Citra Merek Brand Image

2. Langgeng atau berkesinambungan sustainble, artinya keunggulan yang tidak mudah ditiru para pesaing, dimana perusahaan menciptakan hambatan masuk. Menurut Doyle dalam Tjiptono, 2011: 42, merek sukses selalu merupakan pemimpin dalam segmen pasar yang dilayaninya. Implikasi dari kriteria ini adalah: 1. Merek hanya bisa menjadi asset manakala memiliki keunggulan diferensiasi berkesinambungan. 2. Merek akan terdepresiasi tanpa investasi lebih lanjut. Apabila pihak manajemen tidak berinvestasi ulang untuk meningkatkan kualitas, layanan, dan citra merek, maka merek bersangkutan akan berkurang kekuatannya atau bahkan punah.

2.6 Citra Merek Brand Image

Citra merek umumnya didefinisikan segala hal yang terkait dengan merek yang ada dibenak ingatan konsumen Suryani 2008: 113. Citra merek mempresentasikan keseluruhan persepsi konsumen terhadap merek yang tertentu karena informasi dan pengalaman konsumen terhadap suatu merek. Citra merek mempunyai peran penting dalam mempengaruhi perilaku pembelian. Konsumen mempunyai citra positif terhadap merek cenderung memilih merek tersebut dalam pembelian. Citra merek brand image adalah keinginan konsumen berfikir, merasa dan berbuat terhadap merek Limakrisna dan Susilo 2012: 49. Bagi instansi citra merek yang kuat dapat membawa instansi memenuhi tujuan pemasaran. Universitas Sumatera Utara Sedangkan menurut Keller dalam Ferrinadewi, 2008: 165 Brand image adalah “persepsi tentang merek yang merupakan refleksi memori konsumen akan asosiasinya pada merek tersebut ”. Dapat juga dikatakan bahwa brand image merupakan konsep yang diciptakan oleh konsumen karena alasan subjektif dan emosi pribadinya. Menurut Ferrinadewi 2008: 166, brand image terdiri dari 2 komponen, yaitu: 1. Brand association atau asosiasi merek. Kekuatan asosiasi merek ditentukan dari pengalaman langsung konsumen dengan merek, pesan-pesan yang sifatnya nonkomersial maupun sifatnya komersial. Asosiasi merek dibentuk dari kombinasi antara kuantitas perhatian konsumen pada merek dan ketika konsumen menemukan relevansi juga konsistensi antara konsep dirinya dengan merek. 2. Favorability sikap positif, strenght dan uniqueness of brand association kekuatan dan keunikan asosiasi merek. Sikap positif, kekuatan dan keunikan asosiasi merek terdiri dari 3 tiga hal dalam benak konsumen yaitu adanya keinginan, kemudian keyakinan bahwa merek tertentu dapat memenuhi keinginannya dan yang terpenting adalah keyakinan konsumen bahwa merek tersebut memiliki perbedaan yang signifikan dibanding merek lainnya. Menurut Stern dalam Ferrinadewi, 2008: 167 terdapat beberapa aspek yang membuat brand image menjadi begitu bervariasi yaitu: 1. Dimana letak citra image artinya apakah citra tersebut berada dalam benak konsumen atau memang pada objeknya. Universitas Sumatera Utara 2. Sifat alaminya artinya apakah citra tersebut mengacu pada proses, bentuk atau sebuah transaksi. 3. Jumlah artinya berapa banyak dimensi yang membentuk citra.

2.6.1 Indikator Brand Image

Menurut Ferrinadewi 2008:166 komponen dari brand image adalah: 1. Favorability Sikap positif 2. Strenght of brand association Kekuatan asosiasi merek 3. Uniqueness of brand association Keunikan asosiasi merek

2.7 Perilaku Konsumen