Jenis Penelitian Pengolahan dan Analisis Data 50.8 100

BAB 4 METODE PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, dengan desain penelitian cross-sectional potong lintang, yaitu dengan melakukan pengamatan dan pengukuran sesaat terhadap data rekam medis penderita batu saluran kemih yang dilakukan tindakan ESWL yang tercatat di RSUP Haji Adam Malik pada bulan Januari hingga Desember 2012 4.2 Waktu dan Tempat Penelitian 4.2.1 Waktu Penelitian Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan selama dua bulan, yaitu dari bulan Agustus hingga September 2013

4.2.2 Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di RSUP Haji Adam Malik Medan. Tempat ini dipilih karena RSUP Haji Adam Malik Medan adalah Rumah Sakit tipe A, yaitu rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis dan subspesialis luas, sesuai SK MENKES No. 335MENKESSKVII1990 yang merupakan tempat rujukan dari berbagai sarana pelayanan kesehatan sehingga cukup representatif untuk dijadikan acuan sumber data epidemiologi khususnya di provinsi Sumatera Utara. Selain itu RSUP H Adam Malik Medan juga adalah Rumah Sakit Pendidikan sesuai SK MENKES No. 502MENKESSKIX1991, sehingga memudahkan peneliti dalam proses pengumpulan data untuk penelitian ini. 4.3 Populasi dan Sampel 4.3.1 Populasi Penelitian Populasi Penelitian ini adalah seluruh pasien batu saluran kemih yang dilakukan tindakan Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy ESWL di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2012. Universitas Sumatera Utara

4.3.2 Sampel Penelitian

Sampel penelitian dipilih dengan metode total sampling, dimana seluruh populasi digunakan menjadi sampel penelitian. 4.3.3 Kriteria Inklusi dan Ekslusi 4.3.3.1 Kriteria Inklusi Data rekam medis penderita batu saluran kemih di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2012

4.3.3.2 Kriteria Ekslusi

Data rekam medis yang tidak lengkap 4.4 Metode Pengumpulan Data 4.4.1 Jenis Data Jenis data yang dipakai pada penelitian ini adalah data sekunder. Data yang digunakan sebagai sumber informasi diperoleh dari rekam medis hasil pemeriksaan batu saluran kemih penderita di RSUP Haji Adam Malik Medan pada bulan Januari sampai Desember 2012.

4.4.2 Cara Pengumpulan Data

Data yang digunakan merupakan data rekam medis hasil pemeriksaan batu saluran kemih penderita di RSUP Haji Adam Malik Medan pada bulan Januari sampai Desember 2012 yang telah dipilih menjadi sampel. Data yang telah didapat kemudian dicatat serta dikelompokkan sesuai dengan variabel yang digunakan.

4.5 Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu editing, coding, entry, cleaning data, dan saving. Langkah pertama, editing, dilakukan untuk memeriksa ketepatan dan kelengkapan data; kedua, coding, data yang telah terkumpul kemudian diberi kode oleh peneliti secara manual sebelum diolah dengan komputer; ketiga, entry, data kemudian dimasukkan Universitas Sumatera Utara ke dalam program komputer; kemudian, cleaning data, dengan melakukan pemeriksaan semua data yang telah dimasukkan untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam memasukkan data; terakhir, saving, data kemudian disimpan dan siap dianalisa. Semua data yang telah dikumpulkan, dicatat dan dikelompokkan kemudian diolah menggunakan program Statistic Package for Social Science SPSS sesuai dengan tujuan penelitian. Universitas Sumatera Utara BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian 5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik RSUP HAM Medan berlokasi di Jalan Bunga Lau No. 17, Kelurahan Kemenangan Tani, Kecamatan Medan Tuntungan, Kotamadya Medan, Provinsi Sumatera Utara. Rumah sakit ini merupakan Rumah Sakit Pemerintah yang tergolong dalam kategori rumah sakit Kelas A. Sesuai dengan SK Menkes No. 547MenkesSKVI1994, RSUP HAM merupakan rumah sakit rujukan bagi wilayah pembangunan A di Sumatera yaitu Provinsi Sumatera Utara, Nangroe Aceh Darussalam, Sumatera Barat, dan Riau. RSUP HAM juga ditetapkan sebagai Rumah Sakit Pendidikan bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan RI tahun 1991.

5.1.2 Deskripsi Data Penelitian

Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang berasal dari rekam medis hasil pemeriksaan batu saluran kemih penderita di RSUP Haji Adam Malik Medan pada bulan Januari sampai Desember 2012. Jumlah seluruh data yang tercatat adalah 195 data rekam medis lengkap dan berisi nomor rekam medis, nama pasien, usia, jenis kelamin, lokasi batu, ukuran batu, dan SWR yang digunakan.

5.1.2.1 Distribusi Pasien Batu Saluran Kemih yang Dilakukan Tindakan ESWL Berdasarkan Usia

Distribusi data penelitian berdasarkan usia penderita batu saluran kemih yang dilakukan tindakan ESWL pada periode Januari-Desember 2012 dapat dilihat pada tabel berikut. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Usia Kelompok Usia Jumlah Persentase 17-23 5 2.6 24-30 8 4.1 31-37 21 10.8 38-44 33 16.9 45-51 49 25.1 52-58 35 17.9 59-65 31 15.9 66-72 10 5.1 73-80 3 1.5 Jumlah 195 100 Dalam Tabel 5.1, dapat dilihat bahwa karakteristik usia dibagi menjadi 9 kelompok usia. Masing-masing kelompok usia memiliki interval 7. Pembagian kelompok usia tersebut dilakukan berdasarkan rumus Sturges. Berdasarkan tabel 5.1, didapati bahwa pasien batu saluran kemih yang dilakukan tindakan ESWL yang terbanyak berada pada kelompok usia 45- 51 tahun sebanyak 49 orang 25,1, 52-58 tahun sebanyak 35 orang 17,9, dan 38-44 tahun sebanyak 33 orang 16,9. Rata-rata usia pasien adalah 49 tahun, dengan usia terkecil adalah 17 tahun dan usia terbesar adalah 78 tahun. 5.1.2.2 Distribusi Pasien Batu Saluran Kemih yang Dilakukan Tindakan ESWL Berdasarkan Jenis Kelamin Distribusi data penelitian berdasarkan jenis kelamin penderita batu saluran kemih yang dilakukan tindakan ESWL pada periode Januari- Desember 2012 dapat dilihat pada tabel berikut. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Persentase Laki-laki 114 58.5 Perempuan 81 41.5 Jumlah 195 100 Berdasarkan tabel 5.2, didapati bahwa pasien batu saluran kemih yang dilakukan tindakan ESWL terbanyak adalah berjenis kelamin laki-laki, dengan persentase 58,46 atau sebanyak 114 orang. Sisanya berjenis kelamin perempuan, yaitu dengan persentase 41,53 atau sebanyak 81 orang. Rasio antara penderita pria dan wanita adalah 1,4. 5.1.2.3 Distribusi Pasien Batu Saluran Kemih yang Dilakukan Tindakan ESWL Berdasarkan Lokasi Batu Distribusi lokasi batu saluran kemih pada pasien batu saluran kemih yang dilakukan tindakan ESWL dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 5.3 Distribusi Sampel Berdasarkan Lokasi Batu Jenis Batu Lokasi Batu Jumlah Persentase Batu Ginjal Upper Calyx 19 9.7 86.1 Medium Calyx 47 24.1 Lower Calyx 40 20.5 Renal Pelvic 62 31.8 Batu Ureter Upper Ureter 18 9.2 13.9 Middle Ureter 6 3.1 Distal Ureter 3 1.5 Jumlah 195 100 100 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel 5.3, didapati bahwa kebanyakan pasien yang menjalani ESWL merupakan pasien dengan letak batu di ginjal yaitu sebanyak 168 pasien atau 86,1 dari keseluruhan pasien, sementara sisanya, 27 pasien atau 13,9 merupakan pasien dengan letak batu di ureter. Pada batu di ginjal, lokasi terbanyak berada di Renal Pelvic sebanyak 62 kasus 31,8, sementara di ureter, lokasi terbanyak berada di Upper Ureter sebanyak 18 kasus 9,2. 5.1.2.4 Distribusi Pasien Batu Saluran Kemih yang Dilakukan Tindakan ESWL Berdasarkan Ukuran Batu Distribusi ukuran batu saluran kemih pada pasien yang dilakukan tindakan ESWL dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 5.4 Distribusi Sampel Berdasarkan Ukuran Batu Ukuran Batu mm Jumlah Persentase 5 26 13.3 5-10 55 28.2 11-20 99 50.8 20 15 7.7 Jumlah 195 100 Berdasarkan tabel 5.4, 99 dari 195 pasien 50,8 memiliki batu berukuran 11-20 mm, 55 pasien 28,2 memiliki batu berukuran 5-10 mm, 15 pasien 7,7 memiliki batu berukuran diatas 20 mm, dan 26 pasien 13,3 memiliki batu berukuran dibawah 5 mm.

5.1.2.5 Distribusi Lokasi dan Ukuran Batu Saluran Kemih pada Pasien yang Dilakukan Tindakan ESWL

Distribusi lokasi dan ukuran batu saluran kemih pada pasien yang dilakukan tindakan ESWL di RSUP Haji Adam Malik Medan periode Januari sampai Desember 2012 dapat dilihat pada tabel berikut. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.5 Distribusi Sampel Berdasarkan Lokasi dan Ukuran Batu Lokasi Batu Ukuran Batu Total 5 mm 6-10 mm 11-20 mm 20 mm Upper Calyx N 4 2.1 5 2.5 9 4.6 1 0.5 19 9.7 Medium Calyx N 9 4.6 15 7.6 21 10.8 2 1.1 47 24.1 Lower Calyx N 7 3.5 8 4.1 19 9.7 6 3.1 40 20.5 Renal Pelvic N 3 1.5 15 7.6 38 19.5 6 3.2 62 31.8 Upper Ureter N 2 1.1 6 3.1 10 5.0 18 9.2 Middle Ureter N 1 0.5 3 1.5 2 1.1 6 3.1 Distal Ureter N 3 1.5 3 1.5 Total N 26 55 99 15 195 13.3

28.2 50.8

7.7 100

Berdasarkan tabel 5.5, dapat dilihat bahwa pada letak batu terbanyak yaitu Renal Pelvic terdapat 3 orang 1,5 pasien dengan ukuran dibawah 5 mm, 15 orang 7,6 dengan ukuran 6-10 mm, 38 orang 19,5 dengan ukuran 11-20 mm, dan 6 orang 3,2 dengan ukuran diatas 20 mm. Pada pasien dengan letak batu Medium Calyx terdapat 9 orang 4,6 dengan ukuran batu dibawah 5 mm, 15 orang 7,6 dengan ukuran 6-10 mm, 21 orang 10,8 dengan ukuran 11-20 mm, dan 2 orang dengan ukuran diatas 20 mm. Universitas Sumatera Utara

5.1.2.6 Distribusi SWR pada Pasien Batu Saluran Kemih yang Dilakukan Tindakan ESWL

Distribusi Shock Wave Rate pada pasien yang dilakukan tindakan ESWL dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 5.6 Distribusi Sampel Berdasarkan SWR Shock Wave Rate Jumlah Persentase 3000 25 12,8 3000-4000 107 54,9 4100-5000 58 29,7 5000 5 2,6 Jumlah 195 100 Berdasarkan tabel 5.5, 54,9 sampel atau 107 pasien menggunakan SWR antara 3000 sampai 4000 dan 29,7 atau 58 pasien menggunakan SWR antara 4100 sampai 5000.

5.2 Pembahasan