peredaman =
kontrol sampel
kontrol
A A
A _
x 100 Keterangan: A
kontrol
= Absorbansi DPPH dalam metanol A
sampel
= Absorbansi Sampel
3.6.6. Penentuan Nilai IC
50
Perhitungan yang digunakan dalam penentuan aktivitas penangkap radikal adalah nilai IC
50
Inhibitory Concentration 50 , nilai tersebut menggambarkan besarnya konsentrasi senyawa uji yang menangkap radikal bebas 50. Hasil
perhitungan dimasukkan ke dalam persamaan regresi dengan konsentrasi ekstrak sebagai absis sumbu X dan nilai persentase peredaman aktivitas antioksidan
sebagai ordinatnya sumbu Y. 3.7 Isolasi Senyawa Dari Fraksi Aktif
Senyawa dari fraksi aktif diduga senyawa flavonoid sehingga analisis selanjutnya dilakukan sesuai dengan isolasi senyawa flavonoid.
3.7.1 Analisis senyawa dari fraksi aktif secara KKt
Hasil fraksinasi dilakukan KKt menggunakan 5 sistem fase gerak yaitu BAA n-butanol-asam asetat-air 4 :1 : 5, asam asetat 15, asam asetat 50,
forestal asam asetat-air-asam klorida 30 : 10 : 30, asam klorida 1 , sebagai fase diam adalah kertas Whatmann No.1 yang berukuran 3 x 20 cm.
Cara kerja : Fraksi n-heksan, fraksi kloroform, fraksi etilasetat dan fraksi air masing-
masing ditotolkan pada kertas Whatmann No.1 dari tepi bawah, kemudian kertas tersebut dimasukkan ke dalam bejana kromatografi yang berisi fase gerak yang
Universitas Sumatera Utara
telah dijenuhkan, lalu dielusi sampai garis tanda. Kertas diangkat dan dikeringkan, lalu disemprot dengan penampak bercak aluminium klorida 5 bv dan diamati di
bawah sinar lampu UV 366 nm. Bagan anlisis senyawa dari fraksi aktif secara KKt dapat dilihat pada Lampiran 6 halaman 48. Gambar kromatogram hasil KKt
fraksi n-heksan, fraksi kloroform, fraksi etilasetat dan fraksi air dapat dilihat pada Lampiran 7 halaman 49-53.
3.7.3 Pemisahan senyawa dari fraksi aktif secara KKt preparatif
Fraksi etilasetat dihidrolisa dengan penambahan asam klorida pekat sampai pH 2, dilakukan pemisahan secara KKt preparatif sebagai fase gerak asam
asetat 50 dan fase diam kertas Whatmann No.3 yang berukuran 15x15 cm. Cara kerja:
Fraksi etilasetat yang telah diencerkan ditotolkan pada kertas berupa pita, kemudian dimasukkan ke dalam bejana kromatografi berisi fase gerak yang telah
dijenuhkan. Lalu dielusi sampai garis tanda, kertas diangkat, dan dikeringkan, diamati dibawah sinar UV 366 nm. Bagian tengah kertas ditutup dengan kaca
yang bersih sedangkan pada sisi kanan dan kiri kertas disemprot dengan penampak bercak aluminium klorida 15 bv dan dikeringkan, lalu diamati
dibawah sinar lampu UV 366 nm, kemudian bercak diberi tanda dan di gunting menjadi potongan-potongan kecil, direndam dalam metanol selama 24 jam dan
sekali-sekali dikocok lalu disaring. Proses perendaman dan pelarutan diulangi hingga tiga kali sampai semua senyawa dari fraksi aktif tersari sempurna,
selanjutnya filtrat dikumpulkan dan diuapkan hingga diperoleh isolat kental. Bagan pemisahan senyawa dari fraksi aktif dapat dilihat pada Lampiran 8 halaman
Universitas Sumatera Utara
54. Gambar kromatogram hasil KKt preparatif fraksi etilasetat dapat dilihat pada Lampiran 9 halaman 55.
3.7.3 Uji kemurnian terhadap isolat