bulannya. 3.
Untuk upah lembur, harus berdasarkan SK oleh sekretaris dari kepala badan dengan melihat kebutuhan kerja.
4. Jumlah potongan gaji sama besarnya untuk setiap karyawan sesuai dengan
yang ditetapkan pemerintah termasuk PPh pasal 21. 5.
Jumlah yang dikurangi potongan adalah jumlah bersih yang dibayarkan kepada setiap karyawan.
Dari hasil pegamatan peneliti pada Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Medan peneliti melihat bahwa gaji pokok yang ada pada Madrasah
Tsanawiyah Negeri 2 Medan memang dapat dipastikan jumlahnya sama pada tiap bulanya. untuk besarnya tunjangan pada Madrasah Tsanawiyah Negeri 2
Medan itu adalah sama pada tiap bulanya karena tunjangan tersebut tidak dipengaruhi oleh hasil pekerjaan tetapi berdasarkan jabatan atau golongan,
sedangkan potogan gaji untuk setiap pegawai adalah sama termasuk potongan PPH 21.
D. Analisa dan Evaluasi Pengawasan Intern Gaji dan Upah.
Pengawasan internal gaji dan upah merupakan bagian dari sistem pengendalian internal dalam perusahaan. Sistem pengendalian internal
mempunyai pengertian yang luas, sistem pengendalian internal mempunyai beberapa pengertian diantaranya :
Menurut Holmess dan Burns 1990 : 112 mengatakan sebagai
Universitas Sumatera Utara
berikut : ”Pengawasan intern meliputi rencana organisasi yang semua metode serta peraturan yang sederajad yang digunakan dalam perusahaan untuk
menjaga kekayaannya, memeriksa kecermatan, dan keandalan data akuntnasinya, meningkatkan efisiensi opersional dan mendorong dipatuhinya
kebijaksanaan-kebijaksanaan yang sudah digariskan oleh manajemennya”. Menurut AICPA Pengendalian Intern adalah ”meliputi struktur
organisasi dan semua cara-cara serta alat-alat yang di koordinasikan yang digunakan dalam perusahaan dengan tujuan untuk menjaga keamanan harta
milik perusahaan, memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi, memajukan efisiensi di dalam operasi, dan membantu menjaga dipatuhinya
kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan lebih dahulu”.
Menurut Mulyadi 2008:180 pengendalian intern ”merupakan suatu
proses yang dilaksanakan oleh dewan komisaris, manajemen, dan personil lain yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang
pencapaian”. Secara umum pengendalian intern bertujuan untuk meminimumkannya
kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam instansi. Pengawasan intern menurut peneliti merupakan alat pengendalian yang sangat membantu manajemen
dalam melaksanakan tugas. Sehingga mempunyai peranan yang sangat penting dalam suatu instansi.
Menurut Mulyadi 2001 : 163 tujuan pengendalian intern adalah ”menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data
akuntansi, mendorong efisiensi, dan mendorong dipatuhi kebijakan manajemen”.
Menurut tujuan, sistem pengendalian intern tersebut dibagi menjadi
Universitas Sumatera Utara
dua macam yaitu pengawasan intern akuntansi dan pengawasan intern administratif. Pengendalian intern akuntansi yang merupakan bagian dari
sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran yang dikoordinasikan terutama untuk menjaga kekayaan organisasi dan
mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi. Pengendalian intern administratif meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran yang
dikoordinasi terutama untuk mendorong efisiensi dan dipatuhi kebijakan manajemen.
Pengendalian intern merupakan alat pengendalian yang sangat membantu manejemen dalam melaksnakan tugasnya., sehingga peranannya
sangat penting dalam perusahaan. Suatu pengendalian intern dapat dikatakan baik apabila didalam perusahaan itu tidak seorang pun diberikan wewenang
untuk melakukan transaksi dari awal hingga akhir tanpa adanya campur tangan orang lain. Didalam perusahaan harus terdapat pemisahan tugas yang
jelas dan tanggung jawab serta pendelegasian wewenang. Ada beberapa pengertian pengawasan intern menurut para ahli :
1. Menurut Mulyadi,2002:373
Suatu proses yang dijalankan oleh dewan Komisaris, manejemen dan karyawan lainnya yang dirancang untuk memberikan keyakinan memadai tentang
pencapaian tujuan berikut :
Universitas Sumatera Utara
a. Laporan keluarga yang dapat diandalkan.
b. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.
c. Efektivitas dalam efisiensi perusahaan
2. Menurut Warren 2002 ; 17
Pengendalian intern adalah kebijaksanaan dan prosedur untuk memperoleh keyakinan yang memadai bahwa tujuan pengawasan intern
adalah kebijaksanaan dan prosedur untuk memperoleh keyakinan yang memadai bahwa satuan usaha yang spesifik akan dicapai.
Untuk menghindari terjadinya penyelewengan atau kecurangan maka perlu adanya suatu pengendalian intern yang didalamnya terdapat pemisahan
tugas atau fungsi dimana kegiatan penerimaan pegawai, pencatatan jam kerja atau kehadiran dan penghitungan gaji tiap bulannya tidak boleh dikerjakan
oleh satu orang saja. Hal ini digunakan untuk menghindari adanya tugas rangkap karyawan atau pegawai yang dapat memungkinkan terjadinya
penyelewengan. Unsur-unsur pengendalian intern terdiri dari lingkungan perusahaan,
sistem akuntansi dan prosedur penggajian. Ketiga unsur ini sangat besar pengaruhnya bagi manejemen. Lingkungan perusahaan yang sehat akan
membantu pihak manejemen dalam menjalankan tugasnya sehingga suatu sistem akuntansi pada perusahaan akan berjalan dengan efektif. Dan
prosedur penggajian yang telah dibuat oleh perusahaan dapat berjalan
Universitas Sumatera Utara
dengan lancar dan baik. Sehingga akan tercipta suatu sistem kerja yang penuh tanggung jawab dan rasa kepercayaan.
Dari hasil pengamatan peneliti pada Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Medan melihat bahwa perusahaan telah menjalankan pengawasan intern
dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari : 1.
Pembayaran gaji para pegawai dibayarkan dengan uang tunai. Setiap transaksi pembayaran gaji pada terjadi pada awal bulan. Para
pegawai memperoleh pembayaran gaji mereka secara melalui bank yang sudah ditentukan oleh pihak instansi sebelumnya. Namun pada pegawai
honorer gaji dapat diterima langsung dari pihak bendahara. 2.
Pada saat penerimaan gaji pada pegawai honorer ada beberapa ketentuan yang harus dipenuhi pegawai.
Setiap pegawai harus menunjukkan tanda identitas pengenal atau suatu bukti yang menyatakan bahwa pihak tersebut adalah pegawai dari
Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Medan. Dan setiap pegawai harus membubuhkan tanda tangan sebelum gaji tersebut diterima. Hal ini
dimaksudkan agar semua gaji yang dibayarkan telah sampai pada orang yang tepat.
3. Adanya hubungan komunikasi yang baik antara Kepala Sekolah dan para
pegawai lainnya. Hal tersebut terlihat ketika para pegawai berbicara atau menyampaikan
Universitas Sumatera Utara
sarannya kepada pimpinan. Mereka tidak mersa canggung atau takut sehingga terlihat adanya suatu hubungan keluarga yang baik.
4. Pemisahan tugas yang jelas.
Yang membayarkan gaji kepada para pegawai dilakukan oleh bagian keuangan. Kemudian bagian keuangan membuat laporan tersebut dan
menyerahkan kepada bagian Tata usaha. Bagian tata usaha memeriksa kembali laporan laporan keuangan tersebut. Sedangkan sub bagian
kepegawaian menyiapkan dan melaporkan daftar hadir para pegawai kepada bagian keuangan dan bagian tata usaha. Kemudian bagian tata
usaha memeriksa laporan yang diberikan oleh bagian keuangan dan memeriksa daftar hadir yang dibuat oleh bagian kepegawaian.
Dengan adanya pembagian tugas yang jelas akan membuat dalam proses pembayaran gaji diharapkan tidak terjadi penyimpangan terhadap
besarnya jumlah uang yang akan dibayarkan. Sehingga akan diperoleh suatu sistem kerja yang penuh dengan rasa kepercayaan. Dengan demikian
pengendalian intern pada Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Medan telah berjalan dengan efektif.
Untuk mencapai tujuan pengendalian intern, maka pihak manajemen perusahaan perlu merancang dan menerapkan unsur-unsur pengawasan
intern sebagai berikut Mulyadi, 2001:164:
Universitas Sumatera Utara
1. struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara
tegas, 2.
sistem wewenang dan prosedur pencacatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekeyaan, utang, pendapatan dan
biaya, 3.
praktek yang sehat harus dijalankan didalam melaksanakan tugas dalam fungsi setiap unit organisasi,
4. karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.
Struktur Organisasi Yang Memisahkan Tanggung Jawab Fungsional Secara Tegas.
Struktur organisasi merupakan keranka pembagian tanggung jawab pembagian tanggung jawab fungsional kepada unit-unit organisasi yang
dibenduk untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. Pembagian tanggung jawab fungsional dalam organisasi ini berdasarkan pada prinsip-
prinsip sebagai berikut: harus dipisahkan fungsi-fungsi operasi dan penyimpanan dari fungsi akuntansi. Fungsi operasi adalah fungsi yang memiliki
wewenang untuk penyimpanan aktiva perusahaan, suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk melaksanakan semua tahap suatu transaksi.
Sistem Wewenang dan Prosedur Pencatatan Yang Memberikan Perlindungan Yang Cukup Terhadap Kekayaan, Utang, Pendapatan dan
Biaya
Universitas Sumatera Utara
Sistem wewenang dan prosedur pembukuan dalam perusahaan merupakan alat bagi manajemen mengadakan pengendalian terhadap operasi dan transaksi
yang terjadi dan juga untuk menghasilkan data akuntansi yang tepat. Klasifikasi data akuntansi dapat dilakukan dalam rekening buku besar. Menurut AICPA
susunan rekening yang baik harus dapat memenuhi hal-hal sebagai berikut: membantu mempermudah penyusunan laporan-laporan lain dengan ekonomis,
meliputi rekening-rekening yang diperlukan untuk menggambarkan dengan baik dan teliti harta milik, utang, pendapatan, harga pokok dan biaya yang harus
dirinci sehingga memuaskan dan berguna bagi manajemen di dalam melakukan operasi, menguraikan dengan teliti dan singkat apa yang harus dimuat di dalam
setiap rekening, memberi batas sejelas-jelasnya antara pos-pos aktiva, modal, pendapatan dan biaya.
Praktek Yang Sehat Harus Dijalankan Didalam Melaksanakan Tugas Dalam Fungsi Setiap Unit Organisasi
Adapun cara-cara umum yang ditempuh oleh perusahaan dalam menciptakan praktek yang sehat adalah: menggunakan formulir bernomor urut
cetak yang pemakiannya harus dipertanggungjawabkan oleh yang berwenang, pemeriksaan mendadak, setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal
sampai akhir oleh suatu organisasi tanpa ada campur tangan dari organisasi lainnya, keharusan pengambilan cuti bagi karyawan yang berhak, pembentukan
unit organisasi yang bertugas untuk mengecek efektivitas unsur-unsur sistem
Universitas Sumatera Utara
pengendalian intern.
Karyawan Yang Mutunya Sesuai Dengan Tanggung Jawab
Tingkat kecakapan pegawai mempengaruhi sukses tidaknya suatu sistem pengendalian intern. Apabila sudah disusun stuktur organisasi yang tepat,
prosedur-prosedur yang baik tapi tingkat kecakapan pegawai tidak memenuhi syarat-syarat yang diminta, bisa dipastikan bahwa sistem pengawasan intern
tidak akan berhasil dengan baik. Dalam memilih pegawai yang cakap dapat ditempuh dengan cara: seleksi calon karyawan yang sesuai dengan persyaratan
yang dituntut oleh pekerjaannya, yang dilakukan dengan mengadakan analisa jabatan yang ada dalam perusahaan dan menentukan syarat-syarat yang
dipenuhi oleh calon karyawan yang akan menduduki jabatan tersebut, pengembangan pendidikan karyawan selam menjadi karyawan perusahaan
sesuai dengan tuntutan perkembangan jabatannya.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Sebagai bab akhir dari penelitian paper ini, peneliti membuat beberapa kesimpulan berdasarkan uraian tentang pengawasan intern gaji dan upah pada bab
sebelumnya. Ada pun kesimpulan yang dapat diambil peneliti adalah sebagai berikut :
1. Unsur-unsur gaji pada Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Medan adalah sebagai
berikut : a.
Gaji pokok. b.
Tunjangan-tunjangan yang terdiri dari : -
Tunjangan Keluarga -
Tunjangan Jabatan -
Tunjangan Pangan -
Tunjangan Pajak Penghasilan Unsur-unsur pengeluaran meliputi Potongan Pajak Penghasilan, Potongan
Beras dan Potongan lainnya. 2.
Pemberian gaji kepada pegawai sesuai dengan jabatan dan golongannya masing-masing dan pembayarannya dilakukan pada awal bulan.
3. Pembayaran gaji kepada para pegawai tidak terlalu berbelit – belit. Masing-
Universitas Sumatera Utara
masing pegawai telah melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh pemerintah sehingga dengan
sendirinya telah tercipta pengawasan intern pada perusahaan tersebut. 4.
Pengawasan intern gaji pada Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Medan berjalan dengan baik dan efektif. Hal ini terlihat bahwa adanya pemisahan tugas yang
jelas pada bagian Tata usaha, Bendahara dan Bagian kepegawaian. 5.
Instansi memberikan hari libur bagi para pegawai dengan tujuan untuk meningkatkan semangat kerja yaitu hari istirahat mingguan yaitu pada hari
Minggu serta hari libur Nasional yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka peneliti memberikan beberapa saran yang mungkin bermanfaat bagi perusahaan dimasa yang akan datang
yaitu : 1.
Agar hubungan kekeluargan para pegawai dan pimpinan di Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Medan lebih ditingkatkan agar terjalin komunikasi yang
lebih baik lagi sehingga dapat menciptakan suasana kerja yang lebih kondusif dan semangat dalam menjalankan pekerjaan.
2. Pengendalian intern gaji pada Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Medan
hendaknya lebih ditingkatkan lagi sehingga kinerja perusahaan lebih baik dan pengawasan intern perusahaan dimasa yang akan datang lebih baik lagi.
Universitas Sumatera Utara
3. Adapun jumlah gaji yang terdapat pada Madrasah Tsanawiyah Negeri 2
Medan telah sesuai dengan batas minimum yang ditetapkan oleh pemerintah, sebaiknya terus berlanjut untuk masa-masa yang akan datang.
4. Para pegawai dituntut untuk semakin disiplin dan jujur dalam melaksanakan
tugasnya juga dalam hal waktu kerja. Karena berhasil atau tidaknya perusahaan dipengaruhi oleh kedisiplinan para pegawainya sebagai pelaksana.
5. harus lebih ditingkatkan etos kerja dari para pegawai dengan cara memberikan
arahan yang lebih efektif dari kepala sekolah.
Universitas Sumatera Utara
BAB II MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 2 MEDAN
A. Sejarah Ringkas Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Medan