8 penyelenggaraan kegiatan layanan Bimbingan dan Konseling berdasarkan
Permendikbud 111 mengenai Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah agar pemahaman terhadap persepsi guru-guru
Bimbingan dan Konseling ini dapat dijadikan bahan evaluasi bagi penyelenggaraan kegiatan layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah
Menengah Atas, serta evaluasi bagi kebijakan ini.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian, maka identifikasi masalahnya adalah sebagai berikut.
1. Pelaksanaan kegiatan layanan Bimbingan dan Konseling di SMA di kota Magelang belum berjalan dengan optimal.
2. Sebagian besar guru Bimbingan dan Konseling SMA di kota Magelang memiliki kerancuan pemahaman mengenai berbagai kegiatan layanan
Bimbingan dan Konseling. 3. Guru Bimbingan dan Konseling tidak serta merta berusaha untuk
mengimplementasikan penyelenggaraan kegiatan layanan Bimbingan dan Konseling sesuai dengan kebijakan Permendikbud 111.
4. Pemahaman guru Bimbingan dan Konseling terhadap Permendikbud 111 hanya
dijadikan sebagai
wacana tanpa
adanya usaha
untuk mengimplementasikannya dalam setting penyelenggaraan kegiatan
layanan Bimbingan dan Konseling.
9
C. Batasan Masalah
Berdasarkan masalah-masalah yang telah diidentifikasi, maka peneliti memfokuskan pada masalah-masalah mengenai persepsi terhadap 22 kegiatan
layanan Bimbingan dan Konseling yang mencakup layanan langsung, layanan tidak langsung, layanan administrasi, dan tugas tambahan Bimbingan dan
Konseling berdasarkan Permendikbud 111 tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah pada guru Bimbingan dan
Konseling Sekolah Menengah Atas di kota Magelang.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan masalah-masalah yang telah diidentifikasi, maka rumusan masalahnya adalah
1. Bagaimana persepsi terhadap kegiatan layanan Bimbingan dan Konseling yang mencakup layanan langsung berdasarkan Permendikbud 111 pada guru
Bimbingan dan Konseling Sekolah Menengah Atas di kota Magelang? 2. Bagaimana persepsi terhadap kegiatan layanan Bimbingan dan Konseling yang
mencakup layanan tidak langsung berdasarkan Permendikbud 111 pada guru Bimbingan dan Konseling Sekolah Menengah Atas di kota Magelang?
3. Bagaimana persepsi terhadap kegiatan layanan Bimbingan dan Konseling yang mencakup layanan administrasi berdasarkan Permendikbud 111 pada guru
Bimbingan dan Konseling Sekolah Menengah Atas di kota Magelang?
10 4. Bagaimana persepsi terhadap kegiatan layanan Bimbingan dan Konseling yang
mencakup tugas tambahan berdasarkan Permendikbud 111 pada guru Bimbingan dan Konseling Sekolah Menengah Atas di kota Magelang?
5. Bagaimana persepsi terhadap kegiatan layanan Bimbingan dan Konseling berdasarkan Permendikbud 111 pada guru Bimbingan dan Konseling Sekolah
Menengah Atas di kota Magelang?
E. Tujuan Penelitian