42
Reni Pujiastuti, 2014 Studi Deskriptif Pembinaan Disiplin Kerja Pegawai Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi
Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Teknik dokumentasi merupakan salah satu cara untuk emngumpulkan informasi berupa data berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya yang secara
tidak langsung dijadikan data pendukung yang berhubungan dengan kebutuhan penelitiam. Satori Komariah 2010:
147 menjelaskan bahwa “Dokumen merupakan rekaman kejadian masa lalu yang ditulis atau dicetak , dapat berupa
catatan anektodal, surat, buku harian, dan dokumen- dokumen”. Melaui studi
dokumentasi, peneliti dapat memperoleh sumber informasi secara tertulis berupa data, gambar, tabel, dan sebagainya. Studi dokumentasi dalam penelitian kualitatif
merupakan pelengkap data dari metode observasi dan wawancara untuk mendukung kepercayaan dari suatu kejadian.
4. Triangulasi
Triangulasi merupakan teknik pengumpulan data yang menggabungkan berbagai teknik atau metode pengumpulan data dan sumber data yang telah ada
sekaligus menguji keabsahan data. Dalam triangulasi, Susan Staiback 1988 Sugiyono, 2011 : 330 menyatakan bahwa “....tujuan dari triangulasi bukan untuk
mencari kebenaran tentang beberapa fenomena, tetapi lebih pada peningkatan pemahama
n peneliti terhadap apa yang telah ditemukan”. Lebih lanjut beliau menjelaskan teknik triangulasi sebagai berikut:
Gambar 3.3 Triangulasi “teknik” Pengumpulan Data
bermacam-macam cara pada sumber yang smaa Sumber: Sugiyono, 2011 : 331
G. Analisis Data
Observasi partisipatif
Wawancara mendalam
Dokumentasi Sumber data
sama
43
Reni Pujiastuti, 2014 Studi Deskriptif Pembinaan Disiplin Kerja Pegawai Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi
Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Analisis terhadap data dilakukan dengan mengamati pola-pola yang muncul dari data Scharbo-De Hann, 1993; Goulding, 2002; Louise, 2004. Caranya yaitu
melalui beberapa tahapan. Tahap pertama, hasil wawancara dikonversi ke dalam bentuk tertulis, disebut sebagai verbatim. Setelah itu, teknik kodifikasi dilakukan
terhadap masing-masing verbatin, yaitu sebagai proses memecah-mecah hasil wawancara ke dalam kelompok-kelompok kategori yang bersifat deskriptif.
Goulding 2002 mengemukakan bahwa salah satu teknik kodifikasi adalah melakukan analisis baris per baris line by line analysis. Sementara Daymon dan
Holloway 2002 teknik analisis untuk hasil wawancara adalah dengan melakukan line and text analysis. Caranya adalah memberi nomor pada setiap baris
pertanyaan dan jawaban, mencari kata-kata atau frase kunci yang memberikan wawasan bagi permasalahan studi di setiap baris hasil wawancara bagi
permasalahan studi di setiap baris hasil wawancara pada setiap paragraf dan memberi nama atau kategori topik pada masing-masing kata kunci.
Analisis baris per baris dilakukan berulang-ulang hingga peneliti mengangkap adanya suatu pola tertentu. Pola dapat teridentifikasi salah satu
contohnya karena suatu kata-kata atau frase sering muncul pada data Miles Huberman, 1994. Setelah iutu, kode-kode tersebut kemudian dikelompokkan
berdasarkan kesamaan dalam menjelaskan suatu perilaku. Pada akhirnya dilakukan identifikasi terhadap hubungan antara kelompok kode sehingga laun
akan tersusun suatu model eksplanatori. Analisis baris per baris tersebut selanjutnya diperkuat dengan segmenting
Santoso Royanto, 2009. Analisis ini dilakukan dengan cara data trankrip diambil satu bagian tertentu, kemudian bagian tersebut diinterpretasikan sesuai
dengan teori atau yang telah dikemukakan.
H. Keabsahan Data
Uji keabsahan data dalam penelitian sering ditekankan pada uji validitas dan uji realibi;itas. Dalam penelitian kualitatif, suatu temuan atau data dapat
dinyatakan valid jika tidak ada perbedaan antara data yang dilaporkan dengan kenyataan yang sesungguhnya terjadi pada subyek yang diteliti. Namun, perlu
diketahui bahwa kebenaran realitas dan mennurut penelitian kualitatif adalah tidak