METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik, yang meneliti hubungan atau pengaruh suatu variabel pada populasi. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan desain cross sectional (studi potong lintang).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di SMAN 2 Ngawi pada bulan Agustus tahun 2011 sampai dengan Januari tahun 2012.

C. Populasi Penelitian

Populasi sasaran dalam penelitian ini adalah semua siswa putri di SMA. Populasi sumber dalam penelitian ini adalah siswa putri SMAN 2 Ngawi kelas XI.

D. Sampel Penelitian

1. Teknik Sampling Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik random sampling, yaitu pencuplikan random sederhana (simple random sampling).

2. Besar Sampel 2. Besar Sampel

Gambar 3.1. Rancangan Penelitian

F. Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas

a. Obesitas

b. Sindrom Pra Menstruasi

Populasi Sasaran Semua siswa putri SMA

Populasi Sumber Siswa putri SMAN 2 Ngawi kelas XI

Sampel

Simple Random Sampling

Analisis Data Regresi Linier Ganda

Interpretasi Data

dan Kesimpulan

Variabel Penelitian :

1. Prestasi Belajar

2. Obesitas

3. Sindrom Pra Menstruasi

4. Intelegensi

5. Motivasi Belajar

a. Inteligensi

b. Motivasi belajar

G. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional dari masing-masing variabel adalah sebagai berikut :

1. Obesitas adalah suatu keadaan terjadinya kelainan yang ditandai dengan

penimbunan jaringan lemak tubuh secara berlebihan (WHO, 2000). Alat ukur

: Timbangan berat badan untuk berat badan, dan mikrotois untuk tinggi badan

Skala pengukuran : Kontinu, dalam analisis data, kontinu diubah menjadi dikotomik

Hasil pengukuran

Obes

: IMT ≥ 25 kg/m²

Tidak obes

: IMT < 25 kg/ m²

2. Sindrom Pra Menstruasi adalah kumpulan gejala yang mempunyai karakteristik berupa perubahan tingkah laku, emosi dan fisik secara priodik pada fase luteal siklus menstruasi (Dickerson et al., 2003). Menggunakan SPAF (Shortened Premenstrual Assesment Form) terdiri dari 10 item gejala sindrom pra mesntruasi, masing-masing item diberi skor 1-6, mulai dari gejala yang tidak terasa sampai yang ekstrim. Jadi skor berkisar antara 10 sampai dengan 60. Dikategorikan ya jika skor 30-60 dan tidak jika skor 10- 2. Sindrom Pra Menstruasi adalah kumpulan gejala yang mempunyai karakteristik berupa perubahan tingkah laku, emosi dan fisik secara priodik pada fase luteal siklus menstruasi (Dickerson et al., 2003). Menggunakan SPAF (Shortened Premenstrual Assesment Form) terdiri dari 10 item gejala sindrom pra mesntruasi, masing-masing item diberi skor 1-6, mulai dari gejala yang tidak terasa sampai yang ekstrim. Jadi skor berkisar antara 10 sampai dengan 60. Dikategorikan ya jika skor 30-60 dan tidak jika skor 10-

Skala pengukuran : Kontinu, dalam analisis data, kontinu diubah menjadi dikotomik.

Hasil pengukuran

: Mengalami sindrom pra menstruasi

: skor 30-60 Tidak mengalami sindrom pra menstruasi : skor 10-29

3. Prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan proses belajar siswa berdasarkan nilai ketuntasan belajar pada akhir semester (SK Dirjen Mandikdasmen no 12/2008). Cara mengukur dengan menelaah laporan hasil belajar (rapor). Alat ukur

: Laporan hasil belajar siswa (rapor) Skala pengukuran

: Kontinu

Hasil pengukuran : Nilai rapor siswa dari 17 mata pelajaran.

4. Inteligensi adalah kemampuan yang dimiliki siswa untuk pemecahan masalah-masalah sesuai dengan aspek kecerdasan. Pengukuran IQ ini menggunakan tes potensi akademik yang diadopsi dari Iskandar (2004) dan Wijanarko (2009). Alat ukur

: Tes potensi akademik

Skala pengukuran : Kontinu, dalam analisis data, kontinu diubah menjadi dikotomik

Hasil pengukuran

5. Motivasi belajar adalah keadaan internal organisme (baik manusia ataupun hewan) yang mendorong untuk berbuat tertentu (Syah, 2004). Diukur menggunakan kuesioner yang sudah baku yang dibuat oleh Abdullah (1977) dalam Azwar (2004), berisi daftar pernyataan yang berjumlah 38, setelah dilakukan reliabilitas, terdapat 3 pernyataan yang tidak reliabel, sehingga jumlah pernyataan yang reliabel terdiri dari 35 pernyataan, yang disertai alternatif jawaban tentang motivasi belajar kepada subjek penelitian untuk diisi kemudian dinilai menggunakan skor dengan skala 1 sampai 4. Skor merupakan jawaban subjek penelitian dengan rentang 35 sampai dengan 140. Hasil pengukurannya dibedakan dengan menggunakan median atau persentil 50%, didapatkan skor 87,5. Alat ukur

: Kuesioner baku yang diadopsi dari Abdullah (1977) dalam Azwar (2004).

Skala pengukuran : Kontinu, dalam analisis data, kontinu diubah menjadi dikotomik.

Hasil pengukuran

: Motivasi rendah

: skor < 87,5

Motivasi tinggi

: skor ≥ 87,5

H. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa

Instrumen yang digunakan untuk mengukur sindrom pra menstruasi menggunakan SPAF (Shortened Premenstrual Assessment Form), merupakan panduan yang lebih simpel tetapi mempunyai reliabilitas dan validitas yang tinggi. Dikembangkan oleh Halbreich dan University of California at Diego, yang terdiri dari 10 item pertanyaan. Masing-masing item diberi skor dari 1 untuk tidak ada perubahan dari biasanya, sampai 6 untuk perubahan yang sangat ekstrim.

Untuk melihat prestasi belajar, menggunakan data sekunder yaitu buku laporan hasil belajar (rapor). Di dalam rapor ini terdapat 17 mata pelajaran.

Untuk mengukur inteligensi siswa pada penelitian ini menggunakan tes potensi akademik yang diadopsi dari Iskandar (2004) dan Wijanarko (2009). Dalam tes potensi akademik disini terdapat 70 item pertanyaan yang terdiri dari 4 sub tes, yaitu : verbal, kuantitatif atau number, logika (penalaran), dan spatial. Untuk jawaban benar memperoleh nilai 1 dan untuk jawaban salah memperoleh nilai 0.

Untuk mengukur motivasi belajar, pada penelitian ini menggunakan alat bantu kuesioner baku yang disusun oleh Abdullah (1977) dalam Azwar (2004). Dalam penelitian ini dilakukan uji reliabilitas untuk mengetahui konsistensi alat Untuk mengukur motivasi belajar, pada penelitian ini menggunakan alat bantu kuesioner baku yang disusun oleh Abdullah (1977) dalam Azwar (2004). Dalam penelitian ini dilakukan uji reliabilitas untuk mengetahui konsistensi alat

Item pernyataan kuesioner tentang motivasi belajar baku yang diadopsi dari Abdullah dalam Azwar (2004), terdiri dari 38 item pernyataan. Pernyataan- pernyataan tersebut terdiri dari pernyataan positif dan negatif. Untuk pernyataan yang bersifat positif, apabila memilih jawaban “Sangat Setuju” (SS) diberi skor 4, alternatif jawaban “Setuju” (S) diberi skor 3, “Tidak Setuju” (TS) diberi skor 2, “Sangat Tidak Setuju” (STS) diberi skor 1. Kuesioner yang bersifat negatif apabila responden memilih jawaban “Sangat Setuju” (SS) diberi skor 1, alternatif jawaban “Setuju” (S) diberi skor 2, “Tidak Setuju” (TS) diberi skor 3, “Sangat Tidak Setuju” (STS) diberi skor 4. Jumlah keseluruhan menunjukkan tingkat motivasi belajar dari subjek penelitian. Tabel 3.1. Kisi-kisi Item Pernyataan Kuesioner Motivasi Belajar Sebelum Uji

Reliabilitas

Motivasi Belajar

Pernyataan Positif

Pernyataan Negatif

No. Item

No. Item

26, 27, 29, 31, 34. Sumber Data : Azwar (2004)

Item Pernyataan

Korelasi Item-Total (r)

Alpha Cronbach

Data Primer : November (2011) Setelah dilakukan reliabilitas, didapatkan hasil bahwa ada 3 item pernyataan yang tidak reliabel, yaitu nomor 26, 27, dan 36. Sehingga 3 item pernyataan tersebut dihilangkan. Sehingga didapatkan kisi-kisi item pernyataan kuesioner motivasi belajar yang sudah reliabel sebanyak 35 item pernyataan. Tabel 3.3. Kisi-kisi Item Pernyataan Kuesioner Motivasi Belajar Setelah Uji

Reliabilitas

Motivasi Belajar

Pernyataan Positif

Pernyataan Negatif

No. Item

1, 3, 4, 7, 8, 9, 10, 13, 14, 17, 20, 21,

23, 26, 29, 30, 31, 33, 34, 35.

No. Item

2, 5, 6, 11, 12, 15, 16, 18, 19, 22, 24, 25,

27, 28, 32. Data Primer : November (2011)

I. Teknik Pengumpulan Data

Pengukuran antropometri BB dan TB dilaksanakan sebelum atau sesudah siswa mengisi kuesioner. Subyek diminta mengisi kuesioner tentang sindrom pra menstruasi. Di dalam instrumen penelitian tersebut subyek diminta untuk mengisi identitas, dan setiap instrumen yang telah diisi oleh subyek, akan diberikan kode subyek untuk

diminta mengisi kuesioner tentang motivasi belajar. Kemudian untuk mengetahui tingkat inteligensinya, subyek melakukan tes potensi akademik. Keseluruhan data ini juga merupakan data primer.

Data tentang prestasi belajar dapat diperoleh dari data sekunder, yaitu buku laporan hasil belajar (rapor), yang diperoleh dari sekolah.

J. Teknik Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan, ditabulasi, dikonversi dan disusun dalam skala yang ditentukan, dientri dan selanjutnya dianalisis dengan bantuan program computer SPSS 17. Metode analisis data meliputi teknik regresi untuk analisis multivariat. Analisis multivariat digunakan untuk menguji hipotesis ketiga mengenai hubungan simultan kedua variabel independent dengan variabel dependent. Hubungan antara obesitas dan sindrom pra menstruasi terhadap prestasi belajar, dengan mengontrol variabel intelegenssi dan motivasi belajar, dianalisis dengan menggunakan model regresi linier ganda.

Rumus regresi linier ganda:

Dimana : Y

= Prestasi belajar (skor)

1 : tidak mengalami sindrom pra menstruasi) X3 = Inteligensi atau IQ ( 0 : di bawah rata-rata, 1 : di atas rata-rata) X4 = Motivasi belajar ( 0 : motivasi rendah, 1 : motivasi tinggi)

a = Konstanta

b = Koefisien regresi