PEMILIHAN JASA KONSULTANSI

BAB XV PEMILIHAN JASA KONSULTANSI

1. PERSIAPAN PELAKSANAAN PEMILIHAN JASA KONSULTANSI

a. Unit ST menyusun Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan harga perkiraan sendiri (HPS/ OE) serta disetujui oleh pejabat yang berwenang.

b. KAK sekurang-kurangnya memuat hal-hal sebagai berikut: 1)

Pendahuluan, antara lain terdiri dari: a)

Latar belakang pekerjaan;

b)

Maksud dan tujuan;

c)

Lokasi.

2) Data Penunjang, yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan antara lain:

a)

Data dasar;

b)

Standar teknis;

c)

Studi terdahulu yang pernah dilaksanakan;

d) Peraturan perundang-undangan yang berlaku. 3)

Tujuan dan Ruang Lingkup, antara lain: a)

Tujuan yang ingin dicapai;

b)

Hasil pekerjaan yang ingin dihasilkan;

c) Peralatan dan bahan yang harus disediakan konsultan; d)

Perkiraan jangka waktu untuk menyelesaikan pekerjaan; e)

Kualifikasi, jumlah tenaga ahli dan tenaga pendukung yang harus disediakan.

4) Jenis dan jumlah laporan yang dipersyaratkan (antara lain: Laporan Pendahuluan, Laporan Kemajuan Pekerjaan dan Laporan Akhir).

c. Panitia Pengadaan bersama-sama Unit ST menyusun dokumen prakualifikasi serta Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) yang meliputi:

1) syarat administrasi; 2)

metoda pemilihan penyedia jasa konsultansi; 3)

metoda penyampaian dokumen penawaran; 4)

metoda evaluasi penawaran; 5)

jenis kontrak yang akan digunakan.

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)

Paraf

d. HPS dibuat pada saat akan melaksanakan pengadaan yang terdiri dari dua komponen pokok, yaitu:

1) Biaya Personil ( Remuneration); dan 2)

Biaya Langsung Non Personil ( Direct Reimbursable Cost) yang meliputi antara lain biaya untuk sewa kantor, biaya perjalanan, biaya pengiriman dokumen, biaya pengurusan surat izin, biaya komunikasi, tunjangan perumahan, dan lain-lain.

Dalam penyusunan HPS/ OE, Biaya Langsung Non Personil tidak melebihi 40% (empat puluh persen) dari total biaya, kecuali untuk jenis pekerjaan konsultansi yang bersifat khusus, seperti: pemetaan udara, survei lapangan, pengukuran, penyelidikan tanah dan lain-lain.

2. METODA PEMILIHAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI

a. Pemilihan penyedia jasa konsultansi pada prinsipnya harus dilakukan melalui seleksi umum. Dalam keadaan tertentu pemilihan penyedia jasa konsultansi dapat dilakukan melalui seleksi langsung atau penunjukan langsung.

b. Seleksi umum adalah metoda pemilihan penyedia jasa konsultansi yang dilakukan melalui proses prakualifikasi secara terbuka, yaitu diumumkan secara luas melalui media massa dan papan pengumuman resmi untuk penerangan umum, sehingga masyarakat luas mengetahui dan penyedia jasa konsultansi yang berminat dan memenuhi kualifikasi dapat mengikutinya.

c. Seleksi langsung adalah metoda pemilihan penyedia jasa konsultansi yang daftar pendek (short list) pesertanya dipilih di antara penyedia jasa konsultansi yang memiliki track record teruji, dilaksanakan untuk pengadaan jasa konsultansi untuk pekerjaan kompleks dan diyakini jumlah penyedia jasa yang mampu melaksanakan pekerjaan tersebut jumlahnya terbatas.

d. Penunjukan langsung adalah metoda pemilihan penyedia jasa konsultansi dengan cara menunjuk langsung satu penyedia jasa konsultansi yang memenuhi kualifikasi dan dilakukan negosiasi baik dari segi teknis maupun biaya sehingga diperoleh harga yang wajar dan secara teknis dapat dipertanggungjawabkan, meliputi:

1) Penunjukan langsung konsultan dengan batasan nilai sebagai berikut: a)

yang bernilai sampai dengan Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) untuk kantor pusat; atau

b) yang bernilai sampai dengan Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) untuk Kantor Cabang Utama Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta; atau

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)

Paraf

c) yang bernilai sampai dengan Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah) untuk kantor cabang lain selain Kantor Cabang Utama Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta; atau

Dalam keadaan tertentu atau keadaan khusus, yaitu: a)

Penanganan darurat untuk pertahanan negara, keamanan dan keselamatan masyarakat yang pelaksanaannya tidak dapat ditunda/harus dilakukan segera; atau

b)

Penyedia jasa tunggal; atau

c) Pekerjaan yang harus dirahasiakan yang menyangkut pertahanan dan keamanan negara yang ditetapkan oleh Presiden; atau

d) Pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh pemegang hak patent atau pihak yang telah mendapat izin; atau

e) Pekerjaan yang memerlukan penyelesaian secara cepat dalam rangka rehabilitasi, rekonstruksi fasilitas/peralatan operasional bandar udara/pelayanan navigasi penerbangan.

3) Pengadaan jasa konsultan yang disediakan oleh: a)

Perguruan Tinggi Negeri termasuk badan usaha yang berada di bawahnya; atau

b) Perguruan Tinggi Swasta Terakreditasi A, termasuk badan usaha yang berada di bawahnya dengan persetujuan Direksi.

3. METODA PENYAMPAIAN DOKUMEN PENAWARAN PADA PEMILIHAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI

a. Dalam pemilihan penyedia jasa konsultansi dapat dipilih salah 1 (satu) dari

3 (tiga) metoda penyampaian dokumen penawaran berdasarkan jenis jasa konsultansi yang akan diadakan dan harus dicantumkan dalam dokumen seleksi.

b. Metoda penyampaian dokumen penawaran jasa konsultansi meliputi: 1)

Metode satu sampul; a)

Metode satu sampul yaitu penyampaian dokumen penawaran yang terdiri dari persyaratan administrasi, teknis, dan penawaran harga yang dimasukkan ke dalam 1 (satu) sampul tertutup kepada Panitia Pengadaan.

b) Metode ini digunakan untuk pengadaan jasa konsultansi dengan Kerangka Acuan Kerjanya (KAK) sederhana atau pengadaan jasa konsultansi yang spesifikasi teknis atau volumenya dapat dinyatakan secara jelas dalam Dokumen Pengadaan.

c) Metode ini digunakan pada seleksi langsung.

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)

Paraf

2) Metode dua sampul; a)

Metode dua sampul yaitu penyampaian dokumen penawaran yang persyaratan administrasi dan teknis dimasukkan dalam sampul tertutup I, sedangkan harga penawaran dimasukkan dalam sampul tertutup II dan disampaikan kepada Panitia Pengadaan.

b) Metode ini digunakan untuk pengadaan jasa konsultansi yang memiliki karakteristik sebagai berikut:

(1) Dibutuhkan penilaian yang terpisah antara persyaratan teknis dengan harga penawaran, agar penilaian harga tidak mempengaruhi penilaian teknis; atau

(2) Pekerjaan bersifat kompleks sehingga diperlukan evaluasi

teknis yang lebih mendalam.

c)

Metode ini digunakan pada seleksi umum.

4. TATA URUTAN PROSEDUR PEMILIHAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI

a. Prosedur pemilihan penyedia jasa konsultansi dengan metoda seleksi umum meliputi:

1) Metoda evaluasi kualitas, metoda dua sampul a)

pengumuman prakualifikasi;

b)

pengambilan dokumen prakualifikasi;

c)

penyampaian dokumen prakualifikasi;

d)

evaluasi prakualifikasi;

e) verifikasi dokumen kualifikasi kepada calon penyedia jasa konsultansi yang akan dimasukkan dalam daftar pendek ( short list);

f)

penetapan hasil prakualifikasi;

g)

pengumuman hasil prakualifikasi;

h)

masa sanggah prakualifikasi;

i) undangan kepada konsultan yang masuk daftar pendek; j)

pengambilan dokumen seleksi umum;

k)

penjelasan umum;

l)

penyusunan berita acara penjelasan umum; m) penyampaian penawaran; n)

pembukaan sampul I penawaran administrasi dan teknis;

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)

Paraf

o)

evaluasi administrasi dan teknis;

p)

penetapan peringkat teknis;

q) pemberitahuan/pengumuman peringkat teknis terbaik urutan

1 sampai dengan 3;

r)

masa sanggah;

s) pembukaan sampul II penawaran harga peringkat teknis terbaik; t)

klarifikasi dan negosiasi teknis dan harga;

u)

penunjukan pelaksana pekerjaan;

v)

penandatanganan kontrak.

2) Metoda evaluasi kualitas, metoda dua tahap a)

pengumuman prakualifikasi

b)

pengambilan dokumen prakualifikasi

c)

penyampaian dokumen prakualifikasi

d)

evaluasi prakualifikasi

e) verifikasi dokumen kualifikasi kepada calon penyedia jasa konsultansi yang akan dimasukkan dalam daftar pendek ( short list);

f)

penetapan hasil prakualifikasi;

g)

pengumuman hasil prakualifikasi;

h)

masa sanggah prakualifikasi;

i) undangan kepada konsultan yang masuk daftar pendek; j)

penjelasan umum;

k)

penyusunan berita acara penjelasan umum;

l) tahap I, pemasukan penawaran administrasi dan teknis; m) pembukaan penawaran administrasi dan teknis; n)

evaluasi administrasi dan teknis;

o)

penetapan peringkat teknis;

p) pemberitahuan/pengumuman peringkat teknis terbaik urutan

1 sampai dengan 3;

q)

masa sanggah;

r) tahap II, mengundang peringkat teknis terbaik untuk memasukkan penawaran harga;

s)

pemasukan penawaran harga;

t)

pembukaan penawaran harga;

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)

Paraf

u)

klarifikasi dan negosiasi teknis dan harga;

penunjukan pelaksana pekerjaan; w) penandatanganan kontrak. 3)

v)

evaluasi kualitas dan harga, metoda dua sampul a)

pengumuman prakualifikasi;

b)

pengambilan dokumen prakualifikasi;

c)

penyampaian dokumen prakualifikasi;

d)

evaluasi prakualifikasi;

e) verifikasi dokumen kualifikasi kepada calon penyedia jasa konsultansi yang akan dimasukkan dalam daftar pendek ( short list);

f)

penetapan hasil prakualifikasi;

g)

pengumuman hasil prakualifikasi;

h)

masa sanggah prakualifikasi;

i) undangan kepada konsultan yang masuk daftar pendek; j)

pengambilan dokumen seleksi umum;

k)

penjelasan umum;

l)

penyusunan berita acara penjelasan umum; m) pemasukan penawaran; n)

pembukaan penawaran administrasi dan teknis (sampul I); o)

evaluasi administrasi dan teknis;

p)

penetapan peringkat teknis;

q) pemberitahuan/pengumuman peringkat teknis; r)

undangan pembukaan penawaran kepada peserta yang lulus evaluasi teknis;

s)

pembukaan penawaran harga (sampul II);

t)

evaluasi biaya;

u)

perhitungan kombinasi teknis dan harga;

v)

penetapan pemenang; w) pengumuman pemenang; x)

masa sanggah;

y)

penunjukan pelaksana pekerjaan;

z)

penandatanganan kontrak.

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)

Paraf

Metoda evaluasi harga terendah, metoda dua sampul a)

pengumuman prakualifikasi;

b)

pengambilan dokumen prakualifikasi;

c)

penyampaian dokumen prakualifikasi;

d)

evaluasi prakualifikasi;

e) verifikasi dokumen kualifikasi kepada calon penyedia jasa konsultansi yang akan dimasukkan dalam daftar pendek ( short list);

f)

penetapan hasil prakualifikasi;

g)

pengumuman hasil prakualifikasi;

h)

masa sanggah prakualifikasi;

i) undangan kepada konsultan yang masuk daftar pendek; j)

pengambilan dokumen seleksi umum;

k)

penjelasan umum;

l)

penyusunan berita acara penjelasan umum; m) pemasukan penawaran; n)

pembukaan sampul I penawaran administrasi dan teknis; o)

evaluasi administrasi dan teknis;

p) pengumuman/pemberitahuan hasil evaluasi administrasi dan teknis;

q) undangan pembukaan penawaran bagi yang lulus; r)

pembukaan sampul II penawaran harga;

s)

evaluasi penawaran;

t)

penetapan pemenang;

u)

pengumuman pemenang;

v)

masa sanggah; w) penunjukan pelaksana pekerjaan; x)

penandatanganan kontrak.

5) Prosedur pemilihan penyedia jasa konsultansi dengan metoda seleksi langsung pada prinsipnya sama dengan prosedur pemilihan penyedia jasa konsultansi dengan metoda seleksi umum, hanya berbeda pada cara penyusunan daftar pendek.

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)

Paraf

6) Tata cara pemilihan penyedia jasa konsultansi dengan metoda penunjukan langsung meliputi:

a) undangan kepada konsultan terpilih dilampiri dokumen prakualifikasi dan dokumen penunjukan langsung;

b) penyampaian dan evaluasi dokumen prakualifikasi serta penjelasan;

c) penyampaian penawaran administrasi, teknis, dan harga dalam satu sampul;

d) pembukaan dan evaluasi penawaran oleh Panitia Pengadaan; e)

klarifikasi dan negosiasi teknis dan harga;

f)

penunjukan pelaksana pekerjaan;

g)

penandatanganan kontrak.

b. Metoda Evaluasi Penawaran Untuk Pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi Dalam pemilihan penyedia jasa konsultansi dapat dipilih salah 1 (satu) dari

5 (lima) metoda evaluasi penawaran berdasarkan jenis jasa konsultansi yang akan diadakan dan harus dicantumkan dalam dokumen seleksi, yaitu:

1) metoda evaluasi kualitas adalah evaluasi penawaran jasa konsultansi berdasarkan kualitas penawaran teknis terbaik, dilanjutkan dengan klarifikasi dan negosiasi teknis serta harga;

2) metoda evaluasi kualitas dan harga adalah evaluasi pengadaan jasa konsultansi berdasarkan nilai kombinasi terbaik penawaran teknis dan harga terkoreksi dilanjutkan dengan klarifikasi dan negosiasi teknis serta harga;

3) metoda evaluasi harga terendah adalah evaluasi pengadaan jasa konsultansi berdasarkan penawaran yang harga terkoreksinya terendah dari konsultan yang nilai penawaran teknisnya di atas ambang batas persyaratan teknis yang telah ditentukan, dilanjutkan dengan klarifikasi dan negosiasi teknis serta harga;

4) metoda evaluasi penunjukan langsung adalah evaluasi hanya terhadap satu penawaran jasa konsultansi berdasarkan kualitas teknis yang dapat dipertanggungjawabkan dan harga yang wajar setelah dilakukan klarifikasi dan negosiasi teknis dan harga.

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)

Paraf

c. Evaluasi Penawaran Pelaksanaan Evaluasi Penawaran Untuk Pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi

diatur sebagai berikut: 1)

Metoda Evaluasi Berdasarkan Kualitas a)

Evaluasi penawaran dengan metoda evaluasi berdasar kualitas digunakan untuk pengadaan jasa konsultansi yang memerlukan inovasi, pekerjaan yang bersifat kompleks, atau menggunakan teknologi tinggi, di mana kualitas usulan merupakan faktor yang menentukan terhadap outcome secara keseluruhan, dan lingkup pekerjaan sulit ditetapkan dalam kerangka acuan kerja (KAK). Sebagai contoh: desain pembangunan bandar udara, dan desain atau supervisi bangunan skala besar.

b)

Urutan proses adalah sebagai berikut: (1) Dilakukan penilaian kualitas penawaran teknis, kemudian

dipilih konsultan yang mengajukan penawaran teknis yang terbaik dari peserta yang lulus evaluasi teknis (memenuhi passing grade);

(2) Dilakukan pembukaan penawaran harga dari konsultan

dengan nilai penawaran teknis terbaik; (3) Diadakan klarifikasi dan negosiasi penawaran teknis dan

penawaran harga; (4) Klarifikasi tidak boleh mengubah sasaran KAK. 2)

Metoda Evaluasi Berdasarkan Kualitas Teknis dan Harga a)

Metoda evaluasi berdasarkan kualitas dan harga digunakan untuk pekerjaan yang lingkup, keluaran ( output), waktu penugasan, dan hal-hal lain dapat diperkirakan dengan baik dalam KAK, serta besarnya harga dapat ditentukan dengan tepat. Sebagai contoh: desain jalan, studi kelayakan, konsultansi manajemen, dan supervisi bangunan non-gedung.

b) Urutan proses evaluasi adalah sebagai berikut: (1) Dilakukan penilaian kualitas penawaran teknis, kemudian

dipilih penawaran yang di atas batas lulus ( passing grade). (2) Dilakukan penilaian penawaran harga terhadap konsultan

yang mempunyai nilai evaluasi penawaran teknis di atas batas lulus ( passing grade).

(3) Dilakukan penjumlahan atau perhitungan kombinasi nilai penawaran teknis dan nilai penawaran harga.

(4) Diadakan klarifikasi dan negosiasi terhadap konsultan yang mempunyai nilai kombinasi penawaran teknis dan penawaran harga terbaik.

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)

Paraf

(5) Klarifikasi dan negosiasi tidak boleh mengubah sasaran KAK. Pada prinsipnya harga satuan tidak boleh dinegosiasi kecuali untuk biaya langsung non personil yang dapat diganti dan biaya langsung personil yang dinilai tidak wajar.

c) Metoda evaluasi kualitas dan harga, digunakan bagi pekerjaan jasa konsultansi yang jumlah maupun kualifikasi tenaga ahli yang diperlukan sudah diketahui secara pasti.

3) Metoda Evaluasi Harga Terendah a)

Metoda evaluasi harga terendah digunakan untuk pekerjaan yang bersifat sederhana dan standar. Sebagai contoh: desain dan/atau supervisi bangunan sederhana dan pengukuran skala kecil

b)

Urutan proses adalah sebagai berikut: (1) Dilakukan penilaian kualitas penawaran teknis, kemudian

dipilih penawaran yang di atas batas lulus ( passing grade); (2) Dilakukan pembukaan penawaran harga terhadap

konsultan yang mempunyai nilai evaluasi penawaran teknis di atas batas lulus ( passing grade) serta pengembalian penawaran harga dari konsultan yang tidak lulus;

(3) Penentuan pemenang pengadaan jasa konsultansi berdasarkan nilai penawaran harga yang paling rendah;

(4) Diadakan klarifikasi teknis dan negosiasi harga terhadap konsultan calon pemenang. Klarifikasi tidak boleh mengubah sasaran kerangka acuan kerja dan mengubah harga satuan.

4) Metoda Evaluasi Penunjukan Langsung a)

Metoda evaluasi penunjukan langsung digunakan untuk evaluasi yang hanya terdiri dari satu penawaran jasa konsultansi berdasarkan kualitas teknis yang dapat dipertanggungjawabkan dan harga yang wajar.

b)

Urutan proses adalah sebagai berikut: (1) Pembukaan penawaran teknis dan penawaran harga

dibuka sekaligus; (2) Dilakukan penilaian kualitas penawaran teknis; (3) Dilakukan klarifikasi dan negosiasi penawaran teknis; (4) Dilakukan verifikasi terhadap penawaran teknis dan

penawaran harga;

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)

Paraf

(5) Dilakukan klarifikasi dan negosiasi penawaran harga meliputi biaya langsung personil, biaya langsung non- personil dan komposisi biaya langsung personil dan/atau biaya langsung non-personil.

c) Pemilihan penyedia jasa konsultansi dilakukan dengan penunjukan langsung terhadap satu penyedia jasa konsultansi yang memenuhi kualifikasi dan dilakukan negosiasi teknis dan harga sehingga diperoleh harga yang wajar dan secara teknis dapat dipertanggungjawabkan, digunakan dalam keadaan tertentu atau keadaan khusus.

d. Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi 1)

Dokumen pengadaan terdiri dari dokumen seleksi penyedia jasa konsultansi dan dokumen prakualifikasi yang berupa formulir isian yang memuat data administrasi, keuangan, personil dan pengalaman kerja;

Dokumen seleksi penyedia jasa konsultansi terdiri dari: a)

Instruksi Umum;

b)

Kriteria Evaluasi;

c)

Syarat Umum Kontrak;

d) KAK yang sudah disetujui pejabat yang berwenang. 3)

Sebelum melaksanakan pengadaan, Unit ST wajib menyusun dan mempersiapkan KAK dengan tujuan sebagai berikut:

a) Menjelaskan tujuan dan lingkup jasa konsultansi serta keahlian yang diperlukan;

b) Sebagai acuan dan informasi bagi calon penyedia jasa konsultansi,

menyiapkan kelengkapan administrasi, usulan teknis, dan usulan harga;

dalam

rangka

c) Sebagai acuan dalam evaluasi usulan, klarifikasi dan negosiasi dengan calon konsultan terpilih, sebagai dasar pembuatan kontrak dan acuan evaluasi hasil kerja konsultan.

4) KAK sekurang-kurangnya memuat hal-hal sebagai berikut: a)

Uraian pendahuluan berupa gambaran secara garis besar mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan, antara lain latar belakang, maksud dan tujuan, lokasi, asal sumber pendanaan;

b) Data penunjang berupa data yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan, antara lain data dasar, standar teknis, studi-studi terdahulu yang pernah dilaksanakan, dan peraturan perundang-undangan yang harus digunakan;

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)

Paraf

c) Tujuan dan ruang lingkup pekerjaan yang memberikan gambaran mengenai tujuan dan sasaran yang ingin dicapai serta lingkup penugasan;

d) Jenis dan jumlah laporan yang disyaratkan (antara lain laporan pendahuluan, laporan bulanan, laporan antara dan laporan akhir);

e) Ketentuan bahwa kegiatan jasa konsultansi harus dilaksanakan di Indonesia, kecuali untuk kegiatan tertentu yang belum mampu dilaksanakan di Indonesia;

f) Hal-hal lain seperti fasilitas yang disediakan oleh pengguna jasa konsultansi untuk membantu kelancaran tugas konsultan, persyaratan kerjasama dengan konsultan lain (apabila diperlukan), dan pedoman tentang pengumpulan data lapangan.

5) Rencana kerja dan syarat- syarat (RKS) terdiri dari instruksi umum, kriteria dan tata cara evaluasi serta syarat umum kontrak yang memuat ketentuan antara lain tentang:

a) Persyaratan administrasi yang harus dipenuhi; b)

Hal-hal yang dapat menggugurkan penawaran pada saat evaluasi administrasi;

c) Tata cara penilaian administrasi, penawaran teknis dan penawaran harga;

d) Kriteria, batasan nilai da0n formula dari penilaian teknis dan/atau penawaran harga;

e) Jadwal pengadaan untuk tiap tahapan dengan waktu yang memadai.

6) Kontrak Khusus untuk pekerjaan pengadaan jasa konsultansi yang bersifat

kompleks atau bernilai di atas Rp 100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah), kontrak dapat memperoleh pendapat ahli hukum kontrak yang professional.

e. Pelaksanaan Pengadaan Jasa Konsultansi 1)

SELEKSI UMUM a)

Pengumuman Prakualifikasi (1) Panitia/pejabat pengadaan harus mengumumkan secara

luas tentang adanya prakualifikasi untuk seleksi umum melalui surat kabar, papan pengumuman resmi untuk penerangan umum, dan bilamana memungkinkan melalui website atau media eletronik;

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)

prakualifikasi memuat sekurang-

kurangnya: (a) nama dan alamat pengguna jasa konsultansi yang

akan mengadakan seleksi umum; (b) uraian singkat mengenai pekerjaan yang akan

dilaksanakan; (c) pagu anggaran; (d) syarat-syarat peserta seleksi umum; (e) tempat, tanggal, hari, dan waktu untuk mengambil

dokumen prakualifikasi;

(3) Agar pengumuman dapat mencapai sasaran secara luas, efisien, dan tepat sesuai dengan jangkauan masyarakat pengusaha yang dituju, maka pengumuman diatur sebagai berikut:

(a) untuk seleksi umum yang bernilai di atas Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) untuk Kantor Cabang Utama Bandar Udara Internasional

dan di atas Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah) sampai dengan Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) untuk kantor cabang selain Kantor Cabang Utama Bandar

Soekarno-Hatta,

Internasional Soekarno-Hatta dilakukan melalui papan pengumuman resmi di PT AP II dan media elektronika (website);

Udara

(b) 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) harus diumumkan melalui papan pengumuman resmi di PT AP II, media elektronika (website) dan media cetak;

(c) Pengumuman di papan pengumuman resmi sekurang-kurangnya 5 (lima) hari kerja.

b)

Pengambilan Dokumen Prakualifikasi: (1) Tenggang waktu pengambilan dokumen prakualifikasi

sekurang-kurangnya 5 (lima) hari kerja sejak tanggal pengumuman;

(2) Calon peserta seleksi umum dari provinsi/kabupaten/kota lain tidak boleh dihalangi/dilarang untuk mengikuti proses seleksi umum di provinsi/kabupaten/kota lokasi seleksi umum dilakukan;

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)

Paraf

c)

Penyampaian Dokumen Prakualifikasi. Batas akhir penyampaian dokumen prakualifikasi selambat-

lambatnya 3 (tiga) hari kerja setelah batas akhir pengambilan dokumen prakualifikasi.

d)

Evaluasi Dokumen Prakualifikasi Penyedia jasa konsultansi dinyatakan lulus prakualifikasi apabila

memenuhi persyaratan dan kriteria sebagai berikut: (1) Memiliki surat izin usaha sesuai dengan bidang usahanya

yang dikeluarkan oleh instansi pemerintah yang berwenang, seperti SIUP untuk jasa konsultansi non konstruksi dan IUJK untuk jasa konsultansi konstruksi;

(2) Surat penyampaian dokumen prakualifikasi ditandatangani oleh orang yang secara hukum mempunyai kapasitas menandatangani kontrak;

(3) Tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak bangkrut, kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan, dan/atau tidak sedang menjalani sanksi pidana berupa surat pernyataan dari konsultan yang bersangkutan;

(4) Dalam hal penyedia jasa konsultansi akan melakukan kemitraan, penyedia jasa konsultansi wajib mempunyai perjanjian kerjasama operasi/kemitraan yang memuat persentase kemitraan dan perusahaan yang mewakili kemitraan tersebut;

(5) Telah melunasi kewajiban pajak tahun terakhir (SPT/PPh) serta memiliki laporan bulanan PPh Pasal 25 dan atau Pasal 29, Pasal 21, Pasal 23, dan PPN sekurang-kurangnya

3 (tiga) bulan terakhir, kecuali untuk perusahaan baru yang belum berkewajiban untuk melapor;

(6) Selama 4 (empat) tahun terakhir pernah memiliki pengalaman menyediakan jasa konsultansi termasuk pengalaman subkontrak;

(7) Memiliki kinerja yang baik dan tidak masuk dalam daftar sanksi atau daftar hitam di instansi pemerintah atau BUMN;

(8) Memiliki kemampuan pada sub-bidang pekerjaan yang

sesuai; (9) Untuk pekerjaan khusus/spesifik/teknologi tinggi dapat

ditambahan persyaratan lain seperti peralatan khusus, tenaga ahli spesialis yang diperlukan, atau pengalaman tertentu;

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)

Paraf

(10) Memiliki kemampuan menyediakan fasilitas dan peralatan

serta personil yang diperlukan; (11) Tidak membuat pernyataan yang tidak benar tentang

kompetensi dan kemampuan usaha yang dimiliki; e)

Penetapan Hasil Prakualifikasi (1) Penyedia jasa konsultansi yang lulus prakualifikasi

dimasukkan dalam daftar pendek ( short list) penyedia jasa konsultansi sekurang-kurangnya 3 (tiga) penyedia jasa konsultansi dan sebanyak-banyaknya 7 (tujuh) penyedia jasa konsultansi.

(2) Apabila penyedia jasa konsultansi yang lulus prakualifikasi lebih dari 7 (tujuh) penyedia jasa konsultansi, maka yang dimasukkan dalam daftar pendek adalah 7 (tujuh) penyedia jasa konsultansi peringkat terbaik.

(3) Apabila peserta yang lulus prakualifikasi kurang dari

3 (tiga) penyedia jasa konsultansi, maka: (a) Dokumen penawaran yang masuk dikembalikan

kepada Calon Penyedia Jasa yang bersangkutan; (b) Panitia Pengadaan membuat Berita Acara Pengadaan

Jasa (Seleksi Umum) Gagal yang ditandatangani oleh semua anggota Panitia Pengadaan.

f)

Pengumuman Hasil Prakualifikasi (1) Hasil prakualifikasi setelah ditetapkan oleh panitia/pejabat

pengadaan

kepada seluruh peserta prakualifikasi dan diumumkan melalui papan pengumuman resmi dan/atau website atau internet.

disampaikan

(2) Penyedia jasa konsultansi yang berkeberatan terhadap hasil prakualifikasi dapat mengajukan sanggahan.

(3) Proses sanggahan secara mutatis mutandis (dengan perubahan seperlunya) mengikuti prosedur sanggahan.

g) Undangan Kepada Konsultan yang masuk short list (1) Penyedia jasa konsultansi yang masuk short list diundang

untuk mengambil dokumen seleksi umum apabila tidak ada sanggahan atau sanggahan sudah dijawab secara tertulis dan sanggahan dinyatakan tidak benar.

(2) Pengambilan dokumen seleksi umum dilakukan selambat- lambatnya pada hari pelaksanaan aanwijzing.

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)

Paraf

h)

Penjelasan Pekerjaan ( aanwijzing) (1) Penjelasan pekerjaan ( aanwijzing) dilaksanakan paling

cepat 3 (tiga) hari kerja sejak tanggal undangan kepada penyedia jasa konsultansi yang masuk short list.

(2) Panitia Pengadaan menjelaskan isi dokumen pengadaan, menampung pertanyaan peserta, dan memberikan jawaban atas hal-hal yang kurang jelas yang terdapat dalam dokumen seleksi umum.

(3) Pengertian/batasan tentang substansi penawaran harus dicantumkan dengan jelas dalam Dokumen pengadaan dan dijelaskan kepada peserta pada waktu pemberian penjelasan pekerjaan ( aanwijzing).

(4) Berita acara memuat segala keterangan dan perubahan yang dianggap perlu. Apabila terjadi perubahan atau tambahan ketentuan dan persyaratan harus dituangkan secara tertulis dan disampaikan kepada peserta seleksi sebelum tanggal penyampaian penawaran.

(5) Panitia Pengadaan membuat Berita Acara Penjelasan ( aanwijzing) yang ditandatangani oleh Panitia Pengadaan dan wakil peserta yang hadir.

(6) Ketidakhadiran peserta dalam rapat penjelasan dan kunjungan lapangan tidak menggugurkan keikutsertaan peserta.

i)

Penyampaian Penawaran (1) Penyampaian dokumen penawaran dilaksanakan pada

tanggal dan waktu yang ditetapkan oleh Panitia Pengadaan sekurang-kurangnya 7 (tujuh) hari setelah tanggal penjelasan.

(2) Pembukaan Sampul I penawaran administrasi dan teknis. (3) Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat pembukaan

dokumen penawaran: (a) Dokumen penawaran tidak dapat lagi diterima

setelah batas waktu penyampaian dokumen penawaran yang telah ditetapkan;

(b) Kekurangan data pada dokumen penawaran dapat dilengkapi dalam jangka waktu 1 (satu) hari kerja sejak tanggal pembukaan penawaran;

(c) Sampul penawaran harga tidak boleh dibuka.

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)

Paraf

(4) Panitia Pengadaan membuat checklist pembukaan sampul I

sekurang-kurangnya memuat: (a) Uraian nama peserta seleksi yang menyampaikan

penawaran; (b) Kelengkapan dokumen penawaran; (c) Keterangan lain yang dianggap perlu; (d) Tanda tangan anggota panitia pengadaan dan wakil

konsultan peserta yang hadir.

j)

Evaluasi Administrasi (1) Penilaian terhadap data administrasi hanya dilakukan

terhadap hal-hal yang tidak dilakukan penilaian pada saat prakualifikasi.

(2) Penawaran dinyatakan gugur apabila salah satu persyaratan administrasi yang diminta dalam dokumen seleksi umum tidak dipenuhi atau tidak memenuhi syarat, yaitu:

(a) Tidak ditandatangani oleh pemimpin/direktur utama atau penerima kuasa dari pemimpin/direktur utama yang namanya tercantum dalam akte pendirian atau perubahannya, atau kepala cabang perusahaan yang diangkat oleh kantor pusat atau pejabat yang menurut

kerjasama ( association agreement) adalah yang berhak mewakili kemitraan (pejabat dari perusahaan konsultan utama/ lead firm);

perjanjian

(b) Tidak mencantumkan masa berlakunya penawaran, atau mencantumkan namun kurang dari yang diminta dalam dokumen pengadaan;

(c) Tidak menyampaikan dokumen penawaran teknis. (3) Untuk menghindari kesalahan-kesalahan kecil yang dapat

menggugurkan peserta, maka syarat-syarat lainnya yang diperlukan agar diminta dan dievaluasi pada saat penyusunan daftar pendek konsultan ( short list) dan tidak perlu dilampirkan pada dokumen penawaran.

(4) Untuk dokumentasi panitia/pejabat pengadaan, dokumen asli yang mengakibatkan gugurnya penawaran disimpan oleh Panitia Pengadaan/pejabat pengadaan sebagai arsip.

(5) Penawaran yang lulus administrasi dilanjutkan dengan

evaluasi teknis.

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)

Paraf

(6) Dalam metoda 2 (dua) sampul, dokumen penawaran harga bagi penawaran yang dinyatakan gugur administrasi dapat diambil kembali oleh peserta yang bersangkutan.

k)

Evaluasi Teknis (1) Penilaian penawaran teknis dilakukan dengan cara

memberikan nilai angka terhadap unsur penawaran teknis dengan memperhatikan bobot yang diberikan pada unsur- unsur yang dinilai.

(2) Unsur-unsur pokok yang dinilai adalah: pengalaman konsultan, pendekatan dan metodologi, serta kualifikasi tenaga ahli.

(3) Penilaian dilakukan sesuai pembobotan dari masing-masing unsur yang telah ditentukan dalam dokumen seleksi umum. Pada saat menyusun dokumen seleksi umum, acuan yang digunakan untuk pembobotan sesuai dengan rentang sebagai berikut:

Unsur

Bobot (%)

(a) Pengalaman Perusahaan Konsultan

10 - 20

(b) Pendekatan dan Metodologi

20 - 40

(c) Kualifikasi Tenaga Ahli

50 - 70

Jumlah

100 Khusus untuk konsultan desain yang diwajibkan

menyampaikan gambar pra desain di mana desain merupakan unsur yang sangat penting, pembobotan masing-masing unsur adalah sebagai berikut:

Unsur

Bobot (%)

(a) Pengalaman Perusahaan Konsultan

10 - 20

(b) Kualifikasi Tenaga Ahli

20 - 40 (c) Pendekatan, Metodologi dan pra desain

50 - 70

100 (4) Penetapan bobot yang digunakan untuk masing-masing

Jumlah

unsur, dalam rentang tersebut di atas didasarkan pada jenis pekerjaan jasa yang akan dilaksanakan.

(5) Untuk jasa studi analisis perlu diberikan penekanan kepada pengalaman perusahaan konsultan dan pendekatan metodologi, sedangkan untuk jasa supervisi dan perencanaan teknis, penekanan lebih diberikan kepada kualifikasi tenaga ahli.

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)

Paraf

(6) Pengalaman Perusahaan Konsultan

(a) Penilaian dilakukan atas pengalaman perusahaan konsultan dalam melaksanakan pekerjaan sejenis dengan pekerjaan yang dipersyaratkan dalam KAK untuk 7 (tujuh) tahun terakhir.

Pengalaman kerja di Indonesia dan/atau di lokasi proyek mendapat tambahan nilai. Pengalaman tersebut

jelas dengan mencantumkan informasi: nama pekerjaan yang dilaksanakan, lingkup dan data pekerjaan yang dilaksanakan secara singkat, lokasi, pemberi tugas, nilai, dan waktu pelaksanaan (menyebutkan bulan dan tahun).

diuraikan

secara

Penilaian juga dilakukan terhadap jumlah pekerjaan yang sedang dilaksanakan oleh konsultan, disamping untuk

mengukur

pengalaman juga dapat

dipergunakan

mengukur kemampuan/ kapasitas konsultan yang bersangkutan dalam melaksanakan tugasnya.

untuk

(b) Pengalaman perusahaan konsultan harus dilengkapi dengan referensi dari pengguna jasa, yang menunjukkan kinerja konsultan yang bersangkutan selama 7 (tujuh) tahun terakhir.

(7) Sub unsur yang dinilai, antara lain:

(a) Pengalaman melaksanakan proyek/kegiatan sejenis; (b) Pengalaman melaksanakan proyek/kegiatan di

Indonesia dan/atau di lokasi proyek/kegiatan; (c) Pengalaman manajerial dan fasilitas utama; (d) Kapasitas perusahaan dengan memperhatikan jumlah

tenaga ahli tetap. (8) Pendekatan dan Metodologi

Untuk menilai pemahaman konsultan atas lingkup pekerjaan/jasa layanan yang diminta dalam KAK, pemahaman atas sasaran/tujuan, kualitas metodologi, dan hasil kerja, sub-unsur yang dinilai antara lain:

(a) Pemahaman atas jasa layanan yang tercantum dalam KAK, penilaian terutama meliputi: pengertian terhadap tujuan proyek/kegiatan, lingkup serta jasa konsultansi yang diperlukan (aspek-aspek utama yang diindikasikan dalam KAK), dan pengenalan lapangan;

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)

Paraf

(b) Kualitas metodologi, penilaian terutama meliputi:

i.

ketepatan menganalisa masalah dan langkah pemecahan yang diusulkan, tetap mengacu kepada persyaratan KAK;

ii.

konsistensi antara metodologi dengan rencana kerja;

iii.

apresiasi terhadap inovasi;

iv.

tanggapan terhadap KAK khususnya mengenai data yang tersedia, orang bulan ( person- month) tenaga ahli, uraian tugas, jangka waktu pelaksanaan laporan-laporan yang disyaratkan, jenis keahlian serta jumlah tenaga ahli yang diperlukan, program kerja, jadwal pekerjaan, jadwal penugasan, organisasi, kebutuhan jumlah orang bulan, dan kebutuhan fasilitas penunjang.

(c) Khusus untuk konsultan disain yang diwajibkan menyampaikan gambar pra disain, apabila perlu panitia/pejabat pengadaan dapat meminta dilakukan presentasi yang merupakan salah satu unsur penilaian.

(d) Hasil kerja ( deliverable), penilaian meliputi antara lain: analisis, gambar-gambar kerja, spesifikasi teknis, perhitungan teknis, dan laporan-laporan.

(e) Fasilitas pendukung dalam melaksanakan pekerjaan

yang diminta dalam KAK.

(f)

Konsultan yang mengajukan gagasan baru yang meningkatkan kualitas keluaran yang diinginkan dalam KAK diberikan nilai lebih.

(9) Kualifikasi Tenaga Ahli

Penilaian dilakukan atas tenaga ahli yang diusulkan untuk melaksanakan pekerjaan dengan memperhatikan jenis keahlian, persyaratan, serta jumlah tenaga yang telah diindikasikan di dalam KAK. Sub-unsur yang dinilai, antara lain:

(a) Tingkat pendidikan, yaitu lulusan perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah lulus ujian negara atau yang telah diakreditasi, atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi, dibuktikan dengan salinan ijazah.

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)

Paraf

(b) Pengalaman kerja profesional seperti yang disyaratkan dalam KAK, didukung dengan referensi dari pengguna jasa. Bagi tenaga ahli yang diusulkan sebagai

pemimpin pelaksana pekerjaan ( Team Leader/Co Team Leader) dinilai pula pengalaman sebagai pemimpin/wakil pemimpin tim.

pemimpin/wakil

(c) Lain-lain: penguasaan Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia (bagi konsultan Asing), bahasa setempat, aspek pengenalan ( familiarity) atas tata-cara, aturan, situasi, dan kondisi ( custom) setempat. Personil yang menguasai/memahami aspek-aspek tersebut di atas diberikan nilai lebih tinggi.

Kualifikasi dari tenaga ahli yang melebihi kualifikasi dari persyaratan KAK tidak memperoleh tambahan nilai.

l)

Penetapan Peringkat Teknis (1) Berdasarkan evaluasi penawaran teknis, panitia/pejabat

pengadaan menetapkan urutan konsultan yang dituangkan dalam berita acara evaluasi penawaran teknis.

(2) Panitia/pejabat pengadaan melaporkan hasil penilaian teknis kepada pejabat yang berwenang untuk dimintakan persetujuan.

m) Pengumuman Peringkat Hasil evaluasi teknis setelah ditetapkan oleh pejabat yang

berwenang disampaikan kepada seluruh peserta dan diumumkan melalui papan pengumuman resmi PT AP II dan/atau website atau internet.

n)

Sanggahan (1) Peserta yang berkeberatan terhadap hasil evaluasi teknis

dapat mengajukan surat sanggahan. (2) Proses sanggahan secara mutatis mutandis mengikuti

prosedur sanggahan.

o) Pembukaan Sampul II Penawaran Harga Peringkat Teknis Terbaik

(1) Dalam hal menggunakan metoda evaluasi kualitas, maka Panitia Pengadaan hanya membuka sampul II peringkat teknis terbaik dan melakukan evaluasi harga.

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)

Paraf

(2) Dalam hal menggunakan metoda evaluasi kualitas teknis dan harga, maka Panitia Pengadaan mengundang peserta yang lulus evaluasi teknis untuk menghadiri acara pembukaan penawaran sampul II sebagai berikut:

(a) Panitia Pengadaan menyebutkan peserta yang lulus evaluasi teknis dan masing-masing nilai evaluasi penawaran teknis;

(b) Panitia Pengadaan menegaskan kembali ketentuan pembobotan nilai evaluasi penawaran teknis dan nilai evaluasi penawaran harga sebagaimana tercantum dalam dokumen pengadaan;

(c) Panitia Pengadaan membuka sampul II dari seluruh peserta yang lulus evaluasi teknis;

(d) Panitia Pengadaan membacakan dan menulis harga penawaran dari tiap peserta yang lulus evaluasi teknis;

(e) Panitia Pengadaan melakukan evaluasi gabungan teknis dan harga sebagai berikut:

i.

Melakukan koreksi aritmatik;

ii.

Menghitung nilai kombinasi antara nilai penawaran teknis dan nilai penawaran harga dengan cara perhitungan sebagai berikut:

NILAI AKHIR = {Nilai ( score) Penawaran Teknis x Bobot Penawaran Teknis} + {Nilai ( score) Penawaran Harga x Bobot Penawaran Harga }

Catatan : Pembobotan nilai ( score) teknis dan harga

sesuai dengan bobot yang telah ditentukan dalam dokumen seleksi umum. Pada saat menyusun dokumen seleksi umum, acuan yang digunakan untuk pembobotan sesuai dengan rentang sebagai berikut:

i)

Bobot penawaran teknis antara 60% sampai 80%;

ii)

Bobot penawaran harga antara 20% sampai 40%;

iii) Nilai penawaran harga terendah diberikan nilai ( score) penawaran harga tertinggi (100%) dikalikan bobot penawaran harga;

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)

Paraf

iv) Nilai penawaran lainnya diberikan nilai ( score) dengan perhitungan:

Nilai

penawaran Bobot

terendah

x penawaran

Nilai penawaran ybs

harga

v)

Hasil nilai kombinasi antara bobot penawaran teknis dan bobot penawaran harga menjadi dasar untuk penetapan peringkat konsultan.

(f)

Panitia Pengadaan membuat berita acara pembukaan penawaran harga, yang mencantumkan penawaran harga, penawaran harga terkoreksi, nilai ( score) penawaran teknis, nilai ( score) penawaran harga, dan nilai gabungan penawaran teknis dan penawaran harga, sepanjang biaya yang ditawarkan tidak melampaui

anggaran. Berita acara ditandatangani oleh Panitia Pengadaan.

pagu

(3) Dalam hal menggunakan metoda evaluasi harga terendah, maka Panitia Pengadaan mengundang peserta yang lulus evaluasi teknis untuk menghadiri acara pembukaan penawaran sampul II sebagai berikut:

(a) Panitia Pengadaan menyebutkan peserta yang lulus evaluasi teknis dan masing-masing nilai evaluasi penawaran teknis;

(b) Panitia Pengadaan membuka sampul II dari seluruh peserta yang lulus evaluasi teknis;

(c) Panitia Pengadaan:

iii.

Melakukan koreksi aritmatik;

iv.

Menetapkan pemenang yang harga penawaran terkoreksinya terendah dan tidak melampaui pagu anggaran.

(d) Panitia Pengadaan membuat berita acara pembukaan penawaran harga, yang mencantumkan penawaran harga, penawaran harga terkoreksi, dan nilai penawaran teknis. Berita acara ditandatangani oleh Panitia Pengadaan dan wakil peserta.

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)

Paraf

p)

Klarifikasi dan Negosiasi (1) Klarifikasi dan negosiasi dilakukan oleh Panitia Pengadaan

dengan pemimpin/direktur utama perusahaan konsultan, atau wakil yang memperoleh kuasa penuh dari pemimpin/direktur utama perusahaan (dinyatakan dengan surat kuasa).

(2) Dalam hal penilaian menggunakan metoda evaluasi kualitas, klarifikasi dan/atau negosiasi dilakukan untuk memperoleh kemantapan dan kejelasan teknis dan harga, dengan memperhatikan kesesuaian antara bobot pekerjaan dan

ditugaskan dengan mempertimbangkan pula kebutuhan perangkat/fasilitas pendukung yang proporsional guna pencapaian hasil kerja yang optimal:

(a) Aspek-aspek teknis yang perlu diklarifikasi dan/atau

dinegosiasi terutama: i.

lingkup dan sasaran jasa konsultansi;

ii.

cara penanganan pekerjaan dan rencana kerja;

iii.

kualifikasi tenaga ahli;

iv.

organisasi pelaksanaan;

v.

program alih pengetahuan;

vi.

jadwal pelaksanaan pekerjaan; vii. jadwal penugasan personil; viii. fasilitas penunjang.

(b) Klarifikasi dan/atau negosiasi dilakukan untuk memperoleh kesepakatan harga yang efisien dan efektif, dengan tetap mempertahankan hasil yang ingin dicapai sesuai dengan penawaran teknis yang diajukan konsultan.

(c) Aspek-aspek harga yang perlu diklarifikasi dan/atau

dinegosiasi terutama: i.

kesesuaian

rencana

kerja dengan

jenispengeluaran biaya;

ii.

volume kegiatan dan jenis pengeluaran biaya;

iii.

harga satuan dibandingkan dengan harga yang berlaku di pasaran/kewajaran harga.

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)

Paraf

(d) Klarifikasi dan/atau negosiasi terhadap unit biaya personil ( billing rate) untuk tenaga ahli tetap dan tenaga ahli tidak tetap dilakukan berdasarkan unit biaya yang berdasarkan harga pasar dan/atau berdasarkan gaji dasar dan/atau kontrak-kontrak yang lalu/sedang berjalan sesuai dengan tahun pengalaman profesional yang ditetapkan dalam KAK.

(e) Unit biaya personil dihitung berdasarkan satuan waktu yang dihitung berdasarkan tingkat kehadiran dengan ketentuan sebagai berikut:

i.

1 (satu) bulan dihitung minimal 22 (dua puluh dua) hari kerja;

ii.

1 (satu) hari kerja dihitung minimal 8 (delapan) jam kerja.

(f)

Apabila klarifikasi dan/atau negosiasi dengan konsultan peringkat pertama tidak menghasilkan kesepakatan, maka Panitia Pengadaan melanjutkan klarifikasi dan negosiasi kepada konsultan peringkat kedua sampai dengan peringkat ketiga, dari konsultan yang lulus atau di atas nilai ambang batas sampai tercapai kesepakatan.

(g) Panitia Pengadaan membuat berita acara hasil

klarifikasi dan negosiasi. (h) Panitia Pengadaan menyusun risalah hasil klarifikasi

dan negosiasi serta melaporkan hasilnya kepada pejabat yang berwenang untuk ditetapkan.

(3) Dalam hal penilaian menggunakan metoda evaluasi kualitas teknis dan harga atau harga terendah, klarifikasi dan/atau negosiasi teknis dan harga dilakukan sesuai klarifikasi dan negosiasi pada metoda evaluasi kualitas, kecuali:

(a) harga satuan biaya langsung personil tidak boleh dikurangi, kecuali jika dinilai terlalu tinggi yaitu melebihi 10% (sepuluh persen) dari unit biaya personil ( billing rate) untuk tenaga ahli tetap dan tenaga ahli tidak tetap dilakukan berdasarkan unit biaya yang berdasarkan harga pasar dan/atau berdasarkan gaji dasar dan/atau kontrak-kontrak yang lalu/sedang berjalan sesuai dengan tahun pengalaman profesional yang ditetapkan dalam KAK.

(b) harga satuan biaya langsung non personil yang bersifat lump sum tidak boleh dikurangi.

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)

Paraf

2) SELEKSI LANGSUNG Tata cara seleksi langsung pada prinsipnya sama dengan tata cara

seleksi umum, kecuali prakualifikasi cukup diumumkan melalui papan pengumuman resmi PT AP II dan diupayakan melalui website PT AP II.

3) PENUNJUKAN LANGSUNG Proses penunjukan langsung dilakukan sebagai berikut: a)

Panitia Pengadaan mengirimkan undangan kepada konsultan yang akan ditunjuk dilampiri dokumen prakualifikasi dan dokumen seleksi penyedia jasa;

b) Dalam dokumen seleksi penyedia jasa ditetapkan jadwal untuk rapat penjelasan dan pemasukan dokumen penawaran;

c) Penyampaian dan evaluasi dokumen prakualifikasi serta penjelasan:

(1) Panitia Pengadaan menerima dokumen prakualifikasi dan

melakukan penilaian kualifikasi; (2) Apabila dari hasil penilaian, ternyata penyedia jasa

konsultansi tidak memenuhi kualifikasi, maka diundang penyedia jasa konsultansi yang lain;

(3) Panitia Pengadaan memberikan penjelasan kepada

konsultan yang memenuhi kualifikasi.

d) Konsultan memasukkan penawaran pada waktu dan tempat yang telah ditetapkan;

e)

Pembukaan dan evaluasi penawaran: Penawaran teknis dan harga dibuka sekaligus (1) Evaluasi penawaran teknis dan penawaran harga dilakukan

bersamaan dan diselesaikan sebelum dilakukan klarifikasi dan negosiasi penawaran teknis dan penawaran harga;

(2) Unsur-unsur pokok yang dinilai adalah: pengalaman konsultan, pendekatan dan metodologi, serta kualifikasi tenaga ahli. Evaluasi dilakukan dalam rangka mencari kesesuaian antara usulan teknis dan harga dengan kebutuhan jasa konsultansi yang dituangkan dalam KAK;

f)

Klarifikasi dan negosiasi teknis dan harga (1) Panitia Pengadaan melakukan klarifikasi dan negosiasi

teknis dan harga kepada konsultan yang akan ditunjuk sebagaimana pada pengadaan jasa konsultansi metoda seleksi umum dengan sistem evaluasi teknis.

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)

Paraf

(2) Panitia Pengadaan membuat berita acara klarifikasi dan negosiasi yang ditandatangani Panitia Pengadaan dan konsultan serta membuat laporan hasil klarifikasi dan negosiasi kepada pejabat yang berwenang.

g)

Penunjukan pelaksana pekerjaan Pejabat yang berwenang menetapkan konsultan berdasarkan

hasil klarifikasi dan negosiasi.

4) PENGADAAN JASA KONSULTANSI PERORANGAN a)

Prosedur Pemilihan Prosedur pemilihan penyedia jasa konsultansi perorangan

dilakukan dengan mengikuti prosedur penunjukan langsung untuk badan usaha jasa konsultansi.

b)

Peserta Pengadaan Penyedia jasa konsultansi yang dapat mengikuti pengadaan jasa

konsultansi perorangan adalah penyedia jasa konsultansi perorangan yang memiliki sertifikat dari asosiasi profesi.

c)

Klarifikasi dan Negosiasi (1) Panitia Pengadaan melakukan klarifikasi dan/atau negosiasi

teknis dan harga kepada konsultan yang akan ditunjuk sebagaimana pada pengadaan jasa konsultansi dengan metoda evaluasi kualitas.

(2) Aspek-aspek yang perlu diklarifikasi dan/atau dinegosiasi

terutama: (a) kesesuaian rencana kerja dengan jenis pengeluaran

harga; (b) volume kegiatan dan jenis pengeluaran; (c) harga satuan dibandingkan dengan harga yang

berlaku di pasaran/kewajaran harga. (3) Klarifikasi dan/atau negosiasi terhadap unit harga personil

dilakukan berdasarkan daftar gaji yang telah diaudit dan/atau bukti setor pajak penghasilan tenaga ahli konsultan yang bersangkutan. Harga langsung personil tidak boleh dibebankan harga overhead dan keuntungan.

(4) Panitia Pengadaan membuat berita acara klarifikasi dan/atau negosiasi yang ditandatangani oleh Panitia Pengadaan dan konsultan serta membuat laporan hasil klarifikasi dan negosiasi kepada pejabat yang berwenang.

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)

Paraf

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

47 440 21

Analisis Pengaruh Pengangguran, Kemiskinan dan Fasilitas Kesehatan terhadap Kualitas Sumber Daya Manusia di Kabupaten Jember Tahun 2004-2013

21 388 5

PENGALAMAN KELUARGA DALAM MERAWAT ANGGOTA KELUARGA DENGAN GANGGUAN JIWA (SKIZOFRENIA) Di Wilayah Puskesmas Kedung Kandang Malang Tahun 2015

28 256 11

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

ANALISIS YURIDIS PUTUSAN BEBAS TERHADAP ANAK PELAKU TINDAK PIDANA KESUSILAAN DENGAN KORBAN ANAK (Putusan Nomor 24/Pid.Sus/A/2012/PN.Pso)

7 78 16

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5

INTENSI ORANG TUA DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK MENIKAHKAN ANAK PEREMPUAN DI BAWAH USIA 20 TAHUN DI KECAMATAN PAKEM KABUPATEN BONDOWOSO

10 104 107

Peningkatan keterampilan menyimak melalui penerapan metode bercerita pada siswa kelas II SDN Pamulang Permai Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014

20 223 100

Pengaruh kualitas aktiva produktif dan non performing financing terhadap return on asset perbankan syariah (Studi Pada 3 Bank Umum Syariah Tahun 2011 – 2014)

6 101 0