xxxvii
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengumpulan Sampel
Minuman ionik yang beredar di Indonesia sebanyak 83 produk dengan 31 merek dagang, 10 merek dagang beredar di kota Medan. Penelitian ini
menggunakan tiga minuman ionik, dua diantaranya sampel MZ dan GR ditentukan secara undian. Sedangkan satu sampel sampel PW ditetapkan karena
minuman ini paling laris di seluruh Indonesia Anonim, 2010. Tablet parasetamol yang diambil adalah tablet Panadol .
®
4.2 Pemeriksaan Kuantitatif 4.2.1 Kurva Kalibrasi Natrium dan Kalium
Dari hasil pengukuran absorbansi larutan standar natrium yang berada dalam konsentrasi rentang kerja natrium pada panjang gelombang 589 nm
diperoleh persamaan garis regresi y = 0,35108x + 0,00694 dengan koefisien korelasi r = 0,9995
Sedangkan untuk hasil pengukuran absorbansi larutan standar kalium yang berada dalam konsentrasi rentang kerja kalium pada panjang gelombang 766,5 nm
diperoleh persamaan garis regresi y = 0,17424x + 0,01003 dengan koefisien
korelasi r = 0,9990. Data dan perhitungan dapat dilihat pada lampiran 1-4, halaman 33.
Universitas Sumatera Utara
xxxviii Kadar natrium dan kalium diperoleh dari persamaan garis regresi larutan
standarnya. Hasil analisis kuantitatif natriium dan kalium kemudian dilanjutkan ke uji validasi untuk menyatakan penetapan kadar dapat diukur secara cermat dan
akurat: a
Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi
Hasil pengujian sampel untuk pemeriksaan natrium diperoleh konsentrasi 0,93870 mcgml, sedangkan LOD 0,05953 mcgml dan LOQ 0,19843
mcgml. Kemudian pengujian sampel untuk pemeriksaan kalium diperoleh konsentrasi 1,3789 mcgml, dimana LOD kalium 0,1606 mcgml dan
LOQ 0,53534 mcgml. Dari hasil perhitungan di atas dapat dilihat bahwa, hasil yang diperoleh pada pengukuran sampel diatas batas deteksi dan
batas kuantitasi. Sehingga penetapan kadar natrium dan kalium memenuhi
persyaratan. Data dan perhitungan dapat dilihat pada lampiran 5-6 halaman 37.
b Uji Perolehan Kembali
Data dan perhitungan uji perolehan kembali dapat dilihat pada lampiran 13-16, halaman 63. Ternyata dari hasil yang diperoleh dari persen uji
perolehan kembali menunjukkan bahwa metode ini memberikan ketepatan yang memuaskan, dimana diperoleh persen uji perolehan kembali untuk
natrium pada sampel adalah 84,12, dan untuk kalium 91,37. Hasil persen uji perolehan kembali ini memenuhi batas-batas yang ditentukan
yaitu 80-120 Rohman,2007, dan telah memenuhi syarat uji validasi.
Universitas Sumatera Utara
xxxix Berdasarkan hasil analisis kuantitatif diatas maka didapatkan kadar natrium dan
kalium mcgml dalam sampel juga disertakan kadar natrium dan kalium
mcgml yang tertera pada etiket masing-masing. Data dapat dilihat pada tabel 1
Tabel 1 Data hasil pengukuran kadar natrium dan kalium mcgml dalam
sampel dan kadar dalam etiket
No. Sampel Kadar natrium
mcgml hasil pengukuran
Kadar kalium mcgml hasil
pengukuran Kadar natrium
mcgml pada etiket
Kadar kalium mcgml
pada etiket 1.
2.
3. PW
MZ
GR 465,216 ±
2,433 325,425 ±
1,723 380,425 ±
5,030 169,936 ±
2,002 320,298 ±
3,338 265,616 ±
1,560 450
220
454 110
190
212
Keterangan : Hasil pengukuran yang diperoleh merupakan rata-rata dari 6 kali ulangan
Dari hasil pengukuran sampel menunjukkan perbedaan kadar yang didapat dengan yang tertera pada etiket. Hal ini mungkin dikarenakan produsen minuman
ionik membuat kandungan natrium dan kalium pada minuman ionik sedikit lebih tinggi atau lebih rendah, namun tidak melebihi ketentuan angka kecukupan gizi
orang dewasa yaitu 2000 mg untuk kalium dan 500-2400 mg untuk natrium Almatsier, 2004.
Universitas Sumatera Utara
xl
4.3 Orientasi Dosis Optimum 2,4-dinitrofenol