19
Memandang sinis, memandang penuh ancaman, mempermalukan di depan umum, mendiamkan, mengucilkan, dan mempermalukan
d. Cyber atau elektronik, seperti: mempermalukan orang dengan menyebar gosip di jejaring social internet misal, facebook atau friendster,
menyebar foto pribadi.
3. Faktor Penyebab Bullying
Ada banyak faktor yang menyebabkan terjadinya bullying. Faktor- faktor tersebut bisa dari pelaku ataupun korban bullying. Ponny Retno
Astuti 2008: 4 memaparkan beberapa faktor penyebab bullying adalah: a. Kesenjangan ekonomi. Mereka yang kaya biasanya cenderung
membentuk genk yang anggotanya dari kalangan borju. Kelompok borju akan menindas kalangan yang dianggap miskin.
b. Tradisi Senioritas. Senioritas seringkali dijadikan ajang balas dendam bagi pelaku bullying atas tindakan tidak mengenakkan yang pernah
dirasakannya saat masih junior. Selain itu, kakak kelas cenderung merasa lebih kuat dan lebih berkuasa di sekolah daripada juniornya sehingga
mereka berbuat semaunya agar junior menghormatinya. c. Keluarga yang tidak rukun. Bila dalam keluarga tidak ada kerukunan,
maka anak tidak akan merasakan kedamaian. Pengalaman buruknya di rumah bisa dibawa ke pergaulannya dengan teman-temannya.
d. Mencari popularitas. Pelaku bullying akan merasa senang bila dia terkenal di antara teman-temannya. Hal itu menandakan bahwa dia
20
memiliki kekuasaan lebih dibanding teman-temannya yang menjadi korban bullying.
Menurut Yayasan Sejiwa Amini 2008: 14 beberapa faktor penyebab terjadinya bullying adalah:
a. Kepuasaan diri. Seorang pelaku bullying akan merasa puas dan bangga bila bisa “berkuasa” di kalangan teman sebayanya. Dengan kekuasaannya
dia akan mendapat “label” betapa kuatnya dia karena bisa melakukan bullying atas orang lain. Dan hal ini akan membuatnya popular di
kalangan teman-temannya. b. Kurangnya pendidikan empati terhadap orang lain. Akibat tidak adanya
rasa empati pada pelaku membuat para pelaku bullying cenderung memiliki rasa percaya diri tinggi untuk terus menerus menindas
korbannya. Mereka seolah tidak bisa merasakan perasaan korbannya yang dianiaya.
c. Tidak punya teman. Karena tidak punya teman dan takut menjadi korban bullying, biasanya pelaku bullying berinisiatif untuk menindas temannya
terlebih dahulu agara dia terkenal dan punya pengikut sehingga dia tidak akan menjadi sasaran bullying dari orang lain.
d. Balas dendam. Seseorang yang pernah mengalami bullying cenderung akan melakukan bullying juga pada orang lain yang dianggap lemah. Dia
mencoba mencari pelampiasaan atas penganiayaan yang menimpa dirinya.
21
Berdasarkan pendapat Ponny Retno Astutu dan Yayasan Sejiwa Amini tentang faktor penyebab bullying bisa diambil kesimpulan bahwa faktor
penyebab tidak hanya berasal dari pelaku tetapi juga orang-orang disekitarnya. Faktor yang berasal dari diri pelaku misalnya dorongan untuk
mencari popularitas dan kepuasaan diri. Dengan melakukan bullying pada orang lain, maka pelaku akan terkenal dan ditakuti teman-temannya. Hal ini
menimbulkan kepuasaan tersendiri bagi si pelaku. Selain itu seseorang yang pernah mengalami bullying akan cenderung melakukan hal yang sama pada
orang lain. Hal ini dilakukannya sebagai wujud balas dendam. Tidak hanya itu, keadaan keluarga yang tidak rukun dan kurangnya pendidikan emapti
yang diberikan orang tua kepada anak juga menjadi faktor penyebab seseorang melakukan bullying.
4. Karakteristik Bullying