Pengumpulan Data

4.1 Pengumpulan Data

Pengumpulan data studi pendahuluan dilakukan selama bulan Juni s/d November 2009 yang bertujuan untuk memperoleh informasi awal di tempat penelitian. Metode untuk mendapatkan data awal dilakukan beberapa tahapan, diantaranya: pengamatan langsung, pendokumentasian gambar, wawancara, dan penyebaran kuesioner dengan tujuan untuk mengetahui keluhan atau rasa tidak nyaman yang dirasakan pekerja buruh angkut pada aktivitas pengangkutan peti.

4.1.1 Dokumentasi

Dokumentasi sikap kerja yang dilakukan oleh pekerja buruh angkut pada aktivitas manual material handling dengan pengambilan gambar pada saat pekerja memanggul beban pada bagian punggung tanpa menggunakan landasan tubuh yang memadai seperti menggunakan busa penahan beban pada bagian punggung. Pengambilan dokumentasi gambar aktivitas manual material handling dilakukan pada hari Jumat tanggal 12 Juni 2009 pukul 10.00 WIB. Pola aktivitas manual material handling yang dilakukan oleh pekerja buruh angkut dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Aktivitas manual material handling pekerja buruh angkut

No Dokumentasi

Posisi awal

Sikap kerja: kedua lengan Cidera pada

pada saat

bawah memegang peti bagian

mengangkat

buah kearah belakang, lengan, bahu,

1 peti buah dari kepala condong kedepan, kaki dan

muatan truk

posisi lutut pada kaki punggung. menekuk dan punggung membungkuk.

Lanjutan Tabel 4.1 Aktivitas manual material handling pekerja buruh angkut

No Dokumentasi

Sikap kerja: bertumpu Cidera pada

memanggul

pada bagian punggung bagian lengan peti buah pada pekerja, kedua lengan

bawah,telapa

2 k tangan,

bagian

bawah memegang peti

punggung

buah kearah belakang, punggung ,

pekerja

telapak tangan

dan leher. mencengkram peti buah, punggung dan bagian leher menekuk kearah bawah.

Aktivitas pada Sikap kerja: bagian

Cidera pada

saat pekerja

punggung dan lengan bagian

menimbang

bawah pekerja kearah punggung

3 berat peti yang belakang, tumpuan lutut lutut dan

berisi buah

dan pergelangan kaki pergelangan menekuk kearah depan.

kaki

Aktivitas

Sikap kerja: kepala dan Cidera pada

pekerja pada

leher merunduk, bagian bagian

saat

perut menahan beban, kepala, leher,

4 meletakkan

punggung membungkuk, punggung,

dan menyusun lengan bawah kearah

perut, lengan

peti buah

belakang dan telapak

bawah, dan tangan mencengkram peti

telapak

tangan. Sumber : Dokumentasi dan observasi lapangan, 2009

buah.

Berdasarkan pengamatan pada Tabel 4.1. dapat kita ketahui bahwa terdapat empat aktivitas manual material handling yang dilakukan oleh pekerja buruh angkut antara lain kegiatan awal pengangkatan peti buah (lifting), kegiatan memanggul peti pada bagian punggung pekerja (carrying), kegiatan penimbangan berat beban (considering burden weight), aktivitas meletakkan dan menyusun peti buah (degrading fruit case). Aktivitas manual material handling yang dilakukan oleh pekerja buruh angkut masih menggunakan tenaga manusia (manual), sehingga dapat menyebabkan cedera musculoskeletal.

Menurut Lembaga the National Occupational Health and Safety Commission 1997, batas pengangkatan beban material secara manual dengan muatan diatas 50 kg memerlukan fasilitas kerja berupa peralatan mekanis (Suhardi dkk, 1997). Sedangkan pada kondisi aktualnya, pekerja buruh angkut melakukan Menurut Lembaga the National Occupational Health and Safety Commission 1997, batas pengangkatan beban material secara manual dengan muatan diatas 50 kg memerlukan fasilitas kerja berupa peralatan mekanis (Suhardi dkk, 1997). Sedangkan pada kondisi aktualnya, pekerja buruh angkut melakukan

Apabila aktivitas manual material handling tersebut dilakukan secara berulang – ulang dan dilakukan dalam jangka waktu yang lama maka akan menimbulkan kelelahan dan dapat menimbulkan cedera otot muscolosceletal. Berikut ini tindakan yang harus dilakukan sesuai dengan batas angkat dapat dilihat pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Tindakan yang harus dilakukan sesuai dengan batas angkat

Batas Angkat Level

Tindakan

(Kg)

1 Dibawah 16 Tidak diperlukan tindakan khusus Tidak diperlukan alat dalam mengangkat Ditekankan

2 16 - 34

pada metode angkat Tidak diperlukan alat dalam mengangkat Dipilih job

3 34 - 50

design

4 Diatas 50 Harus dibantu dengan peralatan mekanis Sumber: National Occupational Health and Safety Commission, 1997

Pola aktivitas manual material handling pekerja buruh angkut pada saat aktivitas bongkar muat peti dapat dilihat pada Lampiran 1. Penjabaran pola aktivitas manual material handling dapat dilihat pada Tabel

4.3. dibawah ini : Tabel 4.3 Atribut kegiatan manual material handling

No Atribut manual material Kondisi Awal Satuan handling

1. Cara pengangkutan beban Manual dengan memanggul -

beban pada punggung

2. Jumlah pekerja 24 pekerja 3. Rata – rata beban yang diangkut

55 kg 4. Total frekuensi aktivitas

kg pengangkutan beban dalam 1 hari

Lanjutan Tabel 4.3 Atribut kegiatan manual material handling

No Atribut manual material Kondisi Awal Satuan handling

5. Waktu yang dibutuhkan untuk 1x 5 menit aktivitas pengangkutan beban (aktivitas bongkar muat beban dari truk hingga ke kios pedagang)

6. Rata – rata total aktivitas 56 kali pengangkutan beban dalam 1 hari (loading dan unloading)

7. Jarak antara truk hingga kios ± 35 meter pedagang Sumber : Pencatatan data dan observasi lapangan, 2009

4.1.2 Wawancara

Pengumpulan data melalui wawancara dilakukan pada hari Senin tanggal 13 Juli 2009 pukul 10.00 WIB. Wawancara tersebut dilakukan untuk mendapatkan informasi awal yang dilakukan secara langsung dari pekerja buruh angkut mengenai biodata pekerja, aktivitas jam kerja dan keluhan secara umum yang dialami oleh pekerja buruh angkut. Berdasarkan hasil wawancara dengan pekerja

buruh angkut pasar diketahui bahwa waktu rata-rata yang diperlukan untuk melakukan satu kali aktivitas pengangkutan peti secara keseluruhan selama 1,5 s/d

2 jam, (tergantung besarnya muatan). Dari keseluruhan aktivitas yang dilakukan keluhan rasa sakit pada bagian tubuh muncul antara 10 s/d 15 menit menjelang berakhirnya aktivitas. Berdasarkan hasil dari wawancara juga dapat diketahui bahwa keluhan (ketidaknyamanan), kesulitan yang dialami pekerja dan keinginan pekerja terhadap alat bantu kerja yang dapat membantu aktivitas pengangkutan.

Selain itu wawancara tersebut menanyakan data pekerja dan umur pekerja. biodata pekerja buruh angkut dari hasil wawancara dapat dilihat pada Lampiran 2. Berikut ini data umur dan masa kerja buruh angkut dapat dilihat pada Tabel

4.4. dibawah ini :

Tabel 4.4 Data umur dan masa kerja pekerja buruh angkut

Keterangan

Umur (tahun)

Masa Kerja (tahun)

3 s/d 7 Rata - Rata

Range

28-37

32 5 Sumber : Wawancara, 2009

4.1.3 Kuesioner Nordic Body Map

Penyebaran dan pengumpulan data melalui kuisioner nordic body map yang diberikan kepada dua puluh empat orang pekerja buruh angkut. Tujuan pengisian kuisioner nordic body map untuk mengetahui bagian-bagian otot yang mengalami keluhan dengan tingkat keluhan mulai dari rasa tidak nyaman (agak sakit) sampai sangat sakit pada pekerja.

Waktu penyebaran dan pengumpulan data kuisioner nordic body map dilakukan pada hari Jumat tanggal 14 Agustus 2009 pukul 13.30 WIB. Pengisian kuisioner nordic body map dilakukan langsung oleh pekerja dengan cara memberikan tanda silang (X) pada bagian tubuh yang mengalami keluhan. Kuisioner nordic body map dapat dilihat pada Lampiran 3.

4.1.4 Data Postur Kerja

Pencatatan data postur kerja pada pekerja buruh angkut dilakukan pada hari Jumat tanggal 18 Januari 2010. Sikap kerja yang dilakukan oleh pekerja buruh angkut Lokasi Pasar Gede pada aktivitas memanggul beban pada bagian punggung cenderung tanpa menggunakan landasan tubuh yang memadai seperti menggunakan busa penahan beban pada bagian punggung atau menggunakan alat bantu kerja berupa handtruck maupun kereta dorong. Tabel 4.5 menunjukkan beberapa postur kerja ketika melakukan aktivitas pengangkatan meupun pengangkutan peti dengan kapasitas berta 55 kg.

Tabel 4.5 Postur kerja pada pengangkatan maupun pengangkutan peti dengan kapasitas 55 kg.

G G e e r r a a k k a a n n k k e e G G a a m m b b a a r r K K e e t t e e r r a a n n g g a a n n 1. Aktivitas pengangkatan peti berkapasitas 55 kg. Posisi punggung membungkuk dengan

sudut 52 o, pergerakan leher membungkuk dan menekuk

dengan sudut sebesar 31 o , posisi lengan tangan kebelakang

mencengkaram peti dengan sebesar 33 0 , posisi lutut menekuk

dengan sudut sebesar 12

Lanjutan Tabel 4.5 Postur kerja pada pengangkatan maupun pengangkutan peti

dengan kapasitas 55 kg.

G G e e r r a a k k a a n n k k e e G G a a m m b b a a r r K K e e t t e e r r a a n n g g a a n n 2. Aktivitas pengangkutan peti berkapasitas 55 kg. P ergerakan punggung termasuk dalam posisi membungkuk dengan

sudut 55 o . pergerakan leher menengadah kearah depan

dengan sudut sebesar 36 o kaki

0 menekuk 18 3. Aktivitas meletakkan peti

berkapasitas 55 kg. Posisi pergerakan punggung

membungkuk dengan sudut 90 o , pergerakan leher membungkuk

dan condong kebawah dengan sudut sebesar 34 o

Posisi lutut menekuk dengan sudut 9 0 . Poisisi lengan atas

lurus kebelakang membentuk sudut 90 0

Sumber : Pencatatn data dan dokumentasi Pasar Gede, 2010

4.1.5 Data Fisiologi Kerja

Pencatatan data fisiologi pekerja buruh angkut dimulai pada hari senin tanggal 19 s/d hari kamis tanggal 22 November 2009. Pencatatan tersebut meliputi: nama pekerja, umur, penggolongan jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, pengukuran denyut jantung sebelum dan sesudah bekerja melalui omron meter. Pengukuran denyut jantung tersebut dilakukan melalui empat kali tahap pengukuran. Pengukuran denyut jantung pekerja buruh angkut dapat dilihat pada gambar Lampiran 4.1 dan Lampiran 4.2.

Pengukuran denyut jantung pada saat sebelum dan sesudah melakukan aktivitas bekerja dapat digunakan sebagai perhitungan energy expenditure dan energy cost yang dikeluarkan untuk melakukan aktivitas pengangkutan beban Pengukuran denyut jantung pada saat sebelum dan sesudah melakukan aktivitas bekerja dapat digunakan sebagai perhitungan energy expenditure dan energy cost yang dikeluarkan untuk melakukan aktivitas pengangkutan beban

4.3, Lampiran 4.4, Lampiran 4.5 dan Lampiran 4.6.

4.1.6 Data Anhtropometri

Pengukuran data anthropometri dilakukan pada hari Rabu, 9 September 2009. Pengukuran ini dilakukan kepada 24 responden. Data anthropometri yang dipakai adalah tinggi bahu berdiri, tinggi siku berdiri, lebar bahu, diameter lingkar genggam, dan lebar jari ke-2,3,4,5.

Pengambilan gambar pengukuran data dimensi anthropometri pekerja buruh angkut dapat dilihat pada gambar Lampiran 5.1. Penggunaan dimensi antropometri dapat dijelaskan pada Tabel 4.6.

Tabel 4.6 Kegunaan dimensi antropometri

Dimensi Antropometri

Cara Pengukuran

Kegunaan

Tinggi bahu berdiri (tbb)

Ukur jarak vertikal dari

Untuk menentukan tinggi

permukaan lantai ke bahu

pegangan (handle)

pekerja

handtruck pada saat memuat beban dan memberi kenyamanan bagi operator

Tinggi siku berdiri (tsb)

Mengukur jarak vertical

Untuk menentukan

antara siku bagian bawah

ketinggian pegangan

dengan permukaan lantai

(handle) handtruck, ketika

pada posisi berdiri

handtruck dimiringkan pada saat mendorong

Lebar bahu (lb) Subjek berdiri tegak dengan Untuk menentukan lebar lengan atas merapat ke

pegangan (handle)

badan dan lengan bawah

handtruck

direntangkan ke depan

Diameter lingkar genggam Ukur diameter panjang Untuk menetukan (dlg)

tangan diukur dari

diameter pegangan pergelangan tangan sampai (handle) pada handtruck dengan ujung jari tengah saat mengepal (menggenggam)

Lebar jari ke-2,3,4,5 (lj)

Ukur jarak antara

Untuk menentukan

kelingking bagian terluar

panjang pegangan dengan jari telunjuk bagian (handle) handtruck terluar

Sumber : Pengumpulan data, 2009