1
Siti Nurjanah,2013 MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG KEGIATAN MENGHASILKAN BARANG MELALUI
METODE PENUGASAN DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kegiatan belajar-mengajar merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seorang guru dalam interaksinya terhadap siswa dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar. Kegiatan belajar-mengajar bersifat untuk mendidik dan merubah tingkah laku siswa dari yang tidak baik menjadi baik, dari yang tidak
tahu menjadi tahu. Berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai
anak didik. Hal tersebut mengindikasikan bahwa siswalah yang harus berperan aktif dalam proses pembelajaran di bawah bimbingan guru.
Proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial IPS yang berlangsung di Sekolah Dasar SD hendaknya merasakan adanya kebutuhan psikologis yang
normatif. Siswa yang termotivasi dalam belajarnya dapat dilihat dari karakteristik tingkah laku yang menyangkut minat, perhatian, konsentrasi dan
ketekunan. Hal tersebut terlihat karena adanya motivasi belajar dalam pembelajaran IPS, dan motivasi belajar itu salah satunya dapat dipengaruhi
oleh seorang guru dalam pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar yang bisa menghantarkan siswa lebih aktif, kreatif dan merasa semangat dalam
pembelajaranya. Pengajaran atau proses pembelajaran guru memegang peran sebagai sutradara sekaligus aktor. Artinya pada gurulah tugas dan tanggung
jawab untuk merencanakan, melaksanakan dan menilai pengajaran di sekolah. Menurut Team Dosen 2011:78 metode penugasan
adalah: “Suatu penyajian bahan pelajaran di mana guru memberikan tugas tertentu agar
siswa melakukan kegiatan belajar dan memberikan laporan sebagai hasil dari tugas yang dikerjakanya
”. Team Dosen 2011:7 . Mengemukakan bahwa:
1 Pelajaran IPS adalah pelajaran hapalan belaka yang disampaikan oleh guru secara ceramah dan bercerita dimuka kelas.
Dengan demikian siswa akan jenuh dan bosan belajar IPS; 2
2
Siti Nurjanah,2013 MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG KEGIATAN MENGHASILKAN BARANG MELALUI
METODE PENUGASAN DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Dalam pembelajaran IPS tidak dapat menggunakan alat-alat konkrit yang dapat dimanipulasi diotak-atik siswa, sehingga mereka pasif
dalam belajar; 3 Dengan pelajaran IPS tidak dapat dijadikan tolak ukur kecerdasan siswa, berbeda dengan pelajaran eksak seprti IPA
dan MTK; 4 Pelajaran IPS tidak menjamin masa depan siswa kecuali pelajaran yang bersifat eksak.
Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPS sangat membosankan apabila dalam kegiatan belajar-mengajar hanya menggunakan
metode ceramah dan tidak ada alat konkrit yang tidak dapat dimanipulasi di otak-atik sehingga siswa pasif. Maka dari itu harus ada inovasi baru dalam
pembelajaran IPS, bertujuan agar siswa dapat mengikuti pembelajaran IPS lebih antusias lagi.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Anggi Tia Setiadi, S.Pd. guru kelas IV SD Negeri 2 Paledah yang dilaksanakan pada 12 Januari 2013.
Banyaknya kegiatan yang dilakukan guru disekolah maupun diluar sekolah menjadi salah satu penghambat dalam menentukan suatu metode yang tepat
untuk proses pembelajaran IPS, sehingga guru hanya menggunakan metode ceramah dan hanya bersumber pada buku saja.
Proses pelaksanaan pembelajaran IPS khususnya tentang materi kegiatan menghasilkan barang, kurang melibatkan siswa pada aktivitas keterampilan
proses belajar yakni dalam keaktifan, kereativitas dan minat siswa dalam mengikuti pembelajaran IPS. Berdasarkan temuan masalah dilapangan
khususnya di kelas IV SD Negeri 2 Paledah Kecamatan Padaherang Kabupaten Ciamis masalah yang sering muncul dalam proses pembelajaran
adalah antusiasme siswa dalam belajar masih rendah, hal ini tampak ketika siswa memasuki ruangan kelas dan mulai belajar mata pelajaran IPS para
siswa kurang bersemangat untuk mengikutinya, sehingga siswa cenderung tidak aktif dan tidak merasa menjadi bagian dari kelas.
Gejala-gejala tersebut ditunjukan dengan beberapa sikap siswa seperti: 1 mengobrol dengan teman sebangkunya ketika pembelajaran berlangsung, 2
menggambar tidak pada waktunya, 3 dan sering keluar masuk kelas. Materi ajar dalam pembelajaran IPS yang terlalu bersifat informativ dan menuntut
3
Siti Nurjanah,2013 MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG KEGIATAN MENGHASILKAN BARANG MELALUI
METODE PENUGASAN DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
aspek kognitif hafalan membuat para siswa malas untuk memahami informasi-informasi baik yang terdapat dalam buku maupun yang disampaikan
oleh guru, dan lingkungan yang kaku untuk belajar baik dalam tata cahaya maupun dalam penempatan tempat duduk yang monoton dan membosankan
mengakibatkan pemahaman belajar siswa berkurang, khususnya pada mata pelajaran IPS.
Untuk pembelajaran pada materi kegiatan menghasilkan barang di kelas IV, wali kelas masih menggunakan pembelajaran konvensional. Karena itu
nilai pada materi kegiatan menghasilkan barang belum mencapai KKM yakni 71 KKM=71. Nilai KKM itu sendiri ditentukan atas kebijakan sekolah
dengan himbauan pengawas. Nilai KKM 71 diberikan agar prestasi yang dicapai siswa memuaskan atau lebih dari cukup bahkan sangat memuaskan.
Hal itu dikarenakan siswa dituntut mendapatkan nilai lebih dari KKM. Dalam penilaianya, wali kelas melakukan penilaian PR, ulangan harian dan
keaktifan siswa. Ketiga aspek penilaian tersebut didapat nilai akhir pada materi kegiatan
menghasilkan barang menunjukan dari jumlah siswa 23 orang memperoleh nilai rata-rata sebesar 60. Beberapa kondisi yang telah dikemukakan di atas,
memberikan sebuah indikasi terhadap adanya suatu masalah yang cukup signifikan yaitu permasalahanya yang bermuara pada kejenuhan siswa dalam
mengikuti pembelajaran IPS. Menurut masalah di atas, hal itulah yang mendorong peneliti untuk
melakukan penelitian di SD Negeri 2 Paledah dengan pemilihan metode penugasan dalam pembelajaran IPS khususnya tentang materi kegiatan
menghasilkan barang, untuk media transformasi pada pembelajaran IPS terhadap tujuan yang ingin dicapai pada bahan pelajaran yang disampaikan.
Metode penugasan ini adalah salah satu cara dimana guru usai menjelaskan materi pelajaran, guru memberikan penugasan kepada siswa yang
dapat dikerjakan di sekolah ataupun di rumah, secara individu maupun kelompok. Alasan diberikan penugasan kepada siswa dengan tujuan agar
siswa melaksanakan latihan-latihan selama melakukan tugas, sehingga
4
Siti Nurjanah,2013 MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG KEGIATAN MENGHASILKAN BARANG MELALUI
METODE PENUGASAN DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
pengalaman siswa dalam mempelajari sesuatu dapat lebih terintegrasi. Hal itu terjadi karena siswa mengalami situasi atau pengalaman yang berbeda waktu
menghadapi masalah-masalah baru. Pada saat melaksanakan tugas akan memperluas dan memperkaya pengetahuan serta keterampilan siswa di
sekolah melalui kegiatan di dalam kelas itu. Metode ini menjadi bahan penelitian agar guru tidak hanya memakai
metode ceramah dalam mengajarkan IPS khususnya pada materi kegiatan menghasilkan barang yang menimbulkan kejenuhan dan minat belajar siswa
menjadi berkurang. Metode ini melibatkan siswa secara langsung sehingga akan menimbulkan semangat belajar siswa, dan siswa mendapatkan
peningkatan dalam segi perolehan nilai serta adanya perubahan sikap seperti yang diharapkan dalam fungsi dan tujuan IPS. Secara teoritis penggunaan
metode penugasan akan sangat efektif dalam peningkatan minat siswa terhadap proses pembelajaran. Salah satu proses pembelajaran yang sering
menggunakan metode tersebut yaitu pembelajaran IPS pada jenjang anak SD. Adapun judul dari penelitian ini adalah:
“Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang Kegiatan Menghasilkan Barang melalui Metode Penugasan di
Sekolah Dasar ”.
B. Perumusan Masalah