D. Potensi Tambang Daerah Penelitian
Dilihat dari geologi daerah penelitian dapat diketahui potensi tambang berupa bahan galian C. Salah satu bahan galian C yang terdapat di lokasi penelitian yaitu
batuan andesit. Batuan Andesit merupakan bahan galian golongan C yang berasal dari magma berkomposisi menengah hingga asam yang membeku secara cepat di permukaan
dan umumnya terkait dengan kegiatan gunungapi. Sifatnya keras dan banyak terjadi kekar, memudahkan dijadikan bahan galian yang baik untuk pondasi jalan, rel kereta api
dan campuran beton, secara fisik umumnya andesit berwarna abu hitam hingga abu cerah.
Bahan galian Andesit banyak ditemukan di kecamatan Selogiri, dan yang sangat baik untuk di eksploitasi adalah yang terdapat di Desa Keloran, Desa Kepatihan dan
Desa Pare, Kecamatan Selogiri. Andesit terbentuk berupa lava, abu-abu muda –
kehitaman, porfir, masif, ditemukan juga berupa kekar kolom. Lava andesit sebarannya cukup luas menempati pebukitan sedang, membentang dari sebelah barat daya desa
Kepatihan, selatan Desa Keloran sampai Desa Pare. Di lokasi penelitian yaitu Desa Sendang dan Desa Wuryorejo juga dijumpai andesit yang ditambang oleh warga. Hasil
tambang tersebut dijual ke beberapa daerah seperti ponorogo. Pemanfaatan bahan galian di suatu wilayah sangat dipengaruhi oleh : kondisi
topogafi, letak geografi, kondisi bentang alam dan lingkungan yang ada di sekitar wilayah tersebut. Pengembangan kawasan pertambangan di masa mendatang dapat di
arahkan dengan baik berdasarkan skala prioritas. Pembagian zonasi Pemanfaatan Bahan Galian didasarkan selain dari faktor tersebut, juga dengan mempertimbangkan faktor
sosial dan kepentingan masyarakat di daerah tersebut. Berdasarkan kriteria tersebut maka pemanfaatan bahan galian yang terdapat di
lokasi penelitian dapat dikelompokkan dalam dua zonasi, yaitu: zona layak tambang, dan zona layak tambang bersyarat. Zona layak tambang adalah kawasan yang apabila
dilakukan penambangan paling sedikit pengaruhnya terhadap lingkungan, terutama manusia, tetapi apabila dikelola dengan perencanaan yang baik bisa jadi pasca tambang
wilayah tersebut akan memberikan nilai tambah yang cukup berarti. Pada kawasan ini tidak terdapat hutan lindung atau cagar alam, sawah irigasi dan bukan termasuk
batugamping kars kelas satu. Zona layak tambang bersyarat adalah kawasan yang
apabila dalam rencana penambangannya baik yang dilakukan oleh masyarakat dan perusahaan harus memperhatikan:
1. Mata air dan gua yaitu sempadan 200 meter
2. Terletak pada kawasan kars kelas II
3. Jauh dari pemukiman
4. Bukan hutan lindung cagar alam
5. Ketinggian topografi dan kemiringan lereng tidak lebih dari 40
6. Dan faktor lingkungan dan sosial lainnya.
Adapun Peta kelayakan tambang ditunjukkan dengan gambar 10 berikut.
Ga mbar
10. P eta
Ke laya
ka n Ta
mbang
E. Penggunaan Lahan