Dehidrasi Gangguan keseimbangan asam basa Metabolik asidosis

Universitas Sumatera Utara Pasien dengan diare akut infektif datang dengan keluhan khas yaitu mual, muntah, nyeri abdomen, demam dan tinja yang sering, bisa air, malabsorbtif, atau berdarah tergantung bakteri yang menyebabkan Simadibrata K et al., 2009. Curiga terjadinya gastroenteritis apabila terjadi perubahan tiba-tiba konsistensi tinja menjadi lebih berair, danatau muntah yang terjadi tiba-tiba. Pada anak biasanya diare berlangsung selama 5-7 hari dan kebanyakan berhenti dalam 2 minggu. Muntah biasanya berlangsung selama 1-2 hari, dan kebanyakan berhenti dalam 3 hari. Tanyakan : 1. Kontak terakhir dengan seseorang yang mengalami diare akut danatau muntah 2. Pajanan terhadap sumber infeksi enterik yang diketahui mungkin dari makanan atau air yang terkontaminasi 3. Perjalanan atau bepergian

2.5.2. Pemeriksaan fisik

Kelainan-kelainan yang ditemukan pada pemeriksaan fisik sangat berguna dalam menentukan keparahan penyakit. Status volume dinilai dengan menilai perubahan pada tekanan darah dan nadi, temperatur tubuh dan tanda toksisitas. Pemeriksaan abdomen yang seksama juga merupakan hal yang penting dilakukan Simadibrata K et al., 2009.

2.5.3. Pemeriksaan Penunjang

a. Pemeriksaan tinja Pemeriksaan tinja yang dilakukan adalah pemeriksaan makroskopik dan mikroskopik, biakan kuman, tes resistensi terhadap berbagai antibiotika, pH dan kadar gula, jika diduga ada intoleransi laktosa. b. Pemeriksaan darah Pemeriksaan darah yang dilakukan mencakup pemeriksaan darah lengkap, pemeriksaan elektrolit, pH dan cadangan alkali, pemeriksaan kadar ureum.

2.6. Komplikasi

2.6.1. Dehidrasi

Universitas Sumatera Utara Dehidrasi ialah komplikasi yang paling sering terjadi pada penderita gastroenteritis. Penentuan derajat dehidrasi : Tabel 2.2. Klasifikasi dehidrasi GejalaTanda Klasifikasi dehidrasi Tanpa dehidrasi Ringan-sedang Berat Keadaan umum Baik, Sadar Gelisah LetargiTidak sadar Mata Normal Cekung Sangat cekung Rasa haus Minum biasa, tidak haus Sangat haus Tidak bisa minum Turgor kulit Kembali cepat Kembali lambat Kembali sangat lambat ≥ 2 detik Catatan : • Pembacaan tabel dari kanan ke kiri. • Kesimpulan derajat dehidrasi ditentukan bila dijumpai ≥ 2 gejalatanda pada kolom yang sama. Tabel 2.3. Penentuan derajat dehidrasi menurut Maurice King Bagian tubuh yang diperiksa Nilai gejala yang ditemukan 1 2 Keadaan umum Sehat Gelisah, cengeng, apatis, ngantuk Mengigau, koma atau syok Kekenyalan kulit Normal Sedikit kurang Sangat kurang Mata Normal Sedikit cekung Sangat cekung Ubun-ubun besar Normal Sedikit cekung Sangat cekung Mulut Normal Kering Kering dan sianosis Denyut nadimenit Kuat 120 Sedang 120-140 Lemah 140 Universitas Sumatera Utara Catatan : 1. Untuk menentukan kekenyalan kulit, kulit perut dijepit antara ibu jari dan telunjuk selama 30-60 detik, kemudian dilepas. Jika kulit kembali normal dalam waktu : • 1 detik : turgor agak kurang dehidrasi ringan • 1-2 detik : turgor kurang dehidrasi sedang • 2 detik : turgor sangat kurang dehidrasi berat 2. Berdasarkan skor yang terdapat pada seorang penderita dapat ditentukan derajat dehidrasinya : • 0-2 : dehidrasi ringan • 3-6 : dehidrasi sedang • 7-12 : dehidrasi berat 3. Pada anak-anak dengan ubun-ubun besar sudah menutup, nilai untuk ubun-ubun besar diganti dengan banyaknya frekuensi kencing Noerasid, Suraatmadja dan Asnil, 1988.

2.6.2. Gangguan keseimbangan asam basa Metabolik asidosis

Metabolik asidosis terjadi karena adanya kehilangan Na-bikarbonat bersama tinja, adanya ketosis kelaparan akibat metabolisme lemak tidak sempurna sehingga terjadi penimbunan keton dalam tubuh, terjadi penimbunan asam laktat, produk metabolisme yang bersifat asam meningkat karena tidak dapat dikeluarkan oleh ginjal terjadi oliguriaanuria, dan terjadinya pemindahan ion Na dari cairan ekstraseluler ke dalam cairan intraseluler. Secara klinis asidosis dapat diketahui dengan memperhatikan pernafasan. Pernafasan bersifat cepat, teratur dan dalam yang disebut pernafasan Kuszmaull Noerasid, Suraatmadja dan Asnil, 1988.

2.6.3. Hipoglikemia