PENGGUNAAN MEDIA KOMPUTER UNTUK MENINGKA

PENGGUNAAN MEDIA KOMPUTER UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI 1 SELOPURO BLITAR SKRIPSI

Oleh: Niswatul Lutviani

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MALANG

PENGGUNAAN MEDIA KOMPUTER UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI 1 SELOPURO BLITAR SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Malang untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Strata Satu Sarjana Pendidikan Islam (S.Pdi)

Oleh : Niswatul Lutviani 02140066 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MALANG

LEMBAR PERSETUJUAN PENGGUNAAN MEDIA KOMPUTER UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI 1 SELOPURO BLITAR SKRIPSI

Oleh: Niswatul Lutviani 02140066

Disetujui Oleh: Dosen Pembimbing

Amin Prasojo, S. Ag Nip. 150 301 115

Tanggal, 27 September 2007

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

Drs. Moh. Padil, M. PdI.

NIP: 150 267 235

HALAMAN PENGESAHAN PENGGUNAAN MEDIA KOMPUTER UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI 1 SELOPURO BLITAR SKRIPSI

Dipersiapkan dan disusun oleh Niswatul Lutviani (02140066)

Telah dipertahankan di depan dewan penguji pada

tanggal 3 Oktober 2007 dengan nilai A Dan telah dinyatakan diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar strata satu sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Pada tanggal: 3 Oktober 2007

Dewan Ujian Tanda Tangan

1. Penguji Utama,

Drs. H. Mukhlis Usman, MA NIP. 150 019 539

2. Ketua Sidang,

Drs. Moh. Padil, M.PdI NIP. 150 267 235

3. Sekretaris Sidang,

Amin Prasojo, S.Ag NIP. 150 301 115

Mengesahkan, Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Malang

Prof. Dr. H.M. Djunaidi Ghony NIP. 150 042 031

PERSEMBAHAN

Teriring Doa dan rasa syukur yang teramat dalam, kupersembahkan karya ini kepada : Ayahanda H. Sangat Abdul Mu’ti S. Ag dan Ibunda Siti Nurjanah A. Ma yang tercinta. Darinya kuperoleh arti sebuah perjuangan, ketulusan dan keteguhan hati.

Terima kasih tak terhingga untuk kasih sayang dan lantunan bait do’a yang menemaniku sepanjang waktu. Semoga ananda menjadi seperti apa yang ayah ibu harapakan Amien.

Adikku, Andika Dwi Candra kedalaman cintamulah yang menjadi motivasi tersendiri

untuk menyelesaikan studi ini. Semoga mbak bisa menjadi kakak yang bisa dibanggakan.

Keluarga Bapak H. Nur Salim S.Ag dan Ibu Siti Ruhailah yang aku cintai, yang selalu memberiku motivasi, kepercayaan, cinta dan kasih sayang untuk selalu berusaha mempersembahkan yang terbaik. Seseorang yang dengan izin-Nya menjadi imamku kelak (Auliya Urrahman S. Pd), terima kasih telah menemaniku, memberi arti dalam setiap episode kehidupan yang ku lalui dengan cinta. Adik-adikku Zahrotul Umamah dan Ahmad Royani canda tawa, serta do’a kalian merupakan spirit dan penghargaan terbesar dalam hidupku. SahabatQ alumni D2 semuanya keebersamaan yang kita jalani bersama menjadi kenangan terindah yang akan menghadirkan senyum simpul disaat telah

berpisah.

Keluarga besar VIP Cost (Ma’, Papi, Ai’, Diana, Husna, Iin,, Novi,, D cpt diselesain za biar Q-ta wisuda bareng) dan keluarga besar Sukada Cost

Amin Prasojo, S.Ag Dosen Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Malang

NOTA DINAS PEMBIMBING

Hal : Skripsi Niswatul Lutviani Malang, 27 September 2007 Lamp : 4(Empat) eksemplar

Kepada Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Malang di

Malang

Assalamu’alaikum Wr. Wb. Sesudah melakukan beberapa kali mbingan, baik dari segi isi, bahasa maupun bi tekhnik penulisan, dan setelah membaca skripsi mahasiswa tersebut di bawah ini:

Nama

: Niswatul Lutviani

: Pendidikan Agama Islam

Judul : Penggunaan Media Komputer Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 1 Selopuro Blitar.

Maka selaku pembimbing, Kami berpendapat bahwa skripsi tersebut sudah layak diajukan untuk diujikan. Demikian, mohon dimaklumi adanya. Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Pembimbing,

Amin Prasojo, S. Ag NIP. 150 301 115

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan, bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan pada suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya, juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Malang, 27 September 2007

Niswatul Lutviani

MOTTO

Bahwasannya media pembelajaran paling besar pengaruhnya bagi indra

dan lebih dapat menjamin pemahaman orang yang

melihat dan mendengarkan. 1

1 Mahmud Yunus, Attarbiyah Watta’lim, 1942, Matba’ah Padang Panjang.

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahim

Dengan iringan rasa syukur Alhamdulillah dan segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah serta taufiqnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan cahaya Islam dan senantiasa memberikan teladan dengan akhlaknya yang mulia.

Dengan segala kemampuan dan pengetahuan, penulis curahkan untuk mewujudkan dan penyelesaikan penulisan skripsi ini. Penulis menyadari tanpa bantuan dari berbagai pihak, skripsi ini tidak akan terselesaikan penyusunannya, sehingga penulis ucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak dan Ibu serta seluruh keluarga yang telah memberikan cinta dan kasih sayangnya serta selalu berdo'a dengan penuh kesabaran dan ketulusan demi terselesainya skripsi ini.

2. Bapak Prof. Dr. H. Imam Suprayogo, selaku rektor Universitas Islam Negeri Malang.

3. Bapak Prof. Dr. H. M. Djunaidi Ghony, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Malang.

4. Bapak Drs. Moh. Padil M.Pd.I selaku Ketua Jurusan Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Malang.

5. Bapak Amin Prasojo S, Ag selaku Dosen Pembimbing yang dengan ketulusan dan kesabarannya memberikan bimbingan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir (Skripsi) ini dengan baik.

6. Bapak Kepala Sekolah serta Bapak Ibu Guru dan Karyawan SMP Negeri 1 Selopuro Blitar yang telah banyak membantu dengan memberi izin kepada penulis untuk mengadakan penelitian dalam rangka memperoleh data sebagai bahan penyusunan skripsi ini.

7. Segenap pihak yang telah memberi banyak motivasi dan semangatnya dalam pembuatan skripsi ini. Namun demikian penulis menyadari bahwa, penulisan skripsi ini masih banyak

kekurangan oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak selalu penulis harapkan demi penyempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya maupun pembaca pada umumnya.

Alhamdulillahirabbilalamin

Malang, September 2007

Penulis

DAFTAR TABEL

TABEL I : STRUKTUR ORGANISASI SMP NEGERI 1 SELOPURO BLITAR TABEL II : KEADAAN GURU TABEL III : KEADAAN SISWA SMP NEGERI 01SELOPURO BLITAR TABEL IV : KEADAAN SARANA DAN PRASARANA SMP NEGERI 01 SELOPURO BLITAR

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN I

INSTRUMEN PENELITIAN

LAMPIRAN II DENAH RUANG KELAS SMP NEGERI 1 SELOPURO TAHUN PEMBELAJARAN 2007/2008

LAMPIRAN III FOTO KEGIATAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

LAMPIRAN IV

SURAT PENGANTAR PENELITIAN

LAMPIRAN V SURAT KETERANGAN PENELITIAN LAMPIRAN VI

BUKTI KONSULTASI

LAMPIRAN VII

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGAJUAN HALAMAN PERSETUJUAN HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERSEMBAHAN HALAMAN MOTTO NOTA DINAS PEMBIMBING SURAT PERNYATAAN KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR ISI ABSTRAK BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penelitian

D. Manfaat Penelitian

E. Ruang Lingkup

F. Sistematika Pembahasan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Tentang Penggunaan Media Komputer

1. Pengertian Media Komputer

2. Fungsi dan Manfaat Media Komputer

3. Tujuan Penggunaan Media Komputer

B. Peningkatan Kualitas Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

a. Pengertian Kualitas

b. Pengertian Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

c. Tujuan dan Fungsi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

C. Penggunaan Media Komputer Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 1 Selopuro Blitar

D. Faktor Penunjang dan Penghambat Penggunaan Media Komputer Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 1 Selopuro Blitar

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

B. Kehadiran Penelitian

C. Lokasi Penelitian

D. Sumber Data

E. Prosedur Pengumpulan Data

F. Analisis Data

G. Pengecekan Keabsahan Data

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum SMP Negeri 1 Selopuro Blitar

1. Sejarah Berdirinya SMP Negeri 1 Selopuro Blitar

2. Visi dan Misi SMP Negeri 1 Selopuro Blitar

3. Keadaan Guru

4. Keadaan Siswa

5. Keadaan Sarana Prasarana

6. Struktur Organisasi

B. Penggunaan Media Komputer Untuk Meningkatkan kualitas Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 1 Selopuro Blitar

C. Faktor Penunjang dan Penghambat Penggunaan Media Komputer Untuk Meningkatkan kualitas Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 1 Selopuro Blitar

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A. Penggunaan Media Komputer Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 1 Selopuro Blitar

B. Faktor Penunjang dan Penghambat Penggunaan Media Komputer Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 1 Selopuro Blitar

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

ABSTRAK

Lutviani, Niswatul, 2007, Penggunaan Media Komputer Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 1 Selopuro Blitar. SKRIPSI, Jurusan Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah, Universitas Islam Negeri (UIN) Malang, Dosen Pembimbing: Amin Prasojo S. Ag.

Perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan seta tekhnologi yang semakin pesat, secara langsung dan tidak langsung dalam dunia pendidikan akan mendapatkan pengaruh dari kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi (IPTEK) tersebut. Untuk itu seorang guru Pendidikan Agama Islam berusaha mengembangkan dan memajukan pendidikan. dalam kenyataan sehari-hari permasalahan yang dihadapi adalah bagaimana seorang guru tersebut dalam melaksanakan tugasnya dengan baik, sebab akhir-akhir ini banyak siswa kurang memahami pelajaran. Apakah hal ini disebabkan siswa yang masih kurang aktif dalam mengikuti proses belajar mengajar atau cara mengajar guru yang monoton sehingga menyebabkan siswa pasif. Oleh karena itu untuk menghindari siswa yang pasif guru hendaknya lebih cermat dalam memilih dan menggunakan media khususnya komputer untuk menanggulangi masalah siswa yang pasif tersebutmenjadi siswa yang aktif. Berasal dari pemikiran tersebut maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang “penggunaan Media Komputer untuk meningkatkan kualitas pembelajaran pendidikan Agama Islam”.

Berpijak pada latarbelakang diatas maka permasalahan yang timbul adalah: 1) Bagaimana penggunaan media komputer untuk meningkatkan kualitas pembelajaran pendidikan agama Islam. 2) Apa saja yang menjadi penunjang dan penghambat penggunaan media komputer untuk meningkatkan kualitas pendidikan agama Islam.

Dalam penelitian ini penulis menggunkan pendekatan kualitatif dengan teknik pengunpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapaun untuk menganalisa data dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif, yakni uraiannya didasarkan pada gejala gejala yang tampak.

Dari hasil analisa, menunjukkan bahwa penggunaan media komputer untuk meningkatkan kualitas pembelajaran pendidikan agama Islam di SMP Negeri 1 Selopuro Blitar sudah berjalan dengan baik. Hal tersebut terlihat pada proses belajar mengajar di kelas. Adapun Faktor pendukung adalah faktor dari guru itu sendiri, faktor anak didik, faktor media pembelajaran, faktor lingkungan, sedangkan Faktor penghambatnya yaitu faktor guru, anak didik, media pembelajaran, dan lingkungan. Faktor penghambat tersebut menjadi penghambat dan menjadi kendala guru pendidikan agama Islam dalam menggunakan media komputer untuk proses belajar mengajar.

Dari kesimpulan tersebut untuk membantu mengantisipasi factor- faktor penghambat tersebut maka guru pendidikan agama Islam melaksanakan berbagai upaya agar dalam penggunaan media komputer bisa diterima siswa dengan baik, sehingga dapat menumbuhkan dan mengembangkan keaktifan siswa.

Kata Kunci:Media Komputer, Kualitas Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Berkembangnya suatu bangsa tidak dilepaskan dari perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) Salah satu produk perkembangan teknologi adalah adanya sarana komunikasi yang memungkinkan manusia berhubungan antara satu dengan yang lainnya dalam waktu yang cepat dan relatif singkat. Berkembangnya IPTEK memungkinkan pesatnya perkembangan informasi, arus informasi yang serba cepat dan relative singkat. Telah memecah hambatan waktu dan ruang dalam penyampaian ataupun penerimaan berita. Tekhnologi komputer misalnya membangun setiap negara bangsa dan budaya tanpa

mengenal batas bangsa, negara dan budaya. 1 Temuan IPTEK telah menyebarkan hasil yang membawa kemajuan dan dampaknya terasa bagi

kehidupan bagi seluruh umat manusia. Di sisi lain produk temuan dan kemajuan IPTEK itu telah mempengaruhi bagian kebudayaan dan gaya hidup manusia.

Dewasa ini perkembangan teknologi pendidikan telah bergeser dari media (alat bantu) pengajaran menjadi rujukan atau sumber belajar. Perkembangan atau perubahan ini sangat di pengaruhi oleh perkembangan

1 Muhaimin, et.al, Pendidikan Agama Islam, (Rosdakarya, Bandung, 2001), hlm. 85 1 Muhaimin, et.al, Pendidikan Agama Islam, (Rosdakarya, Bandung, 2001), hlm. 85

Tidak dapat dipakai, perangkat lunak yang digunakan dalam dunia pendidikan sudah cukup maju, seperti penyediaan buku teks dalam format- format elektronik, dalam hal ini para guru tinggal menentukan waktu mengisyaratkan pada pelajar kapan memulai kegiatan latihan dan mengulang atau mengadakan tutorial melalui elektronik, dan peran pelajaran biasanya hanya memilih jawaban-jawaban yang benar didalam program.

Dalam proses belajar mengajar Pendidikan agama Islam, kehadiran media mempunyai arti cukup penting, mengingat selama ini hasil dari pembelajaran Pendidikan agama Islam dinilai masih kurang. Karena guru kurang memperhatikan komponen-komponen lain yang dapat membantu proses pembelajaran diantaranya metode mengajar yang di gunakan masih monoton, tanpa menggunakan media yang dapat memberikan gambaran lebih kongkrit tentang materi yangdisampaikan seringkali tujuan dan pembelajaran belum bias tercapai dengan maksimal.

Disamping itu, hadirnya media pembelajaran sebagai salah satu komponen dalam proses belajar mengajar amat diperlukan, mengingat bahwa kedudukan media ini bukan hanya sekedar alat Bantu mengajar, tetapi merupakan bagian integral dalam pembelajaran selain dapat menggantikan sebagian tugas guru sebagai penyaji materi (penyalur pesan) Disamping itu, hadirnya media pembelajaran sebagai salah satu komponen dalam proses belajar mengajar amat diperlukan, mengingat bahwa kedudukan media ini bukan hanya sekedar alat Bantu mengajar, tetapi merupakan bagian integral dalam pembelajaran selain dapat menggantikan sebagian tugas guru sebagai penyaji materi (penyalur pesan)

siswa dalam belajar. 2

Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan melalui kata atau kalimat tertentu, bahkan keabstrakan bahan dapat dikonkritkan dengan kehadiran media. Dengan demikian siswa lebih mudah mencerna bahan dari pada tanpa bantuan media.

Dengan tersedianya pangajaran, guru dapat menciptakan situasi yang diinginkan dalam kelas agar tidak membosankan. Untuk itu guru dituntut mampu memilih dan menggunakan media secara tepat sehingga media pengajaran benar-benar berfungsi sebagai sarana menghantarkan siswa pada tingkat pemahaman yang diharapkan. Dengan demikian tujuan pembelajaran yang sudah dirumuskan dapat tercapai secara optimal.

Kemajuan teknologi telah menghasilkan sesuatu yang sangat berharga bagi perkembangan media pengajaran dalam dunia pendidikan yaitu dengan adanya media komputer sebagai sarana penunjang aktivitas siswa. Media pengajaran ini tidak lagi menggunakan manusia (instruktur, tutor, guru) media cetak (buku-buku latihan, lembaran lepas). Media visual (transparansi, grafik, peta) atau media audio visual (video,film, televisi) untuk menyajikan materi, akan tetapi sudah menggunakan media komputer mampu menyimpan informasi atau materi dalam bentuk cetakan atau visual semata.

2 Karti Soenarto, dkk, Tekhnologi Pembelajaran (Surabaya: SIC, 2003), hlm.98

Media komputer akan lebih memudahkan siswa menerima dan mengingatkan materi yang telah disampaikan. Manfaat lain, akan memudahkan guru dalam menyimpan materi, karena dapat ditumbuhkan secara langsung kepada siswa. Suatu bukti kongkrit berupa sarana dan gambar bergerak karena media ini berhubungan langsung dengan indra penglihatan dan pendengaran.

Salah satu prasarat untuk mencapai tujuan pendidikan adalah peningkatan sumber daya manusia. Oleh karena itu, kualitas sumber daya manusia harus senantiasa ditingkatkan. Pendidikan merupakan kunci kemajuan, semakin baik kualitas pendidikan yang diselenggarakan olehsebuah lembaga pendidik, maka semakin baik kualitas generasi muda sebuah bangsa.

Pada dasarnya pemakaian komputer dalam dunia pendidikan dimaksudkan untuk mengefektifkan proses pembelajaran. Penggunaan komputer untuk proses pendidikan dapat diklasifikasikan atas “komputer sebagai alat bantu pembelajaran” dan “komputer sebagai alat bantu dalam pengelolaan”. Pemakaian komputer ini tidak dapat dipisahkan dari konsep – konsep belajar. Secara konseptual landasan pendidikan yang selama ini digunakan adalah pendekatan belajar behavioral dan kognitif.

Penulis berpendapat bahwa aktivitas belajar siswa akan lebih meningkat jika didukung dengan kelengkapan serta ketepatan dalam menggunakan media pengakaran yang dicapai memungkinkan terjadinya Penulis berpendapat bahwa aktivitas belajar siswa akan lebih meningkat jika didukung dengan kelengkapan serta ketepatan dalam menggunakan media pengakaran yang dicapai memungkinkan terjadinya

Dalam usaha meningkatkan mutu pendidikan banyak bergantung pada mutu guru dalam proses belajar mengajar, maka perlu suatu sistem yang sesuai dengan tuntunan perkembangan zaman. Namun demikian, banyak yang menganggap bahwa mengajara itu masih merupakan seni yang banyak bergantung pada bakat dan kepribadian guru. Ini berarti tiap lembaga pendidikan dituntut untuk lebih meningkatkan mutu dan kualitas lembaga pendidikan tersebut agar dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan diharapkan mampu menumbuhkan sikap keberagaman para siswanya, sehingga lembaga pendidikan tersebut diakui oleh masyarakat sebagai lembaga yang dapat mengakomodasi segala tuntunan zaman.

Pendidikan bukanlah sekedar upaya mengiringi kelangsungan pertumbuhan individu, melainkan menitikberatkan pada perkembangan menuju kedewasaan, Dalam kehidupan masyarakat yang sebaik-baiknya.

H. M. Hafi Anshari mengutip pendapat Syekh Mustafa Al – Ghalayagny yaitu : “Pendidikan adalah menanamkan akhlak yang baik dalam jiwa

generasi muda dan memberikan siraman air petunjuk serta nasehat, sehingga menjadi suatu sifat yang utama dan baik serta cinta bekerja untuk

berbakti pada tanah air”. 3

Dari pendapat diatas jelas kiranya bahwa pendidikan tidak hanya terfokus pada pembentukan skill atau keahlian peserta didik saja, namun

3 M. Hafi Anshari. Pengantar Ilmu Pendidikan (Usaha Nasional, 1983), hlm. 27-28 3 M. Hafi Anshari. Pengantar Ilmu Pendidikan (Usaha Nasional, 1983), hlm. 27-28

Dari paparan realita diatas cukup relevan bagi penulis untuk menjadikan sebagai wacana penelitian dengan judul “PENGGUNAAN

MEDIA KOMPUTER UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI 1 SELOPURO BLITAR”.

B. Rumusan Masalah

Dari uraian-uraian yang tertatar pada latar belakang diatas, maka penelitian diarahkan pada masalah sebagaimana yang dirumuskan yang meliputi:

1. Bagaimana penggunaan media komputer untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 1 Selopuro Blitar?

2. Faktor-faktor yang menjadi penunjang dan penghambat penggunaan media komputer untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 1 Selopuro Blitar?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian dalam menulis skripsi ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui penggunaan media komputer untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 1 Selopuro Blitar.

2. Untuk mengetahui yang menjadi faktor penunjang dan penghambat penggunaan media komputer untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 1 Selopuro Blitar.

D. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian diharapkan memberikan gambaran tentang hasil yang diperoleh:

1. Bagi Sekolah Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai wahana literatur dan motivasi serta agar lebih memanfaatkan media komputer serta agar lebih meningkatkan penggunaan media komputer ketahap yang lebih tinggi.

2. Bagi Universitas Dapat berguna bagi praktisi pendidikan agar dijadikan sebagai motivator dalam mendayagunakan penggunaan media komputer secara maksimal dalam menunjang aktivas belajar siswa.

3. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini diharapkan bisa menambah wawasan dan pengalaman baru yang nantinya dapat dijadikan sebagai modal dalam meningkatkan proses belajar sesuai dengan disiplin, ilmu penulis, terutama setelah terjun ke dunia pendidikan.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Untuk mengetahui hal-hal yang menjadikan pusat penelitian, maka perlu dikemukakan tentang ruang lingkup penelitian ini. Adapun yang menjadi ruang lingkup pada penelitian adalah sebagai berikut: - Memberikan gambaran tentang penggunaan media komputer untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 1 Selopuro Blitar.

- Faktor penunjang dan penghambat penggunaan media komputer untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 1 Selopuro Blitar.

F. Sistematika Pembahasan

Sistem pembahasan dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengatur dan memberikan gambaran secara garis besar mengenai masalah yang akan dibahas: BAB I : Sebagai pendahuluan dari skripsi ini merupakan gambaran

secara umum mengenai apa yang akan dibahas dalam penelitian ini. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Selopuro Blitar sebagaimana yang diuraikan pada rumusan masalah dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat secara umum mengenai apa yang akan dibahas dalam penelitian ini. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Selopuro Blitar sebagaimana yang diuraikan pada rumusan masalah dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat

BAB II : Berisi kajian kepustakaan yang membahas tentang pengertian media komputer, fungsi dan manfaat media, kegunaan media, pengertian peningkatan kualitas pembelajaran pendidikan agama Islam, tujuan dan fungsi pembelajaran pendidikan agama

komputer untuk meningkatkan kualitas pembelajaran pendidikan agama Islam, faktor penunjang dan penghambat penggunaan media komputer untuk meningkatkan kualitas pembelajaran pendidikan agama Islam.

Islam, penggunaan media

BAB III : Berisi tentang metode penelitian yang dimulai dengan rancangan penelitian, dalam bab ini berisi tentang jenis penelitian, data dan sumber data, metode pengumpulan data dan tekhnik analisis dari penelitian yang telah penulis lakukan.

BAB IV : Berisi tentang paparan hasil penelitian dalam bab ini khusus untuk menyajikan hasil yang telah diperoleh peneliti selama di BAB IV : Berisi tentang paparan hasil penelitian dalam bab ini khusus untuk menyajikan hasil yang telah diperoleh peneliti selama di

BAB V : Berisi tentang analisis hasil penemuan penelitian yang membahas tentang penggunaan media komputer untuk meningkatkan kualitas pembelajaran pendidikan agama Islam di SMP Negeri 1 Selopuro Blitar.

BAB VI : Merupakan penutup dari skripsi ini yang terdiri atas dua sub kesimpulan dan saran. Kesimpulan berisi tentang hasil penelitian yang diperoleh dari SMP Negeri 1 Selopuro Blitar yang diuraikan secara singkat namun jelas tentang penggunaan media komputer untuk meningkatkan kualitas pembelajaran pendidikan agama Islam Dan saran yang berisi tentang saran dan masukan yang ditujukan pada lembaga (SMP Negeri 1 Selopuro Blitar) untuk lebih dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

BAB II KAJIAN TEORI

A. Tinjauan tentang Pendayagunaan Media Komputer

1. Pengertian Media Komputer

Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium Secara harfiyah berarti perantara atau pengantar. 4 Dalam bahasa Arab, media adalah perantara (Wasaail) atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.

Menurut AECT (Association for Education and Communication Technology ), “Media diartikan sebagai segala bentuk dan saluran yang

dipergunakan untuk proses penyaluran informasi. Sedangkan National Education Association (NEA) mendefinisikan media sebagai segala benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan

beserta instrument yang digunakan dalam kegiatan tersebut”. 5

Gerlach & Ely (1971) menyatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis

4 Arief S. Sadiman, dkk. Media Pendidikan (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005), hlm. 6 5 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002), hlm. 3 4 Arief S. Sadiman, dkk. Media Pendidikan (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005), hlm. 6 5 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002), hlm. 3

Gegne (1970) menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Sementara itu, Briggs (1970) berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Buku, film, kaset, dan film bingkai adalah contoh- contohnya. Asosiasi Pendidikan Nasional (National Education Association ) memiliki pengertian yang berbeda. Media adalah bentuk- bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio visual serta peralatannya.

Media hendaknya dapat dimanipulasi, dapat dilihat, didengar, dan dibaca. 6 Sedangkan menurut M. Basyiruddin dan dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan audien (siswa) sehingga dapat mendorong

terjadinya proses bnelajar pada dirinya. 7

Sejalan dengan pengertian diatas, media merupakan wahana penyalur pesan atau informasi belajar, yakni segala sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri

peserta didik. 8

6 Arief S. Sadiman, dkk. Op. cit. hlm. 6 7 M. Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), hlm. 13_ 8 Muhaimin, Arah Baru Pengembangan Pendidikan Agama Islam (Bandung: Nuansa, 2003), hlm

132-133

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.

Pengertian komputer sendiri adalah mesin yang dirancang khusus untuk memanipulasi informasi yang diberi kode, mesin elektronik yang otomatis melakukan pekerjaan dan perhitungan sederhana dan rumit. Satu unit komputer terdiri atas empat komponen dasar, yaitu input (misalnya keyboard dan writing pad), prosesor (CPU: unit pemroses data yang diinput), peenyimpanan data (memori yang menyimpan data yang akan diproses oleh CPU baik secara permanen (ROM) maupun untuk sementara (RAM), dan output (misalnya layar monitor, printer atau plotter).

Komputer dewasa ini memiliki kemampuan untuk menggabungkan dan mengendalikan berbagai peralatan lainnya, seperti CD player, Video tape, dan Audio tape. Disamping itu, komputer dapat merekam, menganalisis, dan memberi reaksi kepada respons yang diiput oleh pemakai atau siswa. Jadi pengertian Media Komputer adalah cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan sumber-

sumber yang berbasis komputer. 9

2. Fungsi dan Manfaat Media Komputer

9 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002), hlm. 52-53

Dewasa ini komputer memiliki fungsi yang berbeda-beda dalam bidang pendidikan dan latihan. Media berfungsi untuk tujuan instruksi di mana informasi yang terdapat dalam media itu harus melibatkan siswa baik dalam benak atau mental maupun dalam bentuk aktifitas yang nyata sehingga pembelajaran dapat terjadi. Materi harus dirancang secara lebih sistematis dan psikologis dilihat dari segi prinsip belajar agar dapat menyiapkan instruksi yang efektif. Di samping menyenangkan, media pembelajaran harus dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan dan memenuhi kebutuhan perorangan siswa.

Levied & Lentz (1982) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual, yaitu:

1. Fungsi Atensi merupakan inti yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan.

2. Fungsi Afektif media visual dapat terlihat dari tingkatan kenikmatan siswa ketika belajar teks yang bergambar.

3. Fungsi Kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambing visual memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi.

4. Fungsi Kompensatoris media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam

teks dan mengingatnya kembali. 10

Hamalik (1986) mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pelajaran pada saat itu. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya,

memudahkan penafsiran data dan memadatkan informasi. 10

Komputer dapat menyampaikan pengajaran secara langsung kepada para siswa melalui cara berinteraksi dengan mata pelajaran pendidikan agama Islam yang telah diprogramkan kepada sistem. Inilah yang disebut pengajaran dengan komputer atau computer-assisted instruction (CAI) . CAI juga bermacam-macam bentuknya bergantung kecakapan pendesain dan pengembang pembelajarannya, biasa berbentuk permainan, mengajarkan konsep-konsep abstrak yang kemudian

10 Ibid, hlm. 16-17 10 Ibid, hlm. 15 10 Ibid, hlm. 16-17 10 Ibid, hlm. 15

Untuk mencari berapa jumlah kata dalam Al-Qur’an dan pada surat dan ayat berapa serta apa bunyi ayatnya tidak perlu lagi membuka fathurrahman atau almu’jam al mufahras. Begitu pula untuk mengetahui tahun serta bulan hijriyah kelahiran seseorang dalam beberapa menit dapat

ditelusuriu dengan mudah. 11

1. Model Tutorial Dalam model tutorial ini pola dasarnya mengikuti pengajaran

berprogram tipe bercabang dimana informasi/mata pelajaran disajikan dalam unit-unit kecil, lalu disusul dengan pertanyaan. Respons siswa dianalisis oleh komputer dan umpan baliknya yang benar diberikan. Pelbagai alternative dilengkapkan kepada komputer itu, dan pelbagai tutorial yang bersifat adaptif disesuiakan kepada perbedaan-perbedaan individual.

11 Nana sudjana dan Ahmad Rivai, Teknologi pengajaran (Bandung: CV. Sinar Baru, 1989), hlm. 138-139

2. Model Praktek dan Latihan Dalam mempergunakan model ini hendaknya semua konsep,

peraturan, atau prosedur terlebih dahulu sudah dipelajari oleh siswa. Program ini akan membimbing siswa melalui serangkaian contoh yang kemudian meningkat pada ketangkasan dan kelancaran dalam mempergunakan ketrampilan. Prinsipnya adalah penguatan secara tetap terhadap seluruh jawaban siswa yang betul. Model latihan dan praktek ini sangat cocok untuk tujuan latihan pelajaran matematika, praktek

menterjemahkan bahasa asing, latihan membentuk kosakata. 12

3. Model Penemuan Penemuan adalah istilah umum untuk menjelaskan kegiatan yang

mempergunakan pendekatan induktif dalam pengajaran, misalnya penyajian masalah-masalah yang dipecahkan oleh siswa dengan cara mencoba-coba. Model ini mendekati kegiatan belajar di laboratorium dan kegiatan belajar nyata yang biasa dilakukan di luar kelas. Melalui pemecahan bercabang yang rumit serta kemampuan komputer menyimpan data, lebih banyak siswa yang memusatkan belajar di laboratorium untuk lapangan ilmu pengetahuan sosial, matematika dan lain-lain.

4. Model Simulasi

12 Ibid, hlm. 139-140

Model ini siswa dihadapkan kepada situasi kehidupan nyata. Misalnya komputer Hammurabi yang terkenal dapat memperagakan para pemeran dalam mengeluarkan peraturan-peraturan ekonomi bagi sebuah negeri agrarian kecil pada zaman lampau. Pelbagai persoalan manajemen bisnis dan eksperimen laboratorium di lapangan ilmu pengetahuan fisika adalah contoh pelajaran terkenal lainnya untuk bahan simulasi komputer.

5. Model Permainan

Kegiatan permainan dapat mengakibatkan unsur-unsur simulasi. Seperti halnya permainan biasa mengakibatkan unsur-unsur pengajaran, bergantung pada ada tidaknya ketrampilan yang dipraktekkan dalam permainan itu sebagai kegiatan akademis, dan hal itu berhubungna erat dengan tujuan instruksional khusus yang telah dirumuskan sebelumnya. Tujuan akhir adalah manfaat belajar dari komputer itulah yang harus diperhatikan. Para guru yang telah bereksperimen dalam mempergunakan komputer hendaknya mengizinkan pemakaiannya sebagai permainan hiburan dengan tujuan untuk melengkapi kegiatan belajar siswa. Bila dipergunakan dalam kegiatan-kegiatan pengajaran permainan, komputer akan dapat mendukung kerangka dalam belajar siswa, terutama dalam hal

melatih ulang. 13

13 Ibid, hlm. 140-141

Penggunaan komputer sebagai media pembelajaran secara umum mengikuti proses instruksional sebagai berikut :

1. Merencanakan, mengatur dan mengorganisasikan, dan menjadwalkan pengajaran

2. Mengevaluasi siswa (tes)

3. Mengumpulkan data mengenai siswa

4. Melakukan analisis statistic mengenai data pembelajaran

5. Membuat catatan perkembangan pembelajaran (kelompok atau perseorangan)

3. Tujuan Penggunaan Komputer dalam Pembelajaran

• Untuk Tujuan Kognitif :

Komputer yang menggunakan bermacam-macam tipe terminal dapat mengontrol interaksi pengajaran mandiri untuk mengajarkan konsep, aturan, prinsip, langkah dalam proses, dan kalkulasi yang kompleks. Digabungkan dengan media lain, komputer dapat digunakan untuk mengajarkan pengenalan atau diskriminasi dari stimulus visual dan stimulus visual dan stimulus audio yang relevan. Kemampuan komputer untuk kegiatan individual terutama didasarkan pada kemampuan pengembangan dan keterbatasan media yang digunakan.

• Untuk Tujuan Psikomotor :

Terminal komputer merupakan alat tentang “dunia nyata” yang sangat bagus untuk mengajarkan programming dan kecakapan yang serupa bila siswa mau bekerja dengan terminal-terminal kerja. Bila digunakan dengan peralatan yang disimulasikan, merupakan alat yang sangat bagus untuk menciptakan kondisi dunia yang sebenarnya, beberapa contoh yang khas ialah: simulasi pendaratan pesawat terbang, melabuhkan kapal laut, atau berbagai latihan darurat. Dalam beberapa hal, seperangkat model, atau barang tiruan dapat digunakan agar siswa dapat melihat hasilnya.

• Untuk Tujuan Afektif

Sangat berguna bila digunakan seperti yang diungkapkan dalam tujuan psikomotor atau digunakan untuk mengontrol bahan-bahan

film dan video. 14

B. Peningkatan Kualitas Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

a. Pengertian Kualitas

Konsep peningkatan kualitas pendidikan merupakan salah satu unsur dari paradigma baru pengelolaan pendidikan di Indonesia. Paradigma tersebut mengandung atribut pokok yaitu relevan dengan

14 Ronald H. Anderson, Pemilihan Dan Pengembangan Media Untuk Pembelajaran (Jakarta: Rajawali Pers,1986 ), hlm. 206 14 Ronald H. Anderson, Pemilihan Dan Pengembangan Media Untuk Pembelajaran (Jakarta: Rajawali Pers,1986 ), hlm. 206

Mutu sama dengan arti kualitas dapat diartikan sebagai kadar atau tingkatan dari sesuatu, oleh karena itu kualitas mengandung pengertian:

a. Tingkat baik dan buruknya suatu kadar

b. Derajat atau taraf (kepandaian, kecakapan, dan sebagainya); mutu. 15

Dalam konteks pendidikan pengertian mutu, dalam hal ini mengacu pada proses pendidikan dan hasil pendidikan. Dalam “proses pendidikan” yang bermutu terlibat berbagai input, seperti: bahan ajar (kognitif, afektif, atau psikomotorik), metodologi (bervariasi sesuai kemampuan guru), sarana, dukungan administrasi dan sarana prasarana dan sumber daya lainnya serta penciptaan suasana yang kondusif. Sedangkan kualitas dalam konteks hasil pembelajaran mengacu pada

15 Ali L. Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, 1996), hlm. 467 15 Ali L. Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, 1996), hlm. 467

Antara proses dan hasil pembelajaran yang berkualitas saling berhubungan. Agar yang baik itu tidak salah arah, maka kualitas dalam arti hasil (output) harus dirumuskan dan harus jelas target yang akan dicapai dalam tiap tahun ataupun dalam kurun waktu tertentu.

Dalam kaitannya dengan peningkatan kualitas pembelajaran maka tidak akan terlepas dari adanya beberapa faktor. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi akan dijelaskan berikut ini.

Beberapa faktor yang mempengaruhi peningkatan kualitas pembelajaran sebagai berikut:

1. Kejelasan tujuan pembelajaran disekolah

2. Penetahuan tentang anak didik

3. Pengetahuan tentang guru

4. Pengetahuan tengtang kegiatan supervise

5. Pengetahuan tentang pembelajaran

6. Kemampuan memperhitungkan waktu. 16 Menurut Pius A Partanto dan M. Dahlan Al Barry bahwa kualitas

adalah kualitet/ mutu, baik buruknya barang. Dari pengertian tersebut maka kualitas atau mutu dari sebuah pendidikan harus ditingkatkan baik

16 Moh. Rifa’i MA, Administrasi dan Supervisi Pendidikan (Bandung: Jemarss, 1982), hlm. 85 16 Moh. Rifa’i MA, Administrasi dan Supervisi Pendidikan (Bandung: Jemarss, 1982), hlm. 85

Dari sisi guru, kualitas dapat dilihat dari seberapa optimal guru mampu memfasilitasi proses belajar siswa. Bahwa setiap guru atau tenaga pengajar memiliki tanggung jawab terhadap tingkat keberhasilan siswa belajar dan keberhasilan guru mengajar. Belajar hanya dapat terjadi apabila murid sendiri telah termotivasi untuk belajar guru harus secara bertahap dan berencana memperkenalkan manfaat belajar sebagai sebuah nilai kehidupan yang terpuji, sehingga murid belajar karena didasari oleh nilai yang lebih tinggi bagi kehidupan murid sendiri. Walaupun proses ini tidak sederhana, guru harus berusaha menanamkan sikap positif dalam belajar.

Dari sisi media belajar kualitas dapat dilihat dari seberapa efektif media belajar digunakan oleh guru untuk meningkatkan intensitas belajar siswa. Dari sudut fasiitas belajar kualitas apa dilihat dari seberapa kontributif (memberi sumbangan) fasilitas fisik terhadap terciptanya situasi belajar yang aman. Sedangkan aspek materi, kualitas dapat dilihat dari kesesuaian dengan tujuan dan kompetensi yang harus dikuasai siswa.

Dari beberapa pengertian diatas peneliti dapat mengemukakan bahwa kualitas merupakan paduan sifat-sifat produk yang menunjukkan

17 Pius A. Partanto & M. Dahlan Al Barry, Kamus Ilmiah Populer (Surabaya: Arkola, 1994), hlm. 384 17 Pius A. Partanto & M. Dahlan Al Barry, Kamus Ilmiah Populer (Surabaya: Arkola, 1994), hlm. 384

b. Pengertian Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Belajar adalah proses penambahan pengetahuan. Definisi lain yang dikemukakan oleh Gegne (1977) bahwa belajar adalah sebuah proses perubahan tingkah laku yang meliputi perubahan kecenderungan manusia, seperti sikap, minat, atau nilai, dan perubahan kemampuannya, yakni peningkatan kemampuan untuk melakukan berbagai jenis Performance

(kinerja). 18 Perubahan tingkah laku tersebut harus dapat bertahan selama jangka waktu tertentu. Dengan demikian, belajar pada dasarnya dapat

dipandang sebagai suatu proses perubahan positif-kualitatif yang terjadi pada tingkah laku siswa sebagai subjek didik akibat adanya peningkatan pengetahuan, ketrampilan, nilai, sikap, minat, apresiasi, kemampuan berfikir logis dan kritis, kemampuan interaktif, dan kreativitas yang telah dicapainya. Konsep belajar demikian menempatkan manusia yang belajar tidak hanya pada proses teknis, tetapi juga sekaligus pada proses normative. Hal ini amat penting agar perkembangan kepribadian dan kemampuan pembelajar (siswa) terjadi secara harmonis dan optimal.

Sedangkan pembelajaran adalah suatu sistem atau proses membelajarkan subjek didik atau pembelajar yang direncanakan atau didesain, dilaksanakan dan dievaluasi secara sistematis agar subjek atau

18 Najib Sulhan, Op Cit, hlm. 5

pembelajar dapat mencapai tujuan-tujuan secara efektif dan efisien. 19 Dengan demikian, jika pembelajaran dipandang sebagi suatu system, berarti pembelajaran terdiri atas sejumlah komponen yang terorganisir antara tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, strategi dan metode pembelajaran, media pembelajaran, pengorganisasian kelas, evaluasi pembelajaran, dan tindak lanjut pembelajaran (misalnya layanan pembelajaran remedial bagi siswa-siswa yang mengalami kesulitan belajar). Sebaliknya, jika pembelajaran dipandang sebagai suatu proses maka pembelajaran merupakan rangkaian upaya atau kegiatan guru dalam rangka membuat siswa belajar.

Adapun pengertian pendidikan agama Islam itu sendiri di dalam GBPP PAI di sekolah umum dijelaskan bahwa, “Pendidikan agama Islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini, memahami, menghayati dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan dengan memperhatikan tuntutan untuk menghormati agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama

dalam masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional”. 20

Sedangkan menurut Zakiyah Darajat (1987: 87) pendidikan agama Islam adalah suatu usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami ajaran Islam secara menyeluruh. 21

19 Ibid, hlm. 7 20 Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam: Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama islam di

Sekolah (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002), hlm. 75-76 21 Abdul Majid dan Dian Andayani, Op Cit, hlm. 130

Menurut kurikulum PAI (2002: 3) dalam Abdul Majid dan Dian Andayani menyatkan bahwa :

Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani ajaran agama Islam dibarengi tuntunan untuk menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan antar umat beragama hingga

terwujud kesatuan dengan persatuan bangsa. 22 Berdasarkan pengertian diatas, maka pengertian pendidikan agama

Islam adalah suatu ikhtiyar yang dilakukan oleh pendidik secara sadar, sistematis, dan pragmatis untuk membimbing dan mengarahkan anak didik agar mereka dapat hidup sesuai dengan ajaran agama Islam. Untuk itu pendidikan agama Islam bukan hanya merupakan bidang studi yang harus dipelajari sebagai pengetahuan di sekolah-sekolah, tetapi dituntut setelah mendapatkan pendidikan agama Islam untuk mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Dikaitkan dengan pengertian pembelajaran, maka diperoleh sebuah pengertian bahwa pembelajaran pendidikan agama Islam adalah upaya membelajarkan siswa untuk dapat memahami, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai agama Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau latihan. Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Muhaimin bahwa, pembelajaran Pendidikan Agama Islam adalah: “suatu upaya membelajarkan peserta didik agar dapat belajar, mau belajar, dan tetarik untuk terus menerus mempelajari agama Islam, baik untuk

22 Ibid, hlm. 130 22 Ibid, hlm. 130

mempelajari Islam sebagai pengetahuan”. 23

b. Tujuan dan Fungsi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Secara umum pendidikan agama Islam dalam GBPP PAI (1994) bertujuan untuk “meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan dan pengamalan peserta didik tentang agama Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara”. 24

An-Nahlawi (1992) mengemukakan bahwa tujuan pendidikan agama Islam adalah merealisasikan ubudiyah kepada Allah didalam kehidupan manusia, baik

individu maupun masyarakat. 25 Islam menghendaki agar manusia dididik supaya ia mampu merealisasikan tujuan hidupnya sebagaimana yang telah

digariskan oleh Allah SWT. Tujuan hidup manusia itu menurut Allah ialah beribadah kepada-Nya. Sebagaimana telah dijelaskan dalam Al-Qur’an surat al- Dzariyat ayat 56:

23 Muhaimin, Op Cit, hlm. 183 24 Ibid, hlm. 78 25 Abdurrahman Al- Nahlawi, Prinsip-prinsip dan Metode Pendidikan Islam (Bandung: CV.

Diponegoro, 1992), hlm. 163

Artinya: Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.

I badah adalah jalan yang mencakup seluruh aspek kehidupan serta segala yang dilakukan manusia berupa perkataan, perbuatan, perasaan, pemikiran yang disangkutkan dengan Allah. Dalam kerangka inilah maka tujuan pendidikan haruslah mempersiapkan manusia agar beribadah seperti itu, agar ia menjadi hamba Allah (‘ibad al-rahman). Dengan melihat tujuan umum seperti ini dapatlah dibuat rumusan tujuan pendidikan yang lebih

26 khusus, yaitu mempelajari lebih dahulu apa saja aspek ibadah tersebut.

Disamping beribadah kepada Allah, setiap muslim di dunia harus mempunyai cita-cita untuk dapat mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akherat, seperti firman Allah dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 201:

Artinya: “Diantara mereka ada yang berkata, ya Tuhan kami, berikanlah kepada kami kebaikan di akherat, dan peliharalah ”.

26 Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Persfekjtif Islam (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001), hlm. 46-47

Tujuan Pendidikan Agama tersebut dengan sendirinya tidak akan tercapai dalam waktu yang singkat, tetapi melalui proses atau waktu yang panjang dengan tahap-tahap tertentu, setiap tahap yang dilalui mempunyai tujuan

tersendiri yang disebut tujuan khusus. 27

Menurut Kurikulum PAI (2002) dalam Abdul Majid dan Dian Andayani menyatakan bahwa:

Pendidikan agama Islam di sekolah atau madrasah bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta pengalaman peserta didik tenang agama Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dalam hal keimanan, ketaqwaannya, berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang

lebih tinggi. 28 Dengan demikian, tujuan pembelajaran pendidikan agama Islam

Dokumen yang terkait

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA EMPIRIS PADA PASIEN RAWAT INAP PATAH TULANG TERTUTUP (Closed Fracture) (Penelitian di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

11 138 24

STUDI PENGGUNAAN SPIRONOLAKTON PADA PASIEN SIROSIS DENGAN ASITES (Penelitian Di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

13 140 24

STUDI PENGGUNAAN ACE-INHIBITOR PADA PASIEN CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) (Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan)

15 136 28

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

GROUP POSITIVE PSYCHOTHERAPY UNTUK MENINGKATKAN PSYCHOLOGICAL WELL-BEING REMAJA DENGAN ORANG TUA TKI

2 103 9

PELATIHAN KESEHATAN REPRODUKSI UNTUK MENINGKATKAN KOMUNIKASI EFEKTIF ORANG TUA KEPADA ANAK

8 135 22

EFEKTIVITAS PENGAJARAN BAHASA INGGRIS MELALUI MEDIA LAGU BAGI SISWA PROGRAM EARLY LEARNERS DI EF ENGLISH FIRST NUSANTARA JEMBER

10 152 10

INTENSI ORANG TUA DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK MENIKAHKAN ANAK PEREMPUAN DI BAWAH USIA 20 TAHUN DI KECAMATAN PAKEM KABUPATEN BONDOWOSO

10 104 107