C. Kerentanan Gerakan Tanah daerah Penelitian
Daerah penelitian dibagi menjadi 4 zona kerentanan gerakan tanah yaitu zona kerentanan gerakan tanah tinggi, zona kerentanan gerakan tanah menengah, zona
kerentanan gerakan tanah rendah dan zona kerentanan gerakan tanah sangat rendah. Zona kerentanan tinggi meliputi daerah
– daerah dengan morfologi berbukit dan mempunyai lereng yang curam. Secara geologi mempunyai batuan dasar berupa breksi
gunungapi, lava, lahar lawu dan tuf, dan didaerah ini dijumpai beberapa sesar patahan yang cukup besar, sehingga semakin melemahkan daya ikat antar batuan. Zona
kerentanan menengah meliputi daerah yang cukup luas yang umumnya berada di wilayah timur dari Kabupaten Wonogiri, dan mempunyai morfologi berupa perbukitan
dengan lereng yang curam. Daerah ini secara geologi mempunyai batuan dasar berupa breksi gunungapi, batupasir tufan, batulempung, konglomerat, serta lahar dari Gunung
Lawu. Zona kerentanan rendah meliputi wilayah yang secara morfologi merupakan transisi antara daerah yang mempunyai kelerengan curam dengan daerah yang datar,
dimana morofologi dataran dengan kemiringan lereng 0-5 . Kondisi lapukan sedang, dengan ketebalan tanah lapukan hanya mencapai 0.5 sampai 1 meter. Pemanfaatan
lahan saat ini digunakan sebagai ladang, sawah dan pemukiman. Daerah ini secara geologi mempunyai batuan dasar berupa pasir, lanau, dan lempung hitam, serta lahar
dari hasil erupsi Gunung Lawu. Sedangkan zona kerentanan sangat rendah meliputi daerah yang cukup luas yang umumnya terdapat di wilayah barat dan utara dari wilayah
Kabupaten Wonogiri. Daerah –daerah tersebut secara morfologi datar, dengan kondisi
geologi berupa batuan dasar tuf, breksi gunungapi, lava andesit, batugamping, batugamping napalan, batupasir tufan, dan lahar Lawu. Lokasi penelitian terletak pada
zona kerentanan gerakan tanah tinggi dan menengah. Adapun peta kerentanan gerakan tanah di lokasi penelitian ditunjukkan pada gambar 9 berikut.
Ga mbar
9. P eta
Ke re
ntan an Ge
ra ka
n T ana
h da
era h pe
ne li
ti an
D. Potensi Tambang Daerah Penelitian