Penghentian dan Pelepasan Aktiva Tetap

Contoh : Pembelian aktiva tetap pada awal tahun 1999 adalah sebesar Rp. 2.500.000,- dan taksiran nilai aktiva tetap itu pada akhir tahun adalah Rp. 1.400.000,- maka penyusutannya adalah sebesar Rp. 1.100.000,- dan dijurnal: Beban Penyusutan Rp. 1.100.000 Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap Rp.1.100.000

5. Penghentian dan Pelepasan Aktiva Tetap

Aktiva tetap dapat dihentikan penggunaannya dengan menjual, menukarkan, atau karena terpaksa menghentikannya. Pada waktu aktiva dilepaskan, penyusutan aktiva tetap tersebut dicatat sampai tanggal pelepasan. Dengan demikian nilai buku pada tanggal pelepasan dapat dihitung berdasarkan selisih antara harga perolehan aktiva tetap dan akumulasi penyusutannya. Perusahaan memakai suatu aktiva tetap selama masa manfaatnya. Tapi pada suatu saat aktiva tetap tersebut bisa rusak, usang dan lain-lain sehingga aktiva tetap tersebut tidak dipakai lagi. Oleh karena perusahaan akan menarik aktiva tetap tersebut dari pemakaian. Menurut Mulyadi 2001:596 bahwa : “Jika berdasarkan pertimbangan teknis atau ekonomis suatu aktiva tetap tidak layak diteruskan pemakaiannya, manajemen dapat memutuskan untuk menghentikan pemakaian aktiva tetap yang bersangkutan”. Universitas Sumatera Utara Selanjutnya Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 2004:16.12 menyatakan : “Suatu aktiva tetap dieliminasi dari neraca ketika dilepaskan atau bila aktiva secara permanen ditarik dari penggunaannya dan tidak ada manfaat keekonomisan masa yang akan datang diharapkan dari pelepasannya”. Dalam pelepasan aktiva tetap ada beberapa cara yaitu : a. Pembesituaan aktiva tetap. Manakala aktiva tetap tidak lagi berharga dan mesti dibesituakan maka biaya perolehan dan saldo akumulasi penyusutan mesti dihilangkan dari catatan- catatan akuntansi. Apabila semua biaya perolehan aktiva sudah disusutkan, tidak ada kerugian dalam pelepasan aktiva tersebut. Sebaliknya bilamana biaya perolehannya belum disusutkan sepenuhny, maka biaya perolehan yang belum sempat disusutkan merupakan kerugian atas pelepasan aktiva. b. Penghancuran Aktiva Tetap. Kadangkala kecelakaan, kebakaran, banjir, petir dan bencana alam menghancurkan aktiva tetap sehingga menyebabkan perusahaan menanggung rugi. c. Penjualan Aktiva tetap. Perusahaan kerapkali melepas aktiva tetapnya dengan menjual aktiva tetap tersebut. Dengan membandingkan nilai buku aktiva biaya prolehan dikurangi akumulasi penyusutan dengan harga jualnya nilai realisasi bersih bilamana terdapat beban penjualan, perusahaan bisa mendapat untung atau menanggung rugi. Apabila harga jual lebih besar dari nilai buku aktiva, maka Universitas Sumatera Utara perusahaan menanggung untung. Sebaliknya jika harga jual dibawah nilai buku, maka perusahaan menderita kerugian. Contoh: Di asumsikan pada tanggal 1 April 2005, PT. Serba Huta Jaya menjual peralatan pabrik seharga Rp.43.600.000,- dengan harga perolehan Rp.83.600.000,- dan akumulasi penyusutan per 1 Januari 2005 sebesar Rp.50.600.000. Perusahaan menyusutkan peralatan pabriknya dengan menggunakan tarif garis lurus 10. Perusahaan ini mengikuti kebijakan untuk menyusutkan aktivanya kebulan terdekat. Untuk mencatat transaksi dibuat jurnal sebagai berikut: Untuk mencatat penyusutan selama tiga bulan pada tahun 2005 Beban penyusutan Mesin Rp.2.090.000 Akumulasi penyusutan Mesin Rp.2.090.000 Untuk mencatat penjualan mesin dengan memperoleh untung Kas Rp. 43.600.000 Akumulasi penyusutan Mesin Rp. 52.690.000 Mesin Rp. 83.600.000 Keuntungan atas penjualan mesin Rp. 12.690.000 Perhitungan keuntungan Harga jual…………………………………………………. Rp.43.600.000,- Nilai buku Rp.83.600.000 – Rp. 52.690.000…………… Rp.30.910.000,- Keuntungan atas penjualan……………………………... Rp.12.690.000,- Ayat jurnal diatas dapat dikombinasikan dalam bentuk gabungan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Kas Rp. 43.600.000,- Beban penyusutan Rp. 2.090.000,- Akumulasi penyusutan Mesin Rp. 50.600.000,- Mesin Rp. 83.600.000,- Keuntungan atas penjualan Mesin Rp. 12.690.000,- Sementara untuk aktiva tetap yang sudah disusutkan penuh namun masih tetap digunakan dalam kegiatan perusahaan, maka menurut Warren, Reev dan fess 2005:507 bahwa: Aktiva tetap tidak boleh dihapus dari akun hanya karena aktiva tetap tersebut telah disusutkan secara penuh. Jika aktiva tetap masih digunakan oleh perusahaan, maka biaya dan akumulasi penyusutan harus tetap tercatat dalam buku besar. Hal ini ditujukan untuk mempertahankan pertanggung jawaban bagi aktiva tersebut dalam buku besar. Jika nilai buku dalam aktiva dihapuskan dari buku besar, tidak akan ada lagi bukti mengenai keberadaan dari aktiva.

6. Penyajian Aktiva Tetap Dalam Laporan Keuangan