jadwal perkuliahaan semester genap Tahun Ajaran yang akan datang.

Untuk mencapai program kerja dan rencana kerja dapat dapat disusun beberapa langkah sebagai berikut:


(30)

1. Peningkatan proses belajar mengajar, silabus metode dan alat yang digunakan dapat di tingkatkan.

2. Jumlah lulusan meningkat dan diharapkan lulus tepat waktu, serta indeks prestasi lebih baik.

3. Mata kuliah yang diberikan kepada mahasiswa harus sesuai dengan kurikulum dan harus ada rumpun

4. Ilmunya Meningkatkan kegiatan seminar, lokakarya, kuliah umum yang diadakan pimpinan Fakultas.

5. Memberi bimbingan kepada mahasiswa dan melaksanakan kegiatan magang/praktek kerja lapangan agar dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas.

2.3 Gaya Kepemimpinan

Gaya kepemimpinan, pada dasarnya mengandung pengertian sebagai perwujudan tingkah laku dari seorang pemimpin, yang menyangkut kemampuannya dalam memimpin. Perwujudan tersebut biasanya membentuk suatu pola atau bentuk tertentu. Pengertian Gaya Kepemimpinan yang demikian sesuai dengan pendapat yang disampaikn oleh (Jacobs & Jecqueiles, 2007)

Gaya Kepemimpinan memiliki tiga pola dasar yaitu:

1. Mementingkan pelaksanaan tugas

2. Mementingkan hubungan kerja sama


(31)

Macam-macam Gaya Kepemimpinan

Ada tiga Gaya Kepemimpinan yang pokok(Gito Sudarmo, 2010:119) antara lan:

1. Gaya Kepemimpinan Otokratis

Gaya Kepemimpinan Otokratis ini meletakkan seorang pemimpin sebagai sumber kebijakan pemimpin merupakan segala-galanya sedangkan bawahan dipandang sebagai orang yang melaksanakan perintah. Oleh karena itu bawahan hanya menerima instruksi saja dan tidak diperkenankan membantah maupun mengeluarkan ide atau pendapat.

Jadi dapat disimpulkan, Gaya Kepemimpinan Otokratis ini segala sesuatunya ditentukan oleh pemimpin sehingga keberhasilan Organisasi terletak pada pemimpin.

2. Gaya Kepemimpinan Demokratis

Gaya Kepemimpinan ini memberikan tanggung jawab dan wewenang kepada semua pihak, sehingga terlibat aktif dalam organisasi, anggota diberikan kesempatan untuk memberikan usul serta saran dan kritik demi kemajuan suatu Organisasi. Jadi dapat disimpulkan,Gaya Kepemimpinan Demokratis ini memandang bawahan sebagai bagian dari keseluruhan organisasinya, sehingga mendapat tempat sesuai dengan harkat dan martabat nya sebagai manusia, sedangkan pemimpin mempunyai tanggung jawab dan tugas

untuk mengarahkan, mengontrol dan mengevaluasi serta


(32)

3. Gaya Kepemimpinan Laissez Faire

Pada prinsipnya Gaya Kepemimpinan ini memberikan kebebasan mutlak kepada para bawahan. semua keputusan dalam pelaksanaan tugas dan pekerjaan diserahkan sepenuhnya kepada bawahan.

Adapun Gaya Kepemimpinan yang digunakan di bagian Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAK) Universitas Sumatera Utara adalah Gaya Kepemimpinan Otokratis, dimana Pemimpin merupakan segala-galanya sedangkan bawahan adalah orang yang melaksanakan perintah.

2.4 Etika Profesi

Bartens (2003), Etika Pofesi merupakan Norma yang diterapkan dan diterima oleh kelompok profesi yang mengarahkan atau memberi petunjuk kepada anggotanya bagaimana seharusnya berbuat dan sekaligus menjamin mutu moral profesi di mata masyarakat.

Prinsip dasar di dalam Etika Profesi:

1. Prinsip standar teknis, profesi dilakukan sesuai keahlian

2. Prinsip kompetensi, melaksanakan pekerjaan sesuai jasa profesionalnya, kompetensi dan ketekunan.

3. Prinsip tanggung jawab, profesi melaksanakan tanggung jawabnya sebagai profesional.

4. Prinsip kepentingan publik, menghormati kepentingan publik.

5. Prinsip integritas, menjunjung tinggi nilai tanggung jawab profesional. 6. Prinsip objektivitas, menjaga objektivitas dalam pemenuhan kewajiban.


(33)

7. Prinsip kerahasiaan, menghormati kerahasiaan informasi.

8. Prinsip perilaku profesional, berperilaku konsisten dengan reputasi profesi. Prinsip dasar Etika Profesi yang digunakan di bagian Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAK) Universitas Sumatera Utara adalah Prinsip Kompetensi, yang mana kita melaksanakan pekerjaan sesuai jasa profesional, kompetensi dan ketekunan.

2.5 Disiplin Kerja

Disiplin kerja adalah sikap dan perilaku oknum/aparatur oleh seseorang atau kelompok yang senantiasa berkeinginan untuk melaksanakan dan mematuhi untuk menjalankan segala peraturan dan keputusan yang telah ditetapkan. Disiplin sangat berhubungan erat dengan motivasi kerja yang baik disertai kerja yang kuat untuk dapat meningkatkan mutu produktivitas kerja. (Suradinata ,2000:150)

Adapun tata kerja atau aturan untuk membina disiplin kerja pegawai di bagian Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAK) Universitas Sumatera Utara yaitu: a. Seorang pemimpin bertanggung jawab memberikan tugas/pekerjaan kepada

bawahannya dan memberikan arahan, pedoman, dan petunjuk dengan membimbing serta arahan untuk pelaksanaan tugas yang diberikan kepada stafnya.


(34)

2.6. Visi dan Misi Pendidikan Profesi Akuntansi Visi Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAK)

Visi pendidikan Profesi Akuntansi yaitu ingin menjadikan Program Pendidikan Profesi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utaramenjadi suatu program pendidikanprofesi akuntansi yang unggul dan

sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan bisnis dimasa yang akan datang”.

Misi Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAK)

Misi pendidikan profesi akuntansi adalah mampu mengembangkan dan meningkatkan sumber daya manusia dalam bidang ilmu akuntansi dan memiliki komitmen tinggi dalam menjalankan profesi di bidang akuntansi, dalam menghadapi persaingan global.

TujuanPendidikan Profesi Akuntansi (PPAK)

Pendidikan Profesi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utarabertujuan :

1. Menghasilkan lulusan tenaga profesi akuntansi yang memiliki kompetensi dan komitmen tinggi dalam menjalankan profesi di bidang akuntansi yang memantapkan diri dalam meniti karir sebagai Akuntan Intern (Akuntan Perusahaan), Akuntan Manajemen,Akuntan Pendidik,Akuntan Pajak, Akuntan Sektor Publik, Akuntan Keuangan Daerah, Akuntan Keuangan.

2. Membimbing lulusan D4/S1/S2/S3 Akuntansi dan Non


(35)

2.1.Struktur Stuktur Organisasi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Sumber : Buku Pedoman Dan Informasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara (2014)

Gambar 2.1. Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

DEKAN

Prof. Dr. Azhari Maksum, M.Ec.

Ak, CA

PUDEK I

Fahm N Nasution,

SE, M.Acc.Ak

PUDEK III

Ami Dilham, SE, M.Si

PUDEK II

Drs. Arifin Lubis,MM,Ak

KEPALA BAGIAN TATA

USAHA

Jamaludin Hasibuan, SH

Kasubag Akademik Dra. Cut Nilawati Kasubag Kemahasiswaan Maslan, SE Kasubag Kepegawaian Zailiana, S.Sos Kasubag Perlengkapan Sodali, SE Kasubag Keuangan dan Umum Ahmad Fauzy SE, M.Si


(36)

2.2Struktur Organisasi Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAK)

Sumber : Borang Pendidikan Profesi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara (2014)

Gambar 2.2 Struktur Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAK) Universitas Sumatera Utara.

DEKAN

PD-I PD-II PD-III

DPF

Ketua/sekretaris Dept. Akuntansi

KTU Sub bagian

Laboraturium

Ketua/Sekretaris Program Studi Akuntansi

Ketua/Sekretaris PPA

Staf Pengajar Akuntansi

Bagian Tata Usaha Departemen

Staf Pengajar PPA


(37)

3.1 Gaya Kepemimpinan

Pengertian kepemimpinan yaitu bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus.Sudarmo (2010:107)

Pemimpin dan kepemimpinan merupakan fitrah kemanusiaan. Sejak manusia ada, sejak itu pula pemimpin dan kepemimpinan telah ada. Bahasan mengenai pemimpin dan kepemimpinan pada umumnya menjelaskan bagaimana menjadi pemimpin yang baik, tipe dan sifat yang sesuai dengan kepemimpinan serta kemampuan-kemampuan apa saja yang perlu dimiliki oleh seorang pemimpin agar bisa menjadi pemimpin yang di idolakan.Sudarmo (2010:111)

Pemimpin adalah inti dari manajemen, ini berarti bahwa tujuan manajemen akan tecapai jika ada pemimpin. Kepemimpinan hanya dapat dilaksanakan oleh seorang pemimpin. Seorang pemimpin adalah seseorang yang mempunyai keahlian memimpin, mempunyai kemampuan mempengaruhi pendirian atau pendapat orang.seorang pemimpin adalah seorang yang aktif membuat rencana-rencana, mengkoordinasi, melakukan percobaan dan memimpin pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama-sama.pemimpin memiliki peran strategis dalam sebuah organisasi karena kesuksesan organisasi ditentukan oleh moralitas dan kompetensi pemimpinnya.


(38)

Gaya kepemimpinan juga memenuhi hubungan tenaga kerja dan karyawan untuk mendefenisikan perundingan bersama dan mengidentifikasi langkah-langkah yang diperlukan dalam mewujudkan hubungan perlindungan bersama Mondy (2008:116)

Suatu ungkapan yang mulia mengatakan bahwa pemimpinlah yang bertanggung jawab atas kegagalan pelaksanaan suatu pekerjaan.hal ini menunjukkan bahwa posisi pemimpin alam suatu organisasi berada pada posisi pemimpin yang terpenting. Demikian juga pemimpin dimana pun letaknya akan selalu mempunyai beban untuk mempertanggungjawabkan kepentingannya.

Sutikno (2014:3) menyatakan bahwa “ pemimpin yang baik adalah

pemimpin yang mampu dan siap menjadi pelayan, bukan siap untuk dilayani.”

Beberapa pengertian kepemimpinan menurut pendapat para ahli, sebagaimana yang dikutip dari buku “Kepemimpinan sekarang dan masa

depan”karya Sanusi (2009:15) berikut ini:

a. Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas kelompok yang diluar untuk mencapai tujuan bersama.

b. Kepemimpinan adalah kegiatan dalam mempengaruhi orang lain untuk bekerja keras dengan penuh kemauan untuk tujuan kelompok.

c. Kepemimpinan adalah kegitan mempengaruhi orang lain agar ikut serta dalam mencapai tujuan umum.

d. Kepemimpinan adalah keseluruhan tindakan guna mempengaruhi serta menggiatkan orang dalam usaha bersama untuk mencapai tujuan.defenisi yang lebih lengkap dapat dikatakan bahwa kepemimpinan adalah proses


(39)

pemberian jalan yang mudah dari pada pekerjaan orang lain yang terorganisir dalam organisasi formal guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

e. Kepemimpinan adalah suatu kegiatan mempengaruhi orang lain untuk bekerja sama guna mencapai tujuan tertentu yang diinginkan.

Dari beberapa defenisi diatas, dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah kepemimpinan untuk mempengruhi dan menggerakkan orang lain untuk mencapai tujuan. Kepemimpinan dalam organisasi diarahkan untuk mempengaruhi orang-orang yang dipimpinnya, agar mau berbuat seperti yang diharapkan ataupun diarahkan oleh orang yang memimpinnya. Rivai (2004:55) mengatakan bahwa inti kepemimpinan adalah mempengaruhi atau mendapatkan pengikut.

3.1.1 Fungsi Kepemimpinan

Sesungguhnya semua orang mempunyai potensi menjadi pemimpin, yang berbeda hanya derajat bakatnya saja, namun demikian potensi itu harus dikembangkan. Kepemimpinan yang efektif harus dipelajari dan dan diraih. Fungsi kepemimpinan berhubungan langsung dengan situasi sosial dalam kehidupan kelompok atau organisasi masing-masing yang mengisyaratkan bahwa setiap pemimpin berada didalam dan bukan diluar organisasi.

Fungsi kepemimpinan merupakan gejala sosial karena harus diwujudkan dalam interaksi antar individu didalam sosial suatu kelompok atau organisasi.


(40)

Sutikno (2014:18) secara operasional kepemimpinan dapar dibedakan menjadi lima fungsi pokok yaitu:

a. Fungsi instruktif. Fungsi instruktif ini bersifat komunikasi satu arah.

Pemimpin sebagai komunikator merupakan pihak yang menentukan apa, bagaimana, bilamana, dan dimana perintah itu dikerjakan agar keputusan dapat dilaksanakan secara efektif.

b. Fungsi konsultatif. fungsi ini bersifat komunikasi dua arah. Hal tersebut

digunakan manakala pemimpin dalam usaha menetapkan keputusan yang memerlukan bahan pertimbangan dan berkonsultasi dengan orang-orang yang dipimpinnya.

c. Fungsi partisipasi.dalam menjalankan fungsi ini pemimpin berusaha

mengaktifkan orang-orang yang dipimpinnya baik dalam keikutsertaan mengambil keputusan maupun dalam melaksanakannya.

d. Fungsi delegasi. Fungsi ini dilaksanakan dengan memberi pelimpahan

wewenang atau menetapkan keputusan baik melalui persetujuan maupun tanpa persetujuan dari pemimpin.

e. Fungsi pengendalian. Kepemimpinan yang sukses harus mampu

mengatur aktivitas anggotanya secar terarah dan dalam koordinasi yang efektif sehingga memungkinkan tercapainya tujuan bersama secara maksimal.

Kelima fungsi kepemimpinan tersebut pada dasarnya merupakan strategi mengefektifikan organisasi sebagai teknik mempengaruhi pikiran,


(41)

perasaan, sikap dan perilaku atau menggerakkan anggota organisasi agar melaksanakan kegiatan atau bekerja untuk mencapai tujuan organisasi.

3.1.2 Tipe Kepemimpinan

Ada empat tipe kepemimpinan yang dapat digunakan untuk berbagai organisasi menurut Sutikno (2014:35) yaitu:

Directive adalah salah satu tipe kepemimpinan tertua dan sering kali disebut juga dengan pendekatan otoriter. Dalam tipe ini, pemimpin akan menyuruh seseorang untuk melakukan sesuatu dan mengharapkan mereka untuk segera melakukannya. Participative dalam tipe ini, pemimpin mencari input dari pihak lain dan mengajak orang-orang yang relevan dengan pembahasan untuk pengambilan keputusan Laissez-faire mendorong inisiatif dari banyak pihak agar bersama-sama memikirkan bagaimana proses pekerjaan sampai menghasilkan outcome.Adaptive gaya kepemimpinan yang mengalir dan menyesuaikan gaya sesuai dengan tipe kepemimpinan.

1. Tipe Kepemimpinan Kharismatik

Tipe Kepemimpinan Kharismatik memiliki kekuatan energi, daya tarik dan pembawaan yang luar biasa umtuk mempengaruhi orang lain, sehingga ia mempunyai pengikut yang sangat besar jumlahnya dan pegawai-pegawai yang bisa dipercaya. Kepemimpinan Kharismatik dianggap memiliki kekuatan ghaib (supernatural power) dan kemampuan-kemampuan yang superhuman, yang diperolehnya sebagai karunia yang Maha Kuasa. Kepemimpinan yang Kharismatik memiliki inspirasi, keberanian, dan


(42)

berkeyakinan teguh pada pendirian sendiri. Totalitas Kepemimpinan Kharismatik memancarkan pengaruh dan daya tarik yang amat besar.

2. Tipe kepemimpinan Paternalistik/Maternalistik

Kepemimpinan Paternalistik lebih diidentikkan dengan kepemimpinan yang kebapakan dengan sifat-sifat sebagai berikut, mereka menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak/belum dewasa, atau anak sendiri yang perlu dikembangkan, mereka bersikap terlalu melindungi, mereka jarang memberikan kesempatan pada bawahan untuk mengambil keputusan sendiri, mereka hampir tidak pernah memberikan kesempatan kepada bawahan untuk berinisiatif, mereka memberikan atau hampir tidak pernah memberian kesempatan kepada pengikut atau bawahan untuk mengembangkan imajinasi dan daya kreativitas mereka sendiri, selalu bersikap maha tahu dan maha besar.

Sedangkan tipe kepemimpinan Maternalistik tidak jauh beda dengan tipe kepemimpinan Paternalistik, yang membedakan adalah dalam kepemimpinan Maternalistik terdapat sifat over-protektiv atau terlalu melindungi yang sangat menonjol disertai kasih sayang yang berlebih-lebihan.

3. Tipe Kepemimpinan Militeristik

Tipe Kepemimpinan Militeristik ini sangat mirip dengan kepemimpinan Otoriter. Adapun sifat-sifat dari Tipe Kepemimpinan Militeristik adalah, lebih banyak menggunakan sistem perintah/pemandu, keras dan sangat otoriter, kaku dan sering kali kurang bijaksana, menghendaki kepatuhan


(43)

mutlak dari bawahan, sangat menyenangi formalitas, upacara-upacara ritual dan tanda-tanda kebesaran yang berlebihan, menuntut adanya disiplin yang keras dan kau dari bawahannya, tidak menghendaki saran, usul, sugesti, dan kritik-kritikan dari bawahannya, komunikasi hanya berlangsung searah.

4. Tipe Kepemimpinan Otokratis (Outhoritative, Dominator)

Kepemimpinan Otokratis memiliki ciri-ciri antara lain, mendasarkan diri pada kekuasaan dan paksaan mutlak yang harus dipatuhi, pemimpinnya selalu berperan sebagai pemain tunggal, berambisi untuk merajai situasi, setiap perintah dan kebikan selalu ditetapkan sendiri, bawahan tidak pernah diberi informasi yang mendetail tentang rencana dan kegiatan yang akan dilakukan, semua pujian dan kritik terhadap segenap anak buah diberikan atas perimbangan pribadi, adanya sikap eksklusivisme, selalu ingin berkuasa secara absolut, sikap dan prinsipnya sangat konservatif, kuno, ketat, dan kaku, pemimpin ini akan bersikap baik pada bawahan apabila mereka patuh. 5. Tipe Kepemimpinan Laissez Faire

Pada tipe Kepemimpinan ini praktis pemimpin tidak memimpin, dia membiarkan kelompoknya dan setiap orang berbuat semuanya sendiri. Pemimpin tidak berpartisipasi sedikitpun dalam kegiatan kelompoknya. Semua pekerjaan dan tanggung jawab harus dilakukan oleh bawahannya sendiri. Pemimpin hanya berfungsi sebagai simbol, tidak memiliki keterampilan teknis, tidak mempunyai wibawa, tidak bisa mengontrol anak buah, tidak mampu melaksanakan koordinasi kerja, tidak mampu melaksanakan suasana kerja yang kooperatif. Kedudukan sebagai pemimpin


(44)

biasanya diperoleh dengan cara penyogokan, suapan atau karena sistem nepotisme. Oleh karena itu organisasi yang dipimpinnya biasanya morat-marit atau kacau balau.

6. Tipe Kepemimpinan Populis

Kepemimpinan Populis berpegang teguh pada nilai-nilai masyarakatyang tradisional, tidak mempercayai dukungan kekuatan serta bantuan hutang luar negri. Kepemimpinan jenis ini mengutamakan penghidupan kembali sikap nasionalisme.

7. Tipe Kepemimpinan Administrati/eksekutif

Tipe Kepemimpinan Administratif adalah kepemimpinan yang mampu menyelenggarakan tugas-tugas administrasi secara efektif. Pemimpinnya biasanya terdiri dari teknorat-teknorat dan administratur-administratur yang mampu menggerakkan dinamika modernisasi dan pembangunan. Oleh karena itu dapat tercipta sistem administrasi dan birokrasi yang efisien dalam pemerintahan. Pada tipr-tipe kepemimpinan ini diharapkan adanya perkembangan teknis yaitu teknologi, industri, manajemen modern dan perkembangan sosial ditengah masyarakat.

8. Tipe Kepemimpinan Demokratis

Kepemimpinan Demokratis berorientasi pada manusia dan memberikan bimbingan yang efisien kepada pengikutnya. Terdapat koordinasi pekerjaan pada semua bawahan, dengan peneknan pada rasa tanggung jawab internal (pada diri sendiri) dan kerjasama yang baik. Kekuatan Kepemimpinan


(45)

Demokratis tidak terletak pada pemimpinnya akan tetapi terletak pada partisipasi aktif dari setiap warga kelompok.

Kepemimpinan Demokratis menghargai potensi setiap individu, mau mendengarkan nasehat dan sugesti bawahan. Bersedia mengakui keahlian paa spesialis dengan bidangnya masing-masing. Mampu memanfaatkan kapasitas setiap anggota seefektif mungkin pada saat-saat dan kondisi yang tepat.

3.1.3 Teori Kepemimpinan

Teori kempemimpinan membicarkan bagaimana seorang menjadi pemimpin, atau bagaimana timbulnya seorang pemimpin. Teori-teori dalam kepemimpinan umumnya menunjukkan perbedaan karena setiap teoritikus mempunyai segi penekanannya sendiri yang dipandang dari satu aspek tertentu Sutikno (2014:25).

Teori kepemimpinan pada umumnya berusaha untuk memberikan penjelasan dan interprestasi mengenai pemimpin dan kepemimpinan dengan mengemukakan beberapa segi antara lain: Latar belakang pemimpin dan dan kepemimpinan-kepemimpinan muncul sejalan dengan peradaban manusia. Pemimpin dan kepemimpinan selalu diperlukan dalam setiap masa.Sutikno (2014:26)

Sebab-sebab munculnya seseorang menjadi pemimpin, antara lain: a. Seseorang ditakdirkan lahir untuk menjadi seorang pemimpin.

Seorang menjadi pemimpin melalui usaha penyiapan dan pendidikan serta di dorong kemauan sendiri.


(46)

b. Seeorang menjadi pemimpin bila sejak lahir ia memiliki bakat kepemimpinan kemudian dikembangkan melalui pendidikan dan pengalaman serta sesuai dengan tuntutan lingkungan. Untuk mengenai persyaratan kepemimpinan selalu dikaitkan dengan kekuasaan, kewibawaan, dan kemampuan.

a) Teori Sifat

Dalam teori sifat, penekanan lebih pada sifat-sifat umum yang dimiliki pemimpin, yaitu sifat-sifat yang dibawa sejak lahir. Menurut teori sifat, hanya individu yan memiliki sifat-sifat tenulah yang bisa menjadi pemimpin. Teori ini menegaskan ide bahwa beberapa individu dilahirkan memiliki sifat-sifat tertentu yang secara alamiah menjadikan mereka seorang pemimpin.

Keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh sifat-sifat , perangai atau ciri-ciri yang dimiliki pemimpin. Menurut Stogdill, sifat-sifat tertentu efektif dalam situasi tertentu, dan ada pula sifat-sifat tertentu yang berkembang akibat pengaruh situasi organisasi. Sebagai contoh, sifat kreativitas akan berkembang jika seorang pemimpin berada didalam organisasi yang fleksibel dan mendorong kebebasan berekspresi, dibandingkan di dalam organisasi yang birokratis.Safaria(2004:21) menjelaskan tiga sifat penting yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin, yaitu kepercayaan diri, kejujuran, integritas serta motivasi. Kepercayaan diri, berhubungan dengan keyakinan diri pemimpin akan pertimbangannya, keputusannya, ide-idenya dan kemampuannya sendiri. Kejujuran,


(47)

berhubungn dengan keyakinan bahwa pemimpin bisa dipercaya, bisa dipegang janjinya, dan pemimpin tidak suka memainkan peran palsu. Intergritas, apa saja yang dikatakan oleh seorang pemimpin, pasti selalu dilaksanakan. Dorongan, berkaitan dengan motivasi tujuan tertentu. Pemimpin yang memiliki motivasi pretasi yang tinggi akan memunculkan energi besar, ketekunan, kegigihan dalam mencapai tujuannya.

b) Teori Perilaku

Teori perilaku, lebih dikenal dengan Behaviorist Theories. Teori ini terfokus kepada tindakan-tindakan yang dilakukan pemimpin dari pada memperhatikan atribut yang melekat pada diri seseorang pemimpin. Dasar

pemikiran teori ini adalah kepemimpinan merupakan perilaku

seseorangkrtika melakukan kegitan pengarahanuntuk suatu kelompok ke arah pencapaian tujuan. Sutikno (2014:26)

Dasar pemikiran teori ini adalah kepemimpinan merupakan perilaku seseorang individu ketika melakukan kegiatan pengarahan suatu kelompok ke arah pencapaian tujuan. Dalam hal ini pemimpin mempunyai deskripsi perilaku:

Perilaku seorang pemimpin yang cenderung mementingkan bawahan, memiliki ciri ramah tamah, mau berkonsultsi, mendukung, membela, mendengarkan, menerima usul dan memikirkan kesejahteraan bawahan serta memperlakukannya setingkat dirinya.

Beorientasi kepada bawahan dan produksi perilaku pemimpin yang berorientasi kepada bawahan ditandai oleh penekanan pada hubungan


(48)

atasan-bawahan, perhatian pribadi pemimpin pada pemuasan kebutuhan bawahan serta menerima perbedaan kepribadian, kemampuan dan perilaku bawahan. Sedangkan perilaku pemimpin yang berorientasi pada produksi memiliki kecenderungan penekanan pada segi teknis pekerjaan, pengutamaan penyelenggaraan dan penyelesaian tugas serta pencapaian tugas.

c) Teori Situasional

Teori Situasional mengatakan bahwa pembawaan yang harus dimiliki seseorang pemimpin adalah berbeda-beda, tergantung dari situasi yang sedang dihadapi. Teori Situasional dari Hersey dan Blanchard terfokus pada karakteristik kematangan bawahan sebagai kunci pokok situasi yang menentukan keefektifan perilaku seorang pemimpin. Menurut mereka, bawahan memiliki tingkat kesiapan dan kematangan yang berbeda-beda sehingga pemimpin harus mampu menyesuaikan gaya kepemimpinannya, agar sesuai dengan situasi kesiapan dan kematangan bawahan. Keefektifan kepemimpinan seseorang ditentukan oleh kemampuan “membaca” situasi yang dihadapi dan menyesuaikan gaya kepemimpinannya agar cocok dengan tuntutan situasi Sutikno,(2014:27).

Hersey dan Blanchard (2014), Keberhasilan seorang pemimpin menurut teori situasional oleh ciri kepemimpinan dengan perilaku tertentu yang disesuaikan dengan tuntutan situasi kepemimpinan dan situasi organisasional yang dihadapi dengan memperhitungkan faktor waktu dan ruang.


(49)

1. Jenis pekerjaan dan kompleksitas tugas 2. Benuk dan sifat teknologi yang digunakan 3. Persepsi, sikap dan gaya kepemimpinan

4. Norma yang dianut kelompok

5. Rentang kendali

6. Ancaman dari luar organisasi 7. Tingkat stres

8. Iklim yang terdapat dalam organisasi 3.1.4 Perilaku Orgnisasi

Perilaku organisasi adalah bidang interdisipliner yang didedikasikan untuk pembelajaran sikap, perilaku dan kinerja manusia dalam sebuah organisasi. Perilaku organisasi mengambil konsep dari banyak disiplin ilmu, diantaranya psikologi, sosiologi, antropologi budaya, teknik industri, ekonomi, etika, dan konseling kejujuran, serta manajemen. Konsep dan prinsip perilaku organisasi adalah hal yang penting bagi pimpinan karena dalam setiap organisasi manusia pada akhirnya akan mengambil keputusan yang mengontrol bagaimana orgnisasi mendapatkan dan menggunakan sumber daya. Sutikno,(2014:120)

Orang-orang tersebut dapat bekerja sama, bersaing, mendukung, menjatuhkan, satu dan lainnya. Keyakinan dan perasaan tentang dirinya, rekan kerjanya, dan organisasi akan membentuk apa yang mereka lakukan dan seberapa baik mereka melakukannya. Orang-orang dapat mengalihkan organisasi dari strateginya dengan terlibat dalam konflik dan


(50)

kesalahpahaman, atau mereka dapat menggabungkan talenta dan pemikiran mereka yang beragam untuk mencapai lebih banyak hal sebagai sebuah

kelompok daripada yang dapat mereka lakukan sendirian.

Sutikno,(2014:120)

3.1.5 Sikap

Seorang pegawai yang memiliki permasalahan sikap akan sulit untuk dijadikan teman, selalu mengeluh dan menimbulkan masalah, dan secara keras menolak ide-ide baru. Memahami sifat pegawai adalah hal penting bagi manajer, karena sikap dapat menentukan bagaimana orang-orang menafsirkan lingkungan mereka, berinteraksi dengan yang lain, dan berperilaku dalam bekerja.

Manajer berusaha keras untuk mengembngkan dan memperkuat sikap positif di antara semua pegawai, karena orang-orang yang bahagia dan positif adalah orang-orang yang lebih sehat, lebih baik, dan lebih produktif. Terkadang sifat negatif dapat dihasilkan dari karakteristik pekerjaan, seperti tingginya tingkat stres, tetapi manajer dapat mencari cara untuk membantu orang-orang bersikap lebih baik. Pimpinan harus memperhatikan sifat negatif karena sikap tersebut dapat menjadi penyebab timbuknya permasalahan ditempat kerja maupun penyebab permasalahan dikemudian hari.


(51)

3.1.6 Unsur-unsur Penyusunan Sikap

Satu langkah penting bagi pimpinan adalah mengenali dan memahami unsur-unsur yang menyusun suatu sikap, yang penting bagaimana seorang pemimpin mengubah sikap tersebut. Sutikno,(2014:129)

Ilmuan perilaku menyatakan bahwa sikap terdiri atas tiga unsur : kognitif pemikiran), afektif (perasaan), dan perilaku. Unsur kognifit yang membentuk suatu sikap adalah, keyakinan, opini dan informasi yang dimiliki seseorang tentang objek dari sikapnya, seperti pengetahuan tentang apa yang dituntut dari suatu pekerjaan, atau opini tentang kemampuan diri. Unsur afektif adalah emosi atau perasaan seseorang terhadap objek atau sikapnya, seperti benci atau suka pada suatu pekerjaan. Unsur perilaku adalah maksud seseorang untuk berperilaku terhadap objek dari sikapnya dalam cara tertentu. Unsur kognitif adalah pikiran sadar yang mengatakan bahwa pekerjaan saya menarik dan menantang. Unsur afektif adalah perasaan yang mengatakan bahwa saya sangat menyukai pekerjaan ini. (Sutikno, 2014: 130)

Unsur-unsur ini, pada akhirnya, berhubungan dengan unsur perilaku pegawaiyang bersangkutan kemungkinan besar akan datang lebih awal ketempat kerja karena ia merasa bahagia dengan pekerjaannya. Unsur emosi (afektif) sering kali merupakan faktor paling kuat dalam mempengaruhi suatu perilaku, jadi manajer harus mewaspadai situasi yang melibatkan perasaan yang mendalam. Anggaplah seorang pimpinan telah membuat


(52)

kesimpulan bahwa dari sikap para pegawai, mereka ingin pimpinan tersebut untuk mengambil semua keputusan yang mempengaruhi departemen, tetapi pimpinan tersebut mnginginkan para pegawainya untuk lebih memegang tanggung jawab dan pengambilan keputusan.

Untuk mengubah sikap para pegawainya ini, pimpinan dapat mempertimbangkan untuk memberikan pendidikan pada pegawai mengenai area-area dimana mereka dapat menggunakan pengambilan keputusan dengan baik (mengubah unsur kognitifnya), membangun antusiasme para pegawai dengan memberikan informasi yang menarik mengenai kepuasan yang didapatkan dari pemberdayaan pegawai (mengubah unsur afektif) atau cukup dengan bersikeras bahwa pegawai harus melakukan pengambilan keputusan sendiri (mengubah unsur perilaku) dengan harapan bahwa, setelah mereka mengalami kelebihan dalam memegang wewenang untuk melakukan pengambilan keputusan, para pegawai tersebut akan mulai menyukai tanggung jawab tersebut. Daft (2010:284)

3.1.7 Gaya Kepemimpinan Pada Bagian Pendidikan Profesi Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Gaya Kepemimpinan sangatlah mempengaruhi suatu perusahaan/instansi terhadap para pegawai, karena jika perubahan itu mempunyai gaya kepemimpinan yang efektif, maka perusahaan itu akan menjadi tempat yang sangatlah diminati oleh semua masyarakat. Pada Bagian Pendidikan Profesi


(53)

Utaramempunyai gaya kepemimpinan yang sangat efektif dan tipe gaya kepemimpinan demokratis.

Pada Bagian Pendidikan Profesi Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara ini adalah perusahaan yang mempunyai pemimpin yang ketat, sehingga para pegawai haruslah dituntut untuk disiplin, selain disiplin, mereka juga harus menggambarkan secara jelas aneka tugas dan kegiatan yang harus dilaksanakan demi tercapainya tujuan organisasi.

Selan itu Bagian Pendidikan Profesi Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara juga mempunyai gaya kepemimpinan atau model kepemimpinan yang sangat efektif. Tingkah laku pemimpin yang efektif cenderung menunjukkan kinerja yang tinggi, seperti para pegawai maupun para atasan mereka saling membantu satu sama lain. Walaupun di dalam kantor para pegawai disana terlihat cuek satu sama lain, tetapi mereka tetap memiliki rasa kekeluargaan. Para pegawai disana mereka sangatlah sibuk dengan tugasnya masing-masing sehingga tidak ada waktu untuk becanda, maupun berleha-leha di dalam kantor.

Pada Bagian Pendidikan Profesi Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara mempunyai gaya kepemimpinan yang kuat. Mereka berpendapat bahwa, pemimpin yang efektif adalah pemimpin yang menata kelembagaan organisasinya secara sangat terstruktur, dan mempunyai hubungan persahabatan yang baik didalam perusahaan atau


(54)

dikantor, dan saling percaya, saling menghargai dan senantiasa hangat dengan para karyawan maupun stafnya.

Perilaku kepemimpinan kepengurusannya mendorong bawahannya untuk menumbuh kembangkan daya inovatif dan kreatif. karakteristik lainnya adalah kecepatan menunjukkan penghargaan kepada bawahan yang berprestasi tinggi.

Gaya kepemimpinan pada masing-masing divisi Pada Bagian Pendidikan Profesi Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara juga berhubungan dengan struktur organisasi yaitu dengan adanya struktur organisasi yang memisahkan fungsi dengan jelas, maka dapat diperoleh keuntungan gaya kepemimpinan yang demokratis dan efektif sebagai berikut:

a. Terciptanya arus komunikasi yang baik dalam perusahaan/instansi. b. Terhindarnya konflik dalam pelaksanaan kegiatan kerja sama

karyawan/staf.

c. Mendapatkan ketegasan fungsi dan tanggung jawab dari masing-masing karyawan.

d. Terwujudnya hubungn yang harmonis antr karyawan dalam perusahaan. Gaya kepemimpinan yang terdapat Pada Bagian Pendidikan Profesi Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara juga sangat berpengaruh pada kinerja karyawan, misalnya pimpinan memiliki tipe gaya kepemimpinan demoktratik maka bawahan juga akan memiliki perilaku yang demokratik pula yaitu sesama pegawai akan saling


(55)

mengingatkan apabila terjadi kesalahan dalam bekerja. Pimpinan/ketua Pada Bagian Pendidikan Profesi Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara juga memiliki daya tarik atau menarik dan ramah.

Penelitian tentang kepemimpinan menunjukkan bahwa kepemimpinan bukanlah masalah sifat-sifat dan karakteristik-karakteristik. Pemimpin yang efektif menyadari pentingnya tindakan-tindakan kecil “ The effective aware of the importance of small actions “Marshall (2011:18).

Dimana dari keseluruhan yang terjadi di Bagian Pendidikan Profesi Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dapat disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan Pada Bagian Pendidikan Profesi Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara mempunyai gaya kepemimpinan tipe demokratik dan juga memiliki model pemimpin yang efektif (model of effective leaders) untuk karyawan dan staf-staf lainnya sangat mempengaruhi kinerja mereka menjadi sangat baik dalam bekerja dan juga memiliki komunikasi yang efektif. Dimana dari hasil kerja mereka selalu mengupayakan yang terbaik dalam bekerja. Dan karyawan diberikan kesempatan untuk berkembang serta adanya target waktu dalam bekerja membuat karyawan bekerja dengan tepat waktu karena pimpinan juga memberikan contoh yang bagus. Dan yang terpenting pimpinan dan karyawan dan staf saling berkomunikasi demi kelancaran aktifitas yang dilakukan karyawan maupun staf.


(56)

3.2 Pengertian Etika Dan Profesi

Secara etimologis, istilah etika berasal dari bahasa Yunani, “ethos” yang dalam bentuk tunggal mempunyai banyak arti yakni tempat tinggal yang biasa, adat istiadat, kebiasaan, akhlak, karakter (character), perasaan, sikap, dan cara berfikir. Dalam bentuk jamak (ta eta) artinya adalah kebiasaan.Dan arti terahir inilah menjadi latar belakang bagi terbentuknya istilah “Etika” oleh Aristoteles (384-332 SM) sudah dipakai untuk menunjukkan filsafat moral. Dengan demikian bertitik tolak dari asal-usul kata ini, maka etika berarti ilmu atau nama tentang yang biasa dilakukan atau ilmu tentang kebisaan (Prayitno,2003:112).

Menurut (Batens, 2000:119), konsep etika mempunyai tiga arti.Pertama, kata etika bisa dipakai dalam arti, yakni nilai-nilai atau norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur perilakunya.Kedua, etika berfungsi juga sebagai kumpulan asas atau nilai moral.Yang dimaksud disini adalah kode etik.Ketiga, etika berarti ilmu tentang yang baik atau buruk, etika baru menjadi ilmu, bila kemungkinan-kemungkinan etis (asas-asas dan nilai tentang yang dianggap baik atau buruk) yang begitu saja diterima dalam suatu masyarakat.

Dengan demikian, etika adalah ilmu yang membantu tentang moralitas atau tentang manusia sejauh berkaitan dengan moralitas, atau dengan cara lain, etika mrupakan ilmu yang menyelidiki perilaku moral. Dalam ilmu filsafat, etika termasuk kelompok filsafat praktis dan dibagi menjadi dua


(57)

mempertanyakan prinsip-prinsip yang berlaku bagi setiap tindakan manusia, sedangkan etika khusus membahas prinsip-prinsip itu dalam hubungannya dengan berbagai aspek kehidupan bersama.Etika berkaitan erat dengan berbagai masalah nilai Karena etika pada pokoknya membicarakan masalah-masalah yang berhubungan dengan predikat nilai susila dan “tidak susila”, “baik dan buruk”.

Profesi adalah suatu moral community(masyarakat moral) yang memiliki cita-cita dan nilai-nilai bersama. Profesi lahir karena adanya suatu latar belakang pendidikan yang sama dan memiliki suatu keahlian yang belum tentu dimiliki oleh orang lain (Rustiyanto, 2009:97).

Etika profesi adalah sikap hidup berupa keahlian untuk memberikan pelayanan professional terhadap masyarakat dengan penuh ketertiban dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka melaksanakan tugas berupa kewajiban terhadap masyarakat.Etika profesi mengandung unsur tentang pengorbanan demi kemanusiaan, dedikasi dan pengabdian masyarakat. Munculnya etika profesi sebenarnya berasal dari adanya penyimpangan perilaku dari penyundang profesi terhadap sistem nilai, norma, aturan ketentuan yang berlaku dalam profesinya tidak ada komitmen pribadi dalam pelaksanaan tugas, tidak jujur, tidak bertanggung jawab,tidak berdedikasi, tidak menghargai hak orang lain, tidak adil dan semacamnya.Rustianto (2009:100)


(58)

a) Defenisi Etika Profesi menurut para ahli 1. Science, medis/dokter:

Etika profesi adalah konsep etika yang ditetapkan atau disepakati pada tatanan profesi atau lingkup kerja tertentu. Contoh: pers dan jurnalistik.

2. Usma,

Etika profesi adalah sebagai sikap hidup untuk memenuhi kebutuhan pelayanan professional dari klien dengan ketertiban dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka kewajiban mayarakat sebagai keseluruhan terhadap para anggota masyarakat yang membutuhkannya dengan disertai refleksi yang seksama.

3.2.1 Etika Profesi di Bagian Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAK) Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Pelaksanaan Etika Frofesi di Bagian Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAK) Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara sudah terlaksana dengan baik di dalam melaksanakn pelayanan dan tata cara, norma dan moralitas. Pekerjaan terlaksana dengan baik sesuai dengan prinsip-prinsip yang berlaku sehingga tercapainya efisiensi dalam melakukan segala kewajiban yang behubungan dengan Bagian Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAK) Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.


(59)

3.3 Disiplin

Jawatan kuasacabinet mengkaji Pelaksanaan Dasar Pelajaran

Kebangsaan Tahun 2002 menafsirkan disiplin sebagai: “Kesanggupan seseorang individu menghormati dan mematuhi undang-undang, disiplin itu dikenakan dari luar atau dengan kerelaan sendiri”. Disiplin juga bermakna kesanggupan seseorang itu bekerja atau membuat sesuatu dengan cukup tertib, kesanggupan menghormati hak individu lain, kesanggupan mengamalkan tingkah laku yang baik dan tidak mengganggu kepentingan orang lain, kesanggupan hormat menghormati antara satu dengan lainmempunyai semangat tolong menolong.

Disiplin adalah kesadaran dan kesetiaan seseorang dalam menaati semua peraturan perusahaan serta norma-norma sosial yang berlaku, pada pembahasan ini penulis akan menguraikan system pemberian disiplin pada setiap karyawan ataupun pengurus pada setiap instansi.

3.3.1 Pengertian Disiplin

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang pengertian disiplin, penulis mengutip beberapa defenisi sebagai berikut:

Menurut Fathoni (2006:172),disiplin adalah “kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku”

Kesadaran adalah sikap seseorang yang secara sukarela menaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan tanggungjawabnya.Kesediaan adalah


(60)

suatu sikap, tingkah laku dan perbuatan seseorang yang sesuai dengan peraturan perusahaan baik tertulis maupun tidak.

Kedisiplinan dapat diartikan bilamana karyawan datang dan pulang tepat pada waktunya, mengerjakan semua pekerjaannya dengan baik, mematuhi semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku.

Menurut Sastrohadiwiryo (2001:291),disiplin adalah “sebagai salah satu sikap menghargai, menghormati, patuh, dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku, baik tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup melaksanakannya dan tidak mengelak untuk menerima sanksi apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya”

Mangkuprawira dan Hubeis (2006:122),kedisiplinan karyawan adalah “sifat seseorang yang secara sadar mematuhi aturan dan peraturan organisasi tertentu”.

Handoko (2001:208),kedisiplinan adalah “kegiatan manajemen untuk menjalankan standar-standar organisasional”.

Dari defenisi tersebut disimpulkan bahwa pengertian disiplin adalah: 1. Merupakan salah satu dari tugas manajemen

2. Untuk menciptakan semangat kerja dan kegairahan kerja karyawan 3. Untuk memacu prestasi kerja


(61)

3.3.2 Indikator-Indikator Kedisiplinan

Menurut Hasibuan (2003:195),pada dasarnya banyak indikator-indikator yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan karyawan dalam suatu organisasi diantaranya:

a. Tujuan dan Kemampuan

Tujuan dan kemampuanikut mempengaruhi ttingkat kedisiplinan karyawan. Tujuan yang akan dicapai harus jelas dan ditetapkan secaraideal serta cukup menantang bagi kemampuan karyawan. Hal ini berarti tujuan (pekerjaan) yang dibebankan kepada karyawan harus sesuai dengan kemampuan karyawan bersangkutan, agar dia bekerja dengan sungguh-sungguh dan disiplin dalam mengerjakannya.

b. Teladan Pimpinan

Teladan pimpinan sangat berperan dalam menentukan kedisiplinan karyawan karena pimpinan dijadikan teladan dan panutan oleh para bawahannya. Pimpinan harus memberikan contoh yang baik, berdisiplin, jujur, adil serta sesuai dengan perbuatannya. Dengan teladan pimpinan yang baik, kedisiplinan bawahan pun ikut menjadi baik. Jika teladan pimpinan kurang baik, para karyawan pun akan kurang baik.

c. Balas Jasa

Balas jasa (gaji dan kesejahteraan) ikut mempengaruhi kedisiplinan karyawan karena balas jasa akan memberikan kepuasan dan kecintaan karyawan terhadap perusahaan/pekerjaannya. Jika kecintaan karyawan


(62)

semakin baik terhadap pekerjaan, kedisiplinan mereka akan semakin baik pula.

d. Keadilan

Keadilan ikut mendorong terwujudnya kedisiplinan karyawan, karena ego yang selalu merasa dirinya penting dan minta diperlakukan sama dengan manusia lainnya.

e. Waskat

Waskat(pengawasan melekat) adalah tindakan nyata dan paling efektif dalam mewujudkan kedisiplinan karyawan perusahaan. Dengan waskat berarti atasan harus aktif dan langsung mengawasi perilaku, moral, sikap, gairah kerja dan prestasi kerja bawahannya. Hal ini berarti atasan harus selalu ada/hadir ditempat kerja agar dapat mengaasi dan memberikan petunjuk, jika ada bawahannya yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaannya.

f. Sanksi Hukum

Sanksi hukum berperan penting dalam memelihara kedisiplinan karyawan. Dengan sanksi hukuman yang semakin berat, karyawan akan semakin kuat melanggar peraturan-peraturan perusahaan, sikap dan perilaku disipliner karyawan akan berkurang.

g. Ketegasan

Ketegasan pimpinan dalam melakukan tindakan akan mempengaruhi kedisiplinan perusahaan. Pimpinan harus berani dan tegas, bertindak untuk menghukum semua karyawan yang indisipliner sesuai dengan sanksi


(63)

hukuman yang ditetapkan.pimpinan yang berani bertindak tegas menerapkan hukuman bagi karyawan yang indisipliner akan disegani dan diakui kepemimpinannya oleh bawahan. Dengan demikian, pimpinan akan dapat memelihara kedisplinan karyawan perusahaan. Sebaliknya apabila seorang pimpinan kurang tegas atau tidak menghukum karyawan yang indisipliner, sulit baginya memelihara kedisiplinan bawahannya, bahkan sikap indisipliner karyawan semakin banyak karena mereka beranggapan bahwa peraturan dan sanksi hukumannya tidak berlaku lagi.

h. Hubungan Kemanusiaan

Hubungan kemanusiaan yang harmonis diantara sesama karyawan ikut menciptakan kedisiplinan yang baik suatu perusahaan. Hubungan-hubungan baik bersifak vertikal maupun horizontal diantara sesama akan mewujudkan lingkungan dan suasana kerja yang baik, hal ini akan memotivasi kedisiplinan yang baik bagi perusahaan.

3.3.3 Jenis-Jenis Disiplin

Menurut Mangkunegara (2005:129),disiplin terbagi atas dua jenis yaitu: 1. Disiplin preventif

Disiplin preventif adalah upaya untuk menggerakkan pegawai dan mematuhi pedoman kerja, aturan-aturan yang telah digariskan oleh perusahaan. Tujuan dasarnya adalah untuk menggerakkan pegawai berdisiplin diri. Dengan cara preventif, pegawai dapat memlihara dirinya terhadap peraturan-peraturan perusahaan.


(64)

2. Disiplin Korektif

Disiplin korektif adalah suatu upaya menggerakkan pegawai dalam menyatukan suatu peraturan dan mengarahkan untuk tetap mematuhi peraturan sesuai dengan pedoman yang berlaku pada perusahaan.

3.3.4 Prinsip dan Langkah Pendisiplinan

Ketika perusahaan menyusun dan menetapkan strategi bisnis maka seharusnya dapat dijabarkan ke dalam bentuk strategi-strategi operasional yang lebih teknis, antara lain strategi pengembangan mutu sumber daya manusia. Tujuannya adalah peningkatan produktivitas dan mutu kerja para karyawan. Bentuk strategi ini antara lain adalah bagaimana tiap unit kerja mampu menetapkan cara-cara mengatasi ketidakdisiplinan karyawan dalam bekerja.

MenurutMangkuprawiradanHubeis (2006:122),prinsip-prinsip dan

langkah-langkah pendisiplinan adalah sebagai berikut: Prinsip-prinsip pendisiplinan:

a. Pendiiplinan karyawan merupakan salah satu subsistem dari manajemen kinerja Sumber Daya Manusia. Tujuannya memperbaiki kemerosotan kinerja karyawan.

b. Disesuaikan dengan aturan dalam perusahaan dan peraturan/hukuman ketenagakerjaan yang berlaku.


(1)

1. Peringatan lisan oleh penyedia.

2. Pernyataan tertulis ketidakpuasan oleh atasan langsung. 3. Penundaan kenaikan gaji berkala.

4. Penundaan kenaikan pangkat. 5. Pembebasan dari jabatan. 6. Pemberhentian sementara.

7. Pemberhentian atas permintaan sendiri.

8. Pemberhentin dengan hormat tidak atas permintaan sendiri. 9. Pemberhentian tidak dengan hormat.

Yang memiliki wewenang penuh pemberian sanksi terhadap tenaga kerja yang melakukan pelanggaran disiplin kerja adalah manajer puncak. Akan tetapi di dalam praktek, hal ini didelegasikan kepada manajer tenaga kerja. Manajer puncak maupun manajer tenaga kerja dalm melaksanakan tugasnya selalu berpedoman kepada perundang-undangan yang berlaku di pemerintah.

3.3.6 Jenis disiplin pada bagian Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAK) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

Sistem pemberian disiplin yang ditetapkan pada bagian Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAK) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara adalah menggunakan jenis yang bersifat Korektif yaitu kegiatan yang diambil untuk menangani pelanggaran terhadap peraturan dan mencoba untuk menghindari pelanggaran lebih lanjut.


(2)

A. Kesimpulan

Setelah membahas dan memperhatikan dasar-dasar teoritis dari berbagai literature pada Bab III tentang gaya kepemimpinan,etika profesi dan Disiplin kerja karyawan kemudian membandingkan dengan penerapan yang ada pada bagian Pendidikan Profesi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAK)Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dipimpin oleh Dra. Narumondang Bulan Siregar, MM, Ak (Selaku Ketua Pendidikan Profesi Akuntansi) yang Membawahi, sekretarisnya yang bernama Abikusno Dharsuky,beserta staf dan pegawai lainnya memiliki gaya kepemimpinan, etika profesi dan disiplin kerja yang baik.

2. Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAK)Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara bertanggung jawab menyampaikan dan melaporkan keberhasilan maupun kegagalan kepada Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Struktur Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAK)Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara bebrbentuk garis, dimana dalam stuktur organisasi garis tugas-tugas perencanaan, pengendalian dan pengawasan berada di satu tangan garis kewenangan langsung dari pimpinan kepada


(3)

bawahan. Dalam hal ini garis diartikan sebagai jalan pelaporan tanggung jawab sedangkan ke bawah pendelegasian tugas atau wewenang.

4. Gaya kepemimpinan pada masing-masing divisi Pada Bagian Pendidikan Profesi Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utaraberhubungan dengan struktur organisasi yaitu dengan adanya struktur organisasi yang memisahkan fungsi dengan jelas, maka dapat diperoleh keuntungan gaya kepemimpinan yang demokratis dan efektif sebagai berikut:

a. Terciptanya arus komunikasi yang baik dalam perusahaan/instansi. b. Terhindarnya konflik dalam pelaksanaan kegiatan kerja sama

karyawan/staf.

c. Mendapatkan ketegasan fungsi dan tanggung jawab dari masing-masing karyawan.

d. Terwujudnya hubungn yang harmonis antr karyawan dalam perusahaan.

e. Pelaksanaan Etika Frofesi di Bagian Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAK) Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara sudah terlaksana dengan baik di dalam melaksanakn pelayanan dan tata cara, norma dan moralitas. Pekerjaan terlaksana dengan baik sesuai dengan prinsip-prinsip yang berlaku sehingga tercapainya efisiensi dalam melakukan segala kewajiban yang behubungan dengan Bagian Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAK) Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.


(4)

5. Pelaksanaan Etika Frofesi di Bagian Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAK) Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara sudah terlaksana dengan baik di dalam melaksanakn pelayanan dan tata cara, norma dan moralitas. Pekerjaan terlaksana dengan baik sesuai dengan prinsip-prinsip yang berlaku sehingga tercapainya efisiensi dalam melakukan segala kewajiban yang behubungan dengan Bagian Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAK) Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

6. Disiplin yang digunakan pada Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAK) Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara,

bersifat korektif dimana suatu upaya menggerakkan pegawai dalam

melaksanakan suatu peraturan diberikan pembinaan dan mengarahkan agar tetap mematuhi peraturan sesuai dengan pedoman yang berlaku pada Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAK).

B. Saran

Penulis menyarankan agar:

1. Ketua Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAK) Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Dra. Narumondang Bulan Siregar, MM, Ak memiliki tanggung jawab kepada para staf dan menggunakan gaya kepemimpinan untuk terciptanya arus komunikasi yang baik dalam Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAK) Untuk menghindari konflik dalam pelaksanaan kegiatan kerja sama karyawan/staf dalam mendapatkan ketegasan fungsi dan tanggung jawab dari masing-masing


(5)

karyawan untuk terwujudnya hubungan yang harmonis antara karyawan dalam Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAK) dan dapat terlaksana dengan baik dan hasil yang memuaskan.

2. Di bagian Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAK) Universitas Sumatera Utara sudah terlaksana dengan baik, etika profesi yang mana dalam melaksanakan pelayanan dan tata cara norma dan moralitas Pekerjaan terlaksana dengan baik sesuai dengan prinsip-prinsip yang berlaku. 3. Dalam Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAK) Universitas Sumatera

Utara agar digunakan disiplin yang bersifat korektif dimana suatu upaya menggerakkan pegawai, dalam melaksanakan suatu peraturan yang diberi dan diarahkan oleh ketua Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAK) agar karyawan/staf mematuhi peraturan sesuai pedoman yang berlaku pada Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAK) Universitas Sumatera Utara. 4. Saran kepada Universitas Sumatera Utara Sebaiknya pihak lembaga

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara menyediakan Sarana dan Prasarana yang lebih memadai untuk mendukung peningkatan mutu pendidikan mahasiswa/mahasiswi.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Anwar Prabu Mangkunegara,2005.Manajeman Sumber Daya Manusia. Bandung: Remaja Rosdakarya

Batens,2003. Etika Profesi. Bandung: Tantangan membangun Manusia, Bumi Aksara.

Daft,2010. Era Baru Manajemen. Jakarta: Salemba Empat

Handoko,2001. Strategi Pendisiplinan Diri. Depok: Quitum Media

Hasibuan S.P. Malayu H.Drs, 2003, Manajemen Personalia dan Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.

Hubbies,2006. Disiplin Tanpa Teriakan Atau Pukulan. Yogyakarta: Fajar Pustaka

Marshall,2011. Pelatihan Dasar Kepemimpinan. Yogyakarta:Gloria Usaha Mulia

Mondy,2008. Kepemimpinan Yang Sukses Dalam Seminggu. Erlangga Prayitno,2003. Etika Bisnis dan Profesi. Yogyakarta: Cv. Andi Offiset. Rivai,2000. Kepemimpinan Dan Perilaku Organisasi. Rajafindo Persada Rustiyanto,2009. Etika Profesi Kependidikan. Yogyakarta: Alfa Media Sastrohadiwiryo,2001. Perjanjian Kerja. Jakarta: Dss Publising

Siagian,2003. Berani Menerapkan Disiplin. Jaksel: One Eart Media

Sanusi,2009. Kepemimpinan dalam Manejeman. Jakarta: Sumber Daya Manusia, BPFE

Sudarmo,2010. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta: Manajeman Sumber Daya Manusia, Remaja Rosdakarya.

Suradinata,2000. Disiplin adalah jabatan yang menghubungkan anda terhadap kesuksesan. Bogor, Ghalia Indonesia.


Dokumen yang terkait

Fungsi Perlengkapan dan Inventaris Pada Bagian Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

0 26 65

Budaya Organisasi yang di Terapkan Pada Bagian PPAK (Pendidikan Profesi Akuntansi) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

1 7 55

Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Etika Profesi Dan Disiplin Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Bagian Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAK) Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 9 73

Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Etika Profesi Dan Disiplin Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Bagian Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAK) Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 0 8

Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Etika Profesi Dan Disiplin Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Bagian Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAK) Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 0 7

Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Etika Profesi Dan Disiplin Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Bagian Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAK) Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 0 21

Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Etika Profesi Dan Disiplin Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Bagian Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAK) Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 0 1

Budaya Organisasi yang di Terapkan Pada Bagian PPAK (Pendidikan Profesi Akuntansi) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 0 9

Budaya Organisasi yang di Terapkan Pada Bagian PPAK (Pendidikan Profesi Akuntansi) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 0 6

Budaya Organisasi yang di Terapkan Pada Bagian PPAK (Pendidikan Profesi Akuntansi) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 0 17