Definisi Remaja Perkembangan Remaja

dan perasaan pengirim pesan dan merumuskan serta memantulkannya kembali dengan kata-katanya sendiri.

B. Remaja

1. Definisi Remaja

Masa remaja untuk pria dan wanita tidak sama. Masa remaja bagi pria berlangsung dari usia 13 tahun sampai dengan 22 tahun, sedangkan wanita mulai usia 12 tahun sampai dengan 21 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa wanita lebih dahulu mencapai tingkat kedewasaan daripada pria. Menurut Piaget Ali dan Asrori, 2005: 9, secara psikologis, masa remaja adalah suatu usia di mana individu menjadi terintegrasi ke dalam masyarakat dewasa, suatu usia di mana anak tidak merasa bahwa dirinya berada di bawah tingkat orang yang lebih tua melainkan merasa sama, atau paling tidak sejajar. Pada dasarnya remaja tidak mempunyai tempat yang jelas, karena remaja sudah bukan anak-anak lagi tapi juga belum bisa diterima pada golongan orang dewasa. Oleh karena itu, masa remaja juga dikenal dengan nama fase “mencari jati diri” atau fase “topan dan badai”. Seperti yang diungkapkan oleh Monks Ali dan Asrori, 2005: 10, remaja masih belum mampu menguasai dan memfungsikan secara maksimal fungsi fisik dan psikisnya.

2. Perkembangan Remaja

Remaja diharapkan meninggalkan sikap dan perilaku kekanak- kanakan dan berusaha mencapai kemampuan bersikap dan berperilaku dewasa. Untuk itulah diperlukan kemampuan mendengarkan aktif. Perkembangan remaja yang berkaitan dengan kemampuan mendengarkan aktif antara lain perkembangan sosial dan perkembangan emosi. a. Perkembangan sosial Perkembangan sosial berarti perolehan kemampuan berperilaku yang sesuai dengan tuntutan sosial Hurlock, 1980: 250. Perkembangan sosial pada masa remaja lebih melibatkan kelompok teman sebaya daripada orang tua. Remaja diharapkan mampu membina hubungan baik dengan kelompok yang belainan jenis. Pada masa ini, remaja lebih banyak melakukan kegiatan di luar rumah, seperti kegiatan sekolah dan bermain dengan teman Gunarsa dan Gunarsa, 2008: 9. Dalam melakukan kegiatan di luar rumah, remaja tidak hanya harus mampu berkomunikasi dalam kata-kata yang dapat dimengerti orang lain, tetapi juga harus mampu berbicara tentang topik yang dapat dipahami dan menarik bagi orang lain. Pembicaraan yang mudah dipahami dan menarik bagi orang lain merupakan penunjang yang penting bagi perkembangan sosial remaja terutama untuk melatih kemampuannya dalam mendengarkan aktif. b. Perkembangan emosional Perkembangan emosi mencakup kemampuan untuk bereaksi secara emosional yang sesuai dengan usianya. Emosi merujuk pada suatu perasaan dan pikiran-pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak Goleman, 1996: 411. Belum ada kesepakatan dari para ahli tentang penggolongan emosi atau perasaan. Suatu penggolongan emosi yang diusulkan oleh sejumlah teoritikus adalah sebagai berikut Goleman,1996: 411: a. Amarah Anger: beringas, mengamuk, benci, marah besar, jengkel, kesal hati, terganggu, rasa pahit, berang, tersinggung, bermusuhan, dan barangkali yang paling hebat, tindak kekerasan. b. Kesedihan Sadness : pedih, sedih, muram, suram, melankolis, kasihan pada diri sendiri, kesepian, kesal. c. Rasa takut Fear: cemas, takut, gugup, khawatir, was-was, takut sekali, waspada, sedih, tidak tenang, ngeri, panik. d. Kesenangan Enjoyment: bahagia, gembira, ringan, puas, riang, senang, terhibur, bangga, terpesona. e. Cinta Love: penerimaa, persahabatan, kepercayaan, kebaikan hati, rasa dekat, bakti, hormat, kasmaran, kasih. f. Rasa heran Surprise: terkejut, terkesiap,takjub, terpana. g. Kejijikan Disgust: jijik, hina, muak, mual, benci, tidak suka, muntah. h. Malu Shame: rasa salah, malu, kesal, hati hancur lebur. Ada dua cara mengungkapkan emosi, yaitu secara verbal dan secara non verbal Supratiknya, 1995: 55. Yang dimaksud secara verbal adalah dengan menggunakan kata-kata, baik yang secara langsung mendeskripsikan perasaan yang kita alami maupun tudak. Sedangkan yang dimaksud secara nonverbal adalah dengan menggunakan kata- kata, misalnya sorot mata, raut muka, kepalan tinju, dan sebagainya. Dalam kenyataan sehari-hari, kedua cara tersebut sebenarnya susah dipisahkan sebab lazimnya hadir bersam-sama. Kalau kita membisikan kata-kata mengungkapkan cinta, misalnya, biasanya juga disertai suara lembut, mata berbinar, wajah berseri, belaian tangan yang halus, dan sebagainya. Maka, agar komunikasi kita jelas dan efektif, ungkapan verbal dan non verbal dari perasaan kita itu memang harus cocok atau sesuai.

C. Definisi dan Ragam Bimbingan 1. Definisi Bimbingan

Dokumen yang terkait

Studi tentang kemampuan mendengarkan aktif dari siswa kelas X SMA Stella Duce 2 Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013.

0 2 81

Peningkatan kemampuan menulis argumentasi melalui strategi DWA (Direct Writing Activity) siswa kelas X-2 SMA Stella Duce Bantul Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012.

2 15 336

Deskripsi persepsi siswa tentang manfaat pelayanan bimbingan belajar pada siswa kelas XI SMA Stella Duce 2 Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013.

0 0 84

Ketidaksantunan linguistik dan pragmatik berbahasa antara guru dan siswa di SMA Stella Duce 2 Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013.

0 1 257

Deskripsi sikap siswa kelas XI SMA Stella Duce 2 Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012 terhadap layanan bimbingan klasikal.

0 0 100

Deskripsi persepsi siswa tentang manfaat pelayanan bimbingan belajar pada siswa kelas XI SMA Stella Duce 2 Yogyakarta tahun ajaran 2012 2013

0 0 82

Peningkatan kemampuan menulis argumentasi melalui strategi DWA (Direct Writing Activity) siswa kelas X 2 SMA Stella Duce Bantul Yogyakarta tahun ajaran 2011 2012

3 23 168

Deskripsi sikap siswa kelas XI SMA Stella Duce 2 Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012 terhadap layanan bimbingan klasikal - USD Repository

0 0 98

Ketidaksantunan linguistik dan pragmatik berbahasa antara guru dan siswa di SMA Stella Duce 2 Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 - USD Repository

0 2 255

Peningkatan kemampuan menulis argumentasi melalui strategi DWA (Direct Writing Activity) siswa kelas X-2 SMA Stella Duce Bantul Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012 - USD Repository

0 1 168