4 Kriteria Kategori Ketuntasan

Tabel 3.4 Kriteria Kategori Ketuntasan

No Kategori

Rentang Skor

Presentase Kemampuan (%)

80-100 Tidak mampu

1. Mampu

8-10

0-70 Sumber: Acuan penelitian KTSP SMP Negeri 1 Ngapa

0-7

Berdasarkan tabel. 3.4 dapat diuraikan sebagai berikut;

a. Siswa dikatakan mampu apabila mencapai skor 8-10 dengan persentase kemampuan 80%-100%

b. Siswa dikatakan tidak mampu apabila mencapai skor 0-7 dengan persentase kemampuan 0%-70%. Dari persentase yang diperoleh selanjutnya diacukan pada kriteria kemampuan siswa yang ditetapakan secara individual dan klasikal. Siswa dikatakan mampu secara individual jika siswa memperoleh nilai atau mencapai kemampuan 75%, sedangkan mampu seara klasikal apabila siswa yang mencapai kemampuan ≥ 75% mencapai 85% dari keseluruhan sampel.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan diuraikan secara rinci hasil penelitian mengenai kemampuan Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Ngapa dalam menemukan masalah utama dari berita yang bertopik sama melalui membaca ekstensif. Dalam penyajiannya, hasil penelitian ini akan diuraikan dalam dua tahap. Tahap pertama menyajikan hasil skor secara keseluruhan yang dicapai oleh siswa. Tahap kedua menyajikan data pada setiap aspek yakni What (apa), Why (mengapa), Who (siapa), Where (dimana), When (kapan), dan How (bagaimana). Hal tersebut dimaksudkan untuk mengetahui persentase kemampuan individu dan klasikal siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Ngapa dalam menemukan masalah utama dari berita yang bertopik sama melalui membaca ekstensif.

4.1 Data Hasil Penelitian

Data kuantitatif hasil penelitian kemampuan siswa kelas VIII SMP Negeri

1 Ngapa dalam menemukan masalah utama dari berita yang bertopik sama melalui membaca ekstensif surat kabar Suara Lidik Nasional edisi; XIII/ Februari 2018 dengan judul “Fasilitasi Jalur Kerjasama Internasional, YAPINAS Tandatangani Nota Kesepahaman Universitas Al Asyaria Mandar”, berdasarkan data yang dikumpulkan melalui tes, diperoleh hasil sebagai berikut;

Tabel 4.1 Hasil perolehan skor seluruh aspek siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Ngapa

No. Nama Siswa

ere

ow

or k mpuan Ket.

3. A. ahmad Yadi

1 2 2 2 1 2 10 100 Mampu

4. Imel Zakiah

1 2 1 2 1 1 8 80 Mampu

5. Nur Hidayah

7. Sul Fadi

1 1 2 2 1 1 8 80 Mampu

8. Muh. Zul Jalali Walikram

1 1 1 1 1 1 6 60 Tidak Mampu

9. Haikal

1 2 2 2 0 1 8 80 Mampu

10. Julia Noviastuti

1 2 2 1 1 1 8 80 Mampu

11. Aliyah Safitri

13. Novia Amanda Saleh

1 2 2 2 1 0 8 80 Mampu

14. Nuria Zulfah

1 2 2 2 0 1 8 80 Mampu

15. Novela Hastia Putri

17. A. Safarudin

1 2 2 1 1 1 8 80 Mampu

18. A. Zulfikar

1 2 1 1 1 2 8 80 Mampu

19. Muh. Ikbal

0 2 2 2 1 2 9 90 Mampu

20. Ahmad Rian

0 2 2 1 1 2 8 80 Mampu

21. Ahmad Rian

1 2 2 2 1 2 10 100 Mampu

22. Maharani Zukmawati

1 2 2 2 1 2 10 100 Mampu

23. Sandi Setiawan

1 2 2 2 1 2 10 100 Mampu

24. Amar

1 2 2 2 1 0 8 80 Mampu

25. Fiksal Fikli

No. Nama Siswa

ere

ow

or k mpuan Ket.

0 1 2 2 1 1 7 70 Tidak Mampu

28. Hebri Adi Sanjaya

30. Mayka Jumliadna Munir

1 1 2 2 1 1 8 80 Mampu

31. Sastri Amelia Tokilos

0 1 1 2 1 2 7 70 Tidak Mampu

34. Rusni Fatima

1 1 2 1 1 2 8 80 Mampu

35. Nurfitri Rahman Rini Febriani 0 1 0 2 1 1 5 50 Tidak Mampu

36. Sri Wahyuni

1 2 1 2 1 1 8 80 Mampu

37. Putri Nirmala

1 2 2 2 1 1 9 90 Mampu

38. Andi Zaskia Rahmadani

1 1 1 1 1 0 5 50 Tidak Mampu

39. Arennis

1 2 2 2 1 2 10 100 Mampu

40. Novi Rahmadani

1 1 2 2 0 2 8 80 Mampu

41. Nia Rahmadani

43. Andi Awal Rajabwal

1 2 2 2 1 2 10 100 Mampu

44. Adrian Maulana

46. Ahmad Fajril

1 2 2 2 1 1 9 90 Mampu

47. Amar

0 1 2 2 1 1 7 70 Tidak Mampu

48. Dela Puspitasari

1 2 2 1 1 1 8 80 Mampu

49. Dina Wati

1 2 2 2 0 1 8 80 Mampu

50 Ferdi Afriadi

1 1 2 2 1 1 8 80 Mampu

51. Gabby Selviana

1 2 2 2 1 2 10 100 Mampu

No. Nama Siswa

ere

ow

or k mpuan Ket.

53. Ilham Saputra

1 2 2 2 1 1 9 90 Mampu

54. Imran

1 2 2 1 0 1 7 70 Tidak Mampu

55. Muh. Ifrandi

1 2 2 2 1 1 9 90 Mampu

56. Nirma Syawary

1 2 2 2 0 1 8 80 Mampu

57. Nur Inha

1 2 2 2 1 1 9 90 Mampu

58. Putri Ismail

1 2 2 2 1 2 10 100 Mampu

59. Rita Saputri

1 1 2 2 1 2 9 90 Mampu

60. Mirna

1 1 1 2 0 2 7 70 Tidak Mampu

61. Serli Wulandari

1 2 2 2 1 1 9 90 Mampu

62. Sindi Alfiani

65. Yuliana Asis

1 1 2 2 1 1 8 80 Mampu

66. Salim

0 1 2 2 1 1 7 70 Tidak Mampu Sumber: Data Hasil Evaluasi Siswa

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dalam tabel 4.1 di atas, maka dari 66 orang siswa yang dijadikan sampel dalam penelitian ini dapat diuraikan secara rinci sebagai berikut:

1. Kategori mampu 57 orang siswa atau 86,36% dengan rincian; 11 orang siswa atau 16,66% diantaranya memperoleh skor 10 dengan persentase kemampuan 100%, 16 orang siswa atau 24,24% lainnya memperoleh skor 9 dengan persentase kemampuan mencapai 90%, dan 30 orang siswa atau 45,45% mendapat skor 8 atau dengan persentase nilai 80%.

2. Kategori tidak mampu diperoleh 9 orang siswa atau 13,63% dengan rincian: 6 orang siswa atau 9,09% diataranya mendapat skor 7 dengan persentse nilai 70%, 1 orang siswa atau 1,51% mendapat skor 6 poin atau dengan persentse nilai 60% dan 2 orang siswa atau 3,03% mendapat skor 5 poin atau dengan persentse nilai 50%.

Untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai persentase kemampuan siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Ngapa dalam menemukan masalah utama dari berita yang bertopik sama melalui membaca ekstensif dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.2 Hasil Kemampuan Memahami menemukan masalah utama dari berita yang

bertopik sama melalui membaca ekstensif Kategori

57 86,36 Tidak Mampu

9 13,63 Jumlah

Berdasarkan tabel tersebut kemampuan siswa secara klasikal adalah sebagai berikut.

Dari hasil perhitungan tersebut maka dapat diketahui kemampuan siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Ngapa dalam menemukan masalah utama dari berita yang bertopik sama melalui membaca ekstensif secara klasikal berada dalam kategori mampu. Dikatakan demikian, karena nilai siswa yang telah diperoleh Dari hasil perhitungan tersebut maka dapat diketahui kemampuan siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Ngapa dalam menemukan masalah utama dari berita yang bertopik sama melalui membaca ekstensif secara klasikal berada dalam kategori mampu. Dikatakan demikian, karena nilai siswa yang telah diperoleh

4.2 Analisis Kemampuan Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Ngapa Dalam Menemukan Masalah Utama dari Berita yang Bertopik Sama Melalui Membaca Ekstensif pada Setiap Aspek.

4.2.1 Analisis Aspek What (Apa)

Kemampuan memahami pokok-pokok berita pada aspek what (apa) yang didasarkan pada pengelolaan dan menunjukkan skor yang diperoleh berkisar antara 0-1. Data kuantitatif yang diperoleh siswa dalam aspek what (apa) dapat ditampilkan pada tabel 4.2.1 berikut ini.

Tabel 4.2.1 Penyebaran Jumlah Perolehan Skor dan Nilai Pada Aspek What (Apa)

No Skor Nilai

Tidak Mampu Jumlah

Berdasarkan table 4.2.1 di atas, maka dapat dijelaskan bahwa setiap siswa mempunyai kemampuan yang berbeda-beda dalam memahami masalah utama dari berita yang bertopik sama melalui membaca ekstensif pada aspek what (apa). Sebanyak 66 siswa yang dijadikan sampel, terdapat 58 orang siswa atau 87,87% berada pada kategori mampu dengan skor 100 karena mampu menjawab benar dari 1 item soal yang diberikan. Selanjutnya 8 orang siswa atau 12,12% berada pada kategori tidak mampu dengan mendapatkan skor 0. Dengan demikian, apabila dicari kemampuan siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Ngapa dalam Berdasarkan table 4.2.1 di atas, maka dapat dijelaskan bahwa setiap siswa mempunyai kemampuan yang berbeda-beda dalam memahami masalah utama dari berita yang bertopik sama melalui membaca ekstensif pada aspek what (apa). Sebanyak 66 siswa yang dijadikan sampel, terdapat 58 orang siswa atau 87,87% berada pada kategori mampu dengan skor 100 karena mampu menjawab benar dari 1 item soal yang diberikan. Selanjutnya 8 orang siswa atau 12,12% berada pada kategori tidak mampu dengan mendapatkan skor 0. Dengan demikian, apabila dicari kemampuan siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Ngapa dalam

58 Kemampuan =

100%

66 = 87,87% Berdasarkan hasil analisis di atas, maka dapat dikatakan bahwa

kemampuan siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Ngapa tergolong mampu dalam menemukan masalah utama dari berita yang bertopik sama melalui membaca ekstensif ditinjau dari aspek what (apa). Dikatakan demikian, karena nilai siswa yang telah secara klasikal mencapai 87,87% atau mencapai persentase kemampuan yang sudah ditentukan sekolah yaitu minimal 85% dari keseluruhan populasi.

4.2.2 Analisis Aspek Why (Mengapa)

Kemampuan menemukan masalah utama dari berita yang bertopik sama melalui membaca ekstensif pada aspek why (mengapa) yang didasarkan pada pengolahan data menunjukkan skor yang diperoleh berkisar antara 0-2. Data kuantitatif yang diperoleh siswa dalam aspek why (mengapa) dapat ditampilkan pada tabel berikut ini.

Tabel 4.2.2 Pemyebaran Jumlah Perolehan Skor dan Nilai pada Aspek Why (Mengapa)

No Skor Nilai Frekuensi Persentase (%) Kategori

Tidak Mampu Jumlah

2 1 50 19 28,78

66 100

Berdasarkan table 4.2.2 di atas, maka dapat dijelaskan bahwa setiap siswa mempunyai kemampuan yang berbeda-beda dalam memahami masalah utama dari berita yang bertopik sama melalui membaca ekstensif pada aspek why (mengapa). Sebanyak 66 siswa yang dijadikan sampel, terdapat 47 orang siswa atau 71,21% berada pada kategori mampu dengan skor 100 karena mampu menjawab benar dari 1 item soal yang diberikan. Selanjutnya 19 orang siswa atau 28,78% berada pada kategori tidak mampu dengan mendapatkan skor 1. Dengan demikian, apabila dicari kemampuan memahami masalah utama dari berita yang bertopik sama melalui membaca ekstensif siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Ngapa secara klasikal adalah sebagai berikut.

Berdasarkan hasil analisis di atas, maka dapat dikatakan bahwa kemampuan siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Ngapa tergolong tidak mampu dalam memahami masalah utama dari berita yang bertopik sama melalui membaca ekstensif ditinjau dari aspek Why (mengapa). Dikatakan demikian karena kemampuan siswa secara klasikal hanya mencapai 71,21%. Persentase kemampuan yang dicapai oleh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Ngapa tidak mampu mencapai 85% dari ketuntasan secara klasikal dan memiliki kemampuan individual minimal 75%.

4.2.3 Analaisis Aspek Who (Siapa)

Kemampuan memahami masalah utama dari berita yang bertopik sama melalui membaca ekstensif pada aspek who (siapa) yang didasarkan pada pengolahan data menunjukkan skor yang diperoleh berkisar antara 0-2. Data kuantitatif yang diperoleh siswa dalamaspek who (siapa) dapat ditampilkan pada tabel berikut ini.

Tabel 4.2.3 Pemyebaran Jumlah Perolehan Skor dan Nilai pada Aspek Who (Siapa)

No Skor Nilai Frekuensi Persentase (%) Kategori

Tidak Mampu

Tidak Mampu Jumlah

3 0 0 1 1,51

66 100

Berdasarkan table 4.2.3 di atas, maka dapat dijelaskan bahwa setiap siswa mempunyai kemampuan yang berbeda-beda dalam memahami masalah utama dari berita yang bertopik sama melalui membaca ekstensif pada aspek who (siapa). Sebanyak 66 siswa yang dijadikan sampel, terdapat 57 orang siswa atau 86,36% berada pada kategori mampu dengan skor 100 karena mampu menjawab benar dari 2 item soal yang diberikan. Selanjutnya 8 orang siswa atau 12,12% berada pada kategori tidak mampu dengan mendapat skor 1 dan 1 orang siswa atau 1,51% juga berada pada kategori tidak mampu. Dengan demikian, apabila dicari kemampuan memahami masalah utama dari berita yang bertopik sama melalui membaca ekstensif siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Ngapa secara klasikal adalah sebagai berikut.

Berdasarkan hasil analisis di atas, maka dapat dikatakan bahwa kemampuan siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Ngapa tergolong mampu dalam memahami masalah utama dari berita yang bertopik sama melalui membaca ekstensif ditinjau dari aspek who (siapa). Dikatakan demikian, karena kemampuan siswa secara keseluruhan mencapai 86,36%. Dikatakan demikian karena siswa secara klasikal mencapai 85% dan mencapai kemampuan individual minimal 75%.

4.2.4 Analaisis Aspek When (Kapan)

Kemampuan memahami masalah utama dari berita yang bertopik sama melalui membaca ekstensif pada aspek when (kapan) yang didasarkan pada pengolahan data menunjukkan skor yang diperoleh berkisar antara 0-2. Data kuantitatif yang diperoleh siswa dalam aspek when (kapan) dapat ditampilkan pada tabel berikut ini.

Tabel 4.2.4 Penyebaran Jumlah Perolehan Skor dan Nilai Pada Aspek When (Kapan)

No Skor Nilai

Frekuensi Persentase (%)

Tidak Mampu Jumlah

2 1 50 12 18,18

66 100

Berdasarkan table 4.2.4 di atas, maka dapat dijelaskan bahwa setiap siswa mempunyai kemampuan yang berbeda-beda dalam memahami masalah utama dari berita yang bertopik sama melalui membaca ekstensif pada aspek when (kapan). Sebanyak 66 siswa yang dijadikan sampel, terdapat 54 orang siswa atau 81,81% berada pada kategori mampu dengan skor 100 karena mampu menjawab benar dari 2 item soal yang diberikan. Selanjutnya 12 orang siswa atau 18,18% berada pada kategori tidak mampu dengan mendapat skor 1. Dengan demikian, apabila dicari kemampuan memahami masalah utama dari berita yang bertopik sama melalui membaca ekstensif siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Ngapa secara keseluruhan adalah sebagai berikut.

Berdasarkan hasil analisis di atas, maka dapat dikatakan bahwa kemampuan siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Ngapa tergolong tidak mampu dalam memahami masalah utama dari berita yang bertopik sama melalui membaca ekstensif pada aspek when (kapan). Dikatakan demikian, karena kemampuan siswa secara klasikal hanya mencapai 81,81%, sedangkan secara klasikal kemampuan yang harus dicapai oleh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Ngapa harus mencapai ketuntasan secara klasikal yaitu 85% dan secara individu kemampuan siswa minimal mencapai 75%.

4.2.5 Analisis Aspek Where (Dimana)

Kemampuan memahami masalah utama dari berita yang bertopik sama melalui membaca ekstensif pada aspek where (dimana) yang didasarkan pada pengolahan data menunjukkan skor yang diperoleh berkisar antara 0-1. Data kuantitatif yang diperoleh siswa dalam aspek where (dimana) dapat ditampilkan pada tabel berikut ini.

Tabel 4.2.5 Penyebaran Jumlah Perolehan Skor dan Nilai Pada Aspek Where (Dimana)

No Skor Nilai Frekuensi Persentase (%) Kategori

Tidak Mampu Jumlah

2 0 0 12 15,6

66 100

Berdasarkan table 4.2.5 di atas, maka dapat dijelaskan bahwa setiap siswa mempunyai kemampuan yang berbeda-beda dalam memahami masalah utama dari berita yang bertopik sama melalui membaca ekstensif pada aspek where (dimana). Sebanyak 66 siswa yang dijadikan sampel, terdapat 54 orang siswa atau 81,81% berada pada kategori mampu dengan skor 100 karena mampu menjawab benar dari 1 item soal yang diberikan. Selanjutnya 12 orang siswa atau 18,18% berada pada kategori tidak mampu dengan mendapat skor 0. Dengan demikian, apabila dicari kemampuan memahami masalah utama dari berita yang bertopik sama melalui membaca ekstensif siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Ngapa secara klasikal adalah sebagai berikut.

Kemampuan = 100% = 81,81%

Berdasarkan hasil analisis di atas, maka dapat dikatakan bahwa kemampuan siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Ngapa tergolong tidak mampu dalam memahami masalah utama dari berita yang bertopik sama melalui membaca ekstensif pada aspek where (dimana). Dikatakan demikian, karena kemampuan siswa secara klasikal hanya mencapai 81,81%, sedangkan secara klasikal kemampuan yang harus dicapai oleh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Ngapa harus mencapai ketuntasan secara klasikal yaitu 85% dan secara individu kemampuan siswa minimal mencapai 75%.

4.2.6 Analisis Aspek How (Bagaimana)

Kemampuan memahami masalah utama dari berita yang bertopik sama melalui membaca ekstensif pada aspek how (bagaimana) yang didasarkan pada pengolahan data menunjukkan skor yang diperoleh berkisar antara 0-2. Data kuantitatif yang diperoleh siswa dalam aspek how (bagaimana) dapat ditampilkan pada tabel berikut ini.

Tabel 4.2.6 Pemyebaran Jumlah Perolehan Skor dan Nilai pada Aspek How (Bagaimana)

No Skor Nilai Frekuensi Persentase (%) Kategori

Tidak Mampu

Tidak Mampu Jumlah

3 0 0 4 6,04

66 100

Berdasarkan table 4.2.6 di atas, maka dapat dijelaskan bahwa setiap siswa mempunyai kemampuan yang berbeda-beda dalam memahami masalah utama dari berita yang bertopik sama melalui membaca ekstensif pada aspek how (bagaimana). Sebanyak 66 siswa yang dijadikan sampel, terdapat 23 orang siswa atau 34,84% masuk dalam kategori mampu dengan skor 100 karena mampu menjawab benar dari 2 item soal yang diberikan. Selanjutnya 43 orang siswa atau 65,15% berada pada kategori tidak mampu, dengan rincian 39 orang siswa atau 59,09% mendapat skor 50 dan 4 orang siswa atau 6,04% mendapat skor 0. Dengan demikian, apabila dicari kemampuan memahami masalah utama dari berita yang bertopik sama melalui membaca ekstensif siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Ngapa secara klasikal adalah sebagai berikut.

Berdasarkan hasil persentase kemampuan tersebut, dapat dikatakan bahwa kelas VIII SMP Negeri 1 Ngapa tergolong tidak mampu dalam memahami masalah utama dari berita yang bertopik sama melalui membaca ekstensif pada aspek how (bagaimana). Dikatakan demikian karena kemampuan siswa secara keseluruhan hanya mencapai 34,84, sedangkan secara klasikal kemampuan yang harus dicapai oleh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Ngapa harus mencapai ketuntasan secara klasikal yaitu 85% dan secara individu kemampuan siswa minimal mencapai 75%.

4.3 Analisis Keseluruhan Aspek Penilaian

Berdasarkan gambaran analisis persentase tersebut, dapat diketahui bahwa kemampuan siswa pada setiap aspek dalam memahami masalah utama dari berita yang bertopik sama melalui membaca ekstensif pada pembelajaran bahasa Indonesia siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Ngapa memperlihatkan tingkat kemampuan yang berbeda-beda. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.3 Kemampuan Memahami Masalah Utama dari Berita yang Bertopik Sama melalui Membaca Ekstensif Siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Ngapa pada Seluruh Aspek

Aspek

Tingkat Kemampuan

Keterangan

Memahami What (apa) Mampu

Memahami Why (mengapa) Tidak Mmpu

Memahami Who (siapa) Mampu

Memahami When (kapan) Tidak Mmpu

Memahami Where (dimana) Tidak Mmpu

Memahami How (bagaimana) Tidak Mmpu

Berdasarkan tabel 4.3 di atas, dapat dilihat keseluruhan aspek, pada kemampuan siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Ngapa dalam memahami masalah utama dari berita yang bertopik sama melalui membaca ekstensif dapat didefinisikan sebagai berikut.

1. Kemampuan siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Ngapa dalam memahai masalah utama dari berita yang bertopik sama melalui membaca ekstensif pada aspek what (apa) secara klasikal dikategorikan mampu karena berdasarkan nilai yang diperoleh, kemampuan siswa mencapai 87,87% dan sudah mencapai kriteria kemampuan secara klasikal yaitu minimal 85% dengan kemampuan individual minimal 75%

2. Kemampuan siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Ngapa dalam memahai masalah utama dari berita yang bertopik sama melalui membaca ekstensif pada aspek why (mengapa) secara klasikal dikategorikan tidak mampu karena berdasarkan nilai yang diperoleh, kemampuan siswa hanya mencapai 71,21% dan belum mencapai kriteria kemampuan secara klasikal yaitu minimal 85% dengan kemampuan individual minimal 75%

3. Kemampuan siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Ngapa dalam memahai masalah utama dari berita yang bertopik sama melalui membaca ekstensif pada aspek who (siapa) secara klasikal dikategorikan mampu karena berdasarkan nilai yang diperoleh, kemampuan siswa mencapai 86,36% dan sudah mencapai kriteria kemampuan secara klasikal yaitu minimal 85% dengan kemampuan individual minimal 75%

4. Kemampuan siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Ngapa dalam memahai masalah utama dari berita yang bertopik sama melalui membaca ekstensif pada aspek when (kapan) secara klasikal dikategorikan tidak mampu karena berdasarkan nilai yang diperoleh, kemampuan siswa hanya mencapai 81,81% dan belum 4. Kemampuan siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Ngapa dalam memahai masalah utama dari berita yang bertopik sama melalui membaca ekstensif pada aspek when (kapan) secara klasikal dikategorikan tidak mampu karena berdasarkan nilai yang diperoleh, kemampuan siswa hanya mencapai 81,81% dan belum

5. Kemampuan siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Ngapa dalam memahai masalah utama dari berita yang bertopik sama melalui membaca ekstensif pada aspek where (dimana) secara klasikal dikategorikan tidak mampu karena berdasarkan nilai yang diperoleh, kemampuan siswa hanya mencapai 81,81% dan belum mencapai kriteria kemampuan secara klasikal yaitu minimal 85% dengan kemampuan individual minimal 75%

6. Kemampuan siswa kelas kelas VIII SMP Negeri 1 Ngapa dalam memahai masalah utama dari berita yang bertopik sama melalui membaca ekstensif pada aspek how (bagaimana) secara klasikal dikategorikan tidak mampu karena berdasarkan nilai yang diperoleh, kemampuan siswa hanya mencapai 34,84% dan belum mencapai kriteria kemampuan secara klasikal yaitu minimal 85% dengan kemampuan individual minimal 75%.

4.4 Interpretasi Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan memahami masalah utama dari berita yang bertopik sama melalui membaca ekstensif siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Ngapa memperoleh kategori mampu. Dikatakan demikian, karena persentase jumlah siswa yang memperoleh kriteria ketuntasan minimal 75% telah mencapai 85% yaitu 86,36%.

Jika dilihat dari berbagai aspek penilaian, maka aspek What (apa) merupakan aspek yang paling tinggi dan diatara aspek yang lainnya dengan Jika dilihat dari berbagai aspek penilaian, maka aspek What (apa) merupakan aspek yang paling tinggi dan diatara aspek yang lainnya dengan

Aspek How (bagaimana) merupakan aspek yang paling rendah dalam memahami masalah utama dari berita yang bertopik sama melalui membaca ekstensif siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Ngapa dengan persentasi nilai hanya berkisar 34,84%. Hal ini disebabkan karena siswa kurang memahami pertanyaan- pertanyaan tentang proses kejadian dalam berita. Jika saja siswa paham dengan baik, maka siswa dapat dengan mudah untuk menemukan pernyataan-pernyataan mengenai proses kejadian tersebut. Oleh karena itu, hal ini menjadi tanggung jawab guru mata pelajaran bahasa Indonesia agar dapat memberikan arahan dan latihan-latihan agar siswa dapat menjawab dan memahami proses kejadian dalam sebuah berita.

Aspek why (mengapa) menduduki posisi kedua yang masih kurang dipahami oleh siswa yaitu dengan persentase nilai yang dicapai 71,21%. Pada aspek ini, siswa diminta untuk menentukan pernyataan-pernyataan alasan atau sebab suatu permasalahan dalam berita. Namun, pada aspek ini, siswa masih tidak mampu menentukan alasan atau sebab permasalahan dalam teks berita. Pada aspek when (dimana) menduduki posisi ketiga yaitu dengan persentase nilai 81,81% yang masih kurang dipahami siswa.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN