Berdasrkan uraian diatas maka penulis tetarik untuk melakukan penelitian dengan judul : “Pengaruh Sistem Informasi Manajemen Terhadap Efektifitas
Kerja Pegawai Studi Pada Kantor Dinas Bina Marga Kota Medan”
I.2. Perumusan Masalah
Berdasrakan uraian latar belakang masalah yang telah dikemukakan
sebelumnya, maka perumusan masalah dari penelitian ini adalah : “Seberapa besar Pengaruh Sistem Informasi Manajemen terhadap Efektivitas Kerja
Pegawai di Kantor Dinas Bina Marga Kota Medan”. I.3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan jawaban terhadap perumusan masalah yang telah dikemukankan di atas yakni untuk mengetahui
seberapa besarnya “Pengaruh Sistem Informasi Manajemen terhadap Efektivitas Kerja Pegawai di Kantor Dinas Bina Marga Kota Medan
”
I.4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini akan memberikan manfaat bagi berbagai pihak secara langsung maupun tidak langsung. Adapun manfaat-manfaat tersebut adalah:
1. Manfaat Subjektif
Untuk menembahkan khasanah pengetahuan ilmiah dalam studi ilmu administrasi dan pembangunannya umumnya dan pembangunan pelayanan
public khususnya dengan implementasi Sistem Informasi Manajemen SIM.
2. Manfaat secara praktis
Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat sebagai berikut:
a. Dapat dijadikan sebagai kontribusi terhadap pemecahan permasalahan
yang terkait dengan operasionalisasi Sistem Informasi Manajemen SIM
b. Sebagai masukan baru baik bagi penulis maupun dalam literatur
perpustakaan yang berkaitan dengan masalah-masalah studi administrasi dan pembangunan.
3. Manfaat secara akademis
Sebagai salah satu syarat dalam penyelesaiaan studi strata-1 di Departemen Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik
Universitas Sumatera Utara.
I.5. Kerangka Teori
Teori merupakan seperanglkat proposisi yang menggambarkan suatu gejala terjadi seperti ini. Untuk memudahkan peneletian diperlukan pedoman
berfikir yaitu kerangka teori. Sebelum melakukan penelitian yang lebih lanjut seseorang peneliti perlu menyusun suatu kerangka teori sebagai landasan berpikir
untuk menggambarkan dari sudut mana peneliti menyoroti masalah yang dipilih. Kerangka teori ini diharapkan memberikan pemahaman yang jelas dan tepat bagi
peneliti dalam memahami masalah yang diteliti.
I.5.1. Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen bukan merupakan hal baru. Ruang lingkup SIM sebenarnya tertua pada 3 kata pembentuknya, yaitu “Sistem, Informasi, Dan
Manajemen”
I.5.1.1. Sistem
Sistem dapat didefinisikan sebagai sekumpulan hal atau kegiatan atau elemen atau subsistem yang saling bekerjasama atau yang dihubungkan dengan
cara-cara tertentu sehingga membentuk suatu kesatuan untuk melaksanakan fungsi guna mencapai suatu tujuan.
Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan
atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu Filippo dalam Paulus, 2005:23. Komponen-komponen atau subsistem dalam suatu system dapat berdiri
sendiri-sendiri, komponen-komponen atau subsistem tersebut dapat saling berintekrasi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan
atau sasaran system tersebut dapat tercapai. Pengembangan sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru
untuk menggatikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. Proses pengembangan sistem melewati beberapa tahapan dari
mulai sistem itu direncakan sampai dengan sistem tersebut diterapkan, dioperasikan, dan dipelihara.
I.5.1.2. Informasi
Informasi merupakan hasil pengolahan data sehingga menjadi benyuk yang penting bagi penerimanya dan mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam
pengambilan keputusan yang dapat dirasakan akibatnya secara langsung saat itu juga atau secara tidak langsung pada saat mendatang. Untuk memperoleh
informasi, diperlukan adanya data yang akan diolah dan unit pengolah. Informasi adalah hasil pemrosesan data yang diperoleh dari setiap elemen
sistem tersebut menjadi bentuk yang mudah dipahami dan merupakan pengetahuan yang relevan yang dibutuhkan oleh orang untuk menambah
informasi bagi setiap elemen akan berbeda satu sama lain sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Berdasarkan pendapat Giffin 2002:227-228, bentuk informasi yang bermanfaat adalah sebagai berikut :
1. Akurasi, informasi masih menyediakan refleksi realita yang valid dan
dapat dipercaya. 2.
Tepat waktu, informasi tersedia tepat pada saat pemimpin membutuhkannya untuk membuat keputusan
3. Kelengkapan, informasi harus lengkap dan jika kurang lengkap maka
cenderung akan mendapatkan gambaran realita yang tidak akurat. 4.
Relevansi, informasi harus relevan agar berguna bagi organisasi. Relevansi seperti halnya ketepatan waktu, ditentukan oleh kebutuhan
dan situasi organisasi.
Faktor- faktor yang berpengaruh terhadap suatu informasi adalah fungsi, biaya, nilai, dan mutu informasi. Informasi mempunyai beberapa fungsi antara
lain : 1.
Menambah pengetahuan Adanya informasi akan menembah pengetahuaan bagi penerimanya
yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan yang mendukung proses pengambilan keputusan
2. Mengurangi ketidakpastian
Adanya informasi akan mengurangi ketidakpastian karena apa yang akan terjadi dapat diketahui sebelumnya, sehingga menghindari
keraguan pada saat pengambilan keputusan,. 3.
Mengurangi resiko kegagalan Adanya informasi akan mengurangi resiko kegagalan, karena apa yang
kan terjadi dapat di antisipasi dengan baik, sehingga kenmungkinan terjadinya kegagalan akan dapat dikurangi dengan pengambilan
keputusan. 4.
Mengurangi keanekaragamanvariasi yang tidak diperlukan Adanya informasi akan mengurangi keanekaragaman yang tidak
diperlukan, karena keputusanyang akan di ambil lebih terarah 5.
Member standart aturan-aturan, ukuran-ukuran, dan keputusan- keputusan yang menentukan pencapaian sasaran dan tujuan.
Adanya informasi akan memberikan satndart,atruan, ukuran, dan keputusan keputusan yang lebih terarah untuk mencapai sasaran dan tujuan yang
telah ditetapkan secara lebih baik berdasarkan informasi yang diperoleh.
I.5.1.3 Manajemen
Manajemen dapat diartikan sebagai proses memanfaatkan berbagai sumber daya yang tersedia untuk mencapai suatu tujuan. Manajemen juga dapat
dimaksudkan sebagai suatu system kekuasaan dalam organisasi agar orang-orang menjalankan pekerjaannya. Umumnya, sumber daya yang tersedia dalam
manajemen meliputi manusia, material, dan modal. Dalam system informasi manajemen, sumber daya manajemen meliputi tiga sumber daya tersebut di
tambah dengan sumber daya berupa informasi. Mengenai pengertian manajemen banyak ahli memberikan definisinya
misalnya James A.F Stoner memberiakn definisi Manajemen adalh proses perencanaan, pengorganisasian, pemimpin dan pengendalian upaya anggota
organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Seperti halnya yang dikemukakan oleh Sutedjo 2002:22:
“Manajemen terdiri dari proses atau kegiatan yang dilakukan oleh pengelola perusahaan seperti merencanakan menetapkan strategi, tujuan dan arah tindakan,
mengorganisasikan, memprakarsai, mengkoordinir dan mengendalikan operasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan”.
Ada 3 alasan utama mengapa manajemen diperlukan, adapun alas an- alasan tersebut :
1. Untuk mencapai tujuan, manajemen dibutuhkan untuk mencapai tujuan
organisasi dan pribadi 2.
Untuk menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling bertentangan dari pihak-pihak yang berkepentingan dalam organisasi
seperti pemilik, karyawan, pelanggan, konsumen dan pemerintah 3.
Untuk mencapai efisiensi dan efektifitas, suatukerja organisasi dapat di uur dengan banyak cara yang berbebeda. Salah satu cara umum adalah
efisiensi dan efektifitas.
I.5.1.4. Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen dapat didefinisikan sebagai sekumpulan subsistem yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama dan membentuk
suatu kesatuan, saling berintekrasi dan bekerjasama antara satu bagian dengan yang lainnya dengan cara-cara tertentu untuk melakukan funsi pengolahan data,
menerima masukan input berapa data-data, kemudian mengolahnya processing dan menghasilkan keluaran output berapa informasi sebagai dasar pengambilan
keputusan yang berguna dan mempunya nilai nyata yang dapat dirasakan akibatnya baim pada saat itu juga maupun dimasa mendatang, mendukung
kegiatan operasional, manjerial, dan strategis organisasi, dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada dan tersedia bagi fungsi tersebut guna mencapai
tujuan.
Kronke dalam Sutedjo, 2002:168 mengemukakan bahwa “Sistem Informasi Manajemen adalah pengembangan dan penggunaan system-sistem
informasi yang efektif dalam organisasi-organisasi”. McLeod dalam Sutedjo, 2002:168 juga mengemukakan bahwa “Sistem
Informasi Manajemen didefinisikan sebagai suatu system berbasis computer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai yang mempunyai kebutuhan
serupa”. Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu system utamanya
mengenai apa yang telah terjadi sekarang dan apa yang telah terjadi di masa lalu, informasi tersebut tersedia dalam laporan periodik, laporan khusus dan output dari
simulasi matematika. Informasi digunakan oleh pengelola maupun staf lainnya pada saat mereka membuat keputusan untuk memecahkan masalah.
Selain itu Stoner dalam Sutedjo, 2002:168 mengemukakan bahwa “Sistem Informasi Manajemen merupkan metode formal yang menyediakan
informasi yang akurat dan tepat waktu kepada manajemen untuk mempermudah dam memproses pengambilan keputusan dan membuat organisasi dapat
melakukan fungsi perencanaan,operasi secara efektif dan pengendalian. Scoot 1996:69 menjelaskan bahwa Sistem Informasi Manajemen adalah
sekumpulan sistem informasi yang saling berinteraksi, yang memberikan informasi baik untuk kepentingan operasi atau kegiatan manajerial. Menurut
Gordon . B . Davis dalam Tata Sutabri 2005 : 91 Sistem Informasi Manajemen adalah sistem manusia mesin yang terpadu guna menyajikan informasi untuk
mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan di dalam suatu organisasi. Kemudian menurut Stoner dalam Budi Sutedjo 2002 : 169.
Sistem Informasi Manajemen merupakan metode formal yang menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu kepada manajemen untuk mempermudah
proses pengambilan keputusan dan membuat organisasi dapat melakukan fungsi perencanaan, operasi secara efektif dan pengendalian. Jadi Sistem Informasi
Manajemen dalam suatu pemahaman yang sederhana dapat didefenisikan sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa
pemakai dengan kebutuhan serupa dan dirancang untuk menyediakan informasi guna mendukung pengambilan keputusan pada kegiatan manajemen, perencanaan,
pemrakarsaan, pengorganisasian, dan pengendalian. Para pemakai biasanya tergabung dalam suatu organisasi seperti lembaga pemerintah dan perusahaan
milik pemerintah maupun swasta. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sistem informasi manajemen
adalah suatu sistem yang diciptakan untuk melaksanakan pengolahan data yang akan dimanfaatkan oleh suatu organisasi. Pemanfaatan data disini dapat berarti
penunjangan pada tugas-tugas rutin, evaluasi terhadap prestasi organisasi, atau pengambilan keputusan oleh organisasi tersebut
Para pemimpin yang yang betugas di bidang perencanaan ataupun yang menangani bidang pengawasan dalam rangkaian usaha mengambil keputusan
yang baik dan cepat, dan selalu membutuhkan informasi untuk mendukung kelancaran tugas- tugasnya. Oleh sebab itu informasi baru dapat dikatakan
berguna apabila mampu berfungsi membantu pimpinan dalam pengambilan keputusan , terlebih dalam bidang perencanaan dan pengawasan dalam penentuan
kerja http:www.scribd.comsofyan_destad58444205-Chapter-II-2 diakses pada 9 Maret 2012 pukul 21.45.
Manfaat sistem informasi manajemen tersebut dapat diuraikan dibawah ini :
a. Sistem informasi sebagai pembantu dalam pengambilan keputusan .
Sebuah Sistem Informasi Manajemen adalah pembantu sebuah Sistem Informasi yang melakukan semua pengolahan transaksi yang dibutuhkan serta
memberikan dukungan informasi dan pengolahan untuk fungsi- fungsi manajemen dan pengambilan keputusan.
b. Sistem Informasi Manajemen sebagai pendukung fungsi perencanaan dan
pengendalian .
Usaha mencapai tujuan bagi organisasi perusahaan adalah tercapainya tujuan perusahaan yang sesuai dengan perencanaan semua. Sistem Informasi
Manajemen sangat relevan bagi fungsi perencanaan dan pengendalian yang dibantu dengan komputer sehingga memperlebar kemampuan manajemen
untuk menyelenggarakan ini.
c. Sistem Informasi Manajemen sebagai penentuan program kerja
Perencanaan dalam program kerja selalu didasarkan kepada mana yang harus didahulukan dan program mana yang dapat ditunda untuk sementara.
Untuk mendukung skala priorotas kerja dengan tepat dibutuhkan data informasi tentang faktor tenaga kerja yang tersedia juga diperlukan
informasi tentang sumber pembiayaan, lokasi yang hendak dilaksanakan.
Peneliti akan mempertegas penelitian nantinya kepada Sistem Informasi Manajemen sebagai pendukung fungsi perencanaan dan pengendalian. Dimana hal
ini sesuai dengan judul penelitian yang berkaitan dengan efektivitas kerja pegawai, bahwasanya kerja pegawai akan menjadi baik dan efektif jika didasarkan
kepada perencanaan dan pengendalian.
I.5.2. Efektifitas Kerja Pegawai
Efektivitas berasal bari bahasa inggris yaitu : ”effective” yang berarti berhasil ditaati, mengesahkan, mujarab dan mujur. Dari sederet arti diatas, yang
paling tepat adalah berhasil dengan baik. Jika seseorang dapat bekerja dengan baik maka ia dapat dikatakan bekerja dengan efektiv. Amin Tunggul 1993 : 32
mengemukakan efektivitas adalah hasil membuat keputusan yang mengarahkan, melakukan sesuatu dengan benar, yang membantu memenuhi misi suatu
perusahaan atau pencapaian tjuan. Selanjutnya Permata Wesha 1992 : 148 mengatakan bahwa efektivitas adalah keadaan atau kemampuan berhasilnya suatu
kerja yang dilakukan oleh manusia untuk memberikan hasil yang diharapkan. Untuk melihat efektivitas kerja, pada umumnya dipakai empat macam
pertimbangan, yaitu pertimbangan ekonomi, pertimbangan fisiologi, pertimbangan psikologi dan pertimbangan social.
Efektifitas menunjukkan perbandingan antara keluaran output dan tujuan. Efektifitas merupakan hubungan antara keluara dan tujuan yang ingin
dicapai. Efektifitas dapat juga diartikan sebagai kemampuan untuk mengerjakan
hal yang benar.
Handoko 1992:62 Efektivitas adalah “ kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk pencapaian tujuan yang ditetapkan.
Atmosoeprapto 2002 :139 Efektifitas yaitu “Melakukan hal yang benar atau sejauh mana kita mencapai sasaran”.
Sondang P. Siagian 1996:19 mengemukakan bahwa “Efektifitas adalah suatu penyelesaian pekerjaan tepat pada waktu yang telah ditentukan sebelumnya,
artinya apakah pekerjaan itu diselesaikan, dan tidak menjawab pertanyaan bagaimanakah cara melaksanakan dan berapa biaya yang dikeluarkan untuk itu”.
Sarwoto 1990:126, Efektifitas adalah sesuatu yang berhasil guna yaitu : pelayanan baik corak maupun mutunya dan penggunaanya benar-benar sesuai
dengan kebutuhan lini dalam mencapai tujuan. Dalam Ensiklopedia Ekonomi, Bisnis dan Manjemen 1992:163,
“Efektifitas adalah ukuran keberhasilan yang dicapai seseorang atas suatu usaha organisasi atas kegiatan yang dijalankannya”. Komaraddin1994:269, Efektifitas
adalah suatu keadaan yang menunjukkan tingkatan keberhasilan atau kegagalan kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan lebih dulu.
Efektifitas merupakan ukuran yang menggambarkan sejauh mana sasaran dapat dicapai, sedangkan efisiensi menggambarkan bagaimana sumber daya dapat
dikelola secara tepat dan benar. Produktivitas adalah ukuran mengenai apa yang diperoleh dari apa yang diberikan, seberapa jauh masukan input dapat
menghasilkan keluaran output, baik kuantitatif atau kualitatif sesuai standart baku yang telah ditetapkan.
Pada dasarnya efektifitas kerja yang dimaksud untuk mengukur hasil pekerjaan yang dicapai sesuai dengan rencana, sesuai dengan kebijaksanaan atau
dengan kata lain mencapai tujuan, maka hal itu dikatakan efektif. Nilai efektifitas pada dasarnya ditentukan oleh tercapainya tujuan organisasi serta factor
kesesuaian dalam melaksanakan tugas atau pekerjaannya. Jadi efektifitas kerja pada tiap-tiap organisasi akan berbeda-beda antara organisasi sati dengan
organisasi yang lainnya, tergantung pada jenis dan sifat dari oerganisasi yang bersangkutan.
Menurut Campel yang dikuti Steers 1998:45 untuk mengukur efektifitas kerja, ada beberapa variabel yang biasa dipergunakan, yaitu :
1. Kesiagaan
Penilaian menyeluruh sehubungan dengan kemungkinan bahwa organisasi mampu menyelesaikan sebuah tugas khusus jika diminta.
2. Kemangkiran
Frekuensi kejadian-kejadian pekerja bolos dari pekerjaan pada saat jam kerja.
3. Motivasi
Kecendrungan seseorang individu melibatkan diri dalam kegiatan berarakan sasaran dalam pekerjaan. Ini bukanlah perasaan senang yang
relative terhadap hasil berbagai pekerjaan sebagaimana halnya kepuasan, tetapi lebih merupakan perasaan sedia atau rela bekerja untuk mencapai
tujuan pekerjaan. 4.
Kepuasan Kerja Tingkat kesenangan yang dirasakan seseorang atas peran pekerjaannya
dalam organisasi. Tingkat rasa puas individu bahwa mereka merasa dihargai karena pekerjaan mereka.
5. Beban pekerjaan
Beban pekerjaan yang diberikan pimpinan kepada bawahan sesuai dengan kemampuan seseorang dan sesuai dengan jumlah kelompok mereka.
6. Waktu menyelesaikan tugas
Waktu merupakan salah satu pengukuran efektifitas kerja yang sangat penting sebab dapat dilihat apakah waktu yang digunakan organisasi sudah
dijalankan dengan sebaik-baiknya oleh setiap anggota berorganisasi.
Efektivitas kerja pegawai yaitu penyelesaian pekerja sesuai dengan yang ditentukan sebelumnya dimana semua di pengaruhi pikiran, tenaga, cara yang
paling cepat waktu serta kondisi ruangan yang dapat mendukung semngat kerja. Berdasarkan beberapa pendapat dan penjelasan mengenai efektivitas,
maka dapatlah disimpulkan bahwa yang dikatakan efektivitas adalah suatu bentuk
usaha yang dilaksanakan secara bersama terhadap pencapaian dan pemenuhan beberapa ketentuan, yang dicapai sesuai dangan standart yang berlaku dalam
organisasi bersangkutan.
I.5.3. Pengaruh Sistem Informasi Manajemen dengan Efektivitas Kerja
Sistem Informasi Manajemen sebagai metode formal menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu kepada manajemen yang diperlukaan untuk
mempermudah proses pengambilan fungsi perencanaan, pengendalian, dan operasi secara efektif. System menyediakan informasi mengenai masa lalu, masa
kini, dan proyeksi masa depan serta mengetahui peristiwa yang terjadi didalam dan diluar organisasi.
Peranan computer dapat membantu secara maksimal, karena output computer memang menghasilkan informasi yang terotomatisasi dan dapat
diformalisasikan. Penggunaan Sistem Informasi Manajemen yang menjamin bahwa tugas-tugas spesifik dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Sistem
Informasi Manajemen menyediakan informasi dalam jumlah banyak yang tepat waktu dan rfinci yang diambil dari operasi sehari-hari. Sistem Informasi
manajemen dapat membuat rencana strategis dan pengendalian manajemen sehingga tujuan organisasi dapat dicapai dengan efektif.
Sistem Informasi Manajemen yang mampu memberikan informasi yang canggih dan cepat merupakan keniscayaan dari adaptasi yang diperlukan.
Sungguh, kecendeningan utama dalam sistem informasi adalah kearah pegembangan kemampuan yang dimaksudkan untuk menampung penyesuaian
terhadap perubahan organisasi yang cepat. Pengembangan suatu Sistem Informasi Manajemen merupakan keharusan mutlak apabila pimpinanorganisasi ingin
melakukan tugas-tugas kerja pimpinan dengan efektif. Sistem Informasi Manajemen akan dapat mengurangi pemborosan dan inefisiensi, serta
meningkatkan produktivitas para pegawai. Sistem informasi Manajemen dapat menjadi mmekanisme penting pengendalian untuk memastikan operasi secara
efektif dalam organisasi. Operasi dapat diatur secara logis, dirampingkan, dan dimonitor siberbagai tempat menggunakan system informasi manajemen dalam
computer diseluruh organisasi. Dalam pengertian ini Sistem Informasi Manajemen berfungsi sebagai semacam struktur organisasi yang paralel dengan
garis wewenang formal organisasi. Keduanya membuat struktur pengendalian apa yangbterjadi didalam organisasi. Sistem Informasi Manajemen menjadi semacam
pendamping bagi perencana strategis dan manajemen operasi seperti organisasi. Untuk mengerucutkan topic dan hasil penelitian, sehingga menemukan
suatu titik atau bentuk yang lebih tegas, maka peneliti akan melakukan penelitian yang lebih mendalam pada bentuk Sisitem Informasi Manajemen yang bersifat
perencanaan da pengendalian. Hal tersebut dikarenakan perencanaan dan pengendalian sangat berkaitan dengan efektivitas kerja pegawai pada suatu
instansi ataupun organisasi.
I.6. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara suatu penelitian yanag mana kebenerannya perlu untuk diuji dan dibuktikan melalui penelitian. Dikatakan
sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasrkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan
data. Jadi, hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empiric. Sugiyono, 2005:70.
Berdasarkan pengertian tersebut, penulis mengetengahkan suatu hipotesis yang dilandaskan pada teori yang relevan, yaitu dengan adanya Sistem Informasi
Manajemen maka diharapkan fektivitas Kerja Pegawai dapat ditingkatkan. Adapun hipotesinya adalah:
Ho : Tidak ada hubungan Sistem Informasi Manajemen Dengan Efektivitas Kerja Pegawai
Ha : ada hubungan positif antara Sistem Informasi Manajemen Dengan Efektivitas Kerja Pegawai.
I.7. Definisi Konsep