b Pencarian informasi, penanganan kontrak atau pesanan, termasuk tambahan-tambahan persyaratan yang ada.
c Umpan dari pelanggan, termasuk keluhan dari pelanggan. 2.1.7.3 Klausul Desain Dan Pengembangan
Manajemen organisasi harus merencanakan dan mengendalikan desain dan pengembangan produk. Manajemen harus memperjatikan :
a Tahap-tahap desain dan pengembangan b Aktivitas-aktivitas peninjauan ulang, verifikasi dan validasi yang tepat
pada setiap tahap desain dan pengembangan c Tanggung jawab dan wewenang untuk desain dan pengembangan.
a. Klausul Input Desain Dan Pengembangan Produk ini berkaitan dengan persyaratan produk ditetapkan dan
catatan-catatan harus dipelihara. Input ini harus mencakup : a Persyaratan –persyaratan fungsional dan kinerja.
b Persyaratan hukum dan peraturan yag dapat diterapkan. c Informasi relean yang diturunkan dari desain dan pengembangan produk
serupa terdahulu.
b. Klausul Output Desain Dan Pengembangan
Menurut klausul ini, output dari proses desain dan pengembangan harus dinyatakan dalam suatu cara yang yang memungkinkan untuk verifikasi
pengujian terhadap persyaratan input desain dan pengembangan yang relvan dan harus disetujui sebelum dikeluarkan.
c. Klausul Peninjauan Ulang Desain Dan Pengembangan
Universitas Sumatera Utara
Menurut klausul ini, penijauan ulang desain dan pengembangan hasus sistematik dan menjamin kesesuaian dengan persyaratan input desain dan
pengembangan. Proses peninjauan ulang harus memperhatkan : a Evaluasi kemampuan dari hasil-hasil desain dan pengembangan agar
memenuhi persyaratan –persyaratan. b Identifikasi setiap masalah dan mengajukan tindakan-tindakan yang
diperlukan. d. Klausul Verifikasi Desain Dan Pengembangan
Menurut kalusul ini, pada tahap-tahap yang tepat dari desain dan pengembangan, verifikasi harus dilakukan untuk menjamin bahwa output desain
dan pengembangan. Catatan-catatan dan dari hasil verifikasi desain dan pengembangan beserta tindakan yang diperlukan harus dipeliahara.
e. Klausul Validasi Desain Dan Pengembangan Menurut klausul ini, validasi desain dan pengembangan harus dilakukan
sesuai dengan perencanaan desain dan pengembanga.produk yang dihasilkan sesuai dengan pesrsyaratan-persyaratan penggunaaan produk itu.
f. Klausul Pengendalian Perubahan-Perubahan Desain Dan Pengembangan Perubahan-perubahan desan dan pengembangan harus diidentifikasikan
dan catatan-catatan dipelihara.perubahan-perubahan hasus ditinjau ulang,diverifikasi, divalidasi dan disetujui sebelum impeletensi. Peninjauan ulang
dari perubahan-perubahan desain dan pengembangan harus mencakup evauasi dampakperubahan pada parts dan produk setelah diserahkan.
Universitas Sumatera Utara
2.1.7.4. Klausul Proses Pembelian a. Klausul Proses Pembelian
Menurut klausul ini, jenis dan jangkauan pengendalian yang diterapkan pada pemasok dan produk yang dibeli harus tergantung pada pengaruh dari
produk yang dibel terhadap realisasi produk yang berikut atau produk akhir. b. Klausul Informasi Pembelian
Informasi pembelian harus menjabarka produk yang dibel, termasuk apabila memungkinkan :
a Persyaratan –persyaratan unutk dari persetujuan dari produk, prosedur- prosedur, proses-proses dan peralatan.
b Persyaratan –persyaratan untuk kualifikasi personel. c Persyaratan –persyaratan Sistem Manajemen Mutu
c. Klausul Verifikasi Produk Yang Dibeli Menurut Klausul ini, apabila organisasi atau pelanggannya bermaksud
melakukan verifikasi ditempat pemasok, maka manajemen organisasi harus menyatakan peraturan verifikasi yang dimaksud dan metode pengeluaran produk
dalam nformasi pembelian. 2.1.7.5 Klausul Produksi Dan Pelayanan
a. Klausul Pengendalian Ketentuan Produksi Dan Pelayanan Menurut kalusul ini organisasi harus merencanakan dan melakukan
ketentuan produksi dan pelayanan dibawah kendali. Kondisi kendali mencakup : a Menyediakan informasi yang menspesifikasikan karakteristik dari produk.
Universitas Sumatera Utara
b Menyediakan instruksi-instruksi kerja, apabila diperlukan. c Menggunakan peralatan yang sesuai.
b. Klausul Validasi Dari Proses Untuk Pengoperasian Produksi Dan Pelayanan
Menurut klausul ini, manajemen organisasi harus menetapkan peraturan- peraturan untuk validasi setiap proses untuk produksi dan pelayanan apabila
output yang dihasilka tidak dapar diverifikasi melalui pengukuran atau pemantauan pada proses berikut dan konsekuesni, kelemahan atau kekkurangan
baru akan tampak hanya setelah produk itu digunakan atau pelayanan telah diberikan.
c. Properti Hak Milik Pelanggan Menurut klausal ini organisasi harus menetapkan proses-prose untuk
memelihara hak milk pelanggan apabila itu berada dibawah pengendalian organisasi atau sedang digunakan oleh organisasi dan memperhatikan proses-
proses yang ditetapkan berkaitan dengan hak milik pelanggan untuk keperuan identifikasi,verifikasi, proteksi dan pemeliharaan terhadap barang-barang yang
diserahkan untuk penggunaan produk. 2.1.8. Klausul Pengukuran, Analisis Dan Peningkatan.
2.1.8.1 Klausul Umum Menurut klausul ini, manajemen organisasi harus menerapkan dan
merencanakan proses-proses pemantauan,pengukuran, analisis dan peningkatan yang diperlukan :
a Menunjukkan kesesuaian terhadap persyaratan-persyaratan produk.
Universitas Sumatera Utara
b Menjamin kesesuian dari sisitem manajemen Mutu c Meningkatkan terus-menerus afektivitas dari Sistem Manajemen Mutu
2.1.8.2 Klausul Audit Internal Menurut klausal ini manajemen organisasi harus melaksanakan audit
internal pada interval waktu yang direncanakan untuk menentukan apakah Sistem Manajemen Mutu :
a Sesuai dengan ketentua-ketentuan yang direncanakan terhadap persyaratan-persyaratandari Standar Internasional ISO 9001:2000 dan
persyaratan. b Telah diimplementasikan dan dipelihara secara aktif.
a. Klausul Pemantauan Produk Dan Pengukuran Proses Manajemen organisasi harus menerapkan metode yang sesuai untuk
memantau dan mengukur proses-proses Sistem Manajemen Mutu. Metode ini harus menunjukkan kemampuan dari proses-proses mencapai hasil-hasil yang
direncanakan. b. Klausul Pemantauan Dan Pengukuran Produk
Menurut Klausul ini, manajemen harus mamantau dan mengukur karakteristik dari produk untuk memverifikasi bahwa hasil-hasil produk telah
dipenuhi. Hal ini dapat dilakukan pada tahap-tahap yang sesuai dari proses realisasi produk sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang direncanakan.
2.1.8.3 Klausul Analisi Data Manajemen organisasi harus menetapkan, mengumpulkan dan
menganalisis data yang sesuai untuk menunjukkan kesesuaian dan efektivitas dari
Universitas Sumatera Utara
Sistemm Manajemen Mutu dan mengevaluasi dimana tindakan perbaikan terus- menerus dari Sistem Manajemen Mutu dapat dilakukan.
2.1.8.4 Klausul Peningkatan a. klausul peningkatan terus-menerus
Menurut klausul ini, manajemen organisasi harus meningkat terus- menerus efektivitas dari Sisitem Manajemen Mutumelalui kebijakan mutu, tujuan
mutu, hasil –hasil audit, analisis data, tindakan korektif, tindakan preventif dan penijauan ulang.
b. Klausul Tindakan Korektif Perbaikan Menurut klausul ini, manajemen organisasi harus menetapkan prosedur
tertulis melalui mendefinisikan persyaratan-persyaratan untuk : a Meninjau ulang ketidaksesuaian, termasuk keluhan pelanggan.
b Menentukan penyebab-penyebab dari ketidaksesuaian itu. c Mengevaluasi kebuthan untuk tindakan agar menjamin bahwa
ketidaksesuian itu tidak akan terjaditerulang lagi. c. Klausul tindakan Preventif Pencegahan
Menurut klausul ini, manajemen organisasi harus menetapkan prosedur tertulis melalui mendefinisikan persyaratan-persyaratan untuk :
a Menentukan ketidaksesuaian potensial dan penyebab-penyebabnya. b Mengevaluasi kebutuhan untuk tindakan preventif yang diperlukan.
c Menentukan dan menerapkan tindakan preventif yang diperlukan. ISO 9001:2000 bukan merupakan standar produk, karena tidak
menyatakan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi produk. Tidak ada
Universitas Sumatera Utara
kreteria penerimaan produk yang harus dipenuhi oleh produk dalam ISO 9001:2000, sehingga kita dapat menginspeksi suatu produk terhadap standar-
standar produk. ISO 9001:2000 merupakan standar manajemen mutu. Dengan demikian apabila ada organisasi produsen yang mengiklankan bahwa produknya
telah memenuhi standar internasional, itu merupakan hal yang salah dan keliru, karena sayogianya manajemen organisasi produsen hanya hanya boleh
menyatakan bahwa sistem manajemen mutunya yang telah memenuhi standar internasional, bukan produknya yang berstandar internasional, karena tidak ada
kreteria pengujian produk di indonesia diselenggarakan oleh Lembaga Sertifikasi Produk LS-pro yang beberapa diantaranya sudah mendapat akreditasi dari
Komite Akreditasi Nasional Indranata, 2006. 2.1.5.Negara Tujuan Ekspor Hasil Produk CPO
Berikut adalah daftar negara tujuan ekspor hasil produk CPO PT. Perkebunan Nusantara V Riau :
1. India 2. Belanda
3. Jerman 4. Pakistan
5. Malaysia 6. Srilanka
7. Italia 8. Inggris
9. Ukraina 10. Spanyol
Universitas Sumatera Utara
2.2 Landasan Teori