Realibilitas Alat Ukur Gambaran Umum Subjek Penelitian

berdasarkan pertimbangan indeks daya diskriminasi aitem korelasi Pearson Product Moment r iX 0,361 dan uji validitas isi yang dilakukan bersama professional judgement. Pada hasil uji coba ini terdapat 5 aitem yang gugur. Dari ke 16 aitem yang diikutsertakan dalam pengambilan data, sebetulnya ada satu aitem yang di bawah 0,361, yakni 0,318. Akan tetapi, sekalipun digugurkan tidak akan meningkatkan realibilitas sehingga tetap diikutsertakan. Azwar 2013 juga menyatakan bahwa indeks diskriminan di atas 0,3 tetap bisa digunakan. Tabel 4. Distribusi Aitem Alat Ukur Eudaimonic Well-Being setelah Uji Coba Aspek Favourable F Unfavourable UF Total Bobot Sense of Purpose 1,2,3,6, dan 16 7 6 37,5 Puposeful Personal Expressiveness 4,5,9,10,11,13, dan 14 - 7 43,75 Effortful Engagement - 8, 12, dan 15 3 18,75 Total 12 4 16 100

G. Realibilitas Alat Ukur

Reliabilitas alat ukur merujuk pada sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya Azwar, 2010. Uji reliabilitas alat ukur ini menggunakan pendekatan konsistensi internal yaitu single trial administration, yaitu menggunakan suatu bentuk tes yang dikenakan sekali saja pada subjek. Pengujian reliabilitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan koefisien reliabilitas Alpha Cronbach dengan bantuan komputerisasi dari program SPSS 19.0 for Windows. Koefisien reliabilitas memiliki rentang angka 0 – 1,00. Sebuah alat ukur dianggap reliabel jika koefisien reliabilitas mendekati angka 1,00. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan uji reliabilitas yang telah dilakukan, STAI-S memiliki koefisien reliabilitas sebesar 0,964 dan QEWB memiliki koefisien reliabitas sebesar 0,867. Adapun hasil uji reliabilitas selengkapnya dapat dilihat di Lampiran 1. Berikut ini adalah realibilitas kedua alat ukur adaptasi yang digunakan berdasarkan penelitian sebelumnya: 1. QEWB Waterman. Beberapa aitem dalam alat ukur ini masih membutuhkan pengujian pada penelitian-penelitian berikutnya sehingga ketika menggunakannya pada penelitian lainnya membutuhkan uji coba terlebih dahulu Schutee, dkk. 2013. 2. STAI-S Spielberg. Reliabilitas alat ukur ini sangat konsisten di berbagai kelompok subjek penelitian. Hal ini juga sesuai dengan hasil peneliti pada subjek uji coba yang memperlihatkan bahwa keseluruhan aitem dari alat ukur ini memiliki realibilitas yang sangat tinggi dan tidak ada yang gugur McDowell, 2006.

H. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah analisis korelasi Spearman’s Rho mengingat teknik pengambilan sampel pada penelitian ini secara non-probability, yakni snowball sampling maka dilakukan secara teknik nonparametrik Field, 2009. Analisis akan dilakukan dengan menggunakan program SPSS 19.0 for Windows. Universitas Sumatera Utara

I. Prosedur Pelaksanaan

Prosedur pelaksanaan penelitian ini terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap persiapan penelitian, tahap pelaksanaan penelitian, dan tahap pengolahan data.

I.1. Tahap Persiapan

Pada tahap ini, peneliti mengumpulkan terlebih dahulu beberapa alat ukur kecemasan dan alat ukur Well-Being yang sesuai dengan kebutuhan penelitian. Akhirnya diputuskan alat ukur yang digunakan adalah STAI-S Spielberg dan QEWB Waterman. Setelah mendapatkan alat ukur yang sesuai, peneliti melakukan proses back translation pada kedua alat ukur. Hasil terjemahan Inggris ke Indonesia didiskusikan terlebih dahulu bersama dosen pembimbing. Hasil diskusi tersebut kemudian diterjemahkan kembali ke bahasa Inggris untuk memastikan hasil terjemahan tersebut sudah tepat. Kemudian peneliti bersama dosen pembimbing merevisi kembali terjemahan alat ukur agar kalimatnya lebih mudah dipahami. Penyusunan alat ukur dilanjutkan dengan membuat blue print, dimana alat ukur kecemasan terdiri dari 20 buah aitem dan alat ukur Eudaimonic Well-Being terdiri dari 21 buah aitem. Untuk aitem kecemasan memiliki 4 pilihan respon, sedangkan QEWB memiliki 5 respon. Alat ukur dicetak pada kertas berukuran A4 70g yang disusun dalam bentuk booklet. Setelah perancangan alat ukur selesai, peneliti melakukan uji coba alat ukur. Uji coba ini dilakukan untuk memperoleh nilai reliabilitas dan validitas dari alat ukur. Setelah tahap uji coba dilakukan, peneliti akan merevisi alat ukur Universitas Sumatera Utara dengan cara memilih aitem-aitem berdasarkan indeks daya diskriminasi aitem yang telah ditentukan sebelumnya.

I.2. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap ini, peneliti mengambil data penelitian yang sebenarnya. Alat ukur diberikan kepada sampel yang telah ditentukan dengan menjelaskan tujuan dari pengisian alat ukur. Alat ukur yang digunakan adalah alat ukur yang telah lolos uji coba aitem, dimana kecemasan memiliki 20 aitem dan EWB memiliki 16 aitem. Peneliti juga memberikan reward kepada subjek penelitian sebagai bentuk apresiasi karena telah bersedia meluangkan waktu untuk berpartisipasi dalam penelitian ini.

I.3. Tahap Pengolahan Data

Hasil yang diperoleh dari kuesioner alat ukur yang terkumpul kemudian dimasukkan ke dalam aplikasi Microsoft excel untuk mempermudah peneliti melakukan pengolahan data variabel dan data kontrol. Data variabel diolah menggunakan aplikasi SPSS untuk menguji hipotesis. Uji hipotesis dilakukan secara non-parametrik menggunakan korelasi Spearman’s Rho. Selain itu, dilakukan pengkatagorian data yang diawali dengan penentuan mean hipotetik dan empirik serta penentuan nilai SEM untuk mencari fluktuasi skor. Hasil olahan data dibahas menggunakan teori yang dipakai dalam penelitian ini. Universitas Sumatera Utara Untuk data kontrol, dilakukan analisis compare means karena jumlah dari setiap data kontrol berbeda. Hasil data kontrol tersebut juga dibahas menggunakan teori terkait. Universitas Sumatera Utara 63

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Subjek Penelitian

Penelitian ini melibatkan 56 subjek yang merupakan laki-laki yang pernah melakukan hubungan seksual dengan sesama laki-laki selama enam bulan terakhir. Berikut ini merupakan deskripsi dari subjek penelitian berdasarkan usia, jangka waktu terakhir melakukan perilaku M-S-M, intensitas M-S-M, agama, suku, pendidikan, dan pekerjaan keterangan tabel: ditebalkan = kelompok dengan jumlah paling banyak ; dimiringkan = kelompok dengan jumlah paling sedikit. A.1. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Di bawah ini merupakan tabel mengenai gambaran subjken berdasarkan usia. Dari data tabel tersebut, dapat diketahui bahwa jumlah subjek terbanyak adalah laki-laki berusia 22 tahun, yakni 9 orang 16,1, dan subjek paling sedikit adalah laki-laki berusia 32, 35, dan 39 yang masing-masing terdiri dari 1 masing-masing 1,8. Sebaran subjek penelitian berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel berikut ini: Universitas Sumatera Utara Tabel 5. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Usia Jumlah N Persentase 17 2 3,6 18 2 3,6 19 2 3,6 20 5 8,9 21 2 3,6 22 9 16,1 23 6 10,7 24 4 7,1 25 3 5,4 26 6 10,7 27 2 3,6 28 3 5,4 29 2 3,6 30 3 5,4 32 1 1,8 35 1 1,8 39 1 1,8 40 2 3,6 A.2. Gambaran M-S-M Berdasarkan Jangka Waktu Terakhir Melakukan Perilaku Seks Sejenis. Sebaran subjek berdasarkan jangka waktu terakhir melakukan perilaku M- S-M dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 6. Gambaran M-S-M Berdasarkan Jangka Waktu Terakhir Melakukan Perilaku Seks Sejenis. Jangka Waktu Jumlah N Persentase 6 Bulan yang Lalu 18 32,1 Kurang dari 6 Sampai 3 Bulan yang Lalu 5 8,9 Kurang dari 3 bulan yang Lalu sampai Hari ini 33 58,9 Berdasarkan data dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa jumlah subjek yang melakukan hubungan seksual dengan sesama laki-laki terbanyak adalah dalam kurun waktu 3 bulan yang lalu sampai saat ini, yakni 33 orang 58,9 dan Universitas Sumatera Utara subjek yang melakukan hubungan seksual dengan sesama laki-laki paling sedikit adalah kurang dari enam bulan sampai tiga bulan yang lalu, yakni 5 orang 8,9. A.3. Gambaran Subjek Berdasarkan Intensitas Melakukan Perilaku M-S-M. Berikut ini adalah sebaran data subjek berdasarkan intensitas subjek melakukan hubungan seksual dengan sesama laki-laki: Tabel 7. Gambaran Subjek Berdasarkan Intensitas Melakukan Perilaku M-S-M. Intensitas Jumlah N Presentase Hanya Sekali 3 5,4 Beberapa Kali 35 62,5 Sering 14 25 Sangat Sering 4 7,1 Berdasarkan data dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa subjek yang melakukan perilaku M-S-M beberapa kali merupakan jumlah terbanyak, yakni 35 orang 62,5 dan subjek yang melakukan perilaku tersebut hanya sekali adalah subjek yang paling sedikit, yakni 3 orang 5,4. A.4. Gambaran Subjek Berdasarkan Agama yang Dianut. Sebaran data subjek penelitian berdasarkan agama yang mereka anut dapat dilihat dalam tabel berikut ini: Tabel 8. Gambaran Subjek Berdasarkan Agama yang Dianut. Agama Jumlah N Persentase Islam 36 64,3 Kristen Protestan 16 28,6 Kristen Katolik 4 7,1 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan data tabel di atas dapat diketahui bahwa subjek terbanyak adalah beragama Islam dengan jumlah 36 orang 64,3 dan jumlah tersedikit adalah subjek yang beragama Katolik, yakni 4 orang 7,1. A.5. Gambaran Subjek Berdasarkan Suku. Sebaran data subjek berdasarkan suku asal mereka dapat dilihat dalam tabel berikut ini: Tabel 9. Gambaran Subjek Berdasarkan SukuEtnis. SukuEtnis Jumlah N Persentase Batak 13 23,2 Jawa 12 21,4 Karo 6 10,7 Sunda 3 5,3 Betawi 2 3,6 Melayu 6 10,7 Aceh 1 1,8 Palembang 2 3,6 Mandailing 2 3,6 Minang 4 7,1 China 2 3,6 Minahasa 1 1,8 Bugis 1 1,8 Banjar 1 1,8 Berdasarkan data tabel tersebut, suku subjek yang terbanyak adalah suku Batak dengan jumlah subjek 13 orang 23,2 dan jumlah subjek tersedikit berasal dari suku Aceh, Bugis, Banjar, dan Minahasa, yakni masing-masing 1 orang masing-masing 1,8. Universitas Sumatera Utara A.6. Gambaran Subjek Berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir. Sebaran data subjek penelitian berdasarkan tingkat pendidikan terakhir dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 10. Gambaran Subjek Berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir. Pendidikan Terakhir Jumlah N Persentase SMASederajat 14 25 D3 7 12,5 S1 Semester 2 3 5,4 S1 Semester 4 1 1,8 S1 Semester 6 2 3,6 S1 Semester 8 1 1,8 S1 Semester 8 8 14,3 Lulusan S1 14 25 Sedang S2Sederajat 4 7,1 Lulusan S2Sederajat 2 3,6 Berdasarkan data tabel tersebut dapat dilihat bahwa pendidikan terakhir subjek yang terbanyak adalah lulusan SMA dan lulusan S1, yang masing-masing terdiri dari 14 orang masing-masing 25 dan subjek dengan pendidikan terakhir paling sedikit adalah mahasiswa S1 yang sedang berada pada semester 4 dan 8, yakni masing-masing 1 orang masing-masing 1,8. A.7. Gambaran Subjek Berdasarkan Pekerjaan. Berdasarkan data tabel di bawah ini maka dapat dilihat bahwa subjek yang belum bekerja adalah jumlah terbanyak, yakni sebanyak 20 orang 35,7 dan terdapat satu subjek yang merupakan seorang rohaniawan 1,8. Sebaran data subjek berdasarkan pekerjaan dapat dilihat pada tabel berikut ini: Universitas Sumatera Utara Tabel 11. Gambaran Subjek Berdasarkan Pekerjaan Pekerjaan Jumlah N Persentase PNS 2 3,6 Pegawai Swasta 14 25 Wiraswasta 6 10,7 Rohaniawan 1 1,8 Belum Bekerja 20 35,7 Lainnya 13 23,2

B. Hasil Penelitian