Kinerja Penyelenggaraan Pelayanan Publik di Kecamatan Sibolga Kota

b.Berkas formulir antara lain : Permohonan KK, KTP, Surat Kedatangan yang ditandatangani Lurah c.Surat Keterangan Pindah d.Fotocopy dokumen pendukung Surat Nikah, Kutipan Akta Kelahiran, Dll Waktu penyelesaian 1 satu hari, tarif Gratis

C. Kinerja Penyelenggaraan Pelayanan Publik di Kecamatan Sibolga Kota

Kinerja berasal dari kata Job performance yaitu prestasi kerja yang dicapai seseorang. Performance diterjemahkan menjadi kinerja, juga berarti prestasi kerja, pelaksanaan kerja,pencapaian kerja atau hasil kerja, penampilan kerja. 114 Sedangkan menurut Anwar Prabu pengertian kinerja prestasi kerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitias yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Konsep kinerja pada dasarnya dapat dilihat dari dua segi, yakni kinerja pegawai perindividu dan kinerja organisasi. 115 Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan tugas dalam suatu organisasi, dalam upaya mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi tersebut. Pegawai adalah orang yang melakukan pekerjaan dengan mendapatkan imbalan jasa berupa gaji dan tunjangan dari pemerintah. Unsur manusia sebagai pegawai maka tujuan badan wadah yang telah ditentukan kemungkinan besar akan tercapai sebagaimana yang diharapkan. Pegawai inilah yang mengerjakan segala pekerjaan atau kegiatan- kegiatan penyelenggaraan pemerintahan. Berdasarkan penjelasan di atas, maka pengertian kinerja pegawai adalah hasil kerja perseorangan dalam suatu organisasi. 114 LANRI, Membangun Kepemerintahan Yang Baik, Jakarta: Modul Diklatpim III, 2008, hal 21 115 Anwar Prabu Mangkunegara. Manajemen Sumber Daya Manusia. Perusahaan, Cetakan pertama, Bandung: PT. Remaja Rsodakarya, 2004, hal 67 Universitas Sumatera Utara Kinerja organisasi adalah tolatitas hasil kerja yang dicapai suatu organisasi. Kinerja pegawai dan kinerja organisasi memiliki keterkaitan yang sangat erat untuk tercapainya tujuan organisasi, sumberdaya yang digerakkan atau dijalankan pegawai yang berperan aktif sebagai pelaku dalam upaya pencapaian tujuan organisasi tersebut. 116 Para dasarnya setiap aparatur pemerintah dituntut mempunyai profesionalisme sesuai dengan tugas dan jabatannya. Melaksanakan setiap bidang kerja sesuai dengan tugas dan fungsi secara struktural organisasi yang kredibel menjadi salah satu tugas dan kewajiban jabatan yang harus dilaksanakan dengan amanah dan sesuai dengan peraturan-peraturan yang ada. Peningkatan kinerja aparatur merupakan salah satu indikator keberhasilan pelaksanaan program pengembangan sumber daya manusia aparatur. Terwujudnya semua program tidak lepas dari kerja sama antara Camat dan stafnya karena dalam meningkatkan kinerja pelayanan publik yang berkualitas membutuhkan para aparatur pemerintah yang professional. Camat selalu memberikan pembinaan kepada kami seluruh staf yang ada di Kecamatan Sibolga Kota untuk tetap memberikan pelayanan yang memuaskan bagi masyarakat tanpa ada unsur membeda - bedakan antara masyarakat yang satu dengan yang lainnya.” Hal serupa pun peneliti dapatka n dari staf lainnya yaitu “Benar apa yang disampaikan oleh teman kami tadi bahwa, Camat selalu mengevaluasi Kinerja yang kami lakukan lewat program- program kecamatan yaitu penyelenggaraan peme rintahan.” 117 116 Indra Bastian, Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Penerbit BPFE, Universitas Gajah Mada, 2001, hal 329 117 Hasil Wawancara Tanggal 28 April 2015 dengan narasumber Nurawiyah Hutagalung selaku Camat di Kecamatan Sibolga Kota Universitas Sumatera Utara Pelayanan publik dihadirkan untuk memberi pelayanan kepada masyarakat. Meskipun pelayanan publik dalam menjalankan misi, tujuan dan programnya menganut prinsip efisiensi dan efektivitas, tetapi masyarakat sebagai stakeholder yang harus dilayani secara optimal. Pelayanan publik merupakan hak masyarakat mengandung prinsip kesederhanan, kejelasan, kepastian waktu, akurasi, keamanan, tanggung jawab kelengkapansarana, kemudahan akses, kedisiplinan, kesopanan, keramahan dan kenyamanan. Dalam pelaksanaan pelayananan publik, aparatur pemerintahbirokrat masih menunjukan posisi yang kuat sebagai regulator sehingga bersifat statis dalam memberikan layanan terhadap publik. Aparat pemerintah sulit memilih dan memilah antara kepentingan menjalankan fungsi regulator dan melaksanakan fungsi meningkatkan pelayanan. Oleh karena itu aparat pemerintahbirokrat harus mereformasi dan mengubah pola pikir serta kinerja penyelenggaraannya. Dewasa ini penyelenggaran pelayanan publik masih dihadapkan pada kondisi yang belum sesuai dengan kebutuhan dan perubahan diberbagai bidang kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara. Penyelenggara pelayanan publik belum mencapai keberhasilan sepenuhnya. Tingkat kualitas pelayanan publik belum memberi kepuasan kepada masyarakat. Tentunya hal ini bergantung pula kepada faktor pelaksana pelayanan publik dan faktor penunjang lainnya. Dengan semakin berkembangnya eksistensi pelayanan pemerintah, muncul pula berbagai masalah dalam pelayanan pemerintah terhadap masyarakat seperti pelayanan administrasi kependudukankartu tanda penduduk. Informasi yang ditemukan secara langsung dan melalui media masa kadangkala mengungkapkan berbagai kelemahan pelayanan pemerintah yang mencerminkan ketidakpuasan masyarakat. Kinerja profesionalisme birokrasi seringkali dinilai lemah, lamban, kaku, berbelit-belit, menuntut imbalan, Universitas Sumatera Utara diskriminatif, kurang ramah, disertai fasilitas pelayanan yang kurang memuaskan. Hal ini merupakan fenomena dan isu yang menimbulkan kesenjangan mewarnai proses hubungan antara pemerintah dan masyarakat berkaitan dengan pelayanan. Keadaan ini memberikan isyarat bahwa kajian dan analisis pelayanan publik merupakan hal yang penting, relevan dan aktual. 118 Kecamatan diberikan kewenangan yang lebih luas untuk meningkatkan pelayanan kepada masarakat, dengan diberikanya kewenangan yang lebih luas kepada Kecamatan, seharusnya kinerja aparatur pemerintah dalam pelayanan publik khususnya pelayanan E-KTP, Kartu keluarga dan Akte Kelahiran menjadi lebih baik serta berjalan dengan efektif yang pada akhirnya akan menghasilkan kualitas pelayanan publik yang baik pula, dari waktu ke waktu. Tuntutan kebutuhan masarakat yang beraneka ragam tidak hanya meningkat sejumlah saja, namun dalam hal itu mutu pelayanan pun telah menjadi keinginan masyarakat dewasa ini. Pembangunan Kecamatan Sibolga Kota harus mampu memberikan pelayanan publik khususnya pelayanan E-KTP, Kartu keluarga dan Akte Kelahiran yang terbaik kepada masarakat oleh aparatur birokrasi pemerintah yang di tandai dengan kemu - dahan, kecepatan, kewajaran, dan kepuasan masyarakat atas bentuk pelayanan yang diberikan khususnya dalam pelayaanan E-KTP, Kartu keluarga dan Akte Kelahiran yang diberikan serta direalisasikan oleh aparatur pemerintah Kecamatan Sibolga Kota. Fungsi dasar dari aparatur pemerintah yang terpenting adalah mengayomi dan melayani masyarakat khususnya dalam pelayanan termasuk E-KTP, Kartu keluarga dan Akte Kelahiran menjamin kesejahteraan umum masyarakat yang berarti kesejahteraan di segala bidang kehidupan masyarakat. Pemerintah bukan tukang memerintah, bukan penindas atau pemeras, pelaku birokrasi pada dasarnya melayani 118 http:jenersus.blogspot.com.html, diakses tanggal 8 Mei 2015 Universitas Sumatera Utara segala kebutuhan masyarakat khususnya dalam pelayanan E-KTP, Kartu keluarga dan Akte Kelahiran bukan sebaliknya minta dilayani. Kinerja Pelayanan di Kecamatan Sibolga Kota dapat dilihat dari beberapa indikator kinerja : 1. Meningkatnya pelayanan administrasi perkantoran 2. Meningkatnya Sarana dan prasarana aparatur 3. Meningkatnya kapasitas sumber daya aparatur 4. Meningkatnya Sistim Pengawasan Internal dan Pengendalian Sesuai dengan tugas dan fungsinya, maka Kecamatan Sibolga Kota memberikan pelayanan-pelayanan kepada masyarakat sebagai berikut. Kinerja Pelayanan di Bidang Pemerintahan : 1. Pembinaan terhadap anggota satgas Linmas yang berada di desa dan kelurahan agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya ; 2. Peningkatan dan perwujudan siskamling di tingkat desa, dusun atau lingkungan sampai pada tingkat RT dan RW; 3. Mengadakan patroli rutin gabungan Muspika dan Dinas terkait serta Desa dan Kelurahan untuk melihat langsung aktivitas masyarakat dalam bersiskamling 4. Mengadakan sosialisasi peraturan perundang-undangan di seluruh desa dan kelurahan bersama dengan jajaran Muspika dan Dinas atau Instansi terkait ; 5. Mengadakan kegiatan operasi dan penertiban antara lain ; Operasi PKL, Operasi WTS, Waria dan operasi pelajar serta operasi penyakit masyarakat PEKAT bersama Muspika dan instansi terkait; 6. Mengadakan pembinaan dan penekanan kepada pemerintah desa untuk membuat peraturan desa sebagai dasar atau payung hukum di tingkat desa; Universitas Sumatera Utara 7. Melaksanakan PAM tahun baru oleh tim gabungan dari Polri, Dishub, TNI, PMK, Satpol PP dan Puskesmas; 8. Melakukan penataan dan penertiban PKL dan parkir liar di Pasar Desa; 9. Dan melaksanakan kegiatan lainnya seperti Perayaan HUT Kemerdekaan RI, Karnaval Umum, PAM Lebaran;. 10. Mengadakan pembinaan PBB terhadap petugas rayon di desa;. 11. Mengadakan pekan panutan PBB di desa;. 12. Memberikan penghargaan kepada Kepala Desa dan Perangkat Desa yang lunas sebelum jatuh tempo. 13. Penataan ruang pelayanan publik di kecamatan satu pintu; 14. Pembinaan dan pembenahan administrasi pelayanan baik di kecamatan dan desa se Kecamatan Sibolga Kota; 15. Pembinaan aparat kecamatan dan perangkat desa secara rutin; 16. Pelaksanaan apel pagi setiap hari dan khusus hari Senin apel pagi diadakan evaluasi kegiatan satu minggu melibatkan personil kecamatan, dinas seatap dan para sekretaris desa; 17. Mengadakan Rapat koordinasi Sekretaris Desa se-Kecamatan Sumberpucung setiap hari senin setelah pelaksanaan apel pagi;. 18. Memberikan kesempatan kepada aparat kecamatan dan desa untuk mengikuti diklat, pendidikan dan kursus baik yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten maupun pihak lainnya; 19. Mengadakan rapat koordinasi rutin dengan Dinas dan Instansi di tingkat kecamatan dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan dan kualitas para aparat yang ada di dinas dan instansi di tingkat kecamatan; Universitas Sumatera Utara 20. Mengadakan pengawasan melekat terhadap aparat yang berada di Kecamatan Sumberpucung; 21. Peningkatan kedisiplinan perangkat desa; 22. Pembinaan kelengkapan administrasi desa termasuk pendampingan membuat Perdes tentang APBDes, dan Susunan Organisasi dan Tata Laksana Pemerintahan Desa; 23. Mengikutsertakan pada setiap kesempatan pertama guna mengikuti kegiatan - kegiatan pelatihan yang bertujuan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan perangkat desa; 24. Memberikan sosialisasi bagi perangkat desa dan kelurahan terkait dengan adanya berbagai peraturan perundang-undangan yang terus mengalami penyempurnaan dan perubahan; 25. Pembinaan secara rutin ke desa yang berkaitan dengan pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan desa. Kinerja Pelayanan di Bidang Pembangunan 1. Pembinaan dan pelaksanaan program pembangunan pola kemitraan antara lain dengan Memfasilitasi, membina dan memantau kegiatan peningkatan ketersediaan infrastruktur wilayah yang berbasis masyarakat kemitraan, swadaya murni, PPKM, PNPM dan sumber dana lainnya; 2. Memfasilitasi, membina dan memantau kegiatan revitalisasi pertanian, perikanan dan peternakan; 3. Penertiban organisasi HIPPA di masing-masing desa; 4. Pemantauan kegiatan perluasan, rehabilitasi dan normalisasi jaringan irigasi; 5. Memfasilitasi, membina dan memantau kegiatan pembangunan dan rehabilitasi gedung sekolah; Universitas Sumatera Utara 6. Monitoring pelaksanaan musrenbang desa dan melaksanakan musrenbang kecamatan; 7. Pembinaan, koordinasi dan sinkronisasi penyusunan rencana strategis kecamatan dengan seluruh elemen di tingkat kecamatan; 8. Pembinaan, koordinasi dan sinkronisasi rencana pembangunan di desa dengan melibatkan para tokoh masyarakat; 9. Pelestarian lingkungan hidup dengan gerakan penghijauan dan gerakan kebersihan, ketertiban dan keindahan di wilayah Kecamatan 10. Memfasilitasi, membina dan memantau kegiatan Sanitasi Masyakat 11. Memfasilitasi dan monitoring pengelolaan tempat pengolahan sampah terpadu TPST; 12. Pembinaan, koordinasi dan sinkronisasi Gerakan Keluarga Berencana serta Kesehatan; 13. Pembinaan, koordinasi dan sinkronisasi kegiatan Posyandu; 14. Pembinaan, koordinasi dan sinkronisasi Pendataan Keluarga Sejahtera Kinerja Pelayanan di Bidang Kemasyarakatan adalah: 1. Monitoring penyaluran Beras rumah tangga miskin Raskin. 2. Monitoring penyaluran Jamkesgakin; 3. Pembinaan, koordinasi dan harmonisasi lembaga – lembaga keagamaan; 4. Memfasilitasi pembangunan tempat – tempat ibadah; 5. Pelaksanaan Peringatan Hari-hari Besar Keagamaan; 6. Pembinaan di bidang kepemudaaan yang terkait kegiatan olah raga, kepariwisataan, kesehatan masyarakat dan keluarga berencana; Universitas Sumatera Utara 7. Pembinaan dan penyuluhan terhadap pemuda tentang wawasan kebangsaan serta peningkatan peranan pemuda terkait masalah sosial budaya, ketenagakerjaan dan kemasyarakatan; 8. Pembinaan dan penyuluhan pembangunan yang berwawasan lingkungan demi masa depan dan pentingnya efektifitas dan efisiensi di dalam kehidupan sehari-hari; 9. Membantu penanganan masalah-masalah sosial dan bencana alam. Adapun kinerja pelayanan publik di Kecamatan Sibolga Kota berusaha semampu pegawai untuk melayani warganya dan semaksimal mungkin dengan memproses secepat mungkin agar warga tidak lama menunggu itulah program pemerintah Kecamatan Sibolga Kota. Pelaksanaan pelayanan dikantor Kecamatan Sibolga Kota sudah cukup baik. Walaupun masih terdapat beberapa kekurangan yang perlu diperbaiki. Dengan adanya kondisi tersebut diharapkan pemerintah Kecamatan lebih meningkatkan mutu pelayanannya agar sesuai dengan harapan dan tuntutan masyarakat Sibolga Kota. 119 119 Hasil Wawancara Tanggal 28 April 2015 dengan narasumber Nurawiyah Hutagalung selaku Camat di Kecamatan Sibolga Kota Universitas Sumatera Utara

BAB IV HAMBATAN DAN SOLUSI DALAM PELAYANAN PUBLIK DI

KECAMATAN SIBOLGA KOTA

A. Hambatan dalam Penyelenggaraan Pelayanan Publik di Kecamatan Sibolga Kota

Penyediaan pelayanan publik menghadapi berbagai tantangan dan kendala. Beberapa tantangan tersebut berasal dari karaktaristik pengelolaan pelayanan publik yang disediakan oleh pemerintah. Persoalan-persoalan tersebut antara lain: pertama, adalah kelemahan yang berasal dari sulitnya menentukan atau mengukur output maupun kualitas dari pelayanan yang diberikan oleh pemerintah. Kedua, pelayanan yang diberikan pemerintah memiliki ketidakpastian tinggi dalam hal teknologi produksi sehingga hubungan antara output dan input tidak dapat ditentukan dengan jelas. Ketiga, pelayanan pemerintah tidak mengenal “bottom line” artinya seburuk apapun kinerjanya, pelayanan pemerintah tidak mengenal istilah bangkrut. Keempat, berbeda dengan mekanisme pasar yang memiliki kelemahan dalam memecahkan masalah eksternalities, organisasi pelayanan pemerintah menghadapi masalah berupa internalities. Artinya, organisasi pemerintah sangat sulit mencegah pengaruh nilai- nilai dan kepentingan para birokrat dari kepentingan umum masyarakat yang seharusnya dilayaninya. 120 Pelayanan publik akan mempunyai akuntabilitas yang tinggi, apabila acuan utama dalam penyelenggaraan pelayanan publik tersebut selalu berorientasi kepada masyarakat pengguna jasa. kepuasan masyarakat pengguna jasa harus mendapat perhatian yang lebih dalam setiap penyelengaraan pelayanan publik, karena masyarakat pengguna jasalah yang sebenarnya berkuasa di dalam negara ini, yang 120 Aswawi Rewansyah, Op.Cit, hal 26 Universitas Sumatera Utara