ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN A (1)

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS KRATON YOGYAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

Disusun Oleh : Santi Sukaisi NIM. 201510105063 PROGRAM STUDI KEBIDANAN JENJANG DIPLOMA III FAKULTASILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA 2016

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS KRATON YOGYAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan pada Program Studi Kebidanan Jenjang Diploma III di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

Disusun Oleh : Santi Sukaisi NIM. 201510105063 PROGRAM STUDI KEBIDANAN JENJANG DIPLOMA III FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA 2016

ii

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warrohmatullahi Wabarokaatuh

Alhamdulillah Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Allah SWT karena telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini yang berjudul : ” Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Anemia Ringan di Puskesmas Kraton Yogyakarta”.

Penulis menyadari terselesaikannya Karya Tulis Ilmiah ini karena adanya bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, perkenankan penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:

1. Warsiti, S.Kep., M.Kep., Sp.Mat selaku Rektor Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

2. Ismarwati, S.K.M., S.S.T., M.P.H selaku dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

3. Fitria Siswi Utami, S.SiT., MNS selaku ketua program studi DIV Bidan Pendidik Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

4. Fathiyatur Rohmah, S.ST., M.Kes selaku penguji yang telah meluangkan waktu untuk menguji, membimbing maupun mengarahkan pada penulis

5. Hanifa Andisetyana Putri, S.ST., M.Kes selaku pembimbing yang telah banyak mencurahkan waktu, memberikan banyak pengarahan, dukungan dan pemikirannya untuk memberikan bimbingan pada penulis

6. Eni Purdiyanti, S.KM selaku kepala puskesmas kraton yogyakarta yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian

7. Bidan Puskesmas Kraton Yogyakarta yang telah berkenan member masukan, saran dan bantuan sehingga kebingungan dalam melakukan penelitian dapat terpecahkan

8. Seluruh Dosen dan Staff Program Studi D III Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta yang senantiasa membimbing,

mengarahkan dan memberikan dorongan Semoga amal kebaikan dari semua pihak diterima Allah SWT. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan karya tulis ilmiah ini masih banyak kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan saran, kritik dan masukan yang bersifat membangun demi perbaikan laporan ini.

Wassalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Yogyakarta, 08 Agustus 2016 Penulis,

Santi Sukaisi

iv

DAFTAR TABEL

Table 2.1 Kebutuhan zat ibu hamil ............................................................. 18 Table 2.2 Klasifikasi kadar Hb.................................................................... 46

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka alur pikir penelitian ................................................. 79

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Time schedule pelaksanaan Karya Tulis Ilmiah Lampiran 2. Surat izin studi pendahuluan Lampiran 3. Surat balasan izin studi pendahuluan Lampiran 4. Surat izin penelitian Lampiran 5. Surat balasan izin penelitian Lampiran 6. Surat permohonan menjadi responden Lampiran 7. Informed Consent Lampiran 8. Asuhan kebidanan ibu hamil dengan anemia ringan Lampiran 9. Catatan perkembangan Lampiran 10. Hasil wawancara Lampiran 11. Lembar bimbingan Lampiran 10. Lembar mengikuti seminar proposal

viii

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS KRATON YOGYAKARTA 1

Santi Sukaisi 2 , Hanifa Andisetyana Putri 3

INTISARI

Latar Belakang: Anemia merupakan suatu kondisi dimana hemoglobin kurang dari normal yaitu < 14 gr% yang dapat menyebabkan komplikasi dalam kehamilan. Menurut Data Departemen Kesehatan Rakyat Indonesia tahun 2014 melaporkan AKI di Indonesia sebesar 214/100.000 kelahiran hidup, salah satu penyebabnya adalah anemia. Berdasarkan hasil studi pendahuluan di Puskesmas Kraton Yogyakarta tahun 2015 terdapat 67 ibu hamil dengan kejadian anemia 11 kasus. Tujuan: Agar mampu mengidentifikasi kasus, penatalaksanaan dan faktor penyebab anemia ringan terhadap ibu hamil trimester III di Puskesmas Kraton Yogyakarta.

Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang dilaksanakan dalam waktu 2 bulan.Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, studi dokumentasi, dan studi kepustakaan dengan manajemen Varney yang didokumentasikan dalam bentuk SOAP. Subjek penelitian yaitu Ny. S umur 30

tahun G 1 P 0 A 0 AH 0 ibu hamil dengan anemia ringan. Analisis data yang dilakukan melalui tahapan reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Simpulan hasil penelitian dan saran: Terdapat kesenjangan antara teori dengan praktik yaitu saat follow up

II terjadi peningkatan Hb 0,2 gr% yang seharusnya mengalami peningkatan Hb ± 1gr% dengan interval waktu 28 hari. Dengan faktor yang berpengaruh pada kejadian anemia ringan pada Ny. S yaitu faktor genetik, riwayat anemiadan aktivitas. Saran: Ibu hamil dapat memperhatikan kehamilannya dengan melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin sehingga dapat melakukan deteksi dini apabila terdapat kasus anemia.

Kata Kunci : Asuhan Kebidanan, anemia ringan Kepustakaan

: 30 buku (2005-2015), 2 jurnal, 6 website, 3 KTI, 3 ayat

Al- Qur’an, 1 Hadis

Jumlah Halaman : i-x halaman, 114 halaman, 2 tabel, 1 gambar, 11 lampiran.

1 Judul Karya Tulis Ilmiah

2 Mahasiswa Program Studi Kebidanan Jenjang Diploma III Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

3 Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

ix

MIDWIFERY CARE ON A PREGNANT MOTHER WITH MILD ANEMIA

1 AT KRATON PRIMARY HEALTH CENTER OF YOGYAKARTA

2 Santi Sukaisi 3 , Hanifa Andisetyana Putri

ABSTRACT

Background: Anemia is a condition when the hemoglobin is less than normal namely <14 gr% which causes a complication during pregnancy. According to the data of Health Department of Indonesia in 2014,the Maternal Mortality Rate in Indonesia 214/100,000 live births,one of the causes was anemia. Based on the preliminary study atKraton Primary Helath Center of Yogyakarta in 2015, there were 67 pregnant mother and 11 of theme suffered from anemia. Objective: The study aimed to identify the case, the midwifery care and the causative factors of mild anemia on a trimester III pregnant mother at Kraton Primary Health Center of Yogyakarta.

Method: The research employed descriptive qualitative method with study case approach that was conductedfor 2 months. The data were collected through interview,observation,physical examination, documentation study, and literature study with Varney management that was documented usingdocumentation. The

subject of the study was Mrs. S aged 30 yearsold G 1 P 0 A 0 AH 0 30 week pregnancy with mild anemia. Thedata were analyzedusing data reduction, data presentation, and conclusion.

Result Conclusionand Suggestion: Therewas a difference between the practice from the theory namely in followup

II there was a Hb increase 0.2 g% that should have increased Hb ± 1 g% with time interval 28 days. Factorsinfluencing the mild anemia of Mrs. Swere the genetic factors, the anemia history, and herdaily activities. Suggestion: The pregnant mother are suggested to care about their pregnancy by checking the pregnancy regularly in order to have an early detection of anemia.

Keywords : Midwifery Care, Mild Anemia References

: 30 books (2005-2015), 3 journal,6 website, 3research papers,

3 Al- Qur’an, 1 hadis

Page Numbers : i-x pages, 114 pages, 13 attachments

1 Research Title

2 Students of Diploma III Midwifery Program Faculty of Health Sciences of 'Aisyiyah University of Yogyakarta

3 Lecturer of Faculty of Health Sciences 'Aisyiyah University of Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan merupakan peristiwa alamiah dimana terdapat pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterin sejak konsepsi sampai permulaan persalinan. Dalam proses kehamilan ibu memerlukan pemeriksaaan kehamilan secara rutin untuk mendeteksi adanya komplikasi dalam kehamilan. Menurut Rukiyah (2010) pemeriksaan kehamilan minimal empat kali selama hamil yaitu satu kali pada trimester I (usia kehamilan 0-13 minggu), satu kali pada trimester II (usia kehamilan 14-27 minggu), dua kali pada trimester III (usia kehamilan 28- 40 minggu ).

Pada masa kehamilan volume darah akan bersirkulasi secara bertahap dan progresif dari umur kehamilan 6 minggu akan terus meningkat pada umur kehamilan 14-27 minggu dan puncaknya pada umur kehamilan 32-34 minggu. Peningkatan volume darah ini terjadi untuk menyuplai darah ke uterus, payudara, ginjal, kulit dan ke sejumlah kecil organ lainnya, serta memfasilitasi pertukaran gas dan gizi pada ibu dan janin (Wylie dan Bryce, 2010).

Volume plasma meningkat sekitar 40% dan lebih besar dari peningkatan eritrosit yang berjumlah 20%. Hal ini menyebabkan terjadinya hemodilusi (pengenceran darah) dan akibatnya akan terjadi penurunan konsentrasi hemoglobin dari jumlah rata-rata yaitu 14 g/dL sehingga menimbulkan anemia dalam kehamilan. Penurunan kadar Hb pada ibu hamil dapat diatasi dengan cara pemenuhan kebutuhan nutrisi ibu Volume plasma meningkat sekitar 40% dan lebih besar dari peningkatan eritrosit yang berjumlah 20%. Hal ini menyebabkan terjadinya hemodilusi (pengenceran darah) dan akibatnya akan terjadi penurunan konsentrasi hemoglobin dari jumlah rata-rata yaitu 14 g/dL sehingga menimbulkan anemia dalam kehamilan. Penurunan kadar Hb pada ibu hamil dapat diatasi dengan cara pemenuhan kebutuhan nutrisi ibu

Kejadian anemia dalam kehamilan yang tidak terdeteksi secara dini dapat menimbulkan komplikasi bagi ibu dan janin. Kadar Hb < 7 g/dL mengakibatkan kebutuhan oksigen untuk janin tidak tercukupi dan ibu dapat mengalami gagal jantung. Selain itu jika anemia tidak segera tertangani dengan baik juga dapat menyebabkan pertumbuhan sel tubuh dan sel otak janin terhambat, terjadi abortus, IUFD, dapat terjadi cacat bawaan, inersia uteri, ibu tidak kuat meneran saat proses persalinan, syok, atonia uteri (Nugraheny, 2010).

Menurut Saifuddin (2009), anemia dan Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil merupakan penyebab utama terjadinya pendarahan dan infeksi dalam kehamilan, persalinan, serta masa nifas. Dimana salah satu penyebab terbesar Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia adalah perdarahan. AKI juga salah satu indikator yang menunjukkan derajat kesehatan suatu bangsa.

Menurut WHO ( World Health Organiza tion ) tahun 2014 AKI di dunia yaitu mencapai 289.000 jiwa dan di Indonesia 214 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini masih cukup jauh dari target AKI yang harus dicapai Indonesia pada tahun 2015 yaitu 102 per 100.000 kelahiran hidup. Untuk jumlah AKI Indonesia menduduki nomor tiga tertinggi di kawasan Asia Selatan dan Asia Tenggara (Depkes RI, 2014). Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PP-PA) Yohana

Yembise menambahkan, target penurunan AKI secara global pada tahun 2030 adalah 70 kematian per 100.000 kelahiran hidup (Zuraya, 2015).

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2013 terdapat 37,1% ibu hamil dengan anemia. Tahun 2014 prevalensi ibu hamil dengan anemia di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tercatat 28,1%. Angka ini menunjukkan terjadinya peningkatan apabila dibandingkan dengan tahun 2013 yang hanya mencapai 24,11% dan ini merupakan permasalahan yang harus di atasi bersama. (Dinkes DIY, 2014)

Upaya Pemerintah untuk menurunkan prevalensi anemia pada ibu hamil salah satunya dengan dilakukan Program Kelas Ibu Hamil. Dalam program ini ibu hamil dapat belajar bersama tentang kesehatan, dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu mengenai kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi baru lahir, mitos, penyakit menular dan akte kelahiran. Selain itu, kelas ibu hamil juga bertujuan untuk meningkatkan pemahaman, sikap, dan perilaku ibu hamil termasuk dalam pengaturan gizi melalui pemberian tablet besi untuk penanggulangan anemia (Depkes RI, 2011).

Pemberian tablet besi juga merupakan salah satu kebijakan nasional yang diterapkan di seluruh Pusat Kesehatan Masyarakat yang diberikan pada ibu di awal kehamilan serta dianjurkan mengkonsumsi minimal 90 tablet selama kehamilannya. Tiap tablet besi yang diberikan mengandung FeSO4 320 mg (zat besi 60 mg) dan asam folat 0,25 mg.

Program tersebut bertujuan untuk mencegah dan menangani masalah anemia pada ibu hamil (Depkes RI, 2009).

Cakupan pelaksanaan program Fe di kota Yogyakarta mengalami peningkatan yaitu dari 86,59% di tahun 2011 menjadi 89,55% pada tahun 2012. Penanggulangan anemia telah banyak dilakukan, namun masih banyak ibu hamil yang belum mau mengkonsumsi tablet Fe. Sebagian besar ibu hamil belum menyadari pentingnya pencegahan dini pada anemia serta bahaya yang akan ditimbulkan, karena masyarakat berpendapat bahwa anemia adalah hal normal yang dialami oleh semua ibu hamil. Mereka berfikir bahwa keadaan itu akan membaik pasca melahirkan sehingga tidak membutuhkan penanganan khusus. Padahal apabila anemia tidak ditangani secara benar akan sangat berbahaya bagi kesejahteraan ibu dan janin yang dikandungnya. Hal ini yang menyebabkan prevalensi anemia ibu hamil dari tahun ke tahun masih belum banyak mengalami perubahan. Kasus ini juga menjadi pertimbangan dalam program dan intervensi yang akan dilaksanakan (Dinkes DIY, 2013).

Menurut Hadist yang berhubungan dengan studi kasus pada ibu hamil dengan anemia ringan adalah, pada Hadis Bukhari yang berbunyi :

(HR Bukhari)... ًءافش هل لزْنأ اّإ ًءاد ه لزْنأ ام

Artinya :“Tidaklah Allah menurunkan penyakit kecuali, Dia juga menurunkan penawarnya.” (HR Bukhari). (Kitab Bulughul Marrom)

Sesuai hadis diatas bahwa anemia dalam kehamilan sebenarnya dapat diobati atau ditangani. Penanganan kasus anemia dalam kehamilan Sesuai hadis diatas bahwa anemia dalam kehamilan sebenarnya dapat diobati atau ditangani. Penanganan kasus anemia dalam kehamilan

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Kraton Yogyakarta pada tanggal 23 November 2015 didapatkan 67 ibu hamil yang melakukan pemeriksaan ke Puskesmas Kraton Yogyakarta pada bulan oktober 2015 dan dari jumlah tersebut terdapat 11 ibu hamil (16%) menderita anemia yaitu 8 ibu hamil menderita anemia ringan dan 3 ibu hamil dengan anemia sedang dan tidak ada yang mengalami anemia berat. Berdasarkan latar belakang dan permasalahan di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dengan Anemia Ringan Di Puskesmas Kraton Yogyakarta.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan latar belakang masalah, maka penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut “Bagaimana Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil dengan Anemia Ringan di Puskesmas Kraton Yogyakarta?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum Untuk mengeksplorasi asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia ringan di Puskesmas Kraton Yogyakarta.

2. Tujuan khusus

a. Mampu mengidentifikasi data kasus anemia ringan pada ibu hamil

b. Mampu mengidentifikasi penatalaksanaan pada kasus anemia ringan pada ibu hamil

c. Mampu mengidentifikasi faktor penyebab pada kasus anemia ringan pada ibu hamil di puskesmas kraton yogyakarta

D. Manfaat

1. Bagi Institusi Puskesmas Kraton Yogyakarta Sebagai masukan dalam meningkatkan pelayanan dan asuhan kebidanan yang komperhensif dan sesuai dengan standar pelayanan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia ringan. Sehingga dapat mencegah terjadinya komplikasi dalam kehamilan akibat anemia ringan.

2. Bagi Ibu Hamil Sebagai salah satu sumber informasi untuk meningkatkan kesadaran pentingnya pemeriksaan kehamilan secara rutin sehingga apabila terdapat kasus anemia dapat segera tertangani.

E. Ruang Lingkup

1. Ruang Lingkup Materi Ruang lingkup materi pada penelitian ini adalah asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia ringan. Pada masa kehamilan volume darah akan bersirkulasi secara bertahap yang mengakibatkan peningkatan volume plasma lebih besar dari peningkatan eritrosit yang 1. Ruang Lingkup Materi Ruang lingkup materi pada penelitian ini adalah asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia ringan. Pada masa kehamilan volume darah akan bersirkulasi secara bertahap yang mengakibatkan peningkatan volume plasma lebih besar dari peningkatan eritrosit yang

2. Ruang Lingkup Responden Pada penelitian ini responden yang digunakan adalah ibu hamil trimester III yang melakukan Antenatal Care (ANC) di Puskesmas Kraton Yogyakarta dengan anemia ringan. Umur kehamilan 28-40 minggu (trimester III) merupakan puncak terjadinya peningkatan volume darah yang mengakibatkan konsentrasi Hb menurun, jika hal ini terjadi secara terus-menerus selama trimester III dan tidak diimbangi dengan peningkatan nutrisi (tablet Fe) dapat menurunkan kadar Hb sehingga menimbulkan anemia dalam kehamilan.

3. Ruang Lingkup Waktu Proposal penelitian ini dimulai pada bulanNovember 2015 hingga Agustus 2016, yaitu mulai dari pengajuan judul, pengumpulan data, penyusunan proposal sampai dengan laporan hasil penelitian.

4. Ruang Lingkup Tempat Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Kraton Yogyakarta. Di puskesmas ini pada bulan Oktober 2015 dari 67 ibu hamil yang melakukan ANC terdapat 11 orang (16%) yang mengalami anemia 4. Ruang Lingkup Tempat Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Kraton Yogyakarta. Di puskesmas ini pada bulan Oktober 2015 dari 67 ibu hamil yang melakukan ANC terdapat 11 orang (16%) yang mengalami anemia

F. Keaslian penelitian

Beberapa penelitian sejenis yang dilakukan mengenai asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia ringan pada ibu hamil :

1. Demmouche, A. Khelil, S. Moulessehoul, S. (2011). Journal An Epidemiologic Study. Anemia Among Pregnant Women in the Sidi Bel Abbes Region (West Algeria) . Djillali Liabes University - Sidi Bel Abbes Algeria J Blood Disord Transfus Volume 2 • Issue 3 • 1000113ISSN: 2155-9864 JBDT. Hasil penelitiannya adalah dari 242 ibu hamil prevalensikeseluruhananemia(H <11g /dl) ditemukan menjadi40,08%.

dalamsetiaptrimester, prevalensinyaadalah TM I 17,3%, TM II 23,8% dan TM III 50,0% . Menurut klasifikasinya 36,08% anemia ringan, 49,48 anemia sedang dan 14,43 anemia berat. Dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yang dilakukan pada bulan Maret-Mei 2010. Berdasarkan keaslian penelitian tersebut terdapat perbedaan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis yaitu klasifikasi anemia ringan, dengan responden satu ibu hamil, menggunakan rancangan penelitian deskriptif observasional, dengan pendekatan studi kasus.

Diklasifikasikan

2. Gwarzo, Y, M & Ugwa, A, E. (2013) . Journal of Medicine and Medical Sciences. The pattern of anaemia in northern Nigerian pregnant women . Vol. 4(8) pp. 319-323, August 2013 DOI:

http:/dx.doi.org/10.14303/jmms.2013.097. Hasil Penelitiannya adalah dari 200 ibu hamil prevalensi keseluruhan anemia padakehamilan adalah24,5%. Dengan menggunakanuji chi square. Kasus anemia pada wanita terdapat perbedaansignifikan secara statistik(p <0,05) antarahamil(34,94 ±4,98%) dantidak hamil(38,11 ±6,47%). Berdasarkan keaslian penelitian tersebut terdapat perbedaan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis yaitu klasifikasi anemia ringan, dengan responden satu ibu hamil, menggunakan rancangan penelitian diskriptif observasional, dengan pendekatan studi kasus.

3. Roeida, E,N. (2013). Dengan judul “ Hubungan pola makan dengan anemia ibu hamil trimester I di BPS Artiningsih Surabaya ”. Rancangan

penelitian menggunakan analitik observasional. Hasil penelitian dari 246 ibu hamil didapatkan 14 responden (35,7%) mempunyai pola makan yang baik dan 57,2% mengalami anemia. Sehingga ada hubungan pola makan dengan anemia pada ibu hamil trimester I di BPS Artiningsih Surabaya. Berdasarkan keaslian penelitian tersebut terdapat perbedaan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis yaitu klasifikasi anemia ringan, dengan responden satu ibu hamil, menggunakan rancangan penelitian diskriptif observasional, dengan pendekatan studi kasus.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kehamilan

1. Pengertian Menurut beberapa ahli menjelaskan :

a. Kehamilan merupakan proses yang alamiah (normal) dan bukan proses patologis, tetapi kondisi normal dapat menjadi patologis/abnormal. Kehamilan terjadi karena bertemunya antara sel sperma dan sel telur yang menandai awal kehamilan, peristiwa ini merupakan rangkaian kejadian yang meliputi pembentukan gamet (telur dan sperma), ovulasi (pelepasan telur), penggabungan gamet dan implantasi embrio di dalam uterus. Lama kehamilan antara ovulasi sampai melahirkan sekitar 40-42 minggu (Ratna, 2010).

b. Kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum yang dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu (Saifuddin, 2010)

c. Kehamilan merupakan suatu perubahan dalam rangka melanjutkan keturunan terjadi secara alami, menghasilkan janin yang tumbuh di dalam rahim ibu, dan selanjutnya dapat dijelaskan tingkat pertumbuhan dan besarnya janin sesuai usia kehamilan, pada setiap dilakukan pemeriksaan kehamilan (Muhimah dan Safe’i, 2010)

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kehamilan adalah peristiwa alamiah yang dimulai dari konsepsi (pembuahan) dan berakhir hingga permulaan persalinan.

2. Perubahan Fisiologis Selama Kehamilan Menurut Sulistyawati (2012), perubahan fisiologis kehamilan meliputi :

a. Uterus Akan membesar dibawah pengaruh estrogen dan progesteron.

b. Servik uteri Akibat kadar estrogen yang meningkat dan adanya hiper vaskularisasi maka konsistensi serviks menjadi lebih lunak.

c. Vulva dan Vagina Adanya pengaruh hormon estrogen. Vulva dan vagina menjadi hiper vaskularisasi sehingga tampak merah dan kebiruan.

d. Ovarium Permukaan kehamilan masih terdapat corpus luteum graviditas sampai terbentuknya plasenta kira-kira kehamilan 16 minggu. Luteum mengeluarkan hormon estrogen dan progesteron yang lambat laun fungsinya diambil alih oleh plasenta.

e. Mamae Mamae membesar dan tegang akibat hormone somatotropil.

f. Sirkulasi Darah Bertambah besar volume darah ibu bertambah. Volume darah semakin meningkat dimana jumlah serum darah lebih besar dari pertumbuhan sel darah sehingga terjadi semacam pengenceran (hemodilusi), dengan puncaknya pada usia kehamilan 32 minggu. Serum darah (volume darah) bertambah besar 25-30%, sedangkan sel darah bertambah sekitar 20%. Peningkatan volume darah total termasuk di dalamnya peningkatan volume plasma yang begitu signifikan (50%) dibandingkan peningkatan sel darah merah (18%) juga merupakan sebab peningkatan karbondioksida. Darah yang diperlukan uterus meningkat dari 100 ml/min pada akhir trimester pertama menjadi 500 ml/min selama kehamilan. Proses hemodilusi pada kehamilan dan kadar hemoglobin sering menyebabkan anemia fisiologis. Aliran darah vena balik yang sulit pada daerah kaki kadang-kadang dapat menyebabkan varises pada vena kaki dan vulva.

g. Sistem Respirasi Karena usus tertahan dan uterus yang membesar kearah diafragma, sehingga diafragma kurang leluasa.

3. Perubahan dan Adaptasi Psikologis Selama Kehamilan Menurut Sulistyawati (2012), perubahan dan adaptasi psikologis kehamilan meliputi :

a. Perubahan Psikologis Trimester I (Periode Penyesuaian)

1) Ibu merasa tidak sehat dan kadang merasa benci dengan kehamilannya.

2) Kadang muncul rasa penolakan, kekecewaan, kecemasan, dan kesedihan. Bahkan kadang ibu berharap agar dirinya tidak hamil.

3) Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah Ia benar-benar hamil hal ini dilakukan sekadar untuk meyakinkan dirinya.

4) Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat perhatian dengan seksama.

5) Oleh karena perutnya masih kecil kehamilan merupakan rahasia seorang ibu yang mungkin akan diberitahukannya kepada orang lain atau malah mungkin dirahasiakannya.

6) Hasrat untuk melakukan hubungan seks berbeda-beda pada tiap wanita tetapi kebanyakan akan mengalami penurunan.

b. Perubahan Psikologis Trimester II (periode kesehatan yang baik )

1) Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormone yang tinggi

2) Ibu sudah bias menerima kehamilannya

3) Merasakan gerakan anak

4) Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran

5) Libido meningkat

6) Menuntut perhatian dan cinta

7) Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian dari dirinya

8) Hubungan social meningkat dengan wanita hamil lainnya atau pada orang lain yang baru menjadi ibu

9) Ketertarikan dan aktivitas terfokus pada kehamilan, kelahiran, dan persiapan untuk peran baru

c. Perubahan Psikologis Trimester III (Periode Penantian dengan Penuh Kewaspadaan)

1) Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan tidak menarik.

2) Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu.

3) Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat akan melahirkan, khawatir akan keselamatannya.

4) Khawatir bayi akan melahirkan dalam keadaan tidak normal, bermimpi yang mencerminkan perhatian dan kekhawatiran.

5) Merasa sedih karena akan terpisah dari bayinya

6) Merasa kehilangan perhatian

7) Perasaan mudah terluka (sensitive)

8) Libido menurun

4. Kebutuhan Dasar Ibu Hamil Menurut Kusmiyati (2009) kebutuhan dasar ibu hamil meliputi:

a. Nutrisi Nutrisi dan gizi yang baik pada masa kehamilan akan sanga t membantu ibu hamil dan janinnya melewati masa tersebut. Pada dasarnnya menu makan yang diperlukan adalah pola makan yang sehat. Hanya saja Ibu hamil harus lebih berhati-hati ketika memilih makanan. Dengan kebutuhan nutrisi yang meningkat seperti kalsium, zat besi, asam folat, dan sebagainya, ibu hamil pun perlu dikontrol kenaikan berat badannya. Kenaikan yang ideal berkisar antara 12-15 kilogram. Jika lebih banyak dari itu dikhawatirkan dapat mempengaruhi tekanan darah. Anjurkanlah wanita hamil makan yang secukupnya saja, cukup mengandung protein hewani dan nabati, karena kebutuhan kalori selama kehamilan meningkat. Kenaikan berat badan wanita hamil berkisar antara 6,5 – 16 kg selama kehamilan. Bila berat badan tetap atau menurun, semua makanan yang dianjurkan terutama yang mengandung protein dan besi. Bila BB naik dari semestinya dianjurkan mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat, lemak jangan dikurangi apalagi sayur dan buah.

Berikut ini daftar asupan gizi yang harus dipenuhi oleh ibu hamil :

1) Kalori Pada masa kehamilan kebutuhan kalori naik antara 300-400 kkal perharinya. Kalori ini dapat dipenuhi dari sumber makanan yang bervariasi, dengan menu 4 sehat 5 sempurna sebagai acuan nya. Sebaiknya 55% didapatkan dari umbi-umbian serta nasi sebagai sumber karbohidrat, lemak nabati dan hewani 35 %, serta 10 % berasal dari sayur dan buah-buahan.

2) Asam folat Janin sangat memerlukan asam folat dalam jumlah cukup banyak yang berguna untuk pembentukan syaraf. Pada trimester perta ma bayi membutuhkan 400 mikrogram setiap harinya. Jika kekurangan asam folat, maka perkembangan janin menjadi tidak sempurna dan bisa membuat bayi lahir dengan kelainan, misalnya tanpa batok kepala, bibir sumbing, atau tulang belakang tidak tersambung. Asam folat diperoleh dari buah- buahan, sayuran hijau, dan beras merah.

3) Protein Asupan protein diperlukan untuk zat pembangun, pembentukan darah,dan sel. Kebutuhan ibu hamil akan protein 3) Protein Asupan protein diperlukan untuk zat pembangun, pembentukan darah,dan sel. Kebutuhan ibu hamil akan protein

4) Kalsium Zat ini berfungsi untuk pertumbuhan tulang dan gigi. Dengan pemenuhan kebutuhan kalsium yang cukup selama kehamilan, ibu hamil dapat terhindar dari osteoporosis. Hal ini dikarenakan, jika kebutuhan kalsium sang ibu tidak mencukupi, kebutuhan kalsium janin diambil dari tulang ibunya. Makanan yang banyak mengandung kalsium diantaranya susu, dan produk olahan lain seperti vitamin A, D, B2, B3, dan C. Vitamin A sangat bermanfaat bagi mata, pertumbuhan tulang, dan kulit. Vitamin D dapat menyerap kalsium yang bermanfaat untuk pertumbuhan tulang dan gigi sang janin.

5) Zat besi Berfungsi dalam pembentukan darah, terutama untuk membentuk sel darah merah hemoglobin, serta mengurangi resiko anemia pada ibu hamil. Kandungan zat besi sangat dibutuhkan pada masa kehamilan memasuki usia 20 minggu. Makanan yang banyak mengandung zat besi diantaranya hati, ikan, dan daging.

No

Tidak Hamil

Hamil Laksasi

5. Vitamin A

6. Vitamin B

7. Vitamin C

9. As. Nikotitinat Mg

10. Vitamin D

400-800 400-800 Table 2.1 Kebutuhan Zat Ibu Hamil (Kusmiyati, 2009)

Si

b. Oksigen Oksigen (O2) merupakan kunci segala kehidupan terutama bagi Ibu hamil mulai dari trimester I sampai trimester III membutuhkan udara yan bersih bebas dari polusi. Manusia hidup beberapa hari tanpa makanan dan air, tetapi tidak dapat hidup selama 4 menit saja tanpa oksigen. Bahkan sel-sel otak kita akan mati bila dalam waktu

15 detik tanpa adanya oksigen. Setiap sel didalam tubuh manusia membutuhkan oksigen, untuk membelah, untuk bertumbuh dan untuk bertahan hidup. Pada dasarnya, kebutuhan oksigen pada manusia adalah sama, termasuk pada wanita yang sedang hamil sehingga memerlukan perhatian khusus. Hal ini dikarenakan keadaan ibu hamil harus lebih ketat diperhatikan segala sesuatu yang dikonsumsinya, agar tidak mengganggu dan merusak kondisi janin. Pada ibu hamil, kebutuhan oksigen meningkat dari 500 ml menjadi 700 ml dan ini relatif sama dari trimester I, II dan III. Hal ini merupakan hal yang wajar, karena konsumsi oksigen pada ibu 15 detik tanpa adanya oksigen. Setiap sel didalam tubuh manusia membutuhkan oksigen, untuk membelah, untuk bertumbuh dan untuk bertahan hidup. Pada dasarnya, kebutuhan oksigen pada manusia adalah sama, termasuk pada wanita yang sedang hamil sehingga memerlukan perhatian khusus. Hal ini dikarenakan keadaan ibu hamil harus lebih ketat diperhatikan segala sesuatu yang dikonsumsinya, agar tidak mengganggu dan merusak kondisi janin. Pada ibu hamil, kebutuhan oksigen meningkat dari 500 ml menjadi 700 ml dan ini relatif sama dari trimester I, II dan III. Hal ini merupakan hal yang wajar, karena konsumsi oksigen pada ibu

c. Personal Hygiene

Personal hygine yang perlu diperhatikan

1) Perawatan rambut

2) Perawatan gigi

3) Mandi untuk menjaga kebersihan kulit dan mencegah infeksi

4) Perawatan payudara

5) Perawatan vulva Manfaat Personal Hygiene Dan Aktivitas Pada Ibu Hamil

1) Dengan mandi dan membersihkan badan, ibu akan mengurangi kemungkinan adanya kuman yang masuk. Hal ini mengurangi terjadinya infeksi, khususnya sesudah melahirkan.

2) Ibu akan merasa nyaman selama menjalani proses persalinan.

a) Saat ini, ibu yang akan melahirkan, tidak di huknah untuk

mengeluarkan feses.

b) Bulu kemaluan tidak dicukur seluruhnya, hanya bagian yang deka tanus yang akan dibersihkan, karena hal tersebut akan mempermudah penjahitan jika ibu ternyata di episiotomi.

c) Selama menunggu persalinan tiba, ibu di perbolehkan untuk berjalan-jalan di sekitar kamar bersalin.

d) Ibu boleh minum dan makan makanan ringan, disarankan untuk tidak mengkonsumsi makanan yang berbau menyengat seperti petai dan jengkol.

Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam personal hygiene pada ibu hamil adalah dimulai dari kebersihan rambut dan kulit kepala, gigi dan mulut, payudara, vulva, kuku tangan dan kaki, kulit, pakaian.

1) Kebersihan Rambut & Kulit Kepala Selama kehamilan rambut akan lebih sering berminyak karena overactivity kelenjar minyak kulit kepala dan mungkin memerlukan keramas lebih sering. Rambut bisa tumbuh lebih cepat selama kehamilan dan mungkin memerlukan pemotongan lebih sering. Menjaga kebersihan rambut dan kulit kepala pada ibu hamil sangatlah penting. Disarankan ibu hamil untuk mencuci rambut secara teratur guna menghilangkan segala kotoran, debu, dan endapan minyak yang menumpuk pada rambut. Keramas juga merupakan kegiatan pemijatan yang baik pada kulit kepala ibu hamil untuk menstimulasi dan menyediakan jalan rambut baru untuk tumbuh dengan mudah.

2) Kebersihan Gigi dan Mulut Ibu hamil harus memperhatikan kebersihan gigi dan mulut untuk menjaga dari semua kotoran dari sisa makanan yang masih tertinggal di dalam gigi yang mengakibatkan 2) Kebersihan Gigi dan Mulut Ibu hamil harus memperhatikan kebersihan gigi dan mulut untuk menjaga dari semua kotoran dari sisa makanan yang masih tertinggal di dalam gigi yang mengakibatkan

Penjadwalan untuk trimester I terkait dengan hiperemesis dan ptyalisme (produksi liur yang berlebihan) sehingga kebersihan rongga mulut harus selalu terjaga, misalnya pencegahan karies pada gigi. Sedangkan untuk trimester III, terkait dengan adanya kebutuhan kalsium untuk pertumbuhan janin sehingga diketahui apakah terdapat pengaruh yang merugikan pada gigi ibu hamil. Dianjurkan untuk selalu menyikat gigi setelah makan karena ibu hamil sangat rentan terhadap terjadinya karies dan gingivitis.

3) Kebersihan Payudara Perawatan payudara selama kehamilan anda adalah salah satu bagian penting yang harus anda perhatikan sebagai persiapan untuk menyusui nantinya. Saat kehamilan payudara akan membesar dan daerah sekitar putting akan lebih gelap warnanya dan juga lebih sensitive. Semua ini terjadi untuk persiapan tubuh ibu hamil untuk memberikan makanan pada bayinya kelak.

Menurut Dr.Suririnah ada beberapa tips perawatan payudara selama kehamilan yaitu:

a) Bila BH anda sudah mulai terasa sempit, sebaiknya mengantinya dengan bh yang pas dan sesuai dengan ukuran anda untuk memberikan kenyamanan dan juga support yang baik untuk payudara anda.

b) Bila anda berencana untuk menyusui anda dapat memulai menggunakan bh untuk menyusui pada akhir kehamilan anda. pilihlah bh yang ukurannya sesuai dengan payudara anda, memakai bh yang mempunyai ukuran yang tidak sesuai dengan ukuran payudara dapat menyebabkan infeksi seperti mastitis (suatu infeksi pada kelenjar susu di payudara)

c) Persiapkan putting susu anda. Dengan lembut putar putting antara telunjuk dan ibu jari anda sekitar 10 detik sewaktu anda mandi. Jika anda mendapatkan kesulitan atau puting susu anda rata atau masuk kedalam, konsultasikan ke dokter anda, sehingga hal ini dapat diatasi dini untuk mencegah kesulitan nantinya.

d) Pada tahap akhir bulan kehamilan, cobalah untuk memijat lembut payudara didaerah yang berwarna gelap (aerola) dan puting susu, anda mungkin akan mengeluarkan beberapa d) Pada tahap akhir bulan kehamilan, cobalah untuk memijat lembut payudara didaerah yang berwarna gelap (aerola) dan puting susu, anda mungkin akan mengeluarkan beberapa

e) Bersihkan payudara dan puting, jangan menggunakan sabun didaerah puting dapat menyebabkan daerah tersebut kering. Gunakan air saja lalu keringkan dengan handuk. (www.infoibu.com)

4) Kebersihan Vulva Vulva hygiene adalah membersihkan vulva dan daerah sekitarnya saat mandi dan sesudah BAK, BAB. Hal-hal yang harus diperhatikan bagi ibu hamil adalah :

a) Celana dalam harus kering.

b) Jangan gunakan obat / menyemprot ke dalam vagina

c) Sesudah BAB /BAK dilap dengan lap khusus

5) Kebersihan Kuku Tangan dan Kaki Menjaga kebersihan kuku merupakan salah satu aspek penting dalam mempertahankan perawatan diri, melalui kuku berbagai kuman dapat masuk ke dalam tubuh, untuk itu seharusnya kuku tetap dalam keadaan sehat dan bersih. Secara anatomis kuku terdiri atas dasar kuku, badan kuku, dinding kuku, kantung kuku, akar kuku, dan lunula. Kondisi normal kuku ini dapat terlihat halus, tebal kurang lebih 0,5mm, transparan, dasar kuku berwarna warna merah muda.

Masalah/gangguan pada kuku :

a) Ingrown Nail Kuku tangan yang tidak tumbuh-tumbuh dan dirasakan sakit pada daerah tersebut.

b) Paronychia Radang di sekitar jaringan kuku.

c) Ram's Horn Nail Gangguan kuku yang ditIbui pertumbuhan yang lambat disertai kerusakan dasar kuku atau infeksi

d) Bau Tidak Sedap Reaksi mikroorganisme yang menyebabkan bau tidak sedap.

6) Kebersihan Kulit Kelenjar kulit mungkin lebih aktif selama kehamilan dan cenderung lebih berkeringat. Menjaga kebersihan diri terutama lipatan kulit (ketiak, bawah payudara, daerah genitalia) dengan cara dibersihkan dengan air dan dikeringkan. Dengan mandi dapat memperlancar aliran darah, menyegarkan badan dan menghilangkan kotoran. Yang harus diperhatikan pada saat mandi adalah air harus bersih, tidak terlalu dingin atau tidak terlalu panas, gunakan sabun yang mengandung antiseptic. Mandi juga dapat mencegah tumbuhnya bakteri kulit dan menghindarkan diri dari berbagai penyakit.

7) Kebersihan Pakaian Selama kehamilan pakaian apa saja bisa dipakai, hendaknya tidak terlalu ketat, nyaman, mudah menyerap keringat dan hindari menggunakan jeans. Ada dua hal yang harus diperhatikan dan dihindari yaitu :

a) Sabuk dan stoking yang terlalu ketat, karena akan

mengganggu aliran balik darah

b) Sepatu dengan hak tinggi, akan menambah lordosis

sehingga sakit pinggang akan bertambah.

d. Seksualitas Pengertian seksual secara umum adalah sesuatu yang berkaitan dengan alat kelamin atau hal-hal yang berhubungan dengan perkara- perkara hubungan intim antara laki-laki dengan perempuan. Perubahan lain yang dapat terjadi pada aktivitas seks adalah pada masa hamil. Keinginan berhubungan seksual pada waktu hamil sebagian besar tidak berubah, bahkan sebagian kecil makin meningkat, berkaitan dengan meningkatnya hormone estrogen. Apakah seks aman dilakukan pada waktu hamil ? yang dimaksud aman disini tentunya adalah keamanan buat bayi. Untuk itu kita harus mengetahui sudah memasuki stadium mana kehamilan tersebut. Berhubungan seks pada kehamilan itu boleh dilakukan dan tidak ada masalah tapi pada kasus-kasus tertentu ibu hamil dilarang atau harus membatasi untuk melakukan hubungan d. Seksualitas Pengertian seksual secara umum adalah sesuatu yang berkaitan dengan alat kelamin atau hal-hal yang berhubungan dengan perkara- perkara hubungan intim antara laki-laki dengan perempuan. Perubahan lain yang dapat terjadi pada aktivitas seks adalah pada masa hamil. Keinginan berhubungan seksual pada waktu hamil sebagian besar tidak berubah, bahkan sebagian kecil makin meningkat, berkaitan dengan meningkatnya hormone estrogen. Apakah seks aman dilakukan pada waktu hamil ? yang dimaksud aman disini tentunya adalah keamanan buat bayi. Untuk itu kita harus mengetahui sudah memasuki stadium mana kehamilan tersebut. Berhubungan seks pada kehamilan itu boleh dilakukan dan tidak ada masalah tapi pada kasus-kasus tertentu ibu hamil dilarang atau harus membatasi untuk melakukan hubungan

1) Faktor yang mempengaruhi hubungan seksual pada kehamilana.

a) Kelelahan

b) Morning sickness (mual dan muntah)

c) Perut membesar

d) Ketegangan pada alat genitalia.

e) Payudara tegang

f) Perdarahan Pada trimester pertama biasanya gairah seks wanita hamil menurun karena mengalami mual, muntah, dan kelelahan yang akan mempengaruhi hasrat mereka untuk berhubungan seksual. Memasuki trimester kedua situasi dengan normal. Wanita hamil juga lebih mudah terangsang dan lebih responsife secara seksual. Pada trimester ketiga, ketidaknyamanan fisik biasanya meningkat kembali.

2) Faktor emosional yang mempengaruhi dorongan seksual :

a) Takut keguguran

b) Takut infeksi Secara umum hubungan seksual tidak dianjurkan pada kasus-kasus kehamilan tertentu, misalnya : (1) Ancaman keguguran atau riwayat keguguran. (2) Placenta letak rendah (plasenta previa). (3) Riwayat kelahiran premature (4) Perdarahan vagina atau keluar cairan yang tak

diketahui penyebabnya serta kram. (5) Dilatasi /pelebaran servik. (6) Penyakit seksual yang menular. Untuk kasus ini

disarankan tidak melakukan hubungan seksual sampai disembuhkan.

(7) Kesehatan ibu dan janin. (8) Kebutuhan untuk bed rest . (9) Infeksi pada kemaluan.

3) Petunjuk aman untuk berhubungan seksual :

a) Penetrasi penis yang dalam tidak boleh membuat ibu tidak

nyaman.

b) Tidak diperbolehkan untuk vaginal douching

c) Pengertian dan empati

d) Hindari bila ada Pecah ketuban,perdarahan,atau kontraksi

rahim.

e) Pada HIV gunakan kondom

f) Bila gemelli (kehamilan kembar) jangan lakukan pada

trimester III.

e. Senam Hamil Senam hamil merupakan kebutuhan aktifitas fisik, pada kegiatan ini terjadi peningkatan metabolism yang pada dasarnya dengan peningkatan metabolism diperlukan peningkatan penyediaan oksigen sehingga senam hamil akan meningkatkan kebutuhan oksigen. Gerakan senam hamil bertujuan untuk mempersiapkan seorang ibu hamil baik fisik maupun mental pada persalinan yang aman, spontan dan lancar sesuai waktu yang diharapkan.

seorang ibu yang sedang mempersiapkan diri untuk persalinan terutama untuk ibu dengan usia kandungan lebih dari 20 minggu.

Senam

hamil penting

bagi

1) Tujuan

a) Menguasai tehnik pernafasan

b) Memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot

dinding perut

c) Melatih sikap tubuh selama hamil

d) Melatih relaksasi sempurna dengan latihan kontraksi dan

relaksasi relaksasi

sehat setelah persalinan

2) Manfaat

a) Memperkuat dan mempertahankan kelenturan otot-otot dinding perut dan dasar panggul yang penting dalam proses persalinan

b) Melatih sikap tubuh guna menghindari /memperingan

keluhan-keluhan seperti sakit

c) Perempuan mengandung yang mengikuti senam hamil diharapkan dapat menjalani persalinan secara lancar, dapat memanfaatkan tenaga dan kemampuan sebaik-baiknya sehingga proses persalinan normal langsung relatif cepat

d) Membuat tubuh lebih rileks (membantu mengatasi stress

dan rasa sakit akibat his ketika bersalin

f. Istirahat dan Tidur Selama hamil, tubuh Ibu butuh tidur selama 6-8 jam sehari. Ini sama dengan tidur orang sehat pada umumnya. Hanya saja, berbagai perubahan tubuh kerap membuat ibu hamil gampang lelah dan mengantuk. Itu sebabnya, ibu hamil biasanya perlu tambahan waktu istirahat dan tidur sekitar 30 menit hingga 1 jam setiap rentang 3 hingga 4 jam.

Kehamilan dibawah 3 bulan, maka diperbolehkan banyak- banyak istirahat, terutama bila kandungan lemah maka sebaiknya Kehamilan dibawah 3 bulan, maka diperbolehkan banyak- banyak istirahat, terutama bila kandungan lemah maka sebaiknya

g. Eliminasi Kebutuhan Eliminasi adalah suatu kebutuhan yang dialami oleh setiap Ibu hamil yang berhubungan dengan BAK dan BAB karena terjadinya perubahan kondisi fisik yang terjadi pada masa kehamilan. Salah satu alasan akan meningkatnya pembuangan air kemih adalah meningkatkan volume cairan tubuh dan membaiknya efisiensi ginjal, yang membantu produk sisa dari tubuh dengan cepat. Alasan lainnya adalah adanya penekanan dari Rahim yang berkembang, yangmasih terletak di rongga panggul di sebelah kandung kemih.

Tekanan pada kandung kemih ini seringkali mereda setelah rahim naik ke rongga perut, pada sekitar bulan keempat. Mungkin hal ini tidak akan kembali sampai bayi kembali turun ke rongga panggul pada bulan kesembilan. Karena pengaturan alat- alat di dalam tubuh berbeda pada setiap orang, maka derajat Tekanan pada kandung kemih ini seringkali mereda setelah rahim naik ke rongga perut, pada sekitar bulan keempat. Mungkin hal ini tidak akan kembali sampai bayi kembali turun ke rongga panggul pada bulan kesembilan. Karena pengaturan alat- alat di dalam tubuh berbeda pada setiap orang, maka derajat

1) Eliminasi Urine Eliminasi adalah proses pembuangan sisa metabolisme tubuh baik berupa urine atau alvi (buang air besar). Kebutuhan elimin asi terdiridari atas dua, yakni eliminasi urine (kebutuhan buang air kecil) dan eliminasi alvi (kebutuhan buang air besar).

2) Eliminasi Alvi (Defekasi) Defekasi adalah proses pengosongan usus yang sering disebut buang air besar. Terdapat dua pusat yang menguasai refleks untuk defekasi, yang terletak di medula dan sumsum tulang belakang. Secara umum, terdapat dua macam refleks yang membantu proses defekasi yaitu refleks defekasi intrinsik dan refleks defekasi parasimpatis.

Kebutuhan Eliminasi pada Ibu Hamil Eliminasi yang terjadi pada Ibu Hamil :

1) Trimester I : Frekuensi BAK meningkat karena kandung kencing tertekan oleh pembesaran uterus, BAB normal konsistensi lunak.

2) Trimester II : Frekuensi BAK normal kembali karena uterus telah keluar dari rongga panggul.

3) Trimester III : Frekuensi BAK meningkat karena penurunan kepala bayi, BAB sering konstipasi ( sembelit ) karena hormon progesteron meningkat.

h. Imunisasi Pada masa kehamilan ibu hamil diharuskan melakukan imunisasi tetanus toksoid (TT). Gunanya pada antenatal dapat menurunkan kemungkinan kematian bayi karena tetanus. Imunisasi TT juga dapat mencegah kematian ibu yang disebabkan oleh tetanus. Terutama imunisasi tetanus untuk melindungi bayi terhadap penyakit tetanus neonatorum. Imunisasi dilakukan pada trimester I/II pada kehamilan 3-5 bulan, dengan interval minimal 4 minggu. Lakukan suntikan secara IM (intramuscular) dengan dosis 0,5 mL. imunisasi yang lain dilakukan dengan indikasi yang lain. Menurut WHO seorang ibu tidak pernah diberikan imunisasi tetanus, sedikitnya 2x injeksi selama kehamilan ( TT I pada saat kunjungan antenatal dan TT II pada 4 minggu kemudian ). Jadwal pemberian suntikan tetanus adalah :

1) TT 1 selama kunjungan antenatal pertama

2) TT 2 → 4 minggu setelah TT 1

3) TT 3 → 6 minggu setelah TT 2

4) TT 4 → 1 tahun setelah TT 3

5) TT 5 → 1 tahun setelah TT 4

Karena imunisasi ini sangat penting, maka setiap ibu hamil hendaknya mengetahui dan mendapat informasi yang benar tentang imunisasi TT. Petugas kesehatan harus berusaha program ini terlaksana maksimal dan cepat.

i. Aktivitas Dalam dan Luar Rumah Pekerjaan rutin rumah tangga seperti mencuci, mengepel, memasak, menyetrika sering dianggap pekerjaan yang tidak membutuhkan tenaga dan pikiran, pendapat seperti ini jelas salah.Tanpa harus bekerja di luar rumah pun, pekerjaan rumah tangga sudah menguras tenaga dan pikiran, apalagi kalau seorang wanita masih harus bekerja di luar rumah, yang paling menyedihkan lagi adalah pada waktu hamil. Jika seorang suami yang bertanggung jawab, maka suami pasti tidak akan membiarkan istri melakukan pekerjaan rumah tangga sambil tetap bekerja di luar rumah pada saat hamil. Resiko karena terlalu bekerja keras bukan hanya pada janin, tetapi juga diri Ibu sendiri. Pada saat hamil, kurangilah pekerjaan rumah tangga yang biasa Ibu lakukan. Kurangilah bersentuhan dengan bahan-bahan kimia dalam rumah tangga, seperti cairan pembersih lantai, pestisida tanaman, dan obat serangga lainnya.

5. Tujuan Asuhan Kehamilan Menurut Sulistyawati (2009) tujuan asuhan kehamilan adalah sebagai berikut :

a. Memantau kemajuan kehamilan, memastikan kesejahteraan ibu dan tumbuh kembang janin.

b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, serta sosial ibu dan bayi.

c. Menemukan secara dini adanya masalah/gangguan dan kemungkinan komplikasi yang terjadi selama masa kehamilan .

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25