digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
95
tidak berpengaruh terhadap kredit yang disalurkan. Tidak signifikannya DPK dengan pembiayaan disebabkan karena fungsi
intermediary perantara sebagai lembaga keuangan masih berjalan kurang baik
sehingga menyebabkan terjadinya pengendapan dana. Akan tetapi penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan
oleh Yani Figriyanti 2010 yang menyatakan bahwa secara parsial Dana Pihak Ketiga DPK brpengaruh signifikan terhadap kredit, dan Dita
Andraeny 2011, yang menyatakan bahwa secara parsial Dana Pihak Ketiga DPK brpengaruh signifikan terhadap penyaluran pembiayaan
yang berbasis bagi hasil.
2. Pengaruh NPF Terhadap Pembiayaan Mud}arabah
Non Performing Financing atau pembiayaan bermasalah merupakan rasio dari risiko pembiayaan. Resiko pembiayaan yang diterima bank atau
BMT merupakan salah satu resiko usaha bank, yang diakibatkan dari tidak dilunasinya kembali pinjaman atau pembiayaan yang diberikan atau
investasi yang sedang dilakukan oleh pihak BMT. Dari hasil uji t diperoleh nilai t
hitung
sebesar 2,801 dan t
tabel
2,002, maka t
hitung
t
tabel
2,801 2,002, dan probabilitas signifikansi variabel NPF sebesar 0,007 yang lebih kecil dari nilai
α = 0,05 0,000 0,05, maka H
ditolak, artinya variabel NPF secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan
mud}arabah. Dan nilai koefisien regresi sebesar
– 76117.973, tanda negatif menunjukkan bahwa semakin tinggi rasio NPF maka pembiayaan
mud}arabah yang disalurkan semakin
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
96
menurun. NPF yang tinggi menyebabkan BMT harus membentuk cadangan penghapusan aktiva produktif pembiayaan yang lebih besar
sehingga dana yang dapat disalurkan melalui pembiayaan semakin berkurang. Sebaliknya semakin rendah NPF yang dimiliki bank, maka
semakin meningkat pembiayaan yang disalurkan. NPF yang rendah menyebabkan BMT menuntut cadangan penghapusan yang lebih sedikit
sehingga dana yang dapat disalurkan untuk pembiayaan semakin meningkat. Menurut Veitzal Rivai 2007 NPF memberikan indikasi porsi
dari pembiayaan macet dalam keseluruhan pembiayaan serta kemungkinan gagalnya pengembalian pembiayaan karena pembiayaan
tersebut bermasalah. Semakin rendah rasio ini maka semakin baik pengelolaan pembiayaan bank karena semakin kecil kemungkinan
gagalnya pemberian pembiayaan. Oleh karena itu, agar tidak terjadi pembiayaan yang bermasalah, maka pihak BMT harus menganalisis
pembiayaan, dengan analisis 5C yaitu character, capacity, capital,
collateral, conditions dan melakukan penilaian serta seleksi yang ketat, sehingga mengurangi tingkat rasio NPF.
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Aqidah Asri Suwarsi yang menyatakan bahwa NPF secara parsial
berpengaruh negatif signifikan terhadap pembiayaan. Dan juga penelitian Imam Mukhlis yang menyatakan bahwa dalam jangka pendek variabel
NPL berpengaruh negatif terhadap penyaluran kredit, sementara itu, dalam jangka panjang variabel NPL tidak berpengaruh signifikan
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
97
terhadap penyaluran kredit. Tidak signifikannya NPL ini disebabkan karena pihak bank memiliki komitmen tersendiri dalam memberikan
kredit kepada masyarakat. Selain itu, hasil penelitian ini juga bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dita Andraeny
2011 yang menyatakan bahwa variabel NPF tidak berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan berbasis bagi hasil. Variabel
Non Performing Financing tidak berpengaruh signifikan pada volume
pembiayaan berbasis bagi hasil adalah karena data NPF yang digunakan dalam penelitian merupakan data NPF untuk keseluruhan jenis
pembiayaan yang disalurkan perbankan syariah, bukan tingkat pembiayaan macet NPF khusus untuk pembiayaan bagi hasil
mud}arabah dan musharakah.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
98 BAB VI
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan mengenai pengaruh Dana Pihak Ketiga DPK dan tingkat Rasio
Non Performing Financing NPF terhadap pembiayaan
mud}arabah di BMT Nurul Jannah Gresik tahun 2009- 2013 maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil pengujian secara simultan yang dilihat dari uji F diperoleh nilai F
hitung
sebesar 55,695 dan F
tabel
3,16 sehingga F
hitung
F
tabel
55,695 3,16, dengan signifikansi sebesar 0,000 sign.0,05 maka H
ditolak, sehingga dapat disimpulakan bahwa secara simultan variabel Dana Pihak
Ketiga DPK, dan Non Performing Financing NPF berpengaruh
signifikan terhadap pembiayaan mud}arabah. Nilai koefisien determinsi
berganda R
2
sebesar 0,662 artinya sumbangan variabel X DPK dan NPF terhadap naik turunnya Y pembiayaan
mud}arabah adalah sebesar 66,2. Dan sisanya sebesar 33,8 merupakan sumbangan dari variabel
lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian. 2. Secara parsial dapat dijelaskan sebagai berikut
,
a. Variabel Dana Pihak Ketiga DPK secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembiayaan
mud}arabah. Artinya semakin banyak dana masayarakat DPK yang dihimpun oleh BMT maka
semakin banyak pula pembiayaan mud}arabah yang disalurkan. Hal ini
dapat dibuktikan dari hasil analisis data diperoleh nilai t
hitung
sebesar
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
99
10,419 dan t
tabel
2,002 sehingga t
hitung
t
tabel
10,419 2,002 dengan signifikansi variabel DPK adalah 0,000. Sedangkan pada koefisien
beta diperoleh nilai variabel DPK sebesar + 0,883 lebih besar dari pada koefisien beta NPF, menunjukkan bahwa DPK memiliki
pengaruh yang lebih besar atau lebih dominan terhadap penyaluran pembiayaan
mud}arabah. b. Variabel
Non Performing Financing NPF secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pembiayaan
mud}arabah. Hal ini dibuktikan dari hasil uji t diperoleh nilai t
hitung
2,801 dan t
tabel
2,002 2,801 2,002, sedangkan nilai probabilitas signifikansi variabel NPF
sebesar 0,007 yang lebih kecil dari nilai α = 0,05 0,000 0,05. Dan
nilai koefisien regresi sebesar –76117.973, tanda negatif menunjukkan
bahwa semakin tinggi rasio NPF maka pembiayaan mud}arabah yang
disalurkan semakin menurun.
B. Saran
Sebagai peneliti, saya menyadari bahwa penelitian ini masih perlu dibenahi dan terus dilakukan mengingat perekonomian terus berjalan dengan
penyaluran pembiayaan, khususnya pembiayaan mud}arabah yang merupakan
pembiayaan produktif sebagai salah satu indikator dalam mencapai keberhasilan ekonomi nasional. Oleh karena itu, peneliti memaparkan
beberapa saran untuk peneliti lain dimasa mendatang yang akan melakukan penelitian sejenis terkait dengan penelitian ini. Beberapa hal tersebut adalah
sebagai berikut:
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
100
1. Bagi penelitian selanjutnya a. Diharapkan dapat menambah variabel independen lainnya untuk
memperkaya kajian ini yang disesuaikan dengan keadaan perekonomian saat ini, seperti bagi hasil, suku bunga inflasi,
Capital Adequacy Ratio CAR, Return On Asset ROA, dan lain sebagainya.
b. Periode penelitian ini dimulai pada tahun 2009-2013, diharapkan peneliti lain menggunakan periode data yang lebih akurat, dengan
jumlah data yang lebih banyak dan rentang waktu yang lebih panjang sehingga memungkinkan hasil penelitian menjadi lebih baik.
c. Peneliti lain diharapkan dapat menggunakan metode lain yang lebih lengkap dan akurat sehingga dapat diperoleh kesimpulan yang lebih
valid. 2. Bagi pihak BMT Nurul Jannah
Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan rujukan dan evaluasi dalam mengelola BMT menjadi lebih baik lagi
terutama dalam menghimpun dana dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat yang membutuhkan.
3. Bagi masyarakat Diharapkan hasil penelitian ini berguna bagi para calon nasabah
dalam mengetahui kinerja BMT yang berkaitan dengan perannya sebagai lembaga intermediasi serta dapat dijadikan sebagai bahan pengambilan
keputusan para calon nasabah dalam memilih BMT mana yang akan dijadikan sebagai tempat menyimpan uangnya dengan aman.
DAFTAR PUSTAKA
Buku Algaoud, M. Latifa dan Mervyn K.Lewis, Perbankan Syariah; Prinsip, Praktik, dan
Prospek Jakarta: PT.Serambi Ilmu Semesta, 2004. Algifari, Analisis Teori Regresi. Yogyakarta, BPFE, 2000.
Antonio, Syafi’i. Bank Syariah Dari Teori ke Praktik. Jakarta: Gema Insani, 2005. Arifin, Zainul. Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah. Jakarta: Pustaka
Alfabet,2006. Buchori, Nur. Koperasi Syariah. Sidoarjo: Kelompok Masmedia Buana Pustaka,
2009. Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Kuantitatif . Jakarta: Kencana Media Group,
2009. Darmawi, Herman. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT bumi Aksara, 2011.
Dendawijaya, Lukman. Manajemen Perbankan, Edisi Pertama. Bogor: Ghalia
Indonesia, 2000. -----------. Manajemen Perbankan, Edisi Kedua. Bogor: Ghalia Indonesia, 2005.
Departemen Agama RI, Al- Qur’an Tajwid dan Terjemahan. Jakarta: Maghfiroh
Pustaka, 2006. Dewi, Gemala. Hukum Perikatan Islam di Indonesia . Jakarta : Prenada Media
Group, 2006. Diana, Ilfi Nur. Hadits-Hadits Ekonomi. Jakarta: Gema Insani Press, 2008.
Djamil, Faturrahman. Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah di Bank Syariah.
Jakarta : Sinar Grafika, 2012. Firdaus, Muhammad. Ekonometrika Suatu Pendekatan Aplikatif. Jakarta: PT. Bumi
Aksara, 2011.