MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN ANAK MELALUI PENGGUNAAN MEDIA KARTU DOMINO BERGAMBAR DI TK AL HIDAYAH.

(1)

NoDaftar/ 15/ PGPAUD/ XII/2012

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN ANAK MELALUI PENGGUNAAN MEDIA KARTU DOMINO

BERGAMBAR DI TK AL HIDAYAH

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelompok B TK Al Hidayah

Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat Tahun Pelajaran 2012-2013)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Menempuh Gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Oleh:

Widy Agustine Rahayu 0802004

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2012


(2)

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN ANAK MELALUI PENGGUNAAN MEDIA KARTU DOMINO BERGAMBAR

DI TK AL HIDAYAH

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelompok B TK Al Hidayah Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat Tahun Pelajaran 2012-2013)

Widy Agustine Rahayu 0802004

Abstrak

Penelitian ini dilakukan berdasarkan temuan masalah yang berkaitan dengan kemampuan mengenal konsep bilangan anak di Kelompok B TK Al Hidayah. Permasalahan tersebut menuntut perlunya suatu pendekatan, metode atau media pembelajaran untuk menanganinya. Media pembelajaran yang dikembangkan adalah media kartu domino bergambar . Hal tersebut menjadi alasan yang mendasari rumusan masalah, yaitu (1) Bagaimana kondisi objektif pembelajaran konsep bilangan anak di kelompok B TK Al Hidayah?, (2) Bagaimana penggunaan media Kartu Domino Bergambar pada anak di kelompok B TK Al Hidayah?, (3) Bagaimana peningkatan kemampuan konsep bilangan pada anak di kelompok B TK Al Hidayah, setelah menggunakan media Kartu Domino Bergambar?, (4) Apa saja kendala yang dihadapi dalam penggunaan kartu domino bergambar untuk meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan anak kelompok B di TK Al Hidayah?. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh gambaran mengenai pengunaan media kartu domino bergambar dalam meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan anak kelompok B TK Al Hidayah.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas dengan desain penelitian Kemmis dan Taggart. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 13 anak terdiri dari 7 anak laki-laki dan 6 anak perempuan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data deskriptif kuantitatif dengan pelaksanaan beberapa tahapan diantaranya reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan, sedangkan untuk perhitungan data menggunakan distribusi frekuensi.

Kondisi awal kemampuan mengenal konsep bilangan anak di Kelompok B Al Hidayah berada dalam kategori belum berkembang (BB) secara maksimal, namun setelah penggunaan media kartu domino bergambar, pencapaian kemampuan mengenal konsep bilangan anak mengalami peningkatan berada dalam kategori berkembang sesuai harapan (BSH) dan berkembang sangat baik (BSB), peningkatan tersebut diantaranya terjadi dalam kemampuan membilang secara mundur dan acak, memasangkan benda dan membuat kumpulan dengan jumlah yang sama dan tidak sama.

Rekomendasi yang diberikan untuk pendidik anak usia dini yaitu penggunaan media kartu domino bergambar ini dapat dijadikan sebagai alternatif untuk meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan anak sebagai media yang menarik, dan dapat mengembangkan kemampuan berfikir abstrak anak dengan penggunaan kartu domino bergambar juga pembelajaran lebih menarik, memotivasi dan melibatkan anak secara aktif.

Kata kunci: kemampuan mengenal konsep bilangan anak, kartu domino bergambar.


(3)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN LEMBAR PERSEMBAHAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang... 1

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah ... ... 6

C. Tujuan Penelitian ... ... 7

D. Manfaat Penelitian... 8

E. Struktur Organisasi... 8

BAB II KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN DAN MEDIA KARTU DOMINO BERGAMBAR... 10

A. Konsep Perkembangan Kognitif ... 10

1. PengertianPerkembanganKognitif ... 10

2. Tahapan Perkembangan Kognitif ... 11

3. Upaya Pengembangan Kognitif ... 13

B. Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan ... 15

1. PengertianBilangan ... ... 15

2. Indikato Kemampuan Membilang.... ... 16

3. Tahapan Pengenalan Bilangan ... ... 18

4. Kontribusi Pengenalan Bilangan terhadap Aspek Perkembangan Anak... 20


(4)

C. Konsep Media Kartu Domino Bergambar ... ... 24

1. Pengertian Media... 24

2. Manfaat Media... 25

3. Syarat Media untuk Anak... 27

4. Media Kartu Domino Bergambar... 28

D. Penelitian Terdahulu... 40

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 41

1. Lokasi Penelitian... 41

2. Desain Penelitian... 41

3. Metode Penelitian... 43

4. Penjelas Istilah... 47

5. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian... 49

6. Penelitian Terdahulu... 57

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 61

A.Hasil Penelitian ... 61

1. Profil Taman Kanak-kanak Al Hidayah……….. 61

2. Kondisi Objektif Pembelajaran Mengenal Konsep Bilangan Anak Taman Kanak-kanak Al Hidayah Sebelum Penggunaan Media Kartu Domino Bergambar... 65

3. Penggunaan Media Kartu Domino Bergambar Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan di Taman Kanak-kanak Al Hidayah ... 69

a. Proses Penggunaan Media Kartu Domino Bergambar Siklus I ... 71

b. Proses Penggunaan Media Kartu Domino Bergambar Siklu II ... 98

c. Proses Penggunaan Media Kartu Domino Bergambar Siklus III ... 125 4. Peningkatan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan di


(5)

Kartu Domino Bergambar ... 149

B. PEMBAHASAN ... 151

1. Kondisi Objektif pembelajaran Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan di Taman Kanak-kanak Al Hidayah Penggunaan Media Kartu Domino Bergambar... 151

2. Penggunaan media kartu domino bergambar dalam Meningkatkan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan di Taman Kanak-kanak Al Hidayah ... 156

3. Peningkatan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan di Taman Kanak-kanak Al Hidayah Setelah Penggunaan Media Kartu Domino Bergambar ... 162

4. Kendala dalam Penggunaan Media Kartu Domino Bergambar untuk Meningkatkan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan di Taman Kanak-kanak Al Hidayah... 164

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 169

A. Kesimpulan………. 169

B. Rekomendasi……… 171

DAFTAR PUSTAKA ... 173

LAMPIRAN ... 175 RIWAYAT HIDUP


(6)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pertumbuhan dan perkembangan anak perlu difasilitasi sejak dini, agar dapat tumbuh dan berkembang sebagai individu yang cerdas baik secara intelektual, emosional maupun spiritual. Salah satu aspek perkembangan fundamental yang perlu dikembangkan adalah perkembangan kognitif.

Pembelajaran matematika merupakan salah satu upaya pengembangan kemampuan kognitif pada anak. Kegiatan pengembangan pembelajaran matematika untuk anak usia dini penting diberikan, agar anak mampu mengembangkan kemampuan berfikir logis dan mendorong anak untuk mengembangkan berbagai potensi intelektual yang dimilikinya seperti sikap kritis, ulet, mandiri, ilmiah, rasional, serta memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Selain itu matematika bagi anak usia dini merupakan salah satu cara bagi anak untuk kelak memahami dunianya sehari-hari seperti memahami pengalaman-pengalaman serta memiliki inisiatif untuk memecahkan permasalahan yang anak temui dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini senada dengan pendapat Syamsiatin (Khomastum, 2010: 11) memaparkan bahwa pembelajaran matematika mampu meningkatkan kemampuan anak dalam memecahkan masalah, memisahkan, mengenal konsep angka serta kemampuan mengukur atau memperkirakan.

The National Council Of Teacher Of Mathematic (NCTM) memaparkan


(7)

2

bilangan dan operasi penjumlahan (Sriningsih, 2009: 54). Bilangan adalah lambang atau simbol yang merupakan suatu objek yang terdiri dari angka-angka (Coopley, 2001: 47). Kemampuan mengenal bilangan atau angka merupakan kemampuan yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, hal ini disebabkan oleh karena bilangan memiliki banyak manfaat diantaranya ketika anak menghitung jumlah mainannya, mengenal berapa kali waktu sholat dalam sehari, melihat kalender, melihat jam, mengukur tinggi dan berat badan yang dimilikinya dibandingkan dengan temannya. Kemampuan mengenal konsep bilangan pada usia prasekolah terdiri dari kemampuan anak dalam mengurutkan bilangan secara urut, maju serta acak, kemudian kemampuan anak untuk membuat kumpulan benda yang sama maupun tidak sama jumlahnya dan kemampuan dalam menghubungkan benda dengan jumlah bilangannya (Jeanice Beaty, 1994:102)

Kemampuan mengenal bilangan diasumsikan penting untuk diajarkan kepada anak usia dini, karena jika anak mengalami masalah dalam kemampuan mengenal bilangannya maka anak akan cenderung mengalami gangguan diantaranya gangguan hubungan keruangan, kesulitan memahami konsep kuantitas (jumlah), mengalami asosiasi visual-motor (lebih menghafal daripada memahami), serta kesulitan dalam mengenal dan memahami simbol yang dapat berdampak pada rendahnya hasil belajar mata pelajaran matematika dijenjang selanjutnya (Milafaila, 2011:1).

Pakasi (1970: 23) memaparkan bahwa konsep bilangan merupakan suatu hal yang bersifat abstrak sehingga pengembangan kemampuan mengenal bilangan pada anak harus dilakukan dengan cara yang menyenangkan, namun pada


(8)

kenyataannya pembelajaran pengenalan bilangan pada anak dilakukan dengan pembelajaran yang konvensional seperti paper pencil test dan worksheet. Hal ini senada dengan penelitian yang dilakukan oleh Sriningsih (2009: 1), mengatakan beberapa Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini mengajarkan konsep-konsep matematika yang lebih menekankan pada penguasaan angka dan operasi melalui metode drill dan praktek-praktek paper pencil test.

Pembelajaran pengenalan matematika secara konvensional ini ditemukan pada salah satu kelompok B di TK Al Hidayah Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat, terlihat bahwa kemampuan mengenal konsep bilangan anak masih relatif rendah yang ditandai dengan kurangnya kemampuan anak dalam menyebutkan bilangan secara acak, menghubungkan lambang bilangan dengan benda-benda, mencocokkan lambang bilangan dengan benda-benda, membedakan dan membuat kumpulan benda yang sama, lebih banyak dan lebih sedikit. Faktor penyebab rendahnya kemampuan membilang anak berdasarkan hasil wawancara dengan guru adalah keterbatasan pemberian stimulus yang dilakukan dengan hanya mengunakan worksheet (lembar kerja anak) tanpa mengadakan media menarik lain yang sifatnya lebih mampu membuat anak aktif dan tidak merasa bosan. Hal ini menimbulkan kesan negatif terhadap pembelajaran matematika, sehingga dikhawatirkan akan berdampak pada rendahnya hasil belajar pada pembelajaran matematika anak dijenjang pendidikan selanjutnya.

Permasalahan tersebut dapat dihadapi melalui salah satu solusi cerdas yang dikemas melalui berbagai aktivitas menarik dan efektif, bukan hanya melalui


(9)

4

metode pembelajaran akademik yang menekankan kegiatan dengan latihan (drill) untuk meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan pada anak, salah satunya adalah menggunakan sebuah alat yang berfungsi untuk menyampaikan sebuah pesan dari materi. Alat penyampaian tersebut dikenal dengan istilah media pembelajaran. Hal ini sejalan dengan prinsip kurikulum pembelajaran matematika di TK yaitu dengan memanfaatkan lingkungan dan media (Coopley, 2000:14).

Media merupakan perantara sumber pesan dengan penerima pesan. Banyak penelitian menunjukkan bahwa proses pembelajaran akan lebih berhasil bila anak turut aktif dalam proses pembelajaran tersebut, keaktifan anak dapat dipacu melalui fasilitas belajar atau yang di sebut media (Eliyawati, 2005:107). Media yang digunakan untuk anak usia dini harus memenuhi syarat media yang baik diantaranya adalah mengandung nilai pendidikan, aman dan menarik untuk anak, warna, ukuran dan bentuk yang disesuaikan dengan minat dan taraf perkembangan, sederhana, murah, mudah di dapat atau dibuat, alat tidak mudah rusakdan mudah pemeliharaannya, serta berfungsi untuk mengembangkan kemampuan anak (Tim Fasilitator Masyarakat, 2011)

Media visual kartu domino bergambar merupakan salah satu media yang memiliki syarat penggunaan media untuk anak usia dini, sebagaimana NCTM memaparkan bahwa media simbol atau visual seperti dadu, domino, garis angka dan media visual lainnya adalah salah satu media yang dapat digunakan dalam pembelajaran matematika (Coopley, 2000:58). Kartu domino dikategorikan sebagai stimulan menyenangkan yang tidak monoton latihan. Sifat fun tapi tetap


(10)

fungsi kerja otak kembali optimal karena otak dibiasakan untuk terus belajar dengan santai. Kartu domino diasusmsikan dapat dijadikan salah satu alternatif dalam upaya meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan pada anak.

Penelitian yang yang relevan mengenai penggunaan kartu domino sebagai media diantaranya adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) oleh Siti Khomastum (2007) dengan judul Penggunaan Media Pembelajaran Kartu Domino Pada

Materi Bilangan Pecahan Pada Siswa Kelas VII SMP 1 Purwodadi, menunjukkan

bahwa penggunaan media dalam pembelajaran matematika dapat meningkatkan hasil belajar serta keaktifan anak secara signifikan. Kemudian Penelitian Eksperimen oleh Eka Prasetya (2006) Pengaruh Media Permainan Kartu Domino

Terhadap Peningkatan Kemampuan Anak Tunagrahita Ringan Dalam Mengenal

Bilangan Pecahan kelas lima SDLB-C SPLB-C YPLB Bandung, menunjukkan

adanya pengaruh permainan kartu domino terhadap kemampuan mengenal bilangan pecahan pada anak tunagrahita ringan secara signifikan, anak-anak menjadi termotivasi dan tidak mengalami kesulitan lagi untuk membedakan bilangan pecahan.

Berdasarkan uraian tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai kemampuan mengenal konsep bilangan pada anak TK melalui media Kartu Domino Bergambar. Dengan demikian peneliti mengangkat judul

“Meningkatkan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan Anak Melalui


(11)

6

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Identifikasi masalah dalam penelitian ini yaitu berkaitan dengan rendahnya kemampuan mengenl konsep bilangan anak kelompok B TK Al Hidayah, yang ditandai dengan kurangnya kemampuan anak dalam menyebutkan bilangan secara acak, menghubungkan lambang bilangan dengan benda-benda, mencocokkan lambang bilangan dengan benda-benda, membedakan dan membuat kumpulan benda yang sama, lebih banyak dan lebih sedikit.

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dipaparkan di atas, maka dirumuskan pertanyaan yang menjadi masalah pokok dalam penelitian ini sebagai

berikut: “bagaimanakah kemampuan mengenal konsep bilangan anak dengan

menggunakan media kartu domino bergambar di TK Al Hidayah”.

Adapun rumusan masalah secara khusus dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaiman kondisi objektif pembelajaran kemampuan mengenal bilangan anak di kelompok B TK Al Hidayah?

2. Bagaimana penggunaan media Kartu Domino Bergambar untuk meningkatkan kemampuan konsep bilangan anak di kelompok B TK Al Hidayah?

3. Bagaimana peningkatan kemampuan konsep bilangan anak di kelompok B TK Al Hidayah, setelah menggunakan media Kartu Domino Bergambar? 4. Apa saja kendala yang dihadapi dalam penggunaan kartu domino

bergambar untuk meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan anak kelompok B di TK Al Hidayah?


(12)

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini, adalah:

1. Untuk mendeskripsikan kondisi objektif pembelajaran mengenal konsep bilangan anak di kelompok B TK Al Hidayah;

2. Untuk mendeskripsikan penggunaan media kartu domino bergambar dalam upaya meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan anak di kelompok B TK Al Hidayah;

3. Untuk mendeskripsikan peningkatan kemampuan mengenal konsep bilangan anak di kelompok B TK Al Hidayah, setelah menggunakan media kartu domino bergambar;

4. Untuk mengidentifikasi kendala yang dihadapi dalam penggunaan media kartu domino bergambar.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini diantaranya, adalah: 1. Bagi Anak

Penelitian ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan dengan aktivitas dan media pembelajaran yang menyenangkan bagi anak.

2. Bagi Guru

Hasil penelitian diharapkan sebagai masukkan bagi semua pendidik Taman Kanak-kanak untuk mencari alternatif media dalam upaya


(13)

8

meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan anak salah satunya dengan menggunakan media kartu domino bergambar.

3. Bagi Sekolah

Penelitian ini diharapkan sebagai rujukan dalam pengembangan atau penyediaan sarana dan prasarana yang dapat menunjang pengembangan pembelajaran matematika di sekolah.

E. Struktur Organisasi

Struktur organisasi dalam penulisan skripsi ini dibagi dalam lima Bab, adapun rangkuman pembahasannya sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

Bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi penulisan.

Bab II Kemampuan Konsep Mengenal Bilangan Dan Kartu Domino Bergambar

Bab ini membahas tentang kajian-kajian pustaka mengenai konsep perkembangan kognitif seperti pengertian perkembangan kognitif, tahap perkembangan kognitif, upaya pengembangan perkembangan kognitif, kemudian konsep mengenal bilangan seperti pengertian bilangan, indikator kemampuan membilang, tahapan pengenalan


(14)

bilangan, kontribusi pengenalan bilangan terhadap aspek perkembangan lainnya, peran guru dalam mengenalkan bilangan. Selain itu dalam Bab ini akan dibahas mengenai konsep media kartu domino bergambar yang meliputi pengertian media, manfaat media, syarat media untuk anak, media kartu domino bergambar, kekurangan dan kelebihan kartu domino bergambar, cara membuat kartu domino bergambar serta cara menggunaan kartu domino bergambar.

Bab III Metode Penelitian

Bab ini membahas tentang metode penelitian yang digunakan untuk melakukan penelitian, yakni metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab ini membahas mengenai pembahasan dan penjabaran tentang pertanyaan-pertanyaan di rumusan masalah yang di dapatkan dari penelitian yang telah dilakukan penulis selama berada di tempat penelitian.

Bab V Kesimpulan dan Rekomendasi

Bab ini membahas tentang kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan penulis dan rekomendasi sebagai sumbangan pemikiran sebagai bahan penelitian lebih lanjut.


(15)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah di TK Al Hidayah yang berada di Jalan Pangkalan Sariwangi Rt. 02 Rw.10 Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat. Subjek penelitian tindakan adalah anak Taman Kanak-kanak kelompok B tahun ajaran 2011/2012 yang berjumlah 13 orang, terdiri dari 6 orang anak perempuan dan 7 orang anak laki-laki.

B. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain Penelitian Tindakan Kelas (classroom

action research) model Kemmis dan MC Taggart. Adapun jenis penelitian ini

menggunakan PTK partisipan karena dalam penelitian ini peneliti terlibat secara langsung dalam proses penelitian sejak awal sampai penelitian tersebut berakhir. Sesuai dengan pernyataan Muslihudin (2009: 73), bahwa sejak perencanaan penelitian peneliti senantiasa terlibat, selanjutnya peneliti memantau, mencatat, dan mengumpulkan data, lalu menganalisa data serta berakhir dengan melaporkan hasil penelitiannya.

Adapun langkah-langkah dalam penelitian dengan mengacu kepada model spiral Kemmis dan MC Taggart adalah sebagai berikut yaitu: (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Pengamatan, (4) Refleksi, (5) Perencanaan Tindakan (Muslihuddin, 2010: 69), diperlukan jika belum tercapainya


(16)

peningkatan konsep mengenal bilangan di TK Al Hidayah kelompok B. Untuk lebih jelasnya berikut ini dikemukakan bentuk desainnya.

Gambar 3.1

Model Kemmis dan MCTaggart dalam Muslihuddin (2010:69) Identifikasi

Perencanaan

Refleksi Aksi

Observasi

Refleksi

Observasi Perencanaan


(17)

43

C. Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan atas dasar permasalahan yang muncul di Taman Kanak-kanak Al Hidayah yaitu rendahnya kemampuan mengenal konsep bilangan pada anak, seperti kurangnya kemampuan anak dalam menyebutkan bilangan secara acak, menghubungkan lambang bilangan dengan benda-benda, mencocokkan lambang bilangan dengan benda-benda, membedakan dan membuat kumpulan benda yang sama, lebih banyak dan lebih sedikit. Melihat kondisi di TK tersebut peneliti berinisiatif untuk merencanakan dan memilih tindakan dalam upaya meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan Al Hidayah kelompok B secara berkesinambungan sehingga diharapkan akan mampu mengembangkan pembelajaran yang sudah ada menjadi lebih baik dan kemampuan mengenal konsep bilangan anak pun dapat tercapai dengan optimal.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research) model Kemmis dan MC Taggart. Penelitian ini akan dilaksanakan dalam tiga siklus, adapun prosedur penelitian tindakan kelas untuk memperoleh data tentang proses dan hasil yang dicapai pada penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap yaitu:

1. Identifikasi masalah

Pada tahap ini peneliti melakukan identifikasi masalah yang ada di TK Al Hidayah Parompong. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelompok B, terdapat beberapa masalah berkaitan kemampuan mengenal konsep bilangan anak. Hal ini ditandai dengan belum mampunya anak dalam menyebutkan bilangan secara acak, menghubungkan lambang bilangan dengan benda-benda,


(18)

mencocokkan lambang bilangan dengan benda-benda, membedakan dan membuat kumpulan benda yang sama, lebih banyak dan lebih sedikit

2. Observasi

Pada tahap ini peneliti melakukan observasi dengan alasan untuk mengambil data kondisi objektif tentang kemampuan mengenal konsep bilangan anak. Berdasarkan hasil observasi, rendahnya kemampuan mengenal konsep bilangan anak disebabkan oleh keterbatasaannya media penunjang dalam proses belajar yang mengakibatkan anak tidak terlibat secara aktif sehingga anak merasa bosan dan stimulus yang diberikan oleh guru tidak tersampaikan dengan optimal. Adapun alat yang digunakan dalam observasi dengan menggunakan pedoman wawancara awal, studi dokumentasi, pedoman observasi, dan pedoman wawancara akhir setelah diberikan tindakan.

3. Pelaksanaan tindakan

Setelah mengetahui fokus permasalahan yang akan diteliti, maka peneliti melakukan tahan-tahapan sebagai berikut:

a. Perencanaan

Pada tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Penelitian tindakan dilakukan secara non partisipan yaitu peneliti sebagai pengamatan tindakan dan guru yang lain yang melakukan tindakan.


(19)

45

Peneliti menyiapkan bahan-bahan penelitian sebelum melakukan penelitian di lapangan seperti menyiapkan surat ijin penelitian, mempersiapkan lembar observasi, mempersiapkan perekaman data seperti kamera digital, menetapkan indikator dalam Rencana Kegiatan Harian (RKH), media kartu domino bergambar dan membuat rancangan tindakan dengan menentukan perlakuan yang akan diberikan pada anak sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik setiap anak.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan merupakan implementasi isi dari rancangan pembelajaran yang sudah peneliti buat, dimana peneliti akan melihat sejauhmana penguasaan guru serta respon anak terhadap tindakan yang diberikan. Pada tahap ini guru melakukan pembelajaran dengan memberikan media kartu domino bergambar, penggunaan media ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan anak. Pelaksanaan tindakan dilakukan guru terhadap anak diantaranya adalah sebagai berikut:

1) Guru menentukan bentuk kegiatan modifikasi yang akan diberikan, adapun bentuk kegiatan yang dipilih peneliti adalah tebak domino, pasangan domino, kancing domino, bisik kartu domino, arisan domino dan sondah domino.

2) Guru mempersiapkan berbagai fasilitas yang diperlukan dengan sebaik-baiknya berkaitan dengan alat kegiatan , aturan kegiatan dan lain sebagainya terkait penggunaan media kartu domino bergambar.


(20)

3) Guru senantiasa membimbing anak dimulai ketika anak memasuki kelas sampai kegiatan pembelajaran selesai.

c. Pengamatan

Pada tahap ini peneliti menyiapkan instrumen penelitian untuk guru dan anak. Peneliti mengamati segala proses dalam aktivitas pengembangan kemampuan mengenal konsep bilangan dengan penggunaan media kartu domino bergambar. Pengamatan dilakukan secara kontinyu dari siklus I sampai siklus yang diharapkan dapat tercapainya tujuan.

d. Refleksi

Refleksi merupakan kegiatan memproses data, yang didapat saat dilakukan pengamatan. Data yang didapat kemudian ditafsirkan dan dicari eksplanasinya, dianalisis dan disintetis. Dalam kegiatan penelitian tindakan kelas ini, peneliti melakukan refleksi dari siklus I, II, dan selanjutnya sampai ketercapaian perbaikan pembelajaran berhasil.

Dengan adanya refleksi peneliti dapat mengetahui ketercapaian dari mulai perencanaan, pelaksanaan, dan pengamatan. Apabila kemampuan mengenal konsep bilangan anak belum tercapai maka diulangi kembali dengan melakukan tahapan selanjutnya.


(21)

47

D. Penjelas Istilah

Adapun batasan istilah pada penelitian ini, adalah:

1. Kemampuan mengenal konsep bilangan di Taman Kanak-kanak dalam penelitian ini adalah:

a. Berhitung (mengurutkan secara lisan 1-10)

1. Menyebutkan urutan bilangan 1-10 secara berurutan 2. Menyebutkan urutan bilangan secara mundur dari 10-1

3. Menyebutkan bilangan secara acak misalnya setelah 4 adalah 5, dst.

b. Hubungan satu ke satu (menghubungkan lambang bilangan dengan benda-benda)

1. Menghubungkan lambang bilangan dengan benda-benda

2. Memasangkan lambang bilangan dengan benda-benda sesuai jumlah benda

c. Kuantitas (membedakan kumpulan benda yang lebih banyak dan lebih sedikit jumlahnya) serta (membuat kumpulan benda yang sama jumlahnya dan tidak sama jumlahnya)

1. Menunjukkan benda yang jumlah lebih banyak 2. Menunjukkan benda yang jumlah lebih sedikit 3. Membuat kumpulan benda yang sama jumlahnya 4. Membuat kumpulan benda yang tidak sama jumlahnya d. Lambang bilangan (Mengenal dan menulis angka)


(22)

2.Melengkapi lambang bilangan 1-10 yang dikosongkan

2. Media Kartu Domino Bergambar

Kartu domino bergambar pada penelitian ini adalah kartu yang dimodifikasi oleh peneliti. Adapun pemaparan dari kartu domino bergambar tersebut diantara lain:

a. Kartu domino bergambar memiliki ukuran 50x80 mm berjumlah 21 kartu.

b. Terbuat dari kertas karton dan gambar dicetak menggunakan stiker glossy

c. Bulatan merah pada kartu domino asli dimodifikasi menjadi gambar-gambar yang berbentuk bulat seperti gambar-gambar donat berwarna warni dan kancing pakaian

d. Bagian belakang kartu domino bergambar diberi angka serta tulisan sesuai dengan jumlah bulatan yang ada di bagian depan kartu domino bergambar.

e. Cara penggunaan media kartu domino ini melalui beberapa kegiatan diantaranya tebak domino, pasangan domino, kancing domino, bisik kartu domino, arisan domino dan sondah domino.


(23)

49

E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian 1. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian kualitatif dilakukan pada natural

setting (kondisi yang alami), sumber data primer, dan teknik pengumpulan

data lebih banyak pada observasi berperan serta (participan observation), dan dokumentasi. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini terdapat tiga macam yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi.

a.Observasi

Observasi menurut Muslihuddin (2010:60) kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk memotret sejauhmana efek tindakan telah mencapai sasaran. Observasi digunakan untuk mengetahui peningkatan kemampuan mengenal konsep bilangan anak, respon anak terhadap pemanfaatan media kartu domino bergambar yang dilakukan oleh guru.

Jenis observasi yang dilakukan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah observasi non partisipatif yang hanya mengamati dan mencatat semua perilaku anak dan guru dalam proses peningkatan kemampuan konsep mengenal bilangan.

b.Wawancara

Wawancara adalah salah satu bentuk teknik pengumpulan data yang banyak digunakan dalam penelitian yang pada pelaksanaan dilakukan secara lisan dalam pertemuan tatap muka secara individual.


(24)

Wawancara dilakukan kepada kepala sekolah dan guru untuk mengetahui kondisi guru, situasi sekolah, latar belakang siswa, bagaimana kemampuan mengenal konsep bilangan anak, program yang digunakan dalam merangsang kemampuan mengenal konsep bilangan anak, kendala yang dihadapi guru dan upaya dalam meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan anak.

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisi dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik berupa foto, rekaman suara dan lain-lain yang diperlukan sebagai dokumentasi yang menggambarkan upaya meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan anak kelompok B TK Al Hidayah melalui penggunaan media kartu domino bergambar.

2. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian menurut Arikunto (2006: 160) merupakan alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Instrumen yang digunakan dalam pedoman penelitian ini adalah pedoman observasi yang berbentuk rating


(25)

51

instrumen yang dilakukan dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut (Margono, 2002: 157):

1. Menganalisis Variabel Penelitian

Peneliti terlebih dahulu mengkaji variabel menjadi sub variabel/dimensi, indikator serta item pernyataan dengan rinci dan jelas sehingga dapat diukur dan menhasilkan data yang diinginkan oleh peneliti. Pembuatan indikator, dalam hal ini indicator kemampuan mengenal konsep bilangan anak, peneliti mengunakan teori atau konsep-konsep yang ada dalam pengetahuan ilmiah seperti dalam Coopley, CRI, PERMEN 58 dan teori lainnya.

2. Menetapkan Jenis Instrumen

Langkah kedua, peneliti menetapkan jenis instrumen penelitian yang akan digunakan sesuai dengan kebutuhan dalam pengumpulan data di lapangan, atau dengan kata lain instrumen tersebut digunakan untuk mengukur variable, sub variabel atau indikator yang telah ditentukan sebelumnya berdasarkan teori. Jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman observasi dalam bentuk rating scale, pedoman wawancara, dan studi dokumentasi penggunaan media kartu domino untuk meningkatkan kemampuan mengenal bilangan anak.


(26)

3. Menyusun Kisi-kisi Instrumen

Peneliti menyusun kisi-kisi instrumen yang berisi lingkup variabel, sub variabel, indikator, butir item, teknik pengumpulan data dan sumber data. Adapun kisi-kisi instrumen dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut:

Tabel 3.1

Kisi-kisi Instrumen Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan Anak

Variabel Sub Variabel Indikator Item Pernyataan NomerItem Pernyataan Teknikpengu mpulan data Respon den A.Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan

1.Berhitung a.Mengurutkan secara lisan 1-10

1.Menyebutkan urutan bilangan 1-10 secara berurutan

2.Menyebutkan urutan bilangan 10-1 secara mundur

3.Menyebutkan bilangan secara acak misalnya setelah 4 adalah 5, dst.

1,2,3 Observasi Dokumentasi

Anak Anak

2. Hubungan satu ke satu

a.Menghubung kan lambang bilangan dengan benda-benda

4.Menghubungkan lambang bilangan dengan benda-benda

5.Memasangkan lambang bilangan dengan benda-benda sesuai jumlah benda

4,5 Observasi Dokumentasi

Anak Anak

3. Kuantitas a.Membedakan kumpulan benda yang lebih banyak jumlahnya b.Membedakan

kumpulan benda yang lebih sedikit jumlahnya 6. Menunjukkan benda yang jumlahnya lebih banyak 7. Menunjukkan benda yang jumlahnya lebih sedikit

6,7 Observasi

Dokumentasi

Anak Anak

c.Membuat kumpulan benda yang sama dan tidak sama jumlahnya

8. Membuat

kumpulan benda

yang sama

jumlahnya 9. Membuat

8,9 Observasi

Dokumentasi

Anak Anak


(27)

53

yang tidak sama jumlahnya 4. Lambang bilangan a. Menulis angka 10.Menuliskan

lambang bilangan 1-10

11.Melengkapi lambang bilangan

1-10 yang

dikosongkan

10,11 Observasi Dokumentasi Anak Anak B. Penggunaan Media Kartu Domino Bergambar

1.Perencanaan 1. Guru

mempersiapkan lingkungan belajar mengenal konsep bilangan

2. Guru

mempersiapkan media yang dibutuhkan yaitu kartu domino bergambar

3. Guru

mempersiapkan catatan penilaian anak

1, 2,3 Observasi Dokumentasi

Guru

2.Pelaksanaan 4. Guru

mengkondisikan anak dengan baik 5. Guru

mengkomunikasi kan tema, bahan, dan media (kartu domino bergambar) yang digunakan pada waktu kegiatan

6. Guru

menyampaikan aturan dalam penggunaan kartu domino bergambar 7. Guru memberikan

kesempatan bertanya kepada anak tentang kegiatan yang akan dilaksanakan

4, 5, 6, 7, 8, 9, 10,11

Observasi Dokumentasi


(28)

anak untuk melakukan

kegiatan sesuai aturan

9. Guru memberikan motivasi kepada anak saat kegiatan 10. Guru melibatkan

semua anak dalam penggunaan media kartu domino bergambar

11. Guru

mengobservasi anak pada saat kegiatan

berlangsung

3. Penilaian 12. Guru mengadakan

tanya jawab terkait kegiatan mengenal konsep bilangan menggunakan kartu domino bergambar 13. Guru memberikan

kesempatan untuk menceritakan kembali kegiatan yang telah dilaksanakan 14. Guru menilai

apakah tujuan pembelajaran telah tercapai

12, 13,14 Dokumentasi Observasi

Guru Anak

4. Membuat Instrumen Penelitian

Berdasarkan kisi-kisi yang telah disusun pada langkah sebelumnya, peneliti kemudian membuat instrumen penelitian yang terdiri dari item atau pernyataan yang mengacu pada indikator yang telah ditentukan. Jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman observasi dalam bentuk rating scale.


(29)

55

Pedoman observasi yang digunakan dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2

Pedoman Observasi Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan

No Item Pernyataan

Penilaian

Keterangan

1 2 3

1. Menyebutkan urutan bilangan 1-10 secara berurutan 2. Menyebutkan urutan bilangan 10-1 secara mundur 3. Menyebutkan bilangan secara acak misalnya setelah

2 adalah 3, sebelum 5 adalah 4, dst.

4. Menghubungkan lambang bilangan dengan benda-benda

5. Memasangkan lambang bilangan dengan benda-benda sesuai jumlah benda-benda

6. Menunjukan benda yang jumlahnya lebih banyak 7. Menunjukan benda yang jumlahnya lebih sedikit 8. Membuat kumpulan benda yang sama jumlahnya 9. Membuat kumpulan benda yang tidak sama

jumlahnya

10. Menuliskan lambang bilangan 1-10

11. Melengkapi lambang bilangan 1-10 yang dikosongkan

Sumber: Janice Beaty (1994), PERMEN 58 Keterangan:

Nilai 1 : tidak mampu melakukan sendiri dan membutuhkan bantuan Nilai 2 : mampu melakukan sendiri sesuai indikator


(30)

Table 3.3

Pedoman Observasi Aktifitas Guru

No Item Pertanyaan Penilaian Keterangan

Ya Tidak 1. Guru mempersiapkan lingkungan belajar mengenal konsep

bilangan

2. Guru mempersiapkan media yang dibutuhkan yaitu kartu domino bergambar

3. Guru mempersiapkan catatan penilaian anak 4. Guru mengkondisikan anak dengan baik

5. Guru mengkomunikasikan tema, bahan, dan media (kartu domino bergambar) yang digunakan pada waktu kegiatan 6. Guru menyampaikan aturan dalam penggunaan kartu domino

bergambar

7. Guru memberikan kesempatan bertanya kepada anak tentang kegiatan yang akan dilaksanakan

8. Guru mengarahkan anak untuk melakukan kegiatan sesuai aturan

9. Guru memberikan motivasi kepada anak saat kegiatan

10. Guru melibatkan semua anak dalam penggunaan media kartu domino bergambar

11. Guru mengobservasi anak pada saat kegiatan berlangsung 12. Guru mengadakan tanya jawab terkait kegiatan mengenal

konsep bilangan menggunakan kartu domino bergambar 13. Guru memberikan kesempatan untuk menceritakan kembali

kegiatan yang telah dilaksanakan

14. Guru menilai apakah tujuan pembelajaran telah tercapai

Table 3.4

Pedoman Observasi Studi Dokumentasi

No Jenis dokumen Keterangan Deskripsi

Ada Tidak ada 1 Kurikulum

2 Program tahunan 3 Program semester

4 RencanaKegiatanMingguan(RKM) 5 RencanaKegiatanHarian(RKH)


(31)

57

No Jenis dokumen Keterangan Deskripsi

Ada Tidak ada 6 Buku laporan perkembangan anak

5. Judgment Instrumen

Langkah selanjutnya peneliti mengkonsultasikan instrumen yang telah dibuat dengan ahli, dalam hal ini dengan dua dosen yang ahli di bidang pendidikan anak usia dini. Judgment instrumen ini dilakukan untuk merevisi instrumen apabila terdapat kesalahan atau kekeliruan dalam pembuatannya, misalnya dengan membuang instrumen yang tidak perlu, mengganti item/pernyataan dalam masing-masing indikator, perbaikan isi atau redaksi dan lain sebagainya.

F. Analisis data

Analisis data merupakan usaha (proses) memilih, memilah, membuang dan menggolongkan data. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dengan melakukan beberapa tahapan diantaranya reduksi data, display data, dan kesimpulan, (Sugiyono, 2008: 337).

1. Reduksi Data

Data yang diperoleh dari lapangan dicatat dan diteliti secara rinci. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Peneliti akan menetapkan tujuan yang akan dicapai setiap akan mereduksi data.


(32)

2. Display Data

Setelah direduksi maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya yang berbentuk teks bersifat naratif. Dengan display data maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.

3. Verifikasi

Langkah ketiga adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi, kesimpulan dalam penelitian ini mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak karena seperti telah dikemukakan bahwa masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kuantitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian berada di lapangan.

Data utama yang dianalisis adalah hasil observasi aktivitas yang dilaksanakan anak selama kegiatan pembelajaran di kelas. Hasil wawancara dianalisis secara deskriptif berdasarkan pada informasi yang disampaikan oleh guru. Data hasil observasi setiap butir aspek yang diamati selama tiga siklus dihitung dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi, menurut Supranto (2000: 62) distribusi frekuensi adalah pengelompokan data kedalam beberapa kelompk (kelas) dan kemudian dihitung banyaknya data yang masuk kedalam


(33)

59

tiap kelas. Adapun cara perhitungan kemampuan mengenal konsep bilangan menggunakan tabel distribusi frekuensi adalah sebagai berikut:

Tabel Distribusi Frekuensi Kemampuan Mengenal Bilangan Anak

No Kategori Interval Tally F %

1 BB 2 BSH 3 BSB

Keterangan : 1) Mencari interval

a) Jumlah indikator/item x nilai tertinggi (keterangan pada pedoman observasi)

11 x 3 = 33

b) Hasil perkalian - jumlah indikator/item 33 – 11 = 22

c) Hasil pengurangan – jumlah kategori (keterangan pada pedoman observasi)

22 : 3 = 7,3 dibulatkan 8

Sehingga ditemukan jumlah interval adalah 8 yang akan ditetapkan pada kategori

Maka interval untuk kategori BB = 11 - 18 BSH = 19 - 26 BSB = 27

2) Menggisi Tally dan Frekuensi (F)

Mengisi column tally dan frekuensi berdasarkan hasil skor kemampuan mengenal konsep bilangan.


(34)

3) Mencari persentase

Mencari persentase dengan rumus : P =

n F

X 100%

Keterangan : P : Persentase F : Frekuensi n : Jumlah anak


(35)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan anak melalui media kartu domino bergambar di Taman Kanak-kanak Al Hidayah, dapat diuraikan kesimpulan sebagai berikut:

1. Proses pembelajaran yang dilakukan di Taman Kanak-kanak Al Hidayah menekankan pada kemampuan membaca, menulis dan berhitung (calistung) melalui kegiatan klasikal dan latihan (drill). Media yang digunakan bersifat konvensional seperti majalah dan lembar kerja anak. Adapun kemampuan mengenal konsep bilangan anak di Taman Kanak-kanak Al Hidayah sebelum penerapan media kartu domino bergambar masih belum terstimulasi secara optimal hal ini ditandai dengan kurangnya kemampuan anak dalam menyebutkan bilangan secara mundur dan acak, menghubungkan lambang bilangan dengan benda-benda, mencocokkan lambang bilangan dengan benda-benda, membedakan dan membuat kumpulan benda yang sama, tidak sama serta lebih banyak dan lebih sedikit dan menuliskan bilangan. Hasil observasi kemampuan mengenal konsep bilangan anak sebelum penerapan media kartu domino bergambar pada 11 aspek menunjukkan pencapaian indikator kemampuan mengenal konsep bilangan berada dalam kategori belum berkembang (BB).


(36)

2. Media kartu domino bergambar yang ditujukan untuk meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan anak di Taman Kanak-kanak Al Hidayah dilaksanakan dalam tiga siklus masing-masing tindakan terdiri dari dua tindakan. Jenis media kartu domino bergambar yang diterapkan yaitu media kartu domino yang dimodifikasi oleh peneliti. Setiap media kartu domino bergambar tersebut ditujukan untuk seluruh aspek kemampuan mengenal konsep bilangan dalam setiap indikator yang berbeda. Observasi pada siklus pertama menggambarkan adanya peningkatan yang cukup baik terkait kemampuan mengenal konsep bilangan anak, begitupun dengan hasil observasi pada siklus kedua dan ketiga. Permainan yang dilaksanan antara lain adalah tebak dominoku, pasangan dominoku, kancing domino, bisik kartu domino, arisan omino dan sondah domino.

3. Kemampuan mengenal konsep bilangan anak setelah diterapkannya media kartu domino bergambar mengalami peningkatan yang cukup baik. Berdasarkan hasil penelitian, diakumulasikan dari awal siklus hingga siklus ketiga peningkatan pencapaian indikator kemampuan mengenal konsep bilangan anak dari kategori belum berkembang (BB) secara keseluruhan menjadi kategori berkembang sesuai harapan (BSH) dan berkembang sangat baik (BSB).

4. Kendala yang dihadapi oleh pendidik dalam mengembangkan kemampuan mengenal bilangan menggunakan media kartu domino bergambar adalah dalam perancangan pembelajaran harus dikemas melalui permainan yang


(37)

171

menarik sehingga penggunaan kartu domino bergambar tidak monoton, serta pendidik harus memiliki kemampuan yang baik dalam mengkondisikan anak agar tidak informasi tentang media tersebut tersampaikan secara optimal, anak terlibat secara aktif dan tidak terjadi keributan dalam kegiatan dan pembagian giliran pemain di setiap kelompoknya.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil pembahasan yang disimpulkan di atas, terdapat beberapa hal yang menjadi catatan sebagai bahan rekomendasi diantaranya:

1. Bagi Guru

a. Guru hendaknya dapat menstimulasi perkembangan kemampuan mengenal konsep bilangan anak menggunakan media yang menarik salah satunya media kartu domino bergambar yang dikemas dalam permainan agar pembelajaran menyenangkan, memotivasi dan memberikan kesempatan bagi anak secara langsung.

b. Guru diharapkan mampu mengkondisikan anak dengan baik ketika pembelajaran menggunakan kartu domino bergambar berlangsung, agar informasi dapat disampaikan dengan tepat dan kelas menjadi kondusif tanpa terjadi keributan.

c. Guru diharapkan dapat menggunakan metode yang bervariatif dalam menstimulasi perkembangan anak, khususnya perkembangan kemampuan mengenal konsep bilangan anak.


(38)

2. Bagi Pengelola Taman Kanak-kanak Al Hidayah

a. Pengelola diharapkan dapat menyediakan fasilitas-fasilitas media yang dapat merangsang anak untuk meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan.

b. Pengelola hendaknya dapat mengikutsertakan pendidik untuk mengikuti pelatihan demi untuk meningkatkan profesionalisme pendidik terutama dalam pemilihan materi, metode, serta media pembelajaran.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

a. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian dengan penerapan media kartu domino bergambar dalam meningkatkan aspek-aspek perkembangan anak lainnya.

b. Peneliti selanjutnya dapat mengembangkan media kartu domino bergambar yang lebih baik lagi dengan memperluas dan memvariasikan gambar maupun cara permainan yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi di sekolah.


(39)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. (2012). Memilih Media

Untuk Anak Usia Dini. Tersedia : http://www.bkkbn.go.id/ViewArtikel.aspx?ArtikelID=53 [12 September 2012]

Beaty, J. (1994) Observing Development of the Young Children. New Jersey: Prentice-Hall.inc

Coopley, J. (2001). The young child and matematics. National Association for the Education of Young Children.

Eliyawati C, dkk. (2005). Pemilihan dan Pengembangan Sumber Belajar Untuk

Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas Dirjen Perguruan Tinggi

Kurniati, E. (2008). Konsep Dasar Bermain. Bandung: Depdiknas dan Universitas Pendidikan Indonesia.

Khomastum, S. (2010).Penggunaan Media Pembelajaran Kartu Domino pada

materi bilangan pecahan pada Siswa kelas VII SMP 1 Purwodadi.[online]

Tersedia: http//:khomastumgmail.wordpress.com [18 Oktober 2011] Margono, S. (2009). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Milafaila. (2011). Pengenalan Matematika Anak Usia Dini. [online] tersedia: http//failashofagmail.wordpress.com/2011/06/01/pengenalan-matematika-anak-usia-dini. [29 Agustus 2012].

Muslihuddin. (2010). Kiat Sukses Melakukan Penelitian Tindakan Kelas Dan

Sekolah. Bandung: Rizqi

Pakasi, S. (1970). Didakdik berhitung I. Jakarta: Bharatara

Papalia, E, Etc. (2008). Human Development (Psikologi Perkembangan,

terjemahan A. K. Anwar). Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.


(40)

Prasetya, E. (2006) Pengaruh Media Kartu Domino Terhadap Peningkatan

Kemampuan Anak Tunagrahita Ringan dalam Mengenal Bilangan Pecahan Kelas Lima SDLB-C SPLB-C YPLB Bandung. Skripsi. PLBUPI:

tidak diterbitkan

Rachmawati , Y. (2008). Pengembangan Matematika untuk Anak Usia Dini. (2008). Bahan Ajar Diklat Tenaga Pendidik PAUD Nonformal Tingkat

Dasar. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Sriningsih, N. (2009) PembelajaranMatematikaTerpaduUntukAnakUsiaDini. Bandung: PustakaSebelas.

Sugiyono. (2008). Statistika untuk Penelitian. Bandung: IKAPI.

Suharmisi, A. (2002) Tujuan Dan Manfaat Dan PersyaratanPTK.[Online]. Tersedia:http//:www.docstor.com/docs/16966196/penelitian_tindakan_kel as.[18 Oktober 2011].

Supranto. J .(2000). Statistik teori dan aplikasi edisi enam. Jakarta: Erlangga Syaodih, E. (2010) Perkembangan Kognitif Anak- PPG UPI. Diakses dari

direktori UPI, Universitas Pendidikan Indonesia [Online],

http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PGTK/196510011998022-ERNAWULAN_SYAODIH/perk_kognitif_anak.pdf [17 September 2010]

Tim Fasilitator Masyarakat. (2011). Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran. [online] tersedia: http//tfmregional.blogspot.com/2011/04/05/kriteria-pemilihan-media-pembelajaran. [29 Agustus 2012]

Wardiana, N. (2012, Juni 28). Pengenalan Pembelajaran Konsep Bilangan. Tersedia: http://jatidirinana.blogspot.com/2012/06/pengenalan-pembelajaran-konsep-bilangan.html [12 September 2012]

Zaman, B dan Eliyawati, C. (2010). Media pembelajaran anak usia dini-PPG

UPI. Diakses dari direktori UPI, Universitas Pendidikan Indonesia

Online, http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PGTK/197010221998022 CUCU_ELIYAWATI/MEDIA_PEMBELAJARAN_ANAK_USIA_DIN I-PPG_UPI.pdf [12 september 2012]


(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan anak melalui media kartu domino bergambar di Taman Kanak-kanak Al Hidayah, dapat diuraikan kesimpulan sebagai berikut:

1. Proses pembelajaran yang dilakukan di Taman Kanak-kanak Al Hidayah menekankan pada kemampuan membaca, menulis dan berhitung (calistung) melalui kegiatan klasikal dan latihan (drill). Media yang digunakan bersifat konvensional seperti majalah dan lembar kerja anak. Adapun kemampuan mengenal konsep bilangan anak di Taman Kanak-kanak Al Hidayah sebelum penerapan media kartu domino bergambar masih belum terstimulasi secara optimal hal ini ditandai dengan kurangnya kemampuan anak dalam menyebutkan bilangan secara mundur dan acak, menghubungkan lambang bilangan dengan benda-benda, mencocokkan lambang bilangan dengan benda-benda, membedakan dan membuat kumpulan benda yang sama, tidak sama serta lebih banyak dan lebih sedikit dan menuliskan bilangan. Hasil observasi kemampuan mengenal konsep bilangan anak sebelum penerapan media kartu domino bergambar pada 11 aspek menunjukkan pencapaian indikator kemampuan mengenal konsep bilangan berada dalam kategori belum berkembang (BB).


(2)

170

Widy Agustine Rahayu, 2013

Meningkatkan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan Anak Melalui Penggunaan Media Kartu Domino Bergambar Di Tk Al Hidayah

2. Media kartu domino bergambar yang ditujukan untuk meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan anak di Taman Kanak-kanak Al Hidayah dilaksanakan dalam tiga siklus masing-masing tindakan terdiri dari dua tindakan. Jenis media kartu domino bergambar yang diterapkan yaitu media kartu domino yang dimodifikasi oleh peneliti. Setiap media kartu domino bergambar tersebut ditujukan untuk seluruh aspek kemampuan mengenal konsep bilangan dalam setiap indikator yang berbeda. Observasi pada siklus pertama menggambarkan adanya peningkatan yang cukup baik terkait kemampuan mengenal konsep bilangan anak, begitupun dengan hasil observasi pada siklus kedua dan ketiga. Permainan yang dilaksanan antara lain adalah tebak dominoku, pasangan dominoku, kancing domino, bisik kartu domino, arisan omino dan sondah domino.

3. Kemampuan mengenal konsep bilangan anak setelah diterapkannya media kartu domino bergambar mengalami peningkatan yang cukup baik. Berdasarkan hasil penelitian, diakumulasikan dari awal siklus hingga siklus ketiga peningkatan pencapaian indikator kemampuan mengenal konsep bilangan anak dari kategori belum berkembang (BB) secara keseluruhan menjadi kategori berkembang sesuai harapan (BSH) dan berkembang sangat baik (BSB).

4. Kendala yang dihadapi oleh pendidik dalam mengembangkan kemampuan mengenal bilangan menggunakan media kartu domino bergambar adalah dalam perancangan pembelajaran harus dikemas melalui permainan yang


(3)

menarik sehingga penggunaan kartu domino bergambar tidak monoton, serta pendidik harus memiliki kemampuan yang baik dalam mengkondisikan anak agar tidak informasi tentang media tersebut tersampaikan secara optimal, anak terlibat secara aktif dan tidak terjadi keributan dalam kegiatan dan pembagian giliran pemain di setiap kelompoknya.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil pembahasan yang disimpulkan di atas, terdapat beberapa hal yang menjadi catatan sebagai bahan rekomendasi diantaranya:

1. Bagi Guru

a. Guru hendaknya dapat menstimulasi perkembangan kemampuan mengenal konsep bilangan anak menggunakan media yang menarik salah satunya media kartu domino bergambar yang dikemas dalam permainan agar pembelajaran menyenangkan, memotivasi dan memberikan kesempatan bagi anak secara langsung.

b. Guru diharapkan mampu mengkondisikan anak dengan baik ketika pembelajaran menggunakan kartu domino bergambar berlangsung, agar informasi dapat disampaikan dengan tepat dan kelas menjadi kondusif tanpa terjadi keributan.

c. Guru diharapkan dapat menggunakan metode yang bervariatif dalam menstimulasi perkembangan anak, khususnya perkembangan kemampuan mengenal konsep bilangan anak.


(4)

172

Widy Agustine Rahayu, 2013

Meningkatkan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan Anak Melalui Penggunaan Media Kartu Domino Bergambar Di Tk Al Hidayah

2. Bagi Pengelola Taman Kanak-kanak Al Hidayah

a. Pengelola diharapkan dapat menyediakan fasilitas-fasilitas media yang dapat merangsang anak untuk meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan.

b. Pengelola hendaknya dapat mengikutsertakan pendidik untuk mengikuti pelatihan demi untuk meningkatkan profesionalisme pendidik terutama dalam pemilihan materi, metode, serta media pembelajaran.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

a. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian dengan penerapan media kartu domino bergambar dalam meningkatkan aspek-aspek perkembangan anak lainnya.

b. Peneliti selanjutnya dapat mengembangkan media kartu domino bergambar yang lebih baik lagi dengan memperluas dan memvariasikan gambar maupun cara permainan yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi di sekolah.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. (2012). Memilih Media

Untuk Anak Usia Dini. Tersedia :

http://www.bkkbn.go.id/ViewArtikel.aspx?ArtikelID=53 [12 September 2012]

Beaty, J. (1994) Observing Development of the Young Children. New Jersey: Prentice-Hall.inc

Coopley, J. (2001). The young child and matematics. National Association for the Education of Young Children.

Eliyawati C, dkk. (2005). Pemilihan dan Pengembangan Sumber Belajar Untuk

Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas Dirjen Perguruan Tinggi

Kurniati, E. (2008). Konsep Dasar Bermain. Bandung: Depdiknas dan Universitas Pendidikan Indonesia.

Khomastum, S. (2010).Penggunaan Media Pembelajaran Kartu Domino pada

materi bilangan pecahan pada Siswa kelas VII SMP 1 Purwodadi.[online]

Tersedia: http//:khomastumgmail.wordpress.com [18 Oktober 2011] Margono, S. (2009). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Milafaila. (2011). Pengenalan Matematika Anak Usia Dini. [online] tersedia: http//failashofagmail.wordpress.com/2011/06/01/pengenalan-matematika-anak-usia-dini. [29 Agustus 2012].

Muslihuddin. (2010). Kiat Sukses Melakukan Penelitian Tindakan Kelas Dan

Sekolah. Bandung: Rizqi

Pakasi, S. (1970). Didakdik berhitung I. Jakarta: Bharatara

Papalia, E, Etc. (2008). Human Development (Psikologi Perkembangan,

terjemahan A. K. Anwar). Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.


(6)

174

Widy Agustine Rahayu, 2013

Meningkatkan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan Anak Melalui Penggunaan Media Kartu Domino Bergambar Di Tk Al Hidayah

Prasetya, E. (2006) Pengaruh Media Kartu Domino Terhadap Peningkatan

Kemampuan Anak Tunagrahita Ringan dalam Mengenal Bilangan Pecahan Kelas Lima SDLB-C SPLB-C YPLB Bandung. Skripsi. PLBUPI:

tidak diterbitkan

Rachmawati , Y. (2008). Pengembangan Matematika untuk Anak Usia Dini. (2008). Bahan Ajar Diklat Tenaga Pendidik PAUD Nonformal Tingkat

Dasar. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Sriningsih, N. (2009) PembelajaranMatematikaTerpaduUntukAnakUsiaDini. Bandung: PustakaSebelas.

Sugiyono. (2008). Statistika untuk Penelitian. Bandung: IKAPI.

Suharmisi, A. (2002) Tujuan Dan Manfaat Dan PersyaratanPTK.[Online]. Tersedia:http//:www.docstor.com/docs/16966196/penelitian_tindakan_kel as.[18 Oktober 2011].

Supranto. J .(2000). Statistik teori dan aplikasi edisi enam. Jakarta: Erlangga Syaodih, E. (2010) Perkembangan Kognitif Anak- PPG UPI. Diakses dari

direktori UPI, Universitas Pendidikan Indonesia [Online],

http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PGTK/196510011998022-ERNAWULAN_SYAODIH/perk_kognitif_anak.pdf [17 September 2010]

Tim Fasilitator Masyarakat. (2011). Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran. [online] tersedia: http//tfmregional.blogspot.com/2011/04/05/kriteria-pemilihan-media-pembelajaran. [29 Agustus 2012]

Wardiana, N. (2012, Juni 28). Pengenalan Pembelajaran Konsep Bilangan. Tersedia: http://jatidirinana.blogspot.com/2012/06/pengenalan-pembelajaran-konsep-bilangan.html [12 September 2012]

Zaman, B dan Eliyawati, C. (2010). Media pembelajaran anak usia dini-PPG

UPI. Diakses dari direktori UPI, Universitas Pendidikan Indonesia

Online, http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PGTK/197010221998022 CUCU_ELIYAWATI/MEDIA_PEMBELAJARAN_ANAK_USIA_DIN I-PPG_UPI.pdf [12 september 2012]


Dokumen yang terkait

Meningkatkan Kemampuan Membaca Melalui Penggunaan Kartu Bergambar.

0 2 33

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DALAMUPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DALAM Upaya Meningkatkan Kemampuan Kognitif Dalam Mengenal Konsep Bilangan Melalui Bermain Kartu Angka Bergambar (Penelitian Pada Anak Kelompok B TK Pertiwi I Jimbung Kabupat

0 1 15

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK DALAM MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI Upaya Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak Dalam Mengenal Konsep Bilangan Melalui Metode Pemberian Tugas.

0 3 12

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI PENGGUNAAN MEDIA KARTU ANGKA.

0 3 35

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN MELALUI PERMAINAN MEDIA KARTU ANGKA PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK.

0 1 59

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN 1-20 MELALUI MEDIA KARTU BERGAMBAR PADA KELOMPOK B TK AISYIYAH 21 PREMULUNG TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 0 1

PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING MELALUI MEDIA KARTU DOMINO UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN ROMAWI.

0 1 7

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN MELALUI BERMAIN KARTU ANGKA BERGAMBAR PADA ANAK KELOMPOK A DI TK KARYA RINI YOGYAKARTA.

1 34 147

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN MELALUI BERMAIN KARTU ANGKA BERGAMBAR ANAK KELOMPOK A1 TK MASJID SYUHADA YOGYAKARTA.

0 7 178

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN MELALUI PENGGUNAAN MEDIA KARTU ANGKA DAN KARTU BERGAMBAR PADA ANAK KELOMPOK A2 TK MASYITHOH NGASEM SEWON BANTUL YOGYAKARTA.

8 46 125