Faktor Pendukung dan Penghambat Penggunaan Media Komputer Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

D. Faktor Pendukung dan Penghambat Penggunaan Media Komputer Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Faktor penunjang adalah segala sesuatu yang dapat membuat pendidikan menjadi maju dan berhasil dengan baik sehingga apa yang menjadi tujuan pendidikan dapat tercapai. Sedangkan factor penghambat adalah segala sesuatu yang dapat mengganggu jalannya pendidikan sehingga tujuan pendidikan tidak terwujud dengan baik.

a. Faktor Penunjang

1. Faktor Pendidik

Guru mempunyai peran yang sangat penting dalam pendidikan. guru sebagai pendidik harus memiliki wawasan yang luas, sehingga dalam kegiatan mengajar guru dapat menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif, demikian juga dengan penggunaan dan penerapan metode mengajarnya, agar dapat berhasil baik dalam tugasnya maka seorang guru PAI harus :

a. Memiliki persiapan, diantaranya adalah :

1. Persiapan bahan yang diajarkan. Seorang guru Pendidikan Agama Islam harus benar-benar menyiapkan bahan yang akan diajarkannya agar peserta didik mudah memahami isi materi yang diajarkan.

2. Persiapan dalam metode mengajar. Metode sangat berpengaruh terhadap keberhasilan proses pembelajaran. Dalam mengajar guru harus mengetahui metode yang sesuai dengan bidang studi yang menjadi tugasnya, karena dalam pengajaran siswa tidak hanya dituntut menguasai materi, tapi juga harus bisa mengaplikasikan teori yang

didapat di bangku sekolah. 34

3. Sehat akalnya. Guru harus cerdas pikirannya, benar pandangannya, cepat daya tangkapnya, dan kuat

ingatannya. 35

4. 36 Guru harus memiliki kesungguhan dalam tugasnya. Seorang guru harus bisa membuat situasi yang kondusif

saat mengajar, guru yang malas tidak diharapkan oleh muridnya, perhatian dan keaktifan guru juga tidak dapat diharapkan akan membangkitkan jiwa berani pada murid, terutama murid yang lemah, yang menganggap besar semua

34 Winarno Surakhmad, Metode Pengajaran Nasional (PT. Jemmars, 1986), hlm. 133 35 Abu Bakar Muhammad, Pedoman Pendidikan dan Pengajaran (Surabaya: PT. Usaha Nasional,

1981), hlm. 69 36 Ibid, hlm. 71 1981), hlm. 69 36 Ibid, hlm. 71

2. Faktor Anak Didik Dalam pendidikan faktor peserta anak didik merupakan

faktor yang penting. Karena kalau tanpa adanya peserta didik maka pendidikan tidak akan bisa berlangsung. Karena itu faktor peserta didik tidak bisa digantikan oleh faktor yang lain. Karena dalam proses pendidikan, kedudukan anak didik adalah sangat penting. Proses pendidikan tersebut akan berlangsung di dalam situasi pendidikan yang dialaminya., anak didik merupakan komponen yang hakiki.

Sebenarnya ketergantungan anak didik terhadap pendidik hanya bersifat sementara, sebab pada suatu saat anak didik diharapkan mampu berdiri sendiri, dan dalam hal ini sedikit demi sedikit peran pendidik dalam memberikan bantuan semakin berkurang sejalan dengan perkembangan anak menuju kedewasaan.

Proses pembelajaran pendidikan agama Islam biar berjalan dengan lancar apabila anak didik mempunyai buku pelajaran, mempunyai minat belajar pendidikan agama Islam, rajin mengikuti Proses pembelajaran pendidikan agama Islam biar berjalan dengan lancar apabila anak didik mempunyai buku pelajaran, mempunyai minat belajar pendidikan agama Islam, rajin mengikuti

3. Faktor Media Pendidikan Media pendidikan adalah segala sesuatu yang digunakan

dalam usaha untuk mencapai tujuan pendidikan. Media sebagai sarana merupakan pendorong sekaligus sebagai pendukung dalam kegiatan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan, dalam hal ini guru dituntut untuk pandai dalam menggunakan media pembelajaran agar sesuai dengan tujuan materi yang disajikan.

Media pendidikan adalah “alat, metode dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara siswa dan guru dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah”.

Media pendidikan khususnya komputer sangat menunjang dalam proses pembelajaran untuk dalam suatu lembaga harus disediakan media-media pendidikan yang dapat menunjang dalam proses belajar mengajar. Diantara media pendidikan itu ialah :

a) Sekolah memiliki perpustakaan dan dimanfaatkan secara maksimal.

b) Adanya metode yang tepat bagi siswa b) Adanya metode yang tepat bagi siswa

d) Adanya alat-alat peraga yang lengkap akan membantu memperlancar penyampaian tujuan.

e) Gedung sekolah ynag memenuhi persyaratan sehingga siswa betah dan bersemangat dalam belajar. 37

Penggunaan media ini dapat digunakan untuk mengatasi masalah kualitas pembelajaran tersebut. Untuk itu dibutuhkan media pendidikan sebagai perantara penyampaian pesan untuk dikembangkan dan didaya gunakan seoptimal mungkin. Karena media merupakan wadah yang dapat menyalurkan pesan oleh sumber pesan atau pemberi pesan ingin diteruskan atau disampaikan kepada penerima pesan. Media pengajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa.

4. Faktor Lingkungan Faktor lingkungan yang penulis maksud disini adalah lingkungan

sekitar masyarakat. Lingkungan mempunyai peranan yang penting dalam pembelajaran. Lingkungan dapat menimbulkan pengaruh yang positif atau negative terhadap proses pembelajaran.

37 Oemar Hamalik, Media Pendidikan (Bandung: PT. Citra Aditya Bakhti, 1994), hlm. 12

Faktor-faktor lingkungan yang mendukung diantaranya adalah :

a. Suasana rumah atau keluarga yang harmonis. Suasana rumahyang selalu menyenangkan akan mendorong anak untuk giat belajar dan akan membuat anak didik betah tinggal dirumah

Seperti yang dikatakan oleh Ahmadi dan Supriyono bahwa “hendaknya suasana dirumah selalu dibuat menyenangkan, tentram, damai, harmonis agar anak betah tinggal dirumah.

Keadaan ini akan menguntungkan bagi kemajuan belajar anak”. 38

b. Keadaan gedung yang jauh dari keramaian (pasar, bengkel, dan pabrik) sehingga anak mudah konsentrasi dalam belajarnya. 39 Letak gedung sekolah sangat mempengaruhi lancarnya proses pembelajarannya. Karena apabila letak gedung sekolah dekat pasar atau pabrik, maka proses pembelajaran tidak bisa berlangsung dengan lancar karena terganggu oleh suara bising atau ramai.

c. Teman bergaul yang baik. Pengaruh dari teman bergaul siswa lebih cepat masuk dalam jiwa siswa. Apabila siswa bergaul dengan teman yang baik, maka siswapun ikut baik. Seperti yang dikatakan oleh Slameto bahwa “teman bergaul yang baik terhadap diri siswa, begitu juga sebaliknya, teman bergaul yang jelek pasti

38 Ahmadi dan Supriyono, Psikologi Belajar (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1991), hlm. 83 39 Ibid, hlm. 86 38 Ahmadi dan Supriyono, Psikologi Belajar (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1991), hlm. 83 39 Ibid, hlm. 86

b. Faktor Penghambat

1. Faktor Pendidik

Adapun faktor penghambat yang datang dari pendidik adalah sebagai berikut :

a) Hubungan guru dan murid kurang baik. Hal ini berasal dari sifat dan sikap guru yang tidak disenagi oleh siswa, karena guru memiliki sifat dan sikap. Misalnya guru tidak pandai menerangkan, suka marah, pelit dalam memberi angka dan lain sebagainya.

b) Guru menuntut standart pelajaran diatas kemampuan anak. Hal ini bias terjadi pada guru yang masih muda yang belum berpengalaman sehingga belum dapat mengukur kemampuan siswa, sehingga hanya sebagian kecil siswa yang dapat berhasil dengan baik.

40 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1991), hlm. 73 40 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1991), hlm. 73

2. Faktor Anak Didik Faktor penghambat dari peserta didik adalah :

a) Tidak mempunyai tujuan belajar yang jelas. Siswa yang tidak mempunyai tujuan belajar yang jeas akan menghambat kemajuan belajar siswa. Mereka masuk sekolah hanya membuang-buang waktu saja, atau hanya sekedar menggunakan waktu senggang saja. Tujuan yang samara tidak realistis, juga dapat menjadi penghalang atas kemajuan studinya, bukan kemajuanyang akan dicapai, melainkan kegagalan dan kekecewaan yang akan diperolehnya.

b) Kesehatan peserta didik yang kurang baik. Kesehatan punyua peran yang penting dalam belajar siswa, sebab tubuh yang kurang sehat akan menghambat proses belajar siswwa begitu pula sealiknya, apabila kesehatan tubuh baik mak proses belajar siswapun menjadi lancer. Badan yang sering sakit, kurangnya tenaga, kurang vitamin, merupakan factor yang bias menghambat kemajuan studi seseorang.

c) Anak didik yang kurang minat terhadap bahan peljaaran. Minat yang kurang tidak akan mendorong motivasi siswa, sehingga menyebabkan anak didik tidak akan giat belajar. Kurangnya minat menyebabkan kurangnya perhatian dan usaha belajar, sehingga

menghambat studinya. 40

d) Tingkat kecerdasan yang berbeda. Anak didik yang mempunyai IQ lebih tinggi akan lebih mudah menerima pelajaran dibandingkan dengan anak didik yang tingkat IQ rendah.

3. Faktor Media Pendidikan Sedangkan faktor media pendidikan yang dapat menghambat

lancarnya pendidikan adalah :

a. Kurang biasa memanfaatkan media atau sarana yang tersedia sehingga kurang biasa mendukung tercapainya tujuan pendidikan. seorang guru harus biasa memanfaatkan dan menggunakan media agar proses pembelajaran berjalan dengan lancer dan tujuan pendidikan bias tercapai.

b. Kurang tersedianya agedung yang dapat menampung siswa. Kurang tersedianya gedung ini akan menghambat proses pembelajaran. Misalnmya jumlah siswa yang banyak dan keadaan gedung yang kurang, sehingga para siswa duduk

40 Oemar Hamalik, Metode Belajar dan Kesulitan Belajar (Bandung: Tarsito, 1983), hlm. 113 40 Oemar Hamalik, Metode Belajar dan Kesulitan Belajar (Bandung: Tarsito, 1983), hlm. 113

c. Penggunaan metode yang kurang tepat. Penggunaan harus disesuaikan dengan isi pelajaran dan penggunaan metode harus bervariasi dan dikombinasikan, agar siswa mudah memahami materi.

4. Faktor Lingkungan

Faktor penghambat yang datang dari lingkungan adalah :

a. Orang tua atau keluarga yang sedang broken home dan rendahnya ekonomi keluarga. Suasana rumah yang rebut dan orang tua sering bertengkar dengan tetangga tidak akan memberi ketenangan anak yang sedang belajar, tapi anak akan bosan di rumah dan anak akan kacau. Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar anak. Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya, anak juga membutuhkan fasilitas belajar seperti ruang belajar, meja, kursi, penerangan alat tulis menulis dan lain sebagainya. Fasilitas belajar itu hanya bias terpenuhi jika keluarganya mempunyai cukup uang. Seperti yang dikatakan oleh Slameto bahwa “jika anak hidup dalam keluarga miskin, kebutuhan a. Orang tua atau keluarga yang sedang broken home dan rendahnya ekonomi keluarga. Suasana rumah yang rebut dan orang tua sering bertengkar dengan tetangga tidak akan memberi ketenangan anak yang sedang belajar, tapi anak akan bosan di rumah dan anak akan kacau. Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar anak. Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya, anak juga membutuhkan fasilitas belajar seperti ruang belajar, meja, kursi, penerangan alat tulis menulis dan lain sebagainya. Fasilitas belajar itu hanya bias terpenuhi jika keluarganya mempunyai cukup uang. Seperti yang dikatakan oleh Slameto bahwa “jika anak hidup dalam keluarga miskin, kebutuhan

sehingga belajar anak juga terganggu”. 41

b. Kondisi lingkungan sekitar yang kumuh, dan teman sepermainan ynag nakal. Kondisi lingkungan kumuh sering menyebabkan adanya penyakit dan sering terdengar suara keramaian sehingga anak tidak dapat belajar dengan tenang. Teman bergaul siswa juga mempengaruhi anak dalam belajar. Teman bergaul yang tidak baik, misalnya pemabuk, pecandu, pencuri dan lain sebagainya, akan membawa anak keambang bahaya dan pastilah belajarnya jadi berantakan.

c. Lingkungan sekolah. Yang dimaksud disini adalah kondisi dan letak gedung sekolah yang buruk, seperti dekat pasar,

dindingnya kotor. 42

41 Slameto, Belajar dan Faktor-fator yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1991), hlm. 65

42 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar (Jakarta: PT. Logos, 1999), hlm. 166

Dokumen yang terkait

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA EMPIRIS PADA PASIEN RAWAT INAP PATAH TULANG TERTUTUP (Closed Fracture) (Penelitian di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

11 138 24

STUDI PENGGUNAAN SPIRONOLAKTON PADA PASIEN SIROSIS DENGAN ASITES (Penelitian Di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

13 140 24

STUDI PENGGUNAAN ACE-INHIBITOR PADA PASIEN CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) (Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan)

15 136 28

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

GROUP POSITIVE PSYCHOTHERAPY UNTUK MENINGKATKAN PSYCHOLOGICAL WELL-BEING REMAJA DENGAN ORANG TUA TKI

2 103 9

PELATIHAN KESEHATAN REPRODUKSI UNTUK MENINGKATKAN KOMUNIKASI EFEKTIF ORANG TUA KEPADA ANAK

8 135 22

EFEKTIVITAS PENGAJARAN BAHASA INGGRIS MELALUI MEDIA LAGU BAGI SISWA PROGRAM EARLY LEARNERS DI EF ENGLISH FIRST NUSANTARA JEMBER

10 152 10

INTENSI ORANG TUA DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK MENIKAHKAN ANAK PEREMPUAN DI BAWAH USIA 20 TAHUN DI KECAMATAN PAKEM KABUPATEN BONDOWOSO

10 104 107