16
12. Sementara menurut Rigby dalam Ponny Retno Astuti, 2008: 3 bullying adalah sebuah hasrat untuk menyakiti, hasrat ini diperlihatkan ke
dalam aksi, menyebabkan seseorang menderita. Dari beberapa definisi di atas yang telah peneliti paparkan dapat
disimpulkan bahwa kesadaran anti-bullying adalah kecenderungan
seseorang untuk mencurahkan perhatiannya terhadap pengalaman yang pernah dialami untuk tidak melakukan tindakan intimidasi dengan disengaja
antara pelaku dan korban yang dilakukan secara berulang-ulang.
2. Bentuk-Bentuk Bullying
Menurut Hartmann 2006: 18 beberapa bentuk bullying dapat dijabarkan sebagai berikut :
a. Verbal harassment is more common among boys and girls than is physical bullying.
b. Physical bullying with is more common among boys. c. Girls often use more subtte and indirect ways of harassment such as
slandering, spreading of mumors, and manipulation of friendship relations.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa beberapa bentuk bullying antara lain bullying dalam bentuk verbal biasanya ditujukan
kepada anak laki-laki maupun perempuan daripada bullying dalam bentuk fisik; bullying dalam bentuk fisik biasanya terjadi terhadap anak laki-laki;
bentuk bullying yang dilakukan siswa perempuan tidak selalu berorientasi secara fisik dan tidk secara langsung seperti memfitnah, menyebarkan isu,
dan merusak persahabatan para korban.
17
Berbeda dengan Andri Priyatna 2010: 3 bahwa beberapa bentuk bullying yaitu:
a. Fisikal, seperti: memukul, menendang, mendorong, merusak benda- benda milik korban termasuk tindakan pencurian dan lain-lain.
b. Verbal, seperti:
mengolok-olok nama
panggilan, melecehkan
penampilan, mengancam, menakut-nakuti, dan lain-lain. c. Sosial, seperti: menyebar gosip, rumor, mempermalukan di depan umum,
dikucilkan dari pergaulan, atau menjebak seseorang, sehingga dia yang dituduh melakukan tindakan tersebut.
d. Cyber atau elektronik, seperti: mempermalukan orang dengan menyebar gosip di jejaring sosial internet misal, facebook atau friendster,
menyebar foto pribadi. Hal senada yang diungkapkan oleh Andri Priyatna, menurut Yayasan
Sejiwa Amini 2008: 2 bentuk bullying antara lain: a. Bullying fisik, ini adalah jenis bullying yang kasat mata. Siapa pun bisa
melihatnya karena terjadi sentuhan fisik antara pelaku bullying dan korbannya. Contoh-contoh bullying fisik antara lain: Menampar,
menimpuk, menginjak kaki, menjegal, meludahi, memalak, melempar dengan barang, menghukum dengan berlari keliling lapangan,
menghukum dengan cara push up, menolak. b. Bullying verbal, ini jenis bullying yang juga bisa tertangkap dengan
indera pendengaran kita. Contoh-contoh bullying verbal: Memaki,
18
menghina, menjuluki, meneriaki, mempermalukan di depan umum, menuduh, menyoraki, menebar gosip, memfitnah, menolak.
c. Bullying mentalpsikologis, ini jenis bullying yang paling berbahaya karena tidak tertangkap mata atau telinga. Praktik bullying ini terjadi
diam-diam dan di luar radar pemantauan. Contoh-contohnya yaitu: Memandang sinis, memandang penuh ancaman, mempermalukan di
depan umum, mendiamkan, mengucilkan, mempermalukan, meneror lewat pesan pendek telepon genggam atau e-mail, memandang yang
merendahkan, memelototi, mencibir. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa
bentuk-bentuk bullying yaitu: a. Bullying fisik, ini adalah jenis bullying yang kasat mata. Contoh-contoh
bullying fisik antara lain: Menampar, menimpuk, menginjak kaki, menjegal, meludahi, memalak, melempar dengan barang, menghukum
dengan berlari keliling lapangan, menghukum dengan cara push up, menolak.
b. Bullying verbal, ini jenis bullying yang juga bisa tertangkap dengan indra pendengaran kita. Contoh-contoh bullying verbal: Memaki,
menghina, menjuluki, meneriaki, mempermalukan di depan umum, menuduh, menyoraki, menebar gosip, memfitnah, menolak.
c. Bullying mentalpsikologis, ini jenis bullying yang paling berbahaya karena tidak tertangkap mata atau telinga. Contoh-contohnya yaitu:
19
Memandang sinis, memandang penuh ancaman, mempermalukan di depan umum, mendiamkan, mengucilkan, dan mempermalukan
d. Cyber atau elektronik, seperti: mempermalukan orang dengan menyebar gosip di jejaring social internet misal, facebook atau friendster,
menyebar foto pribadi.
3. Faktor Penyebab Bullying