Perumusan Masalah Politik Lingkungan: Analisis Dampak Pengusahaan Sarang Burung Walet di Kota Rantauprapat Kabupaten Labuhan Batu

6 Masalah seperti kesehatan lingkungan, di mana burung walet dan manusia hidup dalam satu udara. Padahal, jalan-jalan kota merupakan tempat orang berlalu- lalang, baik yang berjalan kaki maupun dengan kendaraan. Belum lagi polusi suara yang dihasilkan dari burung walet maupun dari rekaman suara untuk memancing burung walet tersebut. Jalan Ahmad Yani, Jalan Imam Bonjol, Jalan Ahmad Dahlan merupakan jalanan kota, di mana di jalan-jalan ini masih banyak dijumpai budidaya burung walet. Namun, sampai saat ini belum ada muncul tanggapan yang berarti baik dari masyarakat setempat. Padahal, keberlangsungan budidaya burung walet di tengah kota ini sudah berlangsung dalam waktu yang cukup lama. Kebijakan pemerintah Labuhan Batu dalam hal pengusahaan dan pengelolaan sarang burung walet ini tentu dapat dipermasalahkan. Mengingat tingginya daya jual sarang burung walet ini dan dampak yang ditimbulkannya atas lingkungan di perkotaan Rantauprapat. Sementara, pemerintah Labuhan Batu hanya mengatur tentang kebijakan retribusi atas pengusahaan ini, yaitu sebesar 10 dari nilai jual pengusahaan tersebut. Hal inilah yang mendasari penelitian ini dalam meneliti dampak pengusahaan dan budidaya sarang burung walet terhadap lingkungan di kota Rantauprapat di kecamatan Rantau Utara.

1.2 Perumusan Masalah

Aksioma yang berbunyi ‘Hiduplah dan terus hidup’ menunjukkan terwujudnya masyarakat bebas-kelas diseluruh ekosfer, sebuah demokrasi yang memungkinkan kita berbicara tentang keadilan, tidak semata-mata berkaitan dengan umat manusia, 7 namun juga dengan binatang, tumbuh-tumbuhan dan lingkungan alam. 7 Melihat bahwa kajian terhadap politik lingkungan, khususnya di daerah masih sangat terbatas. Bahwa lingkungan sering diekspolitasi secara terus-menerus tanpa ada upaya maupun langkah-langkah konkrit untuk menjaga maupun memperjuangkan keadilan lingkungan. Lemahnya posisi tawar lingkungan tidak terlepas dari peran Kelangsungan lingkungan merupakan hal yang vital dalam perjalanan kehidupan manusia dalam bermasyarakat dan bernegara. Tentunya, kesehatan lingkungan harus selalu masuk sebagai prioritas utama dalam penyusunan kebijakan apapun. Terutama pada tingkat daerah, di mana kebijakan sering sekali tidak mendapatkan pengawasan dan evaluasi. Adapun beberapa alasan penelitian ini dalam meneliti dampak sarang burung walet ini antara lain ialah dikarenakan sarang burung walet merupakan suatu pasar, tentunya ia memiliki nilai ekonomi yang besar. Tingginya permintaan dan penawaran terhadap sarang burung walet, menjadikan bisnis ini sangat menjanjikan. Di tambah lagi, regulasi yang menaungi bisnis ini masih kurang jelas. Masih banyak dijumpai praktik budidaya burung walet ini di tengah-tengah perkotaan khususnya di daerah. Kemudian, penelitian menunjukkan bahwa burung walet ini juga dapat membawa penyakit kepada manusia. Artinya, perlu regulasi yang ketat untuk kawasan budidaya ini. Kawasan pemukiman ataupun perkotaan bukanlah kawasan yang tepat untuk mebudidayakan burung walet. 7 Nicholas Low Brendan Gleeson. 2009. Politik Hijau : Kritik Terhadap Politik Konvensional Menuju Politik Berwawasan Lingkungan dan Keadilan terj. Dariyatno, Bandung : Nusa Media. hlm 191 8 pemerintah setempat beserta masyarakat untuk mewujudkan lingkungan yang sehat sebagai tempat mereka tinggal. Proses pembuatan kebijakan publik yang menyentuh masyarakat sering sekali tidak menyentuh aspek lingkungan. Kebijakan pemerintah daerah dalam membuat kebijakan terhadap lingkungan layak untuk dipelajari lebih lanjut. Seperti pada kasus di kota Rantauprapat, di mana pengusahaan dan budidaya burung walet ini masih banyak dijumpai di tengah kota. Masalah-masalah kesehatan dan ketentraman tentu menjadi hal pokok bagi masyarakat setempat. Untuk itu penelitianini ingin mengkaji dampak kebijakan pemerintah di daerah terhadap lingkungan. Adapun perumusan masalah yang ingin diteliti adalah apakah dampak yang dihasilkan dari pengelolaan dan budidaya sarang burung walet terhadap lingkungan di kota Rantauprapat di kecamatan Rantau Utara.

1.3 Tujuan Penelitian