35
Arikunto mengatakan, “Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat
sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul”. 2006: 71
Berdasarkan analisis yang telah dikemukakan di atas, maka disusun hipotesis sebagai berikut:
1. Ada hubungan yang signifikan antara tinggi badan dengan
kemampuan
service
y dalam tenis meja.
2. Ada hubungan yang signifikan antara koordinasi mata tangan
dengan kemampuan
service
y dalam tenis meja.
3. Ada hubungan yang signifikan antara variabel gabungan yaitu hubungan
tinggi badan dan koordinasi mata tangan
dengan kemampuan
service
y dalam tenis meja.
36
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tinggi badan dan koordinasi mata tangan dengan kemampuan
service
pada permainan tenis meja siswa kelas 5 SD Negeri Percobaan 4 Wates Kabupaten
Kulon Progo 20152016. Penelitian ini termasuk penelitian korelasional. Menurut pendapat Suharsimi Arikunto 2002: 239, penelitian korelasional
adalah penelitian yang bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan dan apabila ada berapa eratnya hubungan serta berarti tidaknya hubungan itu.
Metode yang digunakan dalam penelitan ini adalah metode survey dengan teknik tes dan pengukuran adapun desain penelitannya sebagai berikut :
Gambar 9. Desain Penelitian Keterangan :
X1 : Tinggi Badan X2 : Koordinasi mata tangan
Y : Hasil
Service
Y
37
B. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Penelitian ini mempunyai tiga variabel yang terdiri dari dua variabel bebas dan satu variabel terikat. Tiga variabel tesebut didefinisikan sebagai
berikut . 1.
Tinggi Badan Tinggi badan adalah ukuran posisi tubuh berdiri
vertical
dengan kaki menempel pada lantai, posisi kepala dan leher tegak pandangan lurus
kedepan, dada dibusungkan dan perut datar, tarik napas beberapa saat. Alat ukur yang digunakan adalah stadiometer dengan satuan
centimeter
cm. 2.
Koordinasi Mata Tangan. Koordinasi mata-tangan merupakan kemampuan siswa kelas 5 SD
dalam melakukan lempar tangkap bola dari ismaryanti dengan 2 kali kesempatan dengan waktu istirahat 10 detik, 1 kali kesempatan dilakukan
sebanyak 10 lemparan dan tangkapan di tanggkap dengan tangan yang berbeda. Satuan dalam pengukuran tes ini menggunakan satuan kali x
jumlah banyaknya bola yang tepat pada sasaran. 3.
Kemampuan Service Kemampuan
service
merupakan kemampuan siswa kelas 5 SD dalam melakukan
service
tes dari Nurhasan dengan subjek memukul bola diagonal melewati net dengan 10 kesempatan, setelah istirahat 10 detik,
subjek melakukan lagi
service
10 kesempatan. Hasil yang dicatat adalah skor tertinggi yang diperoleh dalam 2 kesempatan.