227
, jika dilakukan ulangan dalam pengenceran yang sama dengan kebalikan dari pengencerannya. Catat pengenceran yang
digunakan dan jumlah koloni yang terhitung atau diduga pada tiap petri. Untuk mencegah kesalahan ketelitian dan akurasi, catat
hanya dua digit pertama saja. Digit kedua dapat ditingkatkan jika digit ketiga di atas 5. Gunakan nol untuk digit setelah digit kedua.
Laporkan jumlah atau dugaan jumlah sebagai cfug atau cfumL
b. Jika jumlah pada ulangan petri atau pengenceran berurutan dirata-
rata, hanya yang memenuhi syarat yang dirata-rata.
Contoh: Pengenceran 1:100 jumlah koloni 224 dan 180
Pengenceran 1:1000 jumlah koloni 28 dan sp spreader Pengenceran 1:100 dirata-rata, hasilnya 202. Pengenceran 1:1000 yang
diambil hanya 28 karena sp tidak memenuhi syarat.
rasio perbandingan= =1, 4
rata-rata= =241
rata-rata mikroba = =241
=241x =24.100
Karena digit ketiga kurang dari 5, maka jumlah mikroba adalah 24.000 cfug
4 Aturan lengkap untuk perhitungan jumlah koloni
a Jumlah koloni 25-250
Seleksi petri dengan jumlah koloni antara 25 sampai 250, tidak termasuk sreader. Hitung semua koloni termasuk yang kecil, catat
pengenceran yang digunakan lalu hitung jumlah mikrobanya.
Di unduh dari : Bukupaket.com
228
Pengenceran Jumlah mikroba cfug atau
cfumL 1:100
1:1000 234
23 23.000
Sp 31
31.000 305
42 42.000
243 kl
24.000 Keterangan:
= jumlah koloni yang memenuhi syarat Sp= spreader
Kl= kesalahan laboratoris
b Ulangan
Pakai pengenceran yang jumlah koloninya memenuhi syarat, lalu dirata-rata kemudian dikali Fp faktor pengenceranhingga
diperoleh jumlah mikrobanya Contoh:
Pengenceran Jumlah mikroba cfug atau cfumL
1:100 1:1000
175 208
16 17
Rata-rata= = 191,5
jumlah=191,5 = 1900 cfug
Di unduh dari : Bukupaket.com
229
Jika hanya satu petri dari pasangan petri yang memenuhi syarat 25- 250, hitung kedua petri, kecuali untuk spreader.
Contoh :
c Pengenceran berurutan dengan jumlah koloni 25-250
Jika jumlah koloni antara 25-250, maka cari rasio antar pengenceran. Apabila rasionya kurang dari 2, maka jumlah mikroba diperoeh dari
nilai rata-rata. Jika rasionya lebih besar atau sama dengan 2, maka digunakan data dari pengenceran terendah
Contoh:No Pengenceran
rasio Jumlah mikroba
cfug atau cfumL 1:100
1:1000 1.
243 34
1,4 29.000
2. 140
32 2,3
14.000 3.
228 28
1,2 25.000
4. 138
162 42
30 2,4
15.000 5.
228 240
28 23
1,1 25.000
6. 224
180 28
sp 1,4
24.000
Contoh perhitungan:
Contoh no 1.
rasio = = 1,4 2
jumlah = = 29.000
Contoh no 4.
Pengenceran Jumlah mikroba cfug atau
cfumL 1:100
1:1000 275
24 24
35 Rata-rata=
= 29,5 jumlah=2,5
= 30.000 cfug
Di unduh dari : Bukupaket.com
230
rasio = = 2,4 2
jumlah = xFp=150x
= 15.000
d Tidak ada petri dengan jumlah koloni antara 25-250 dan salah
satu petri memiliki jumlah koloni lebih dari 250,
Pilih yang paling mendekati 250 dan tulis sebagai hasil dugaan dugcfumL
Contoh: Pengenceran
Jumlah mikroba cfug atau cfumL 1:100
1:1000 325
20 Jml = 225
= 33.000 cfug
e Semua petri dengan jumlah koloni kurang dari 25
Catat jumlah koloni yang sebenarnya pada pengenceran paling rendah dan laporkan sebagai dugaan cfumL atau cfug
Contoh: Pengenceran
Jumlah mikroba cfug atau cfumL 1:100
1:1000 100 dug cfug
18 16
2 100 dug cfug
f Tidak ada koloni yang tumbuh tidak ada senyawa
penghambat
Laporkan jumlah pendugaan dengan kurang dari pada pengenceran paling rendah
Contoh: Pengenceran
Jumlah mikroba cfug atau cfumL
Di unduh dari : Bukupaket.com
231
1:100 1:1000
100 dug cfug 1. Jumlah koloni lebih dari 250
Hitung koloni dalam bagian petri berdasar distribusi yang mewakili.
Jika dalam hitungan ada 10 koloni cm2, pilih dalam 12 cm2dengan cara 6 luasan horizontal berurutan dan 6 luasan
sudut kanan berurutan Jika dalam hitungan ada 10 koloni cm2, hitung koloni dalam
4 luasan yang mewakili seperti di atas kalikan dengan rata- rata jumlah koloni per cm2 dengan luas petri pada umumnya
sekitar 56 cm2. 2. spreader
tipe pertama rantai koloni ciri: koloni tidak dapat dipisahkan secara tepat karena ada
disintegrasi gumpalan bakteri ketika inokulum ditebarkan dalam media tanam. Jika satu atau lebih rantai jelas berasal
dari sumber terpisah, hitung masing- masing sebagai 1 koloni. Jangan hitung tiap-tiap koloni individu dalam rantai sebagai
koloni terpisah. tipe kedua
ciri: perkembangan koloni meluas dalam film air antara agar dan dasar petri, terjadi karena ada akumulasi kelembaban
pada tiap sebaran asli. Spreader ini dapat mewakili pertumbuhan koloni individu jika pengenceran terdistribusi
secara merata dalam medium tipe ketiga
ciri: terbentuk dalam film air pada permukaan agar, sama
Di unduh dari : Bukupaket.com
232
seperti tipe kedua, spreader ini terjadi karena ada akumulasi kelembaban pada tiap sebaran asli spreader ini juga dapat
mewakili pertumbuhan koloni individu jika pengenceran terdistribusi secara merata dalam medium
Di unduh dari : Bukupaket.com
233
3. Tugas