Strategi Public Relation

2.2.5 Strategi Public Relation

Tahapan fungsi-fungsi manajemen, tahap pertama adalah menetapkan tujuan (objektif) hendak diraih, posisi tertentu atau dimensi yang ingin dicapai sesuai dengan perencanaan (statement of organization destination) yang telah diperhitungkan dengan baik oleh pihak-pihak yang terlibat dalam manajemen suatu organisasi bersangkutan. Berikutnya adalah strategi “apa dan bagaimana” yang digunakan dalam perencanaan untuk mencapai tujuan organisasi atau lembaga. Kemudian, program kerja (action plan) yang merupakan suatu strategi yang “dijabarkan” dalam langkah-langkah yang telah dijadwalkan (direncakan semula). Terakhir, yang paling menentukan unusr anggaran (budget) yang sudah dipersiapkan, yang merupakan “dana dan daya”, berfungsi sebagai pendukung Tahapan fungsi-fungsi manajemen, tahap pertama adalah menetapkan tujuan (objektif) hendak diraih, posisi tertentu atau dimensi yang ingin dicapai sesuai dengan perencanaan (statement of organization destination) yang telah diperhitungkan dengan baik oleh pihak-pihak yang terlibat dalam manajemen suatu organisasi bersangkutan. Berikutnya adalah strategi “apa dan bagaimana” yang digunakan dalam perencanaan untuk mencapai tujuan organisasi atau lembaga. Kemudian, program kerja (action plan) yang merupakan suatu strategi yang “dijabarkan” dalam langkah-langkah yang telah dijadwalkan (direncakan semula). Terakhir, yang paling menentukan unusr anggaran (budget) yang sudah dipersiapkan, yang merupakan “dana dan daya”, berfungsi sebagai pendukung

Tabel 2.2

Proses Langkah Perencanaan Strategis

Proses Empat Langkah Langkah Perencanaan Strategis dan Outline

Program

Research Problem : Jumlah kunjungan wisman dari tahun ke (penelitian)

tahun mengalami fluktasi sesuai dengan perkembangan citra Indonesia. Citra Indonesia menurun ketika ada isu negatif mengenai keamanan, bencana alam, wabah penyakit, kurusuhan 1998, bom di Bali 2002, tsunami di Aceh 2004, wabah SARS 2003, bom jakarta 2003, bom di Kedubes Australia 2004, Alvian Flu 2005, bom Bali 2005, gempa jogja 2006. Sedangkan pariwisata memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia khususnya sebagai penghasil devisa dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya baik langsung ataupun tidak langsung. Oleh karena itu pemerintah mengharapkan agar pariwisata tetap menjadi primadona sebagai penghasil devisa terbesar untuk non migas

Proses Empat Langkah Langkah Perencanaan Strategis dan Outline

Program

Action Merancang sebuah Special Events Internationale (tindakan)

Tourismus Borse (ITB) Berlin 9-14 maret 2010 convention international yang terdapat business meeting, trade show, dan travel mart. Internationale Tourismus Borse (ITB) Berlin adalah event bursa pariwisata terbesar didunia, yang bertujuan untuk memperkenalkan produk dan layanan perusahaan- perusahaan wisatawan, kerjasama, dan memperbaiki citra pariwisata Indonesia agar dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dengan membuat strategi kegiatan pariwisata Indonesia.

Proses Empat Langkah Langkah Perencanaan Strategis dan Outline Program

Secara umum, partisipasi Indonesia pada ITB Evaluation

Berlin 2011 yang merupakan ke-32 kali telah berlangsung dengan baik dan lancar serta

(Evaluasi) menunjukkan peningkatan transaksi sebesar Rp

1,72 Trilyun dibandingkan perolehan transaksi tahun 2010 lalu sebesar Rp. 1,4 Trilyun. Berdasarkan pengamatan di lapangan, terdapat beberapa saran sebagai berikut: Berdasarkan hasil transaksi yang didapatkan dari partisipasi Indonesia dalam ITB Berlin 2011 meningkat, partisipasi Indonesia dalam kegiatan tersebut harus tetap dipertahankan. Sebagaimana dimaklumi, jumlah wisman asal Jerman, menurut data dari Badan Pusat Statistik RI yang berkunjung ke Indonesia pada tahun 2010 adalah sebesar 138.707 wisman, dengan rata-rata lama tinggal selama 9 hari dan rata-rata pengeluaran per kunjungan sebesar USD

Proses Empat Langkah Langkah Perencanaan Strategis dan Outline Program

Umumnya masyarakat Jerman menyukai produk Evaluation

wisata berupa Spa, Golf, Adventure dan Marine. Dengan meningkatnya jumlah partisipan atau

(Evaluasi) industri pariwisata Indonesia yang bergabung

dalam paviliun Indonesia sebanyak 74 industri (tahun 2010 sebanyak 69 industri) maka untuk mengantisipasi minat para industri pariwisata guna bergabung dalam paviliun Indonesia di tahun 2012, maka diperlukan luas lahan minimal 800m2 (tahun 2011 hanya 409 sqm) dengan dekorasi yang disesuaikan dengan tema pariwisata tahun 2012. Dekorasi yang mencerminkan peninggalan sejarah Indonesia seperti Borobudur, Prambanan atau replika rumah adat tertentu bisa menjadi pilihan untuk keikutsertaan pada tahun 2012 . Sehubungan dengan luas lahan paviliun Indonesia hanya 409 sqm tahun ini, banyak kalangan industri yang menyarankan untuk

Proses Empat Langkah Langkah Perencanaan Strategis dan Outline Program

Evaluation partisipasi tahun depan agar luas lahan (Evaluasi)

dapat diperluas, sehingga diharapkan setiap industri mendapatkan 1 meja

transaksi.

1. Pengertian Strategi PR

Perencanaan strategis PR memberi organisasi sebuah proses PR. Perencanaan strategis merupakan sebuah proses menilai apa yang dimiliki dam akan kemana melangkah. Perencanaan strategis dikhususkan pada jangka panjang maka itulah penulis menarik perencanaan strategi PR, karena PR merupakan fungsi manajemen dari korporat dan bagaimana korporat tersebut mencapai tujuannya dalam jangka panjang. Ahmad S.Adnanputra yang dikutip oleh Rosady Ruslan (2003:109) :

“Alternatif optimal yang dipilih untuk ditempuh guna mencapai tujuan PR dalam kerangka suatu rencana PR (Public Relation Plan).

Sebagaimana diketahui sebelumnya, PR atau humas bertujuan untuk menegakan dan mengembangkan suatu “citra yang menguntungkan” (favorable image) bagi organisasi atau perusahaan, atau produk barang dan jasa terhadap stakeholdersnya sasaran terkait yaitu publik internal dan publik eksternal. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka strategi kegiatan PR semestinya diarahkan pada Sebagaimana diketahui sebelumnya, PR atau humas bertujuan untuk menegakan dan mengembangkan suatu “citra yang menguntungkan” (favorable image) bagi organisasi atau perusahaan, atau produk barang dan jasa terhadap stakeholdersnya sasaran terkait yaitu publik internal dan publik eksternal. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka strategi kegiatan PR semestinya diarahkan pada

Strategi PR dibentuk melalui dua komponen yang saling terkait erat, yakni sebagai berikut:

Tabel.2.3

Pembentukan Strategi PR

Komponen Pembentukan Strategi PR

Komponen Sasaran

Satuan atau segmen yang akan digarap

Komponen Sarana Paduan atau bauran sarana untuk menggarap suatu sasaran

Sumber: Manajemen Public Relation dan Media Komunikasi Konsep dan Aplikasi, hal.111

Adapun tahap-tahap kegiatan strategi PR, pertama, komponen sasaran, umumnya adalah stakeholder dan publik yang mempunyai kepentingan yang sama. Sasaran umum tersebut tersebut bersifat struktural dan formal yang dipersempit melalui upaya segmentasi yang dilandasi “seberapa jauh sasaran itu menyandang opinin bersama (common opinion), potensi polemik, dan pengaruhnya bagi masa depan organisasi, lembaga, nama perusahaan dan produk yang menjadi perhatian sasaran khusus”. Maksud sasaran khusus disini adalah disebut sasaran (target public). Kedua, komponen sarana

(Adnanputra, 1990) yang pada strategi PR berfungsi untuk mengarahkan ketiga (Adnanputra, 1990) yang pada strategi PR berfungsi untuk mengarahkan ketiga

Tabel 2.4

Komponen Strategi PR

Komponen Strategi PR

Mengkuhkan (coversation) Terhadap opini yang aktif – Pro (Proponen)

Mengubah (change) Terhadap opini yang aktif – Kontra (Oponen)

Mengkristalkan (Crystallization) Terhadap opini yang pasif (Uncommited)

Sumber: Manajemen Public Relation dan Media Komunikasi Konsep dan Aplikasi, hal.112

Contoh kasus yang dikaitkan dengan penjabaran strategi PR tersebut di atas, yaitu suatu strategi PR tersebut di atas, mendukung manajemen perusahaan dalam menghadapi rencana karyawan yang akan mengadakan pemogokan, dan peran PR sebagai “radar” (early warning system) bagi organisasi. Kemudian tindakan berikutnya, adalah mengupayakan tindakan pencegahan (preventif) terjadinya pemogokan dengan “mengubah” sikap tindak dan opinin pihak pekerja yang bersedia diajak berunding secara bipartit atau tripatrit, melibatkan pihak perwakilan buruh, manajemen perusahaan atau pemerintah.

2. Program Strategi PR

Kemudian dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa setelah memilih salah satu komonen sarana atau perpaduan dari sarana strategi PR tersebut diatas melalui jalur taktikal, selanjutnya ditentukan sarana taktikal atau strategi PR melalui program dan fungsi-fungsi manajemen PR. Hal tersebut dilakukan denga nmerujuk kepada salah satu atau perpaduan strategi: program pendekatan dengan cara membeli atau purchasing, jalur penekanan atau kekuasan (pressure or power), jalur membujuk (persuasive), dan hingga taktik merangkul (patronage).

Landasan umum dalam proses penyusanan strategi PR berkaitan dengan fungsi-fungsi PR secara integral melekat pada manajemen suatu perusahaan atau lembaga, yaitu; mengindentifikasi permasalahan yang muncul, indentifikasi unit- unit sasarannya., mengevaluasi mengenai pola dan kadar sikap tindak unit sebagai sasarannya, mengindetifikasi tentang struktur kekuasan pada unit sasaran, pemilihan opsi atau unsur taktikal strategi PR, mengindetifikasi dan evaluasi terhadap perubahan kebijakasanaan atau peraturan pemerintahan, langkah terakhir adalah menjabarkan strategi PR, dan taktik atau cara menerapkan langkah-langkah program yang telah direncanakan, dilaksanakan, mengkomunikasikan, dan peniliain atau evaluasi hasil kerja.

3. Komponen Pembentuk Strategi PR

Setelah melalui tahapan penyelesaian studi kasus dan penyusunan program taktikal dan strategi PR perlu diketahui komponen-komponen “pembentuk strategi perusahaan” (corporate strategy). Dalam pembrntukan strategi korporat, suatu strategi dipengaruhi oleh unsur-unsur tertentu yang berkaitan dengan lingkungan, kondisi, visi Setelah melalui tahapan penyelesaian studi kasus dan penyusunan program taktikal dan strategi PR perlu diketahui komponen-komponen “pembentuk strategi perusahaan” (corporate strategy). Dalam pembrntukan strategi korporat, suatu strategi dipengaruhi oleh unsur-unsur tertentu yang berkaitan dengan lingkungan, kondisi, visi

1. Secara makro, lingkungan perusahaan atau lembaga tersebut akan dipengaruhi oleh unsur-unsur: kebijakan umum (public policy), budaya (cultur) yang dianut, sistem perekonomian dan teknologi yang dikuasai oleh organisasi bersangkutan.

2. Secara mikro, tergantung dari misi perusahaan, sumber-sumber dimiliki (sumber daya dan sumber daya guna lainnya yang dikuasai), sistem pengorganisasian, dan rencana atau program dalam jangka pendek atau jangka panjang, serta tujuan dan sasarannya yang hendak dicapai.

Dari desktiptif mengenai strategi PR penulis menarik kesimpulan bahwa strategi PR berperan dalam menentukan tujuan dan sasaran organisasi, dimana dilakukan dengan analisa permasalahan yang ada atau menuntun kearah mana tindakan yang dilakukan hingga kepada hasil dan hasil tersebut dievaluasi untuk pengembangan berikutnya.