Deskripsi Lokasi dan Subjek Penelitian Kondisi Awal Sebelum Pelaksanaan PTK

40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di TK PKK 105 Karanganyar, Gadingharjo, Sanden, Bantul. Sekolah ini cukup strategis karena terletak di tengah area pemukiman penduduk dan berada di pinggir jalan. TK PKK 105 Karanganyar terdiri dari dua kelas, yaitu Kelompok A dan Kelompok B dengan jumlah murid sebanyak 40 anak. Kondisi bangunan TK PKK 105 Karanganyar cukup bagus. Fasilitas yang dimiliki TK PKK 105 Karanganyar, antara lain 2 ruang kelas, 1 ruang kepala sekolah dan guru, 1 ruang dapur, 2 kamar mandi, 1 ruang UKS, dan 1 gudang. Selain itu, TK PKK 105 Karanganyar mempunyai halaman sekolah untuk tempat upacara serta dilengkapi dengan alat permainan outdoor dan indoor sebagai sarana bermain anak. Tenaga pendidik TK PKK 105 Karanganyar, terdiri dari kepala sekolah yayasan dan belum bersertifikat pendidik, 1 guru kelas Kelompok A berstatus PNS DPK dan sudah bersertifikat pendidik, 1 guru kelas Kelompok B berstatus PNS DPK, dan 1 guru pendamping yayasan. Subjek dalam penelitian ini adalah anak Kelompok B TK PKK 105 Karanganyar yang berjumlah 22 anak, terdiri dari 13 anak laki-laki dan 9 anak perempuan. Anak-anak tersebut berada pada rentang usia 5-6 tahun. Kondisi anak dengan kecerdasan yang bervariasi, rata-rata berasal dari tingkat ekonomi menengah ke bawah.

2. Kondisi Awal Sebelum Pelaksanaan PTK

41 Jumlah anak pada Kelompok B TK PKK 105 Karanganyar yang diikutsertakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah 22 anak terdiri dari 13 anak laki-laki dan 9 anak perempuan. Dikarenakan banyaknya anak dalam satu kelas menyebabkan anak kurang konsentrasi dalam mengikuti pembelajaran terlebih lagi tidak ditunjang dengan media yang menarik dan dapat diterima dengan mudah oleh anak. Dalam keadaan seperti ini, anak lebih banyak berbicara sendiri dan kurang memperhatikan apa yang diterangkan oleh guru, sehingga jika anak ditanya oleh guru banyak yang bingung dan tidak memahaminya. Terutama kemampuan anak dalam memahami keaksaraan dapat dikatakan belum terlatih secara optimal. Hal ini terbukti pada saat pembelajaran di kelas. Ketika guru sedang menerangkan suatu tema hari itu, yaitu alat komunikasi, dengan mengandalkan majalah yang ada. Hanya ada beberapa anak yang memperhatikan dan mengerti, sedangkan yang lainnya asyik berbincang-bincang dengan temannya, serta ada pula yang bingung. Pada saat guru member pertanyaan pada salah satu anak yang tidak meperhatikan, anak tersebut hanya bisa tersenyum dan kesulitan dalam mengerjakan tugas Lembar Kerja Anak LKA. Proses pembelajaran pada anak Kelompok B TK PKK 105 Karanganyar yang berlangsung selama ini adalah guru lebih banyak menggunakan pemberian tugas dengan majalah sehingga anak lebih banyak diam, meskipun paham maupun tidak paham. Penyediaan media yang diperlukan untuk menjelaskan kurang optimal sehingga anak belum mengerti secara jelas apa yang sebenarnya sedang anak pelajari. Majalah hanya menanamkan konsep dalam diri anak bahwa tugas 42 anak sekarang ini hanya sekedar mewarnai. Hal tersebut yang mengakibatkan kemampuan bahasa anak dalam hal keaksaraan belum optimal. Peneliti melakukan pengambilan data kriteria kemampuan pra tindakan terhadap kemampuan bahasa keaksaraan anak sebelum menggunakan media kartu bergambar dengan menggunakan lembar observasi keaksaraan untuk mengetahui kemampuan keaksaraan sebelum diadakan sebuah Penelitian Tindakan Kelas. Data yang diperoleh dari pra tindakan ini nantinya akan dibandingkan dengan data pada Siklus I dan Siklus II yaitu kriteria kemampuan yang diperoleh setelah diadakannya suatu tindakan peningkatan kemampuan keaksaraan melalui media kartu bergambar dalam pembelajaran. Dengan adanya perbandingan antara kriteria kemampuan pra tindakan dengan kriteria kemampuan Siklus I dan Siklus II ini maka diharapkan akan terlihat lebih jelas suatu peningkatan sebelum dan sesudah dilakukan tindakan.

3. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas