Gambar 16. Diagram Lingkaran Sikap Konsumen Sumber : Data primer yang diolah
Berdasarkan gambar tersebut terdapat responden yang memiliki sikap dalam kategori sangat rendah yaitu sebesar 0 0 orang, 25 23
orang responden dalam kategori rendah, sebanyak 73 67 orang responden dalam kategori tinggi, dan 2 2 orang responden dalam
kategori sangat tinggi. Data tersebut menunjukkan bahwa variabel sikap memiliki kecenderungan pada kategori tinggi dengan frekuensi sebesar
73 .
5. Perbandingan Menurut Faktor Personal dan Niat Membeli Makanan
Kemasan Berlabel Halal LPPOM-MUI
Gambar komparasi karakteristik responden berdasarkan faktor personal dengan niat membeli makananan kemasan berlabel halala MUI
disajikan dalam tabel berikut ini:
2
73 25
Sangat Tinggi Tinggi
Rendah Sangat Rendah
Tabel 20. Perbandingan Faktor Personal dan Niat Membeli
NiatKategori Niat
Tidak Niat Total
Frekuensi Frekuensi
Relatif Frekuensi
Frekuensi Relatif
Sangat Rendah 0,00
1 1,09
Rendah 7
7,61 13
14,13 Tinggi
27 29,35
38 41,30
Sangat Tinggi 2
2,17 4
4,35 Total Frekuensi
36 56
92 Total Frekuensi
Relatif 39,13
60,87 100
Sumber: Data primer yang diolah Kemudian untuk mempermudah melihat perbandingan data
disajikan dalam bentuk grafik seperti dibawah ini.
Gambar 17. Perbandingan Menurut Faktor Personal dan Niat Membeli Makanan Kemasan Berlabel Halal LPPOM-MUI
Sumber : Data primer yang diolah
Dari gambar tersebut secara garis besar dapat diartikan bahwa mahasiswa non muslim UNY yang tidak berniat membeli makanan
kemasan berlabel halal LPPOM-MUI lebih banyak dibandingkan dengan yang berniat. Terutama pada faktor personal kategori rendah sampai tinggi
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Sangat Rendah
Rendah Tinggi
Sangat Tinggi
p e
rs e
n ta
se
Niat Tidak Niat
mengalami peningkatan sedangkan pada faktor personal kategori sangat rendah dan sangat tinggi sama. Niat membeli dilihat dari faktor personal
ini memiliki pola kecenderungan yang searah dengan tidak berniat membeli. Secara umum faktor personal memiliki kecenderungan
meningkat dari kategori sangat rendah lalu meningkat ke kategori rendah dan memuncak pada kategori tinggi lalu menurun pada kategori sangat
tinggi. Hal ini mengindikasikan mahasiswa non muslim memiliki niat untuk membeli makanan kemasan berlabel halal LPPOM-MUI, tetapi
belum sampai pada kategori sangat tinggi.
6. Perbandingan Menurut Faktor Sosial dan Niat Membeli Makanan
Kemasan Berlabel Halal LPPOM-MUI
Gambar komparasi karakteristik responden berdasarkan faktor sosial dengan niat membeli makananan kemasen berlabel halal LPPOM-
MUI disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 21. Perbandingan Faktor Sosial dan Niat Membeli
Sumber: Data primer yang diolah Niat
MembeliKategori Niat
Tidak Niat Total
Frekuensi Frekuensi
Relatif Frekuensi
Frekuensi Relatif
Sangat Rendah 0,00
0,00 Rendah
1 1,09
5 5,43
Tinggi 30
32,61 37
40,22 Sangat Tinggi
5 5,43
14 15,22
Total Frekuensi 36
56 92
Total Frekuensi Relatif
39,13 60,87
100
Kemudian untuk mempermudah melihat perbandingan data disajikan dalam bentuk grafik seperti dibawah ini.
Gambar 18. Perbandingan Menurut Faktor Sosial dan Niat Membeli Makanan Kemasan Berlabel Halal LPPOM-MUI
Sumber : Data primer yang diolah
Dari gambar tersebut secara garis besar dapat diartikan bahwa mahasiswa non muslim UNY yang tidak berniat membeli makanan
kemassan berlabel halal LPPOM-MUI lebih banyak dibandingkan dengan yang berniat. Niat membeli dilihat dari faktor sosial ini memiliki pola
kecenderungan searah dengan tidak berniat membeli. Pada faktor sosial kategori sangat rendah sampai rendah mempunyai frekuensi yang sama,
faktor sosial mengalami peningkatan pada kategori tinggi lalu mengalami penurunan pada kategori sangat tinggi. Hal ini mengindikasikan
mahasiswa non muslim memiliki niat untuk membeli makanan kemasan berlabel halal LPPOM-MUI tetapi belum sampai pada kategori sangat
tinggi.
20 40
60 80
100
Sangat Rendah
Rendah Tinggi
Sangat Tinggi
P e
rs e
n ta
se
Niat Tidak Niat
7. Perbandingan Menurut Faktor Informasi dan Niat Membeli