Perkembangan Seksualitas Perkembangan Sosial Perkembangan berbahasa

keagamaan mereka Kenney, 1999 dalam Wong 2009. Namun, pemahaman anak kecil mengenai spiritual dipengaruhi oleh tingkat kognitifnya. Anak prasekolah memiliki konsep konkret mengenai Tuhan dengan karakteristik fisik, yang sering kali meyerupai teman imaginer mereka. Mereka mengerti kisah sederhana dari kitab suci dan menghapal doa-doa yang singkat, tetapi pemahaman mereka mengenai makna ritual ini masih terbatas. Mereka memperoleh manfaat dari penjelasan konkret yang diberikan oleh pemuka agama, seperti gambar kitab susi dan cerita tentang kelahiran utusan Tuhan mereka Wong, 2009.

2.10.7 Perkembangan Citra Tubuh

Masa prasekolah memainkan peranan penting dalam perkembangan citra tubuh. Dengan meningkatnya pemahaman bahasa, anak prasekolah mengenai individu memiliki penampilan yang diinginkan dan yang tidak diinginkan. Pada usia 5 tahun anak mulai membandingkan ukuran tubuhnya dengan teman sebaya dan bisa menjadi sadar bahwa mereka tinggi atau pendek, terutama jika orang lain mengatakan mereka sangat besar atau sangat kecil untuk usia mereka. Meskipun perkembangan citra tubuh telah maju, anak prasekolah tidak dapat mendefenisikan ruang lingkup tubuhnya dengan baik dan mereka hanya memiliki sedikit pengetahuan mengenai anatomi internalnya Wong, 2009.

2.10.8 Perkembangan Seksualitas

Perkembangan seksual selama masa ini merupakan fase yang sangat penting untuk identitas dan kepercayaan seksual individu secara menyeluruh. Anak prasekolah membentuk kelekatan yang kuat dengan orang tua yang berlawanan jenis kelamin sambil mengidentifikasi orang tua yang berjenis Universitas Sumatera Utara kelamin sama. Saat identitas seksual berkembang melebihi pengenalan gender, maka kerendahan hati menjadi perhatian, begitu juga ketakutan adanya mutilasi. Terjadi imitasi peran seks dan “berdandan pada ibu atau ayah” merupakan aktivitas yang penting. Perilaku dan respon orang lain terhadap permainan peran dapat mengondisikan anak untuk memandang dirinya sendiri atau orang lain. Misalnya seperti anak lelaki tidak boleh bermain boneka, dapat mempengaruhi konsep diri anak lelaki maskulinitas. Eksplorasi seksual mungkin kini lebih menonjol dari sebelumnya, terutama dalam hal eksplorasi dan manipulasi genital. Pertanyaan mengenai reproduksi seksual bisa sampai kebagian depan pencarian pemahaman anak prasekolah Wong, 2009.

2.10.9 Perkembangan Sosial

Perkembangan sosial pada anak prasekolah adalah anak telah banyak mengatasi yang berhubungan dengan orang asing dan ketakutan akan perpisahan pada tahun-tahun sebelumnya. Mereka dapat berhubungan dengan orang yang tidak dikenal dengan mudah dan mentoleransi perpisahan singkat dari orang tua dengan sedikit atau tanpa protes. Mereka dapat menghadapi perubahan dalam rutinitas harian lebih baik dari pada anak toddler, tetapi mereka bisa mengalami ketakutan imaginer yang lebih besar. Mereka memperoleh keamanan dan kenyaman dari benda-benda yang sudah dikenal, seperti mainan, boneka, atau foto anggota keluarga Wong, 2009.

2.10.10 Perkembangan berbahasa

Bahasa menjadi model komunikasi dan interaksi sosial yang utama. Peningkatan pembendaharaan kata sangat dramatis, dari 300 kata pada usia 2 tahun menjadi lebih dari 2100 kata pada akhir tahun kellima. Struktur kalimat, Universitas Sumatera Utara penggunaan, penggunaan tata bahasa, dan inteligibilitas juga meningkat sampai ke tingkat yang lebih dewasa Wong, 2009. Anak usia antara 3 dan 4 tahun membentuk kalimat yang terdiri atas sekitar tiga sampai 4 kata dan hanya memasukkan kata-kata terpenting untuk menyampaikan sebuah makna. Percakapan seperti itu sering kali diistilahkan telegrafik karena kalimatnya yang singkat. Anak berusia 3 tahun banyak sekali bertanya dan menggunakan bentuk jamak, kata ganti yang benar, dan bentuk lampau dari kata kerja. Mereka dapat menyebutkan nama objek yang dikenal seperti binatang, bagian tubuh, kerabat, dan teman. Mereka dapa memberi dan mengikuti perintah sederhana. Mereka berbicara berulang-ulang, tanpa memperhatikan apakah ada orang yang mendengarkan atau menjawabnya. Sedangkan dari anak usia 4 sampai 5 tahun anak prasekolah menggunakan kalimat yang lebih panjang yang terdiri atas empat sampai lima kata dan menggunakan lebih banyak untuk menyampaikan pesan, seperti kata depan, kata sifat, dan bermacam-macam kata kerja. Pada sekitar akhir usia 5 tahun anak dapat menggunakan semua bentuk percakapan dengan benar, kecuali pertanyaan yang menyimpang dari aturan. Mereka dapat mendefenisikan hal-hal sederhana dengan menjelaskan kegunaan, bentuk, atau kategori klasifikasi yang umum, dari pada hanya menjelaskan penampilan luarnya Wong, 2009.

2.10.11 Perilaku Personal Sosial