METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain deskriptif observasional yaitu penelitian yang berusaha mendeskripsikan dan menginterpretasikan sesuatu, misalnya kondisi atau hubungan yang ada , pendapat yang berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi, atau tentang kecenderungan yang tengah berlangsung (Notoatmodjo, 2010).

Penelitian menggunakan pendekatan studi kasus untuk mengeksplorasi dan mempelajari tentang asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia ringan di Puskesmas Kraton Yogyakarta. Studi kasus merupakan suatu metode yang digunakan dalam suatu penelitian dengan dilakukan pemeriksaaan longitudinal yang mendalam terhadap suatu keadaan atau kejadian yang disebut sebagai kasus dengan menggunakan cara – cara yang sistematis dalam melakukan pengamatan, pengumpulan data, analisis informasi, dan pelaporan hasilnyan (Flyvbjerg, 2006).

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian pada studi kasus ini dilakukan di Puskesmas Kraton Yogyakarta dan dilakukan pada bulanNovember 2015 hingga Agustus 2016, yaitu mulai dari pengajuan judul, pengumpulan data, penyusunan proposal sampai dengan laporan hasil penelitian.

C. Subjek Penelitian

Subyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah seorang ibu hamil trimester III dengan anemia ringan yang melakukan ANC di Puskesmas Kraton Yogyakarta.

D. Jenis Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.

1. Data Primer Data primer merupakan data yang di peroleh secara langsung dari sumber asli atau pertama. Data dikumpulkan dengan cara melakukan wawancara langsung pada ibu hamil, bidan, suami, keluarga responden, serta pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yaitu pemeriksaan Hb.

2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari rekam medis ibu hamilyang dimiliki oleh Puskesmas Kraton Yogyakarta dan melihat data dari Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang dibawa ibu saat melakukan pemeriksaan.

E. Alat dan Metode Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data atau informasi alat dan metode yang dibutuhkan adalah :

1. Alat

a. Form asuhan kebidanan

b. Form wawancara

c. Alat tulis

d. Alat perekam (Handphone)

e. Alat Vital Sign (tensimeter, stetoskop, thermometer, jam tangan)

f. Set HB

2. Metode :

a. Wawancara Suatu metode yang digunakan untuk mendapatkan keterangan secara lisan dari klien (responden) atau bercakap-cakap dan berhadapan dengan responden, jadi data yang diperoleh secara langsung dari responden melalui pertemuan atau percakapan (Notoatmodjo, 2010). Pertanyaan diajukan kepada ibu hamil, bidan, suami dan keluarga

b. Observasi Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengamati subjek dan melakukan berbagai macam pemeriksaan yang berhubungan dengan kasus yang diambil. Observasi dapat b. Observasi Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengamati subjek dan melakukan berbagai macam pemeriksaan yang berhubungan dengan kasus yang diambil. Observasi dapat

Pelaksanaan observasi dilakukan dengan mengobservasi keadaan umum. Kesadaran dan tanda – tanda vital, antropometri, pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang laboratorium.

c. Pemeriksaan fisik Menurut Uliyah (2008) pemeriksaan fisik dilakukan melalui beberapa cara meliputi :

1) Inspeksi Merupakan proses pengamatan atau observasi untuk mendeteksi masalah pasien apakah ada kepucatan pada bagian- bagian tubuh tertentu seperti conjungtiva, wajah, bibir dan kuku.

2) Palpasi Pemeriksaan yang menggunakan indera peraba : tangan dan jari –jari, untuk mendeteminasi cirri – cirri jaringan atau organ seperti temperature, keelastisan, bentuk, ukuran, kelembapan dan penonjolan.

3) Perkusi Pemeriksaan dengan cara mengetuk bagian permukaan tubuh tertentu untuk membandingkan dengan bagian tubuh lainnya (kiri/kanan) dengan menghasilkan suara, yang bertujuan untuk mengidentifikasi batas atau lokasi dan konsistensi jaringan

4) Auskultasi Pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan cara mendengarkan suara yang dihasilkan oleh tubuh. Biasanya menggunakan alat yang disebut stetoskop. Hal – hal yang didengarkan adalah detak jantung, suara nafas, bising usus. Dan menggunakan linec/dopler untuk mendengarkan detak jantung janin.

d. Studi dokumentasi Semua bentuk sumber informasi yang berhubungan dengan dokumen resmi maupun tidak resmi (Notoadmodjo, 2010). Pada kasus ini data di dapatkan dari rekam medis serta buku KIA.

e. Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan penunjang adalah suatu pemeriksaan medis yang dilakukan atas indikasi medis tertentu guna memperoleh keterangan-keterangan yang lebih lengkap yang bertujuan untuk terapeutik yaitu untuk pengobatan tertentu atau diagnostik yaitu untuk membantu menegakkan diagnosis tertentu (Nursalam, 2011). Dalam kasus ibu hamil dengan anemia ringan yang dilakukan yaitu pemeriksaan Hb.

F. Analisis Data

Teknis analisis data yang dipergunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif,dilakukan sejak pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu.

Dalam melakukan analisis data terhadap studi kasus yang akan dilakukan, ada tiga tahapan yang harus dilakukan (Moeleong, 2007), yaitu:

1. Reduksi data Dalam penelitian ini, analisis data disederhanakan dengan mengidentifikasi data yang diperoleh dari lapangan, baik dengan cara wawancara, pengkajian fisik, observasi maupun dokumentasi yang bersumber dari rekam medik, catatan medik lain, buku maupun jurnal. Hal-hal yng menunjang penelitian perlu disesuaikan dengan permasalahan dan tujuan penelitian sehingga perlu dipertahankan sedangkan hal yang tidak berkaitan dengan penelitian harus dibuang. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan.

2. Penyajian data Penyajian data adalah pendeskripsian sekumpulan informasi yang tersusun yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.Penyajian data kuantitatif disajikan dalam bentuk teks naratif (berbentuk catatan lapangan), daftar gambar dan tabel data.

3. Penarikan kesimpulan Temuan dari hasil kajian kepustakaan dan analisis data di lapangan dicari hubungan serta keterkaitannya, dengan cara begitu akan ditemukan pola penyimpangan atau kesenjangan antara teori dan di 3. Penarikan kesimpulan Temuan dari hasil kajian kepustakaan dan analisis data di lapangan dicari hubungan serta keterkaitannya, dengan cara begitu akan ditemukan pola penyimpangan atau kesenjangan antara teori dan di

G. Rencana Jalannya Penelitian

1. Persiapan proposal penelitian dilakukan dengan :

a. Menentukan tema dan judul penelitian

b. Menentukan tempat, waktu, dan responden sesuai tujuan

c. Mengajukan surat izin studi pendahuluan ke Puskesmas Kraton Yogyakarta

d. Melakukan studi pendahuluan dengan studi dokumentasi di rekam medis

e. Menyusun proposal penelitian

f. Melakukan konsul proposal penelitian

g. Melakukan revisi proposal penelitian

h. Mendapat persetujuan proposal penelitian

i. Ujian proposal penelitian j. Melakukan revisi ujian proposal penelitian

2. Tahap pelaksanaan penelitian

a. Mengajukan surat ijin penelitian

b. Membuat kontrak waktu dengan bidan yang bertugas

c. Mencari responden ibu hamil dengan anemia pada bulan maret 2016 c. Mencari responden ibu hamil dengan anemia pada bulan maret 2016

e. Pengumpulan data

1) Melihat data di rekam medik, melakukan informed concent, melakukan pengkajian data subjektif dan objektif (pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang)

2) Melakukan follow up melalui kunjungan rumah minimal 3 kali (interval waktu 2 minggu) karena di harapkan dalam interval waktu 2 minggu responden mengalami perubahan dari keadaan sebelumnya

3) Melakukan pemeriksaan Hb setiap kunjungan follow up

4) Melakukan evaluasi perkembangan responden

5) Analisis data menggunakan manajemen varney dengan pendokumentasian

3. Tahap penyelesaian laporan penelitian

a. Penyusunan laporan hasil penelitian

b. Melakukan konsul dengan dosen pembimbing pendidikan

c. Melakukan revisi hasil penelitian

d. Mendapatkan persetujuan dari dosen pembimbing pendidikan

e. Ujian hasil penelitian

f. Revisi hasil ujian penelitian

g. Pengumpulan hasil penelitian

H. Etika Penelitian

Etika studi kasus adalah pedoman etika yang berlaku untuk setiap kegiatan penelitian studi kasus yang melibatkan antara pihak peneliti, pihak yang diteliti dan masyarakat yang akan memperoleh dampak hasil penelitian tersebut (Notoatmodjo, 2010).

Menurut Hidayat (2009), hal – hal yang perlu diperhatikan yang berkaitan dengan etika penelitian yaitu sebagai berikut :

1. Anonimity (tanpa nama) Peneliti merahasiakan atau tidak mencantumkan nama responden pada lembar observasi. Peneliti hanya menulis kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.

2. Confidentiality (kerahasiaan) Semua informasi yang telah diperoleh selama peneliitian, dijamin kerahasiaannya oleh peneliti yaitu dengan menuliskan kode pada lembar observasi tanpa keterangan nama lengkap.

3. Patient Safety (keselamatan pasien) Pada saat penelitian, peneliti tetap menjaga keselamatan responden dan memantau kondisi responden secara utuh, baik kondisi fisik maupun psikologis responden.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

I. Gambaran Umum Puskesmas Kraton Yogyakarta

Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Kraton Yogyakarta pada bulan maret. Puskesmas ini terletak di Jl. Musikanan KT 2 No. 457 panembahan kraton daerah istimewa yogyakarta. Daerah binaan Puskesmas Kraton meliputi satu kecamatan kraton kota Yogyakarta yang terdiri dari 3 kelurahan yaitu :

1. 2 Kelurahan panembahan : 18 RW, 78 RT, Luas wilayah 0,66 km

2. 2 Kelurahan kadipaten : 15 RW, 53 RT, Luas wilayah 0,34 km

3. 2 Kelurahan patehan : 10 RW, 44 RT, Luas wilayah 0,40 km Luas wilayah kerja Puskesmas kraton kota yogyakarta adalah

131,68 Ha dengan dibatasi oleh beberapa wilayah yaitu :

1. Sebelah utara : kecamatan ngampilan dan gondomanan

2. Sebelah timur : kecamatan gondomanan dan mergangsan

3. Sebelah selatan : kecamatan mantrijeron

4. Sebelah barat : kecamatan ngampilan dan mantrajeron Puskesmas kraton memiliki visi yaitu Puskesmas partner masyarakat dalam upaya pemeliharaan kesehatan yang mandiri. Sedangkan misi puskesmas kraton yaitu:

1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan,

2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat,

3. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan, dan keterjangkauan pelayanan kesehatan,

4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga, dan masyarakat.

Puskesmas kraton kota Yogyakarta merupakan puskesmas kecamatan Tipe-B, sehingga dituntut untuk memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Puskesmas kraton mempunyai pegawai sebanyak 40 orang dan beberapa fasilitas pelayanan diantaranya poli umum, poli KIA, instalasi gizi, instalasi gigi, instalasi laboratorium, instalasi farmasi, psikologi, dan poli lansia.

Puskesmas kraton Yogyakarta memiliki fasilitas poli KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) sehingga penelitian ini dilakukan dipoli KIA yang salah satunya merupakan ruang pemeriksaan Ante Natal Care (ANC).

J. Gambaran Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah seorang pasien yang berkunjung untuk memeriksakan kehamilannya di puskesmas kraton yogyakarta. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 22 Maret 2016. Setelah mendapatkan subyek penelitian yang sesuai dengan kasus, kemudian peneliti memilih subyek yaitu pasien ibu hamil yang bernama Ny. S umur

31 tahun, beragama Islam, pendidikan terakhir S 1, pekerjaan sebagai IRT. Suami pasien bernama Tn. A umur 31 tahun, beragama Islam, pendidikan terakhir S 1, pekerjaan karyawan swasta. Pasangan suami tersebut menempati rumah yang beralamatkan di Mangunnegaran PB 1/33 RT. 77 RW. 18 panembahan kraton Yogyakarta. Pasien memilih puskesmas 31 tahun, beragama Islam, pendidikan terakhir S 1, pekerjaan sebagai IRT. Suami pasien bernama Tn. A umur 31 tahun, beragama Islam, pendidikan terakhir S 1, pekerjaan karyawan swasta. Pasangan suami tersebut menempati rumah yang beralamatkan di Mangunnegaran PB 1/33 RT. 77 RW. 18 panembahan kraton Yogyakarta. Pasien memilih puskesmas

Pada riwayat kehamilan, ibu mengatakan ini merupakan kehamilannya yang pertama dan ibu teratur melakukan kontrol kehamilan di bidan dan dokter. Ibu mengatakan hari pertama hari terakhir menstruasi (HPHT) tanggal 25-08-2015, umur kehamilannya 30 minggu dan hari perkiraan lahir (HPL) tanggal 01-06-2016.

K. Hasil Penelitian

Pada penelitian ini pengkajian dan pengumpulan data dasar yang merupakan tahap awal dari menejemen kebidanan dilakukan menggunakan metode SOAP dengan pola fikir varney yaitu pengkajian data subyektif, data obyektif, analisis dan kemudian penatalaksanaan sesuai dengan permasalahan yang dikeluhkan Ny. S yaitu ibu hamil dengan anemia ringan. Setelah itu dilakukan evaluasi untuk menganalisis respon pasien terhadap intervensi yang sudah diberikan.

Berdasarkan data subyektif dan obyektif yang peneliti peroleh Ny. S umur 31 tahun G 1 P 0 A 0 AH 0 , umur kehamilan 30 minggu pada tanggal 22 Maret 2016 jam 10.00 WIB di Puskesmas Kraton. Didapatkan data, Ny. S mengatakan pusing, sering mengantuk dan cepat lelah. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Ny.S saat dilakukan anamnesa yaitu ibu mengeluh : “...saya sering merasa pusing, suka mengantuk dan mudah sekali merasa

lelah”.

Ibu juga mengatakan bahwa ibu dan ibu Ny. S mempunyai riwayat anemia. Serta ibu mengungkapkan pekerjaannya sehari-hari yaitu melakukan pekerjaan rumah tangga dan berjualan produk kecantikan didalam maupun luar rumah. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Ny. S saat dilakukan anamnesa yaitu ibu mengatakan : “...setiap hari saya melakukan pekerjaan rumah tangga seperti memasak,

menyapu, mengepel, mencuci piring, baju, dan lain- lain”

Pemeriksaan obyektif diperoleh hasil Tanda vital TD : 100/70 mmHg, N : 84 x/menit, R : 22 x/menit, S : 36,3 0

C, TB : 154 cm, BB : 60 kg, LILA : 24,5 cm. Konjungtiva sedikit pucat, muka dan bibir sedikit pucat, dan pemeriksaan laboratorium diperoleh kadar Hb : 10,3 gr%.

Dari kasus tersebut maka penatalaksanaan yang dilakukan pada Ny. S yaitu :

1. Menganjurkan kepada ibu untuk mengkonsumsi makanan-makanan bergizi yang mengandung zat besi dari bahan makanan hewani seperti (daging, ikan, ayam, hati, telur), bahan makanan nabati seperti (sayuran hijau, kacang kacangan,tempe) dan buah-buahan yang mengandung vitamin C seperti (daun katuk, daun singkong, jambu biji, tomat, jeruk, papaya, pisang, dan nanas)

2. Menganjurkan ibu untuk istirahat cukup, berolahraga ringan seperti

jalan-jalan di pagi hari, dan tidak mengerjakan aktivitas berat

3. Memberikan terapi obat kepada ibu seperti Tablet Fe 2x1 dan kalk 1x1 masing-masing 30 tablet. Dan menjelaskan pada ibu cara minum fe yang benar yaitu 1 tablet diminum pada pagi 30 menit sebelum 3. Memberikan terapi obat kepada ibu seperti Tablet Fe 2x1 dan kalk 1x1 masing-masing 30 tablet. Dan menjelaskan pada ibu cara minum fe yang benar yaitu 1 tablet diminum pada pagi 30 menit sebelum

Dalam penelitian kasus ibu hamil dengan anemia ringan ini dilakukan selama 3 kali kunjungan, maka peneliti akan melakukan analisa dan penatalaksanaan sesuai dengan kasus dan hasil pemeriksaan mengenai

pada Ny. S umur 31 tahun G 1 P 0 A 0 AH 0 , umur kehamilan 30 minggu dengan Anemia Ringan di Puskesmas Kraton. Adapun waktunya adalah sebagai berikut :

1. Follow upI

Pada penelitian pertama Tanggal : 05 April 2016/Jam : 16.30 WIB dilakukan kunjungan rumah dan pemeriksaan fisik. Dari hasil pengumpulan data subyektif Ibu mengatakan pusing berkurang, jarang mengantuk, namun masih merasa cepat lelah. Ibu juga masih melakukan kerjaaan rumah tangga seperti biasanya. Ibu sudah minum tablet besi sesuai dengan anjuran (kadang menggunakan air putih dan air jeruk) dan sudah mengkonsumsi makan makanan yang mengandung zat besi seperti telur, hati, sayuran hijau (bayam, kangkung, sawi) tempe, tahu, kacang kulit, buah-buahan (jeruk, papaya, pisang, jambu biji) meskipun tidak setiap hari.

Hal ini susai dengan pernyataan responden saat dilakukan follow up yaitu ibu mengatakan :

“Alhamdulillah mbak saya rutin minum tablet penambah darah dan kalau minum obat saya menggunakan air putih saja dan terkadang

menggunakan air jeruk .”

Data obyektif didapatkan hasil pemeriksaan keadaan umum : baik, kesadaran : composmentis, tanda vital TD : 110/70 mmHg, N : 80

x/menit, R : 24 x/menit, S : 36,2 0

C. Pemeriksaan fisik muka, conjungtiva , bibir dan kuku terlihat sedikit pucat. Analisa yang didapatkan dari hasil pengkajian hari pertama yaitu Ny. S umur 31 tahun G 1 P 0 A 0 AH 0 umur kehamilan 32 minggu dengan anemia ringan. Dari analisa tersebut maka penatalaksanaan yang dilakukan berkaitan dengan keluhan yang Ny. S rasakan saat ini adalah sebagai berikut :

a. Memberitahu hasil pemeriksaan bahwa ibu dalam keadaan baik dan untuk mengetahui apakah ibu masih mengalami anemia atau tidak akan dilakukan cek Hb lagi saat kunjungan ulang di puskesmas kraton

b. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makan-makanan yang kaya zat besi seperti yang terkandung dalam bahan makanan hewani (daging, hati, telur, ikan, ayam), nabati (tempe,kacang- kacangan, sayuran berwarna hijau, daun katuk, daun singkong) dan buah-buahan yang mengandung vitamin C seperti (jambu biji, tomat, jeruk, papaya, pisang, dan nanas). Ibu sudah mulai b. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makan-makanan yang kaya zat besi seperti yang terkandung dalam bahan makanan hewani (daging, hati, telur, ikan, ayam), nabati (tempe,kacang- kacangan, sayuran berwarna hijau, daun katuk, daun singkong) dan buah-buahan yang mengandung vitamin C seperti (jambu biji, tomat, jeruk, papaya, pisang, dan nanas). Ibu sudah mulai

c. Melakukan evaluasi terkait tablet Fe diminum atau tidak dan bagaimana cara ibu konsumsi tablet Fe dengan menanyakan responden langsung dan suami ibu. Ibu teratur minum tablet Fe 2x/hari 1 tablet diantara waktu sarapan dan makan siang, 1 tablet sebelum tidur, ibu minum menggunakan air putih dan jarang menggunakan air jeruk karena malas untuk membuatnya. Tablet Fe masih 1 tablet yang sebelumnya mendapat 30 tablet pada tanggal

22 Maret 2016 dan kunjungan ulang tadi pagi di puskesmas kraton mendapat 30 tablet Fe lagi. Suami mengatakan bahwa ibu rajin mengkonsumsi tablet fe menggunakan air putih dan jarang menggunakan air jeruk

2. Follow up II Pada penelitian kedua Tanggal : 19 April 2016/Jam : 10.30 WIB dilakukan saat ibu melakukan kunjungan ulang ke puskesmas kraton Yogyakarta. Dari hasil pengumpulan data subyektif Ibu mengatakan melakukan pekerjaan rumah tangga sudah dikurangi, namun untuk berjualan prodak-prodak kecantikan di rumah dan berjualan diluar setiap hari minggu hingga siang masih dilakukan.

Hal ini seperti yang diungkapkan responden saat dilakukan wawancara yaitu ibu mengatakan : “saya setiap hari melakukan pekerjaan rumah tangga dan melakukan

pekerjaan lain seperti berjualan prodak-prodak kecantikan didalam maupun luar rumah.”

Ibu sering terbangun ditengah malam dan sulit untuk tidur kembali, ibu sudah tidak terlalu sering pusing, perasaaan mengantuk mulai berkurang dan jarang merasa lelah dan Ibu minum tablet fe sesuai anjuran (menggunakan air putih atau air jeruk), serta ibu mau mengkonsumsi makan-makanan yang mengandung zat besi meskipun belum setiap hari.

Data obyektif didapatkan hasil pemeriksaan keadaan umum : baik, kesadaran : composmentis, TD : 110/70 mmHg, N : 84 x/menit,

R : 22 x/menit, S : 36,4 0

C, BB : 62 kg. Pemeriksaan fisik muka, conjungtiva, bibir dan kuku masih sedikit pucat. Palpasi Leopold :

a. Leopold I : TFU 3 jari di bawah prosesus xifoideus, teraba bulat, lunak, tidak melenting, kesimpulan bokong

b. Leopold II : perut kanan ibu teraba bagian datar keras memanjang seperti papan, kesimpulan punggung kanan perut kiri ibu teraba bagian kecil-kecil janin, kesimpulan ekstremitas

c. Leopold III : teraba bagian bulat, keras, melenting, kesimpulan kepala janin dan masih dapat digoyangkan dibawah perut ibu c. Leopold III : teraba bagian bulat, keras, melenting, kesimpulan kepala janin dan masih dapat digoyangkan dibawah perut ibu

TFU (Mc Donald) : 32 cm DJJ

: 140 x/menit

TBJ

: (32-12) x 155 = 3100 gram

Pemeriksaan laboratorium kadar HB ibu yang sebelumnya 10,3 gr% menjadi 10,5 gr% dengan kenaikan 0,2 gr%. Analisa yang didapatkan dari hasil pengkajian hari kedua yaitu Ny. S umur 31 tahun

G 1 P 0 A 0 AH 0 umur kehamilan 34 minggu dengan anemia ringan. Dari analisa tersebut maka penatalaksanaan yang diberikan yaitu

a. Memberitahu mengenai hasil pemeriksaan yaitu TD : 110/70 mmHg, N : 84 x/menit, R : 22 x/menit, S : 36,4 0

C, BB 62 kg, Hb 10,5 gr%

keadaan ibu baik dan ibu masih mengalami anemia ringan

b. Mengevaluasi apakah ibu sudah mengkonsumsi sayur-sayuran hijau, kacang-kacangan, dan buah-buahan vitamin c, dengan menanyakan kepada suami dan ibu kandung responden. Suami mengatakan: “istri saya sudah mulai rajin mengkonsumsi sayur-sayuran hijau

seperti daun bayam, sawi, kangkung, daun singkong, kacang kulit sebagai cemilan dan buah jeruk, papaya, jambu biji, suami juga mengatakan tidak setiap hari ibu mengkonsumsi buah-buahan tersebut dan kacang-kacan gan.”

Ibu kandung responden juga mengatakan hal yang sama seperti yang suami responden sampaikan Ibu kandung responden juga mengatakan hal yang sama seperti yang suami responden sampaikan

30 tablet pada tanggal 05 April 2016 dan ditambah 30 tablet Fe lagi dan Suami mengatakan bahwa ibu rajin mengkonsumsi tablet fe menggunakan air putih dan masih jarang menggunakan air jeruk

d. Menganjurkan ibu untuk mencukupi kebutuhan istirahat dengan membiasakan diri tidur siang dan melakukan olahraga ringan seperti jalan-jalan dipagi hari.

e. Membuat perjanjian untuk melakukan kunjungan rumah kembali tanggal 3 Mei 2016

3. Follow up III Pada penelitian ketiga Tanggal : 24 Mei 2016/Jam : 10.00 WIB

dilakukan saat ibu melakukan kunjungan ulang ke puskesmas kraton Yogyakarta. Dari hasil pengumpulan data subyektif Ibu mengatakan sudah tidak merasa pusing, jarang mengantuk dan jarang merasa lelah. Ibu minum tablet fe sesuai anjuran dengan air jeruk setiap hari dan ibu sudah mau mengkonsumsi makan-makanan yang mengandung zat besi dilakukan saat ibu melakukan kunjungan ulang ke puskesmas kraton Yogyakarta. Dari hasil pengumpulan data subyektif Ibu mengatakan sudah tidak merasa pusing, jarang mengantuk dan jarang merasa lelah. Ibu minum tablet fe sesuai anjuran dengan air jeruk setiap hari dan ibu sudah mau mengkonsumsi makan-makanan yang mengandung zat besi

Data obyektif didapatkan hasil keadaan umum : baik, kesadaran : composmentis, TD : 110/70 mmHg, N : 78 x/menit, R : 24 x/menit, S : 36,0 0 C, BB : 64 kg. pemerisaan fisik muka, conjungtiva, bibir dan kuku sudah tidak pucat. Palpasi Leopold

a. Leopold I : TFU 4 jari di bawah prosesus xifoideus, Teraba bulat, lunak, tidak melenting, kesimpulan bokong

b. Leopold II : perut kanan ibu teraba bagian datar keras memanjang seperti papan, kesimpulan punggung kanan perut kiri ibu teraba bagian kecil-kecil janin, kesimpulan ekstremitas

c. Leopold III : teraba bagian bulat, keras, melenting, kesimpulan kepala janin dan kepala janin tidak dapat digoyangkan

d. Leopold IV : bagian terbawah janin (kepala) sudah Masuk panggul, jari-jari pemeriksa tidak saling bertemu (Divergen)

TFU (Mc Donald) : 31 cm DJJ

: 138 x/menit

TBJ

: (32-11) x 155 = 3255 gram

Pemeriksaan laboratorium kadar HB ibu yang sebelumnya 10,5 gr% menjadi 12 gr% dengan kenaikan 1,5 gr%. Analisa yang didapatkan dari hasil pengkajian hari ketiga yaitu Ny. S umur 31 tahun

G 1 P 0 A 0 AH 0 umur kehamilan 39 minggu dengan hamil normal. Dari analisa tersebut maka penatalaksanaan yang diberikan yaitu

a. Memberitahu mengenai hasil pemeriksaan yaitu TD : 110/70 mmHg, N : 78 x/menit, R : 24 x/menit, S : 36,0 0

C, BB 64 kg, Hb 12 gr% keadaan ibu baik dan ibu sudah tidak mengalami anemia lagi

b. Supaya tidak mengalami anemia lagi ibu denganjurkan ibu untuk tetap mengkonsumsi lebih banyak protein, mineral dan vitamin, serta makan makanan yang kaya akan zat besi seperti yang terkandung dalam bahan makanan hewani (daging, hati, telur, ikan, ayam), nabati (tempe, kacang-kacangan, sayuran berwarna hijau), dan buah- buahan yang mengandung vitamin C (jambu biji, jeruk, tomat, papaya, pisang dan nanas)

c. Memberikan ibu KIE tentang tanda bahaya dalam kehamilan trimester III yaitu perdarahan, sakit kepala berat, mata berkunang- kunang, bengkak pada wajah dan tangan, dan ibu dianjurkan untuk segera ke klinik apabila menemukan salah satu tanda bahya tersebut

d. Memberikan ibu KIE tentang tanda bahaya anemia dalam kehamilan yaitu perdarahan antepartum,abortus, kematian bayi dalam rahim (IUFD), pertumbuhan janin terlambat, kelahiran premature, berat d. Memberikan ibu KIE tentang tanda bahaya anemia dalam kehamilan yaitu perdarahan antepartum,abortus, kematian bayi dalam rahim (IUFD), pertumbuhan janin terlambat, kelahiran premature, berat

e. Memberikan ibu KIE tentang tablet Fe yaitu tentang cara mengkonsumsi suplemen zat besi diminum pada malam hari sebelum tidur menggunakan air putih atau air jeruk yang akan membentu penyerapan zat besi dalam tubuh dan jangan menggunakan air teh, susu,atau kopi karena dapat menghambat penyerapan zat besi.

f. Memberikan ibu KIE tentang tanda-tanda persalinan yaitu keluar lender bercampur darah pervaginam, air ketuban pecah, perut terasa mulas-mulas yang semakin sering

g. Memberikan ibu resep terapi obat tablet Fe 1x1 sehari diminum sebelum tidur dan kalk 1x1 sehari diminum pagi hari setelah sarapan.

L. Pembahasan

Pada bab ini peneliti akan menguraikan pembahasan dari hasil penelitian yang dilakukan selama 3 kali follow up pada ibu hamil dengan anemia ringan. Dari pembahasan tersebut dapat diketahui adakah kesenjangan antara teori dengan kasus yang terjadi di lahan.

1. Analisis Data Data subyektif dari Ny. S saat dilakukan pengkajian ibu mengatakan sering merasa pusing, mengantuk di pagi hari, dan cepat lelah. Keluhan-keluhan dan keadaan yang ibu alami sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Proverawati (2011) dalam kehamilan dengan 1. Analisis Data Data subyektif dari Ny. S saat dilakukan pengkajian ibu mengatakan sering merasa pusing, mengantuk di pagi hari, dan cepat lelah. Keluhan-keluhan dan keadaan yang ibu alami sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Proverawati (2011) dalam kehamilan dengan

Selain itu ibu sudah rajin mengkonsumsi makan makanan yang mengandung zat besi seperti telur, hati, sayuran hijau (bayam, kangkung, sawi), tahu tempe, kacang kulit, buah-buahan (jeruk, papaya, pisang, jambu biji) dan teratur minum tablet Fe 2x/hari dan sesuai dengan anjuran (menggunakan air jeruk). Hal tersebut sesuai dengan teori Sulistyoningsih (2011) yang menyatakan beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mengkonsumsi tablet besi yaitu minum tablet besi dengan air putih, jangan minum dengan teh, susu dan kopi karena dapat menurunkan penyerapan zat besi dalam tubuh sehingga manfaatnya menjadi berkurang dan akan lebih baik bila setelah minum tablet besi disertai makan buah-buahan seperti pisang, pepaya, jeruk, dan lain-lain. Teori tersebut ditunjang dengan jurnal Purbadewi dan Ulvie (2013) yang menyatakan bahwa anemia kehamilan terjadi karena cara minum tablet zat besi dengan menggunakan kopi atau teh yang bersifat mengikat zat besi, sehingga zat besi tidak bisa diabsorpsi tubuh. Hal tersebut juga ditunjang dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya Selain itu ibu sudah rajin mengkonsumsi makan makanan yang mengandung zat besi seperti telur, hati, sayuran hijau (bayam, kangkung, sawi), tahu tempe, kacang kulit, buah-buahan (jeruk, papaya, pisang, jambu biji) dan teratur minum tablet Fe 2x/hari dan sesuai dengan anjuran (menggunakan air jeruk). Hal tersebut sesuai dengan teori Sulistyoningsih (2011) yang menyatakan beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mengkonsumsi tablet besi yaitu minum tablet besi dengan air putih, jangan minum dengan teh, susu dan kopi karena dapat menurunkan penyerapan zat besi dalam tubuh sehingga manfaatnya menjadi berkurang dan akan lebih baik bila setelah minum tablet besi disertai makan buah-buahan seperti pisang, pepaya, jeruk, dan lain-lain. Teori tersebut ditunjang dengan jurnal Purbadewi dan Ulvie (2013) yang menyatakan bahwa anemia kehamilan terjadi karena cara minum tablet zat besi dengan menggunakan kopi atau teh yang bersifat mengikat zat besi, sehingga zat besi tidak bisa diabsorpsi tubuh. Hal tersebut juga ditunjang dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya

Pengkajian data obyektif pada Ny. S menunjukkan keadaan umum baik, kesadaran composmentis , tanda vital dalam batas normal. Dari hasil pemeriksaan fisik wajah konjungtiva, bibir dan kuku tampak sedikit pucat. Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut sesuai dengan teori Varney (2007) yang menyatakan bahwa manifestasi klinis dari anemia, dapat terlihat manifestasinya dari tanda gejala seperti pusing, kulit pucat, konjungtiva pucat, kuku pucat.

Berdasarkan masalah yang dialami Ny. S maka dilakukan pemeriksaan penunjang yaitu dilakukan pemeriksaan Hb, hal tersebut sesuai dengan teori Pantikawati (2010) yang menyatakan bahwa perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk memastikan anemia atau tidak.

Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 22 Maret 2016 yaitu kadar Hb 10,3 gr% dan setelah dilakukan 3 kali follow up kadar Hb Ny. S mengalami peningkatan menjadi 12 gr% pada tanggal 24 mei 2016 (interval waktu 9 minggu). Hal tersebut sesuai dengan teori Sulistyoningsih (2011) yang menyatakan bahwa dengan pemberian zat Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 22 Maret 2016 yaitu kadar Hb 10,3 gr% dan setelah dilakukan 3 kali follow up kadar Hb Ny. S mengalami peningkatan menjadi 12 gr% pada tanggal 24 mei 2016 (interval waktu 9 minggu). Hal tersebut sesuai dengan teori Sulistyoningsih (2011) yang menyatakan bahwa dengan pemberian zat

2. Penatalaksanaan Memberi KIE tentang gizi ibu hamil, anjurkan ibu untuk meningkatkan asupan nutrisi. Hal tersebut sesuai dengan teori Kusmiyati (2008) yang menyatakan pada masalah pemenuhan kebutuhan gizi ibu hamil dianjurkan untuk memperhatikan asupan nutrisi yang masuk selama hamil, terkait dengan kebutuhan gizi selama hamil menjadi lebih tinggi dengan adanya perubahan-perubahan fisik, diharapkan tidak kekurangan asupan gizi untuk ibu dan janin, karena kekurangan gizi pada ibu hamil merupakan predisposisi anemia pada kehamilan. Hal tersebut juga ditunjang dengan jurnal Bickley (2008) yang menyatakan bahwa ibu hamil yang mengalami anemia ringan perlu dinasehati untuk mengkonsumsi lebih banyak protein, mineral dan vitamin. Makanan yang kaya akan zat besi dari bahan makanan hewani (ikan,ayam,daging,telur,hati)

makanan nabati (tempe,tahu,kacang-kacangan) sayur-sayuran hijau dan buah-buahan yang mengandung vitamin C (jeruk, papaya, tomat, jambu biji). Teori tersebut sama dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Asyirah (2012) yang menyebutkan penalaksanaan anemia yaitu salah satunya mengkonsumsi bahan makanan hewani seperti dagng, hati, ikan, telur, dan gizi yang cukup dapat mencegah terjadinya anemia defisiensi zat besi. Sayur hijau dan buah-buahan ditambah kacang-

dan

bahan bahan

Peneliti melakukan evaluasi apakah ibu minum tablet Fe atau tidak dan bagaimana cara meminumnya serta mengingatkan cara minum tablet Fe yang benar. Hal tersebut sesuai dengan teori Saifuddin (2010) yang menyebutkan beberapa hal untuk meningkatkan penyerapan zat besi dalam tubuh antara lain minum zat besi diantara waktu makan atau 30 menit sebelum makan, minum zat besi menggunakan air jeruk atau tambahan vitamin C lainnya. hindari mengkonsumsi (susu, kopi, antasida, makanan tambahan prenatal) bersama zat besi. Teori tersebut juga ditunjang dengan jurnal Purbadewi dan Ulvie (2013) yang menyatakan tingkat kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe atau tablet zat besi oleh ibu hamil mempunyai pengaruh terhadap kejadian anemia. Anemia kehamilan terjadi karena cara minum tablet zat besi dengan menggunakan kopi atau teh yang bersifat mengikat zat besi, sehingga zat besi tidak bisa diabsorpsi tubuh.

Menganjurkan ibu untuk mencukupi kebutuhan istirahat dengan membiasakan diri tidur siang dan melakukan olahraga ringan seperti jalan-jalan dipagi hari. Hal tersebut sesuai dengan teori Kusmiyati (2009) yang menyebutkan kebutuhan dasar ibu hamil salah satunya Menganjurkan ibu untuk mencukupi kebutuhan istirahat dengan membiasakan diri tidur siang dan melakukan olahraga ringan seperti jalan-jalan dipagi hari. Hal tersebut sesuai dengan teori Kusmiyati (2009) yang menyebutkan kebutuhan dasar ibu hamil salah satunya

Selain itu memberi KIE tentang tanda bahaya dalam kehamilan trimester III, beri terapi tablet Fe 60 2x1 mg diminum pagi dan malam hari, dan kalk 30 1x1 sehari dan beritahu ibu untuk melakukan kunjungan ulang sesaui jadwal atau jika ada keluhan. Berdasarkan penanganan yang diberikan pada Ny. S menunjukkan antara teori dan praktek tidak ada kesenjangan.

Setelah dilakukan penatalaksaan selama 3 kali follow up ibu mengalami perubahan yaitu ibu sudah tidak merasa pusing, jarang mengantuk dan jarang merasa lelah.Serta bagian tubuh seperti wajah, conjungtiva, bibir dan kuku sudah tidak pucat. Selain itu ibu juga sudah rajin mengkonsumsi makan makanan yang mengandung zat besi, mengurangi aktivitas dan teratur minum tablet Fe 2x/hari sesuai dengan anjuran (menggunakan air jeruk). Dari hasil pemeriksaan laboratorium kadar Hb ibu mengalami peningkatan yaitu dari 10,3 gr% pada awal pengkajian meningkat sebanyak 1,7 gr% sehingga kadar Hb menjadi

12 gr% dengan (interval waktu 9 minggu).

3. Faktor Penyebab Setelah dilakukan pengkajian pada Ny. S didapatkan beberapa faktor penyebab terjadinya anemia dalam kehamilan yaitu ibu mempunyai riwayat anemia, adanya faktor genetik bahwa ibu kandung Ny. S dengan riwayat anemia, dan aktivitas ibu sehari-hari. Hal ini sesuai dengan teori Proverawati (2011) yang menyatakan bahwa terdapat beberapa faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia yaitu seperti riwayat penyakit anemia yang pernah diderita dan faktor genetik. Serta seseorang yang memiliki berbagai macam aktivitas dapat mengakibatkaan tubuh menjadi kelelahan dan kurang mendapat istirahat. Hal ini dapat memicu Hb rendah hingga menjadi kadar Hb menurun dalam darah.

Teori tersebut juga ditunjang dengan jurnal Purbadewi dan Ulvie (2013) menyatakan bahwa dalam hal kejadian anemia pada ibu hamil berdasarkan aktivitas pekerjaan tampak persentaselebih besar pada ibu hamil yang bekerja. Namun faktor tersebut tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan sbelumnya oleh Asyirah (2012) yang menyebutkan faktor-faktor terjadinya anemia yaitu umur, paritas, status gizi, frekuensi ANC, dan kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe.

M. Pandangan IslamTentang Ibu Hamil Dengan Anemia Ringan

Perkembangan keluarga melalui proses keturunan, menjadikan wanita berada di posisi terpenting dalam melahirkan generasi baru dari manusia. Proses kehamilan yang sepenuhnya diemban oleh seorang calon ibu, merupakan sebuah kerja keras dan penuh resiko. Membuat wanita berada diambang ancaman, jika saja permasalahan tersebut tidak mendapatkan perhatian memadai dari semua pihak. Keselamatan dan kesehatan ibu hamil merupakan tulang punggung dari kesinambungan manusia didunia ini. Kewajiban semua pihaklah untuk peduli terhadap masalah tersebut.

Seorang suami wajib memberikan perhatian yang lebih pada istrinya yang lebih terhadap istrinya yang mulai menunjukkan kehamilannya, dalam QS : Al- A’raf : 189 Allah SWT berfirman :

Artinya : “ Dialah yang me nciptakan kamu dari jiwa yang satu (adam) dan dari padanya dia menciptakan pasangannya, agar dia merasa senang kepadanya. Maka setelah dicampurinya, ( istrinya ) mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah dia merasa ringan (beberapa waktu). Kemudian ketika merasa berat, keduanya (suami istri) bermohon

kepada allah, tuhan mereka (seraya berkata), “jika engkau memberi anak kami yang shalihah, tentunya kami akan selalu bersyukur” (Q.S Al-A’raf : 189).

Wanita berhak mendapatkan jaminan keselamatan dan keesehatan yang berkaitan dengan fungsi reproduksinya. Hak ini mutlak mengingat resiko yang sangat besar bagi kaum ibu dalam menjalankan fungsi reproduksinya. Mulai dari menstruasi, berhubungan seks, mengandung, meelahirkan maupun menyusui. Seorang wanita ketika sedang Wanita berhak mendapatkan jaminan keselamatan dan keesehatan yang berkaitan dengan fungsi reproduksinya. Hak ini mutlak mengingat resiko yang sangat besar bagi kaum ibu dalam menjalankan fungsi reproduksinya. Mulai dari menstruasi, berhubungan seks, mengandung, meelahirkan maupun menyusui. Seorang wanita ketika sedang

Dalam hal ini islam telah mewajibkan sang suami untuk memberikan nafkah yang layak dan memenuhi standar gizi apabila ibu hamil mengalami anemia dan dengan terpenuhinya kebutuhan nutrisi pada ibu sehingga kadar Hb dapat mudah meningkat. Seperti Hadis Bukhari yang berbunyi :

(HR Bukhari)... ا ۸َش هل ݇ܚْنأ ڳّإ ا ۷ܓ َ ݇ܚْنأ ۸م Artinya :“Tidaklah Allah menurunkan penyakit kecuali, Dia juga

menurunkan penawarnya.” (HR Bukhari). (Kitab Bulughul Marrom)

Sesuai hadis diatas bahwa anemia dalam kehamilan sebenarnya dapat diobati atau ditangani yaitu dengan mengkonsumsi makan-makanan yang bergizi dan mengandung zat besi, serta dengan pemberian suplemen tablet besi-folat atau tablet tambah darah yang dikonsumsi secara teratur.

Bagi suami yang memiliki kemampuan secara ekonomi tidak boleh berlaku pelit kepada istrinya. Allah swt telah menegaskaan supaya mereka memberikan nafkah dengan kemampuannya. Dalam QS : At-Talaq : 7 Allah SWT berfirman :

Artinnya : “Hendaklah orang yang mempunyai keluasan memberi nafkah menurut kemampuanya, dan orang yang terbatas rezekinya, hendaklah memberi nafkah menurut kemampuannya, dan orang yang terbatas rezekinya, hendaklaah memberi dari harta yang diberikan allah kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan setelah ke sempitan” (Q.S :At-Talaq:7).

N. Keterbatasan Penelitian

Dalam melakukan asuhan kebidanan pada Ny. S umur 31 tahun

G 1 P 0 A 0 AH 0 Umur kehamilan 30 minggu dengan anemia ringan di pusesmas kraton yogyakarta, peneliti menemukan beberapa hambatan di antaranya :

1. Penelitian ini membutuhkan waktu lama dikarenakan untuk meningkatkan kadar Hb memerlukan waktu yang cukup lama yaitu menurut Sulistyoningsih (2011) menyebutkan bahwa untuk meningkatkan kadar Hb 1 gr% membutuhkan waktu minimal 30 hari.

2. Pemeriksaan Hb tidak dapat dilakukan setiap kunjungan followup dikarenakan untuk mendapatkan hasil yang konsistensi jadi hanya menggunakan satu alat yang ada di puskesmas kraton Yogyakarta

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25