digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
nilai Dw tabel d
L
d
U
. Nilai d
U
dan d
L
diperoleh dari tabel statistik. DW bergantung pada banyaknya observasi dan banyaknya
variabel yang menjalaskan. Aturan pengujiannya adalah sebagai berikut:
1 Jika d lebih kecil dari d
L
d d
L ,
maka terjadi masalah autokorelasi positif.
2 Jika d terletak antara d
L
dan d
U
d
L
d d
U
, maka terjadi masalah autokorelasi positif tetapi lemah.
3 Jika d terletak antara d
U
dan 4-d
U
d
U
d 4- d
U
, maka tidak terdapat masalah autokorelasi.
4 Jika d terletak antara 4-d
U
dan 4-d
L
4-d
U
d 4-d
L
, maka terdapat masalah autokorelasi lemah.
5 Jika d lebih besar dari 4-d
L
4-d
L
d, maka terdapat autokorelasi serius.
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas adalah asumsi dalam regresi dimana varians dari residual tidak sama untuk satu pengamatan ke
pengamatan yang lain.
13
Model regresi yang baik adalah varian residualnya bersifat homoskedastisitas jika varians variabel pada
model regresi memiliki nilai yang konstan atau tidak terjadi gejala heteroskedastisitas. Salah satu cara yang digunakan untuk
mendeteksi ada tidaknya gejala heteroskedastisitas yaitu dengan
13
Suliyanto, Ekonometrika Terapan Teori dan Aplikasi dengan SPSS Yogyakarta: CV. ANDI
Offset, 2006 , 95.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
menggunakan uji Glejser. Dasar pengambilan keputusannya adalah dengan membandingkan nilai signifikan variabel independen dengan
nilai tingkat kepercayaan α =0,05. Apabila nilai sig. lebih besar dari
nilai α sig.α, maka dapat disimpulkan bahwa pada model regresi
tidak terdapat gejala heteroskedastistitas.
2. Analisis Regresi Linier Berganda
Regresi linier berganda merupakan perluasan dari regresi linier sederhana. Jika regresi linier sederhana mempersoalkan tentang hubungan
variabel terikat dengan variabel bebas, maka pada regresi linier berganda mempersoalkan hubungan linier antara satu variabel terikat dengan
beberapa variabel bebas.
14
Garis regresi linier berganda dinyatakan dengan persamaan:
Keterangan : Y’
: Pembiayaan Mud}arabah
X
1
: DPK Dana Pihak Ketiga X
2
: NPF Non Performing Financing pembiayaan bermasalah
a : konstanta
b : koefisien regresi
14
Richard Lungan, Aplikasi Statistika Dan Hitung Peluang Yogyakarta : Graha Ilmu, 2006,332.
Y’ = a+b
1
X
1
+b
2
X
2
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
3. Uji Koefisien Determinasi Berganda R
2
Uji koefisien determinasi dalam regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui persentase sumbangan pengaruh variabel independen
X
1
, X
2
….X
n
secara serentak terhadap variabel dependen Y.
15
Koefisien ini menunjukkan seberapa besar prosentase variasi variabel independen
X yang digunakan dalam model mampu menjelaskan variasi variabel dependen Y. Nilai R
2
adalah antara 0-1, R
2
= 0, maka tidak ada sedikitpun persentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel
independen, atau variasi variabel independen yang digunakan dalam model tidak menjelaskan sedikitpun variasi variabel dependen.
Sebaliknya R
2
= 1, maka persentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap variabel dependen adalah sempurna, atau
variasi variabel independen yang digunakan dalam model menjelaskan 100 variasi variabel dependen.
16
4. Uji Hipotesis a. Uji F
Uji F uji simultan digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen X
1
, X
2
…X
n
secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen Y. Atau untuk
mengetahui apakah model regresi dapat digunakan untuk memprediksi
15
Muhammad Firdaus, Ekonometrika Suatu Pendekatan Aplikatif Jakarta: PT. Bumi Aksara,
2011, 130.
16
Dwi Priyanto, Mandiri Belajar SPSS Untuk Analisis Data dan Uji Statistik Yogyakarta:
MediaKom,2008, 79.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
variabel atau tidak. Pengujian dengan menggunakan uji F yaitu dengan membandingkan F
hitung
dengan F
tabel
. Uji ini dilakukan dengan syarat:
17
1 Bila F
hitung
F
tabel
, maka H diterima dan Ha ditolak, artinya
bahwa secara bersama-sama variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
2 Bila F
hitung
F
tabel
, maka H ditolak dan Ha diterima, artinya
bahwa secara bersama-sama variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen.
Pengujian ini juga dapat menggunakan pengamatan nilai signifikan F pada tingkat
α yang digunakan penelitian ini menggunakan tingkat
α sebesar 5 0,05. Analisis ini didasarkan pada perbandingan antara nilai
probability F-statistik dengan nilai signifikansi atau taraf nyata 0,05, dengan kriteria pengujian sebagai
berikut: 1 Jika
probability F-statistic taraf nyata α=0,05, maka H
ditolak, artinya variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
2 Jika probability F-statistic taraf nyata
α=0,05, maka H diterima artinya variabel independen tidak berpengaruh signifikan
terhadap variabel dependen.
17
Sofian Siregar, Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kuantitatif Jakarta: PT Bumi Aksara,
2013, 409.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
b. Uji t
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel independen X1
, X2 …Xn secara parsial atau sendiri berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen Y. Uji ini
dilakukan dengan syarat sebagai berikut: 1 Bila t
hitung
t
tabel
, maka H diterima dan Ha ditolak, artinya
bahwa secara parsial variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
2 Bila t
hitung
t
tabel
, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya bahwa secara sendiri variabel independen berpengaruh terhadap
variabel dependen. Selain itu pengujian juga dapat dilakukan dengan
membandingkan nilai probability t-statistic dengan taraf nyata
α=0,05, dengan ketentuan sebagai berikut: 1 Jika
probability t-statistic taraf nyata α, maka tolak H
, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel independen
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. 2 Jika p
robability t-statistic taraf nyata α, maka terima H
0,
sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
59 BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Umum Obyek Penelitian 1. Lokasi Penelitian
a. Sejarah BMT Nurul Jannah
Baitul Mal Wa Tamwil BMT Nurul Jannah Gresik merupakan lembaga keuangan mikro yang pada awal pendiriannya dimaksudkan
untuk tujuan sosial dan dapat dimanfaatkan untuk kepentingan umat. Pada awal berdirinya, BMT Nurul Jannah merupakan bagian dari
Seksi Bina Rohani Islam SBRI PT. Petrokimia Gresik yang salah satu bidang kerjanya adalah pengumpulan dan penyaluran dana
zakat, infaq dan shadaqoh. Pengelolaan SBRI pada saat itu diserahkan kepada masjid Nurul Jannah. Kemudian dari para
pengurus SBRI itulah muncul ide pembuatan sebuah lembaga keuangan Islam. Ide tersebut muncul karena pengurus melihat bahwa
banyak pengusaha mikro dan kecil yang terdapat di sekitar masjid membutuhkan modal untuk usahanya, tetapi mereka kesulitan untuk
mendapatkan pinjaman modal dari bank karena usahanya yang tergolong baru dan masih berskala kecil. Selain ide pendirian BMT,
ada juga usul dari para pengurus tentang pembentukan Bank Perkreditan Rakyat Syariah BPRS, namun persyaratan untuk
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
60
mendirikan BPRS dinilai lebih rumit dan susah bila dibandingkan dengan pembentukan BMT.
Pada tanggal 1 Januari 1997 BMT Nurul Jannah diresmikan oleh Bapak Ir. Rauf Purnama Mantan Direktur Utama PT.
Petrokimia Gresik yang bertempat di masjid Nurul Jannah. BMT Nurul Jannah didirikan dengan 2 tugas pokok. Pertama
baitul mal sebagai lembaga pengelolaan dana zakat, infaq, dan shadaqoh. Kedua
baitul tamwil, sebagai lembaga pemberdayaan dan pengembangan ekonomi masyarakat mikro dan kecil dengan konsep syariat Islam.
Perjalanan operasional pada saat itu belum mempunyai dasar hukum yang sah, baru pada tanggal 27 Oktober 1997 mendapat
sertifikasi operasional dari Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil PINBUK No. 48PNB-JTMX97. Sertifikasi tersebut didasarkan
pada kerjasama antara Bank Indonesia dengan Yayasan Inkubasi Bisnis
Usaha Kecil
YINBUK No.003MOUPHBK-
PINBUKVIII95. Sebagai lembaga usaha, BMT Nurul Jannah merasa kurang, bila
dasar hukum operasionalnya hanya didasarkan pada sertifikat dari pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil PINBUK saja, hal itu disebabkan
PINBUK bukan lembaga formal yang menurut Undang-Undang dapat memberikan legalitas hukum sebuah usaha, maka diajukanlah
permohonan kepada Departemen Koperasi Pengusaha Kecil dan
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
61
Menengah PKM Kabupaten Gresik pada tahun 1998 untuk mendapatkan legalitas hukum dengan bentuk koperasi.
Akhirnya pada tanggal 17 Juli 1998 BMT Nurul Jannah mendapatkan akta pendirian dari Departemen Koperasi Pengusaha
Kecil dan
Menengah PKM
Kabupaten Gresik
No. 489BHKWK.13VII98 dengan nama
Baitul Mal Wa Tamwil BMT Nurul Jannah.
Seiring dengan dikeluarkannya Undang-Undang pengolaan zakat No. 38 tahun 1999 dan peraturan pelaksanaannya dengan
Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia No. 581 tahun 1999, maka pada tanggal 27 September 2002, BMT Nurul Jannah telah
mendapatkan Surat Keputusan SK dari Bupati Kepala Daerah tingkat II Kabupaten Gresik No. 4503436HK403.142002 tentang
pengukuhan BMT Nurul Jannah sebagai Lembaga Amil Zakat LAZ. Lembaga Amil Zakat LAZ akan dijadikan dasar hukum oleh
Divisi mal untuk pengolahan zakat, infaq dan shadaqoh sesuai
dengan tugas pokok dan tanggung jawab menurut agama dan Undang-Undang yang berlaku, dengan dikelola secara baik dan
perofesional.
b. Visi Misi BMT Nurul Jannah
Visi misi dari didirikannya BMT Nurul Jannah adalah sebagai berikut:
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
62
1 Visi BMT Nurul Jannah “Sebagai lembaga keuangan non bank yang tangguh dan
profesional berdasarkan prinsip syariah dan pola Ukhuwah Islamiyah serta menjadi lembaga sosial yang dapat membantu
kesejahteraan masyarakat. 2 Misi BMT Nurul Jannah
a Mengembangkan konsep ekonomi syariah untuk dapat dikelola secara baik dan profesional.
b Menciptakan sumber pendanaan untuk dapat meningkatkan pemberdayaan ekonomi masyarakat disekitar PT. Petrokimia
Gresik. c Menumbuhkembangkan pengusaha-pengusaha muslim yang
handal, kuat dan tangguh. d Menciptakan dan memberdayakan pengembangan masyarakat
muslim yang kreatif dan produktif. e Mendorong kesadaran terhadap masyarakat muslim untuk
membayar zakat, infaq dan shadaqoh.
c. Struktur Organisasi dan Struktur Kelembagaan BMT Nurul Jannah
1 Struktur Organisasi BMT Nurul Jannah Struktur organisasi BMT Nurul Jannah Gresik, meliputi:
a Rapat anggota Rapat anggota merupakan lembaga tertinggi dalam BMT
Nurul Jannah. Rapat anggota dapat memutuskan segala
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
63
sesuatu yang berkaitan dengan BMT termasuk menetapkan susunan pengurus, pengawas, dan lain-lainnya.
b Pengurus Pengurus diangkat dan dipilih oleh anggota melalui
mekanisme rapat anggota. Pengurus mengemban amanah dari anggota dan menjalankan program kerja yang telah ditetapkan
oleh rapat anggota. Pengurus dapat mengangkat manajer atau direktur untuk menjalankan operasional BMT Nurul Jannah.
c Dewan Syariah dan Pengawas Dewan syariah dan pengawas memiliki kedudukan yang
sejajar dengan pengurus yang diangkat dan diberhentikan oleh anggota dalam rapat anggota. Susunan pengawas terdiri dari:
pengawas bidang manajemen, pengawas bidang keuangan, dan pengawas bidang syariah.
d Manajer Manajer diangkat oleh pengurus dengan tugas utamanya
yaitu menjalankan usaha BMT Nurul Jannah sesuai dengan mekanisme kerja yang ditetapkan oleh pengurus dalam
menjalankan tugasnya.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
64
Tabel 4.1. Sruktur Organisasi BMT Nurul Jannah
Keterangan : = Garis koordinasi
= Garis Instruksi DEWAN SYARIAH
1. KH. Rahmad Manab 2. Ir Yusuf Wibisono
3. Ir. Nasrizal
DEWAN PENGAWAS
1. Drs Abdul Aziz 2. Ir. Imam Santoso
3. Drs. Tri Wiarto
PENGURUS
1. Ir. Istochri Utomo Ketua
2.
Budi Asikin, SH
Sekretaris 3. Drs. Hery Widyatmoko Bendahara
ANGGOTA
MANAJER
Arief Rachman, SE
KABAG. MAL
M. Zainul Farid, SE
KABAG. PEMASARAN
Hudayatul Mutammimah
KABAG. ADM. KEU
Rukin, SE
PEMASARAN
1. Adi Sudibyo, SE. 2. Fashihudin Arafat
TELLER
Rukimi
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
65
2 Struktur Kelembagaan BMT Nurul Jannah Tabel 4.2.
Struktur Kelembagaan BMT Nurul Jannah Gresik
Nama lembaga BMT Nurul Jannah Gresik
Alamat No.Telpon Jalan Jendral A.Yani No.07 Perumahan
Petrokimia Gresik Telp: 031-3973959, Fax. 031- 3973955
Tahun berdiri 1997
Jenis badan hukum Koperasi
Nomor dan tanggal badan hokum
498BHKWK.13VII98 NPWP
01.860.859.6.612 Jangkauan pelayanan
Kabupaten Gresik Jumlah tenaga kerja
8 orang Pengurus periode 1997-2001 = 2 periode
1. Ketua : Ir. Bambang Heru S. 2. Sekretaris I : Ir. Bambang Lesmono
3. Sekretaris II : Budi Asikin, SH 4. Bendahara : Drs. M Syamsul Huda
Pengawas periode 1997-2001 = 2 periode 1. Ketua : Ir. Yusuf Budianto
2. Anggota : H. Hasan Marwi Pengurus periode 2002-2005 = 1 periode
1. Ketua : A. Mauludin 2. Bendahara : Drs Hery Widyatmoko
3. Sekretaris : Budi Asikin, SH. Pengawas periode 2002-2005 = 1 periode
1. Ketua : Drs. Abdul Aziz 2. Anggota : Drs. Tri Wiarto
3. Anggota : Ir. Imam S, SE, MM. Pengurus periode 2006-2011 = 2 periode
1. Ketua : Ir. Istochri Utomo 2. Bendahara : Drs Hery Widyatmoko
3. Sekretaris : Budi Asikin, SH. Pengawas periode 2011-2014 = 2 periode
1. Ketua : Drs. Abdul Aziz 2. Anggota : Drs. Tri Wiarto
3. Anggota : Ir. Imam S, SE, MM. Dewan Syariah DPS periode 2009- 2014
1. KH. Rachmad Manab 2. Ir. Yusuf Wibisono
3. Ir. Nasrizal
Sumber: Dokumen BMT Nurul Jannah
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
66
Tabel 4.3. Spesifikasi Jumlah Staff BMT Nurul Jannah
No Bagian Jumlah Pendidikan
1. Manager 1
S-1 2. Marketing
3 2 S-1 1 SLTA
3. Administrasi 1
S-1 4. Kasir
1 SLTA
5. Divisi Mal
1 S-1
6. Kebersihan 1
SLTP Jumlah
8 4 S-1, 3 SLTA, 1 SLTP
Sumber: Dokumen BMT Nurul Jannah
d. Program Kerja Divisi
Mal dan Tamwil 1 Pada divisi tamwil program kerja diprioritaskan pada beberapa
program kerja yaitu: a Melakukan penggalangan dana dari masyarakat umum,
maupun dari karyawan PT. Petrokimia dan beberapa perusahaan lain yang telah melakukan kerjasama dengan
BMT, melalui produk simpanan dengan memberikan bagi hasil dari operasional BMT Nurul Jannah.
b Menyalurkan dana kepada pengusaha-pengusaha kecil muslim untuk memberikan pembiayaan dengan prinsip syariah dan
juga memberikan pembiayaan modal kerja pada karyawan perusahaan yang telah bekerjasama dengan BMT.
c Melakukan pembinaan, baik berupa mental spiritual islam maupun pembinaan manajemen usaha.
2 Pada divisi mal program kerja diprioritaskan pada pengumpulan
dan penyaluran zakat infaq, dan shadaqah. Adapun strategi yang
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
67
dilakukan oleh divisi mal dalam menghimpun dana ZIS, adalah
dengan fasilitas antar jemput pembayaran zakat, infaq, shadaqah. Selanjunya BMT juga menyediakan fasilitas pembayaran zakat
dengan sistem potong gaji karyawan. Selain itu, BMT juga menyediakan layanan pembayaran ZIS melalui transfer via Bank
Muamalat Indonesia dengan rekening No. 7010229122 QQ. mal
Nurul Jannah. Sedangkan penyaluran dana ZIS diprioritaskan untuk beberapa program berikut ini:
Gambar 4.1. Program Penyaluran dana ZIS BMT Nurul Jannah Bina
Sosial
Bina Masjid Ponpes
Program berupa beasiswa untuk pembayaran SPP anak asuh tingkat SDMI, hingga Perguruan Tinggi. dan juga
pemberian tali asih untuk sabilillah guru TPQ Bina
Pendidikan Memberikan bantuan untuk pembangunan fisik masjid,
ponpes atau tempat-tempat umum yang digunakan untuk berjuang dijalan Allah.
Bina Dakwah Melakukan pelatihan-pelatihan guna meningkatkan mutu
para pendidik guru Al- Qur’an, pelatihan Da’i dan
pelatihan maupun seminar tentang Manajemen Zakat. Hal ini dilakukan dengan tujuan ikut bersama-sama melakukan
dakwah dan syi’ar zakat untuk menyadarkan para aghniya
supaya peduli terhadap kaum dhu’afa. Juga mengadakan beberapa kegiatan seperti, pawai anak sholeh untuk
memperingati tahun baru islam, dll. Memberikan bantuan kepada masyarakat tidak mampu
atau korban bencana dalam bentuk sembako dll yang sifatnya dapat membantu meringankan beban hidupnya.
Memberikan santunan kepada anak-anak yatim piatu Pemberian pinjaman
qard al-hasan yaitu pinjaman tanpa bagi hasil untuk pendayagunaan ekonomi umat.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
68
e. Jenis-Jenis Produk BMT
Sejak diresmikannya Unit Simpan Pinjam Pola Syari’ah atau Baitul Mal Wat Tamwil BMT Nurul Jannah langsung melakukan
aliansi dengan Bank Muamalat Indonesia BMI cabang Gresik. BMT Nurul Jannah melaksanakan dua aspek penghimpunan dana
dan penyaluran dana antara lain: 1 Produk Pembiayaan
BMT Nurul Jannah menjadikan usahawan muslim yang handal melalui sistem ekonomi Islam yang menjanjikan keadilan
dan kebersamaan. Sistem Pembiayaan BMT Nurul Jannah menggunakan aqad jual beli
murabah}ah atau bagi hasil mud}arabah dan juga qard al-hasan
a Murabah}ah: Penyaluran pembiayaan dengan sistem jual beli.
BMT Nurul Jannah akan membelikan barang-barang halal yang dibutuhkan kemudian menjualnya kepada nasabah untuk
pembayarannya diangsur
sesuai dengan
kesepakatan sebelumnya.
b Mud}arabah: Pembiayaan dalam bentuk modal atau dana yang
diberikan oleh BMT Nurul Jannah untuk dikelola nasabah dalam usaha yang telah disepakati bersama. Selanjutnya dalam
pembiayaan ini nasabah dan BMT Nurul Jannah sepakat untuk berbagi hasil atas pendapatan dari usaha tersebut.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
69
c Qard al-hasan: pinjaman yang diberikan kepada peminjam
muqtarid} dalam waktu tertentu dan dikembalikan dalam jumlah yang sama pada saat jatuh tempo. Hal ini berarti bahwa
pinjaman atau pembiayaan yang diberikan kepada nasabah muqtarid} yang memerlukan pembayaan tanpa dipungut
nisbah atau bagi hasil. 2 Produk Tabungan
Ada beberapa produk tabungan yang ditawarkan oleh BMT Nurul Jannah dengan menggunakan akad
mud}arabah, yaitu: a Tabungan
mud}arabah: merupakan produk simpanan yang menggunakan akad
mud}arabah yang dapat diambil sewaktu- waktu. Transaksi dapat dilakukan pada hari dan jam kerja
senin- jum’at. Keunggulan simpanan ini adalah tanpa adanya
ketentuan setoran maupun penarikan, tanpa adanya biaya administrasi pembukaan maupun bulanan, dan tentu saja
adanya bagi hasil yang mengutungkan setiap bulannya. b Tabungan pendidikan: tabungan dengan sistem bagi hasil yang
penarikannya hanya dapat dilakukan pada saat kebutuhan sekolah menjelang akhir semester atau menjelang tengah
semester. c Tabungan qurban: tabungan dengan sistem bagi hasil yang
penarikannya hanya dapat dilakukan pada saat menjelang hari raya Idhul Adha.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
70
d Tabunagn haji: tabungan dengan sistem bagi hasil yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada saat akan
melaksanakan ibadah haji. Syarat syarat yang harus dipenuhi oleh calon anggota atau
nasabah yang ingin menyimpan danaya di BMT adalah sebagai berikut:
1 Mengisi formulir menjadi anggota baru dan formulir pembukaan rekening yang telah disediakan.
2 Melampirkan fotokopi identitas KTP 3 Membayar simpanan pokok sebesar Rp 10.000
f. Jumlah Anggota atau Nasabah BMT Nurul Jannah
Sejak berdiri hingga saat ini jumlah anggota atau nasabah mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Tabel 4.4. Jumlah Anggota BMT Nurul Jannah Gresik
Tahun Anggota
Pendanaan Anggota
Pembiayaan Mud}arabah
2009 2278
1918 2010
2585 1341
2011 2876
1538 2012
3871 2144
2013 4231
2820
Sumber : Data Primer diperoleh
1
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah anggota untuk pendanaan terus meningkat pada setiap tahunnya, sedangkan pada
anggota pembiayaan mud}arabah menurun pada tahun 2010 yang
1
Arief Rachman, Manager BMT Nurul Jannah, Wawancara,Gresik, 6 Oktober 2014.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
71
kemudian pada tahun berikutnya meningkat kembali. Adapun jumlah anggota Pembiayaan
mud}arabah berdasarkan sektor usaha yang dijalankan adalah sebagai berikut,
Anggota sektor Tahun
2009 2013
Perdagangan 1867
2688 Kerajinan
17 51
Jasa 17
66 Peternakan
17 15
Total Anggota 1918
2820
Sumber : Data Primer diperoleh
2
g. Pelaksanaan Pembiayaan
Mud}arabah BMT Nurul Jannah Gresik BMT Nurul Jannah menyalurkan pembiayaan
mud}arabah pada sektor-sektor usaha mikro kecil dan menengah. Adapun
syarat, ketentuan serta alur pembiayaan mud}arabah adalah sebagai
berikut: 1 Syarat pembiayaan
mud}arabah di BMT Nurul Jannah a Mengisi formulir anggota baru dan formulir pengajuan
permohonan pembiayaan yang telah disediakan b Fotokopi identitas diri KTP suami dan istri
c Fotokopi Kartu Keluarga KK d Fotokopi surat nikah
e Fotokopi jaminan f Slip gaji terakhir bagi karyawan
g Bersedia wawancara dan survey
2
Ibid.,
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
72
1 Untuk menghindari penyelewengan yang dilakukan pihak
mud}arib dalam menggunakan modal yang diberikan, agar modal yang diberikan digunakan untuk
usaha yang sesuai dengan prinsip syariah. 2 Menilai kelayakan usaha dan menilai suatu usaha
dalam memberikan tingkat pengembalian serta untuk menentukan nisbah bagi hasil
2 Ketentuan pembiayaan mud}arabah di BMT Nurul Jannah
a Pada prinsipnya, dalam pembiayaan mud}arabah tidak ada
jaminan, namun agar mud}arib tidak melakukan
penyimpangan, BMT meminta jaminan dari mud}arib.
Jaminan ini hanya dapat dicairkan apabila mud}arib
terbukti melakukan pelanggaran terhadap hal hal yang telah di sepakati bersama dalam akad
b Mud}arib boleh melakukan berbagai macam usaha yang
telah disepakati bersama, BMT tidak ikut serta dalam manajemen usaha tetapi mempunyai hak untuk melakukan
pembinaan dan pengawasan c BMT membiayai 100 kebutuhan usaha, sejauh ini BMT
lebih banyak memberikan pembiayaan mud}arabah untuk
usaha mikro, kecil dan menengah yang terbagi dalam sektor perdagangan, pertanian, kerajinan, dan jasa
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
73
d Jangka waktu pembiayaan maksimal 24 bulan, tata cara pengembalian dana angsuran per bulan, per triwulan dan
pembagian keuntungan dengan revenue sharing sebesar
nisbah yang disepakati bersama serta membuat laporan keuangan untuk pertanggungjawaban
mud}arib pada BMT 3 Penentuan bagi hasil pembiayaan
mud}arabah Penentuan bagi hasil pada pembiayaan
mud}arabah di BMT Nurul Jannah menggunakan mekanisme
revenue sharing, yaitu pembagian bagi hasil yang diambil dari pendapatan tanpa
dikurangi biaya usaha. Besar nisbah persentase untuk BMT dan
mud}arib ditentukan sesuai dengan kesepakatan bersama. Di BMT Nurul Jannah nisbah yang diberikan 70 untuk
mud}arib dan 30 untuk BMT. 4 Alur pelaksanaan pembiayaan
mud}arabah Alur pembiayaan
mud}arabah dimulai dari nasanbah mendaftar melalui
marketing pembiayaan
untuk mengajukan
pembiayaan. Melengkapi persyaratan yang telah ditentukan serta diskripsi usaha jelas. Setelah itu semua data dimasukkan
dalam komputer, kemudian marketing melakukan survey dan
analisis. Kemudian mengadakan rapat komite dengan manajer BMT. Dari rapat tersebut diketahui apakah pembiayaan
diterima atau ditolak. Penolakan dan penerimaan dilakukan dengan menghubungi pihak nasabah melalui telepon. Apabila
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
74
diterima atau disetujui pembiayaanya, maka akan segera dijadwalkan untuk realisasi dan
aqad Ijab qabul pembiayaan mud}arabah. Realisasi pembiayaan dimulai dari pencairan dana
untuk modal usaha mud}arib, kemudian mud}arib melaksanakan
usaha, dan pembagian nisbah sesuai kesepakatan. Secara ringkas, alur pembiayaan mudharabah adalah sebagai berikut,
Gambar 4.2. Alur Pengajuan Pembiayaan BMT Nurul Jannah
2. Gambaran Umum Pembiayaan
Mud}arabah BMT Nurul Jannah Gresik Pembiayaan
mud}arabah yang disalurkan oleh BMT Nurul Jannah mengalami peningkatan pada setiap tahunnya. Peningkatan terbesar
terjadi pada tahun 2011 yang meningkat sebesar 33,9 yaitu dari Rp. 10.763.950.000 menjadi Rp. 16.274.801.000. Untuk lebih jelas dan rinci
perkembangan pembiayaan mud}arabah terdapat pada tabel 4.5.
Pengajuan Pembiayaan Marketing
Input data di komputer masuk buku register
Wawancara survey dan analisis Penilaian oleh Manajer
Diterima Ditolak
Realisasi dan pencairan
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
75
Sementara itu pada setiap bulannya pembiayaan mud}arabah yang
disalurkan mengalami fluktuatif, hal ini dapat dilihat pada gambar 4.2. Tabel 4.5.
Perkembangan Pembiayaan Mud}arabah BMT Nurul Jannah Gresik
Periode 2009-2013
Tahun Total Pembiayaan
Mud}arabah Penigkatan
2009 8.433.934.000
- 2010
10.763.950.000 21,6
2011 16.274.801.000
33,9 2012
20.325.696.000 19,9
2013 23.880.800.000
14,9 Sumber : Laporan Keuangan BMT Nurul Jannah dengan pengolahan
Sumber : Laporan Keuangan bulanan BMT Nurul Jannah dengan pengolahan
Gambar 4.3. Grafik Perkembangan Pembiayaan Mud}arabah BMT Nurul
Jannah Gresik periode Januari 2009- Desember 2013
Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa pembiayaan mud}arabah
pada tiap bulannya berfluktuasi
.
Pembiayaan mud}arabah tertinggi yang
disalurkan oleh BMT Nurul Jannah adalah pada bulan Juni 2013, yaitu sebesar Rp. 2.508.500.000. Sedangkan pembiayaan
mud}arabah terendah
500,000,000 1,000,000,000
1,500,000,000 2,000,000,000
2,500,000,000 3,000,000,000
2009 2010
2011 2012
2013
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
76
terjadi pada bulan September 2009, sebesar 214.650.000, sementara itu peningkatan tertinggi pembiayaan
mud}arabah yang mampu disalurkan oleh BMT Nurul Jannah adalah pada tahun 2009 bulan September
menuju Oktober yang meningkat sebesar 76,1 dari Rp 214.650.000 menjadi 896.800.000, sedangkan penurunan terendah juga terjadi pada
tahun 2009 bulan Agustus menuju September yang turun sebesar 298 dari Rp 854.300.000 menjadi 214.650.000 lihat lampiran 1.
3. Gambaran Umum Dana Pihak Ketiga DPK BMT Nurul Jannah Gresik
Dana Pihak Ketiga DPK merupakan kumpulan dana yang terbesar yang dapat dihimpun dari masyarakat. Dana Pihak Ketiga
DPK yang dihimpun oleh BMT Nurul Jannah, berasal dari produk tabungan
mud}arabah, tabungan pendidikan, tabungan haji, dan tabungan qurban. BMT menerima DPK sebagai sumber dana yang diperoleh dari
masyarakat selaku deposan investor dan BMT sebagai mud}arib. DPK
juga sebagai sumber dana untuk pembiayaan sebagai wujud fungsi intermediasi BMT.
DPK yang berhasil dihimpun oleh BMT Nurul Jannah tiap tahunnya mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat pada
tabel 4.6. Tabel 4.6
Perkembangan Dana Pihak Ketiga DPK BMT Nurul Jannah periode 2009-2013
Tahun Total DPK
Penigkatan 2009
6.678.433.000 -
2010 8.842.571.000
24,4 2011
12.057.140.000 26,6
2012 17.080.168.000
29,4 2013
24.006.397.000 28,8
Sumber: Laporan Keuangan BMT Nurul Jannah dengan pengolahan
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
77
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa total Dana Pihak Ketiga yang berhasil dihimpun oleh BMT terus mengalami peningkatan
pada periode 2009 hingga 2013. Peningkatan tertinggi terjadi pada tahun 2011 menuju 2012 yang meningkat sebesar 29,4 dari Rp.
12.057.140.000 menjadi 17.080.168.000.
Sumber : Laporan Keuangan Bulanan BMT Nurul Jannah dengan pengolahan
Gambar 4.4. Grafik Perkembangan DPK BMT Nurul Jannah Gresik
periode Januari 2009- Desember 2013
Grafik di atas merupakan data perkembangan Dana Pihak Ketiga DPK pada tiap bulannya yang berfluktuatif. DPK terbesar yang mampu
dihimpun oleh BMT Nurul Jannah yaitu pada bulan Mei 2013, yaitu sebesar Rp. 2.619.273.000. Sedangkan DPK terendah terjadi pada bulan
Maret 2010, yaitu sebesar Rp. 416.802.000. Sementara itu peningkatan tertinggi Dana Pihak Ketiga DPK yang mampu dihimpun oleh BMT
Nurul Jannah yaitu pada tahun 2010, pada bulan Juni menuju Juli yang
500,000,000 1,000,000,000
1,500,000,000 2,000,000,000
2,500,000,000 3,000,000,000
2009 2010
2011 2012
2013
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
78
meningkat sebesar 45,2, dari Rp 662.397.000 menjadi Rp 1.207.789.000. lihat lampiran 2.
4. Gambaran Umum Rasio NPF Pembiayaan Mud}arabah BMT Nurul
Jannah Gresik Rasio NPF digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen
bank atau BMT dalam mengendalikan resiko kegagalan pengembalian pembiayaan oleh nasabah. Rasio NPF untuk pembiayaan
mud}arabah diperoleh dari prosentase pembiayaan
mud}arabah yang bermasalah diragukan, kurang lancar, macet terhadap total pembiayaan
mud}arabah yang disalurkan. Adapun rasio NPF di BMT Nurul Jannah Gresik
mengalami naik turun pada setiap tahunnya, pada tahun 2009 NPF sebesar 1,9, kemudian meningkat menjadi 4,1, pada tahun berikutnya
turun menjadi 3,9, dan pada tahun 2012 NPF tetap pada posisi 3,9, dan pada tahun 2013 meningkat tinggi sebesar 5,5. lihat tabel 4.7.
Tabel 4.7. Perkembangan
Non Performing Financing Pembiayaan Mud}arabah BMT Nurul Jannah Gresik periode 2009-2013
Sumber : Laporan Keuangan BMT Nurul Jannah dengan pengolahan Tahun
NPF 2009
1,9 2010
4.1 2011
3.9 2012
3,9 2013
5,5
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
79
Sumber : Laporan Keuangan BMT Nurul Jannah dengan pengolahan
Gambar 4.5 . Grafik Perkembangan Non Performing Financing NPF
Pembiayaan Mud}arabah BMT Nurul Jannah Gresik
periode Januari 2009- Desember 2013
Gambar grafik di atas merupakan perkembangan rasio NPF setiap bulannya. Dari grafik di atas, dapat dilihat, bahwa perkembangan NPF di
BMT Nurul Jannah mengalami fluktuatif pada setiap bulannya. Pada tahun 2009, perkembangan NPF naik turun secara konsisten, dan
peningkatan tertinggi terjadi pada bulan September, sedangkan pada tahun 2013, peningkatan tertinggi terjadi pada bulan Agustus. Adapun
NPF tertinggi mencapai 9 yang terjadi pada bulan Desember 2012. Sedangkan NPF terendah sebesar 1,1 pada bulan Mei 2009 lihat
lampiran 3.
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
2009 2010
2011 2012
2013
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
80
B. Analisis Data 1. Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal. Dalam pembahasan ini digunakan uji
kolmogorov-smirnov K-S. Uji K-S dilakukan dengan menggunakan taraf signifikansi 5 sign.0,05. Jika signifikansi lebih besar dari 5
sign. 0,05 maka data berdistribusi normal. Hasil uji Normalitas terdapat pada tabel 4.8.
Tabel 4.8. Hasil Uji Normalitas
Variabel bebas Nilai sig. Keterangan
Kesimpulan DPK X
1
1,911 Sign.α
Berdistribusi normal NPF X
2
0,878 Sign.α
Berdistribusi normal Sumber : hasil olahan SPSS terlampir
Dari hasil uji SPSS nilai signifikansi variabel bebas DPK dan NPF lebih besar dari 5 0,05, sehingga dapat dikatakan bahwa data
berdistribusi normal.
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan korelasi antar variabel independen satu
dengan variabel independen lainnya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik, terbebas dari multikolinearitas, dengan kata
lain tidak terdapat multikolinearitas. Dalam pembahasan ini metode pengujian yang digunakan adalah dengan melihat nilai VIF
Variance
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
81
Inflation Factor pada regresi. Pada umumnya jika terdapat variabel bebas yang memiliki nialai tolerance 0,10 nilai VIF 10, maka
dapat disimpulkan tidak ada multikolinearitas dalam model regresi. Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada tabel 4.9.
Tabel 4.9. Hasil Uji Multikolinieritas
Variabel bebas Nilai tolerance Nilai VIF
Keterangan DPK X
1
0,827 1,209
Bebas multikolinieritas NPF X
2
0,827 1,209
Bebas multikolinieritas Sumber : hasil olahan SPSS terlampir
Dari hasil uji SPSS, terlihat bahwa tidak ada multikolinieritas pada variabel bebas DPK dan NPF, dimana nilai tolerance 0,10
dan nilai VIF 10, sehingga dapat diketahui bahwa model regresi yang digunakan terbebas dari gejala multikolinieritas.
c. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui apakah variabel dependen tidak berkorelasi dengan dirinya sendiri. Maksudnya nilai
dari variabel dependen tidak berhubungan dengan nilai dari variabel itu sendiri, baik nilai periode sebelumnya, atau nilai periode
sesudahnya. Syarat yang harus dipenuhi adalah tidak adanya autokorelasi dalam regresi. Metode yang sering digunakan adalah uji
Durbin Watson Uji DW dengan ketentuan sebagai berikut: 1 Jika d lebih kecil dari d
L
d d
L ,
maka terjadi masalah autokorelasi positif.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
82
2 Jika d terletak antara d
L
dan d
U
d
L
d d
U
, maka terjadi masalah autokorelasi positif tetapi lemah.
3 Jika d terletak antara d
U
dan 4-d
U
d
U
d 4- d
U
, maka tidak terdapat masalah autokorelasi.
4 Jika d terletak antara 4-d
U
dan 4-d
L
4-d
U
d4-d
L
, maka terdapat masalah autokorelasi lemah.
5 Jika d lebih besar dari 4-d
L
4-d
L
d, maka terdapat autokorelasi serius.
Tabel 4.10. Hasil Uji Autokorelasi
Sumber : Hasil olahan SPSS terlampir Dari hasil output SPSS di atas diperoleh nilai DW hitung adalah
2,043. Nilai DW hitung ini kemudian dibandingkan dengan DW tabel dengan signifikansi 5, jumlah sampel 60 n=60 dan jumlah variabel
bebas 2 k= 2, maka diperoleh DW tabel sebesar dL 1,514 dan Du 1,651. Berikut ini adalah tabel perhitungan DW hitung dan DW tabel,
D
Tidak terdapat masalah autokorelasi jika d DW hitung terletak antara d
U
dan 4-d
U
d
U
d 4- d
U
. Dari tabel DW dan juga perhitungan, diperoleh nilai d sebesar 2,043 terletak antara d
U
1,651
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate Durbin-
Watson 1
.813
a
.662 .650 337320.4294
2.043
DW
hitung
dL dU
4-dl 4-du
2,043 1,514
1,651 2,485
2,348
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
83
dan 4-du 2,348 atau 1,651 2,043 2,348. Maka dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi tidak terdapat masalah autokorelasi.
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual data yang
ada. Model regresi yang baik adalah tidak mengalami gejala heteroskedastisitas. Cara yang digunakan dalam pengujian ini adalah
dengan uji glesjer. Uji ini dilakukan dengan cara meregresikan antara variabel independen dengan nilai absolute residualnya. Jika nilai
signifikansi antara variabel independen dengan absolute residual lebih dari 5 sign. 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Tabel 4.11. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Variabel bebas Nilai sig Keterangan Kesimpulan DPK
0,097 Sign.α
Bebas heteroskedastisitas NPF
0,727 Sign.α
Bebas heteroskedastisitas Sumber : hasil olahan SPSS terlampir
Berdasarkan output diatas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi variabel bebas lebih dari 0,05. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas pada model regresi.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
84
2. Pembuktian Hipotesis Pengaruh Variabel Bebas terhadap Variabel
Terikat
a. Regresi Linier Berganda
Hasil uji statistik untuk mengetahui hubungan DPK dan NPF terhadap pembiayaan
mud}arabah di BMT Nurul Jannah, melalui analisis regresi linier berganda dapat dilihat pada tabel 4.12.
Tabel 4.12. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 658123.904 115230.370
5.711 .000
DPK .840
.081 .883
10.419 .000
NPF -76117.973
27171.851 -.237
-2.801 .007
a. Dependent Variable: Pemb_Mudharabah
Dari output di atas diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y’ = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
Y’ = 658123.904 + 0.840 X
1
– 76117.973 X
2
Persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1 Nilai kostanta sebesar 658123,094 artinya jika DPK X
1
dan NPF X
2
nilainya adalah 0, maka pembiayaan mud}arabah Y, adalah
sebesar Rp. 658.123,904 2 Nilai koefisien regresi Dana Pihak Ketiga X
1
sebesar 0.840, artinya jika variabel bebas lain NPF nilainya tetap dan DPK
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
85
mengalami kenaikan 1, maka pembiayaan mud}arabah Y akan
mengalami kenaikan sebesar 0,840. Koefisien bernilai positif menunjukkan bahwa semakin tinggi Dana Pihak Ketiga DPK
yang dihimpun maka semakin tinggi pula pembiayaan mud}arabah
yang disalurkan kepada anggota atau nasabah. 3 Nilai koefisien regresi
Non Performing Financing X
2
, yaitu sebesar -76117.973, artinya jika variabel bebas yang lain DPK
tetap, dan NPF mengalami kenaikan sebesar 1, maka pembiayaan
mud}arabah mengalami penurunan sebesar Rp 76.117,973. Koefisien bernilai negatif menunjukkan bahwa
semakin tinggi rasio NPF maka pembiayaan mud}arabah semakin
rendah atau semakin sedikit pembiayaan mud}arabah yang
disalurkan. Berdasarkan koefisien beta dapat diketahui bahwa DPK
memiliki pengaruh yang lebih besar atau lebih dominan terhadap penyaluran pembiayaan
mud}arabah dengan nilai koefisien beta regresi sebesar + 0,883 kemudian diikuti oleh variabel NPF dengan nilai
beta regresi - 0,237.
b. Uji Koefisien Determinasi Berganda R
2
Koefisien determinasi berganda dalam regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui persentase sumbangan pengaruh variabel
bebas DPK dan NPF secara serentak terhadap variabel terikat pembiayaan
mud}arabah. Besarnya presentase variabel terikat
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
86
mampu dijelaskan oleh variabel bebas ditujukan dengan nilai R square R
2
karena dalam penelitian ini menggunakan 2 variabel Menurut Santoso dalam Priyatno, jika variabel bebas lebih dari 2, maka adjust
R square digunakan sebagai koofisien determinasi. Adapun hasil dari analisis determinasi berganda terdapat pada tabel 4.13.
Tabel 4.13. Hasil Analisis Determinasi Berganda R
2
Dari hasil di atas diperoleh nilai dari R square sebesar 0,662 artinya sumbangan variabel X DPK dan NPF terhadap naik turunnya
Y pembiayaan mud}arabah adalah sebesar 66,2. Dan sisanya
sebesar 33,8 merupakan sumbangan dari variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian. Atau dapat juga diartikan bahwa
pembiayaan mud}arabah mampu dijelaskan oleh DPK dan NPF sebesar
66,2 sedangkan sisanya sebesar 33,8 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian. Sedangkan korelasi R nilainya
sebesar 0.813, hal ini menunjukkan hubungan antara variabel X dengan Variabel Y memiliki hubungan yang kuat karena nilainya
mendekati 1.
Model Summary
Model R
R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .813
a
.662 .650
3.37320.4294 a. Predictors: Constant, NPF, DPK
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
87
c. Uji Simultan Uji F
Uji simultan Uji F merupakan alat uji statistik untuk mengetahui apakah DPK dan NPF variabel bebas secara bersama-
sama berpengaruh secara signifikan terhadap pembiayaan mud}arabah
variabel terikat. Dalam pembahasan ini analisis didasarkan pada perbandingan antara nilai F
hitung
statistik dengan F
tabel
dengan criteria pengujian jika F
hitung
F
tabel
maka tolak H maka terdapat pengaruh
yang signifikan variabel bebas terhadap variabel terikat, dan juga perbandingan antara
probability F-statistik dengan nilai signifikansi atau taraf nyata 0,05. Dengan kriteria pengujian jika
probability F- statistic taraf nyata
α=0,05, maka H ditolak. Jika
probability F- statistic taraf nyata
α=0,05, maka H diterima.
Tabel 4.14. Hasil Uji Simultan Uji F
Dari hasil output di atas diperoleh nilai F
hitung
sebesar 55,695. Untuk F
tabel
dengan taraf signifikansi 0,05 α = 5 dan df degree of
freedom dengan rumus df
1
= k-1, dan df
2
= n-k dimana n=jumlah sampel, k= jumlah variabel bebas dan variabel terikat, sehingga df
1
=
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
1.267E13 2
6.337E12 55.695 .000
a
Residual 6.486E12
57 1.138E11
Total 1.916E13
59 a. Predictors: Constant, NPF, DPK
b. Dependent Variable: Pemb_Mudharabah
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
88
3-1=2 dan df
2
= 60-3=57, diperoleh nilai F
tabel
sebesar 3,16, maka F
hitung
F
tabel
, sehingga tolak H . Dari hasil output di atas, juga
diperoleh nilai probability F-statistic = 0.000 0,05 maka H
ditolak. Sehingga dapat dikatakan bahwa variabel Dana Pihak Ketiga X
1
dan Rasio
Non Performing Financing X
2
secara serempak atau secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan
mud}arabah.
d. Uji Parsial Uji t
Uji parsial Uji t merupakan alat uji statistik untuk mengetahui apakah DPK dan NPF variabel bebas secara parsial atau sendiri-
sendiri berpengaruh secara signifikan terhadap pembiayaan mud}arabah variabel terikat. Dalam pembahasan ini analisis
didasarkan pada perbandingan antara antara nilai t
hitung
statistik dengan t
tabel
dengan kriteria pengujian jika t
hitung
t
tabel
maka tolak H
maka terdapat pengaruh yang signifikan variabel bebas terhadap variabel terikat, selain itu juga didasarkan pada perbandingan nilai
probability t-statistik dengan nilai signifikansi atau taraf nyata 0,05. Dengan kriteria pengujian jika
probability t-statistic taraf nyata α=0,05, maka H
ditolak. Jika probability t-statistic taraf nyata
α=0,05, maka H diterima. Adapun hasil dari uji parsial terdapat
pada tabel 4.15.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
89
Tabel 4.15. Hasil Uji Parsial Uji t
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 658123.904
115230.370 5.711
.000 DPK
.840 .081
.883 10.419
.000 NPF
-76117.973 27171.851
-.237 -2.801
.007 a. Dependent Variable: Pemb_Mudharabah
Dari hasil output di atas dapat diketahui bahwa nilai t hitung untuk variabel DPK sebesar 10,419. Untuk t-tabel dengan taraf
signifikansi 0,05, diperoleh α = 5 : 2 = 2,5 atau 0,025 two tailed
atau uji 2 arah dan df degree of freedom dengan rumus df=n-k
dimana n=jumlah sampel, k= jumlah variabel bebas dan variabel terikat, sehingga df= 60-3=57, diperoleh nilai t-tabel sebesar 2,002,
maka t-hitung t-tabel 10,419 2,002, sehingga tolak H . Sedangkan
nilai t-hitung variabel NPF adalah 2,801, dengan df= 57 dan α= 0,025,
diperoleh t-tabel sebesar 2,002. Dari hasil penjabaran tersebut maka dapat diperjelas sebagai berikut,
Variabel t-hitung t-tabel sign.
Keterangan Artinya
X
1
DPK 10,419
2,002
0,000 t
hitung
t
tabel
dan
Sign. 0,05 Tolak H Berpengaruh
X
2
NPF -2,801
2,002
0,007 t
hitung
t
tabel
dan
Sign. 0,05 Tolak H Berpengaruh
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
90
1 Pada variabel Dana Pihak Ketiga DPK, diperoleh nilai t-hitung t-tabel 10,419 2,002 dengan nilai signifikansi DPK sebesar
0,000 kurang dari 0,05, sehingga tolak
H
, maka dapat disimpulkan bahwa secara parsial DPK berpengaruh positif dan
signifikan terhadap pembiayaan mud}arabah.
2 Pada variabel Non Performing financing NPF diperoleh nilai t-
hitung t-tabel 2,801 2,002 dengan nilai signifikansi NPF sebesar 0,007 kurang dari 0,05, sehingga tolak
H
, maka dapat disimpulkan bahwa secara parsial NPF berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap pembiayaan mud}arabah.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
91
91 BAB V
PEMBAHASAN
Berdasarkan pada hasil analisis pada Bab sebelumya, maka untuk mendapatkan gambaran hasil penelitian yang lebih jelas akan dibahas lebih lanjut
setiap data dari hasil perhitungan di bawah ini,
A. Pengaruh Simultan Dana Pihak Ketiga DPK Dan Non Performing
Financing NPF Terhadap Pembiayaan Mud}arabah Dari hasil analisis regresi uji F uji simultan atau bersama-sama
diperoleh nilai F
hitung
sebesar 55,695 dan F
tabel
3,16 sehingga F
hitung
F
tabel
55,695 3,16, dengan nilai signifikansi probability F-statistic sebesar
0.000, maka H ditolak, artinya variabel Dana Pihak Ketiga DPK, dan rasio
Non Performing Financing NPF secara simultan atau bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan
mud}arabah. Hal ini menunjukkan bahwa variabel Dana Pihak Ketiga DPK dan variabel
Non Performing Financing NPF dapat digunakan sebagai alat perkiraan dalam
menyalurkan pembiayaan mud}arabah.
Variabel bebas yaitu, Dana Pihak Ketiga DPK dan Non Performing Financing NPF memiliki hubungan yang sangat kuat dengan variabel terikat
yaitu, pembiayaan mud}arabah, hal ini dapat dibuktikan dari hasil analisis
regresi diperoleh nilai korelasi R sebesar 0,813, nilai korelasi ini mendekati 1 menunjukkan bahwa hubungan antara variabel bebas dengan variabel
terikat sangat kuat. Sedangkan nilai koefisien determinsi berganda R
2
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
92
sebesar 0,662 artinya sumbangan variabel X DPK dan NPF terhadap naik turunnya Y pembiayaan
mud}arabah adalah sebesar 66,2. Dan sisanya sebesar 33,8 merupakan sumbangan dari variabel lain yang tidak
dimasukkan dalam penelitian. Atau dapat juga diartikan bahwa pembiayaan mud}arabah mampu dijelaskan oleh DPK dan NPF sebesar 66,2 sedangkan
sisanya sebesar 33,8 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian. Tingginya nilai koefisien determinasi R
2
, menunjukkan bahwa penyaluran pembiayaan
mud}arabah dapat dipengaruhi oleh Dana Pihak Ketiga DPK yang dihimpun BMT dan juga oleh rasio Non Performing
Financing NPF.
B. Pengaruh Parsial Dana Pihak Ketiga DPK Dan
Non Performing Financing NPF Terhadap Pembiayaan
Mud}arabah Pada penelitian ini hanya menganalisis faktor yang mempengaruhi
pembiayaan mud}arabah dari sisi fungsi BMT sebagai lembaga intermediasi
perantara yaitu menghimpun dan menyalurkan dana dari pihak surplus pada pihak yang defisit, sehingga variabel yang digunakan adalah variabel Dana
Pihak Ketiga DPK, dan rasio Non Performing Financing NPF. Adapun
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial individu dari hasil uji statistik, dijekaskan sebagai berikut;
1. Pengaruh DPK Terhadap Pembiayaan Mud}arabah
Dana merupakan salah satu unsur terpenting dalam operasional BMT, oleh karenanya kinerja BMT menjadi hal yang penting untuk
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
93
diperhatikan oleh pihak manajemen. Selain itu dana juga dapat menjadi ancaman apabila pihak BMT tidak mampu mengelola dana yang ada
semaksimal mungkin agar dapat memperoleh pendapatan yang optimal. Dari hasil uji t diperoleh t
hitung
sebesar 10,419, dan t
tabel
2,002, maka t
hitung
t
tabel
10,419 2,002 dengan probabilitas signifikansi sebesar 0,000 0,000 0,05, maka H
ditolak, artinya variabel DPK secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan
mud}arabah. Dan nilai koefisien regresi sebesar +0,840, tanda positif menunjukkan
bahwa semakin tinggi Dana Pihak Ketiga DPK yang dihimpun oleh BMT Nurul Jannah maka semakin tinggi pula pembiayaan
mud}arabah yang disalurkan kepada anggota atau nasabah. Hasil analisis penelitian ini
menunjukkan bahwa jumlah pembiayaan mud}arabah yang disalurkan oleh
BMT Nurul Jannah Gresik salah satunya tergantung pada faktor dana yang dihimpun dari masyarakat. Dengan demikian, jika BMT mampu
membuat masyarakat untuk menempatkan menginvestasikan dananya pada BMT, maka perkembangan lembaga keuangan syariah akan semakin
pesat. Kontribusi yang dapat diberikan lembaga keuangan Islam ini terhadap perekonomian Indonesia pun akan semakin besar. Hal ini karena
dengan semakin meningkatnya volume pembiayaan berbasis bagi hasil yang disalurkan kepada masyarakat, maka akan dapat mendorong
berkembangnya sektor riil. Sedangkan berdasarkan koefisien beta dapat diketahui bahwa DPK
memiliki pengaruh yang lebih besar atau lebih dominan terhadap
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
94
penyaluran pembiayaan mud}arabah dengan nilai koefisien beta regresi
sebesar + 0,883 diikuti variabel NPF dengan nilai beta regresi - 0,237. Hal tersebut disebabkan karena dana-dana yang dihimpun dari
masyarakat Dana Pihak Ketiga merupakan sumber dana terbesar yang paling diandalkan oleh bank maupun BMT Dendawijaya, 2005. Adapun
kegiatan bank setelah menghimpun dana dari masyarakat luas adalah menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat yang
membutuhkannya, dalam bentuk pembiayaan Kasmir, 2008. Hasil ini juga sesuai dengan hasil wawancara yang dilakukan penulis
kepada Manajer BMT, bahwa dana dari masyarakat yang berhasil dihimpun oleh BMT Nurul Jannah terus mengalami peningkatan, selain
dari masyarakat umum, BMT telah bekerjasama dengan beberapa perusahaan yang meliputi PT. Petrokimia Gresik, PT. Aneka Jasa Gradika
PT. AJG, PT. Aisyah Jaya Mulya, PT. Kusuma Indah dalam bidang penghimpunan dana. Dimana BMT Nurul Jannah menyediakan fasilitas
potong gaji karyawan yang kemudian dapat dapat disimpan atau ditabung di BMT Nurul Jannah.
1
Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ustad Fatah Al-Hakim 2006, yang menyatakan bahwa Dana Pihak
Ketiga DPK tidak berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan. Begitu juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Imam Mukhlish 2011, yang
menyatakan bahwa DPK baik jangka pendek maupun jangka panjang
1
Arief Rachman Manajer BMT Nurul Jannah Gresik, Wawancara, Gresik, 9 November 2014.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
95
tidak berpengaruh terhadap kredit yang disalurkan. Tidak signifikannya DPK dengan pembiayaan disebabkan karena fungsi
intermediary perantara sebagai lembaga keuangan masih berjalan kurang baik
sehingga menyebabkan terjadinya pengendapan dana. Akan tetapi penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan
oleh Yani Figriyanti 2010 yang menyatakan bahwa secara parsial Dana Pihak Ketiga DPK brpengaruh signifikan terhadap kredit, dan Dita
Andraeny 2011, yang menyatakan bahwa secara parsial Dana Pihak Ketiga DPK brpengaruh signifikan terhadap penyaluran pembiayaan
yang berbasis bagi hasil.
2. Pengaruh NPF Terhadap Pembiayaan Mud}arabah
Non Performing Financing atau pembiayaan bermasalah merupakan rasio dari risiko pembiayaan. Resiko pembiayaan yang diterima bank atau
BMT merupakan salah satu resiko usaha bank, yang diakibatkan dari tidak dilunasinya kembali pinjaman atau pembiayaan yang diberikan atau
investasi yang sedang dilakukan oleh pihak BMT. Dari hasil uji t diperoleh nilai t
hitung
sebesar 2,801 dan t
tabel
2,002, maka t
hitung
t
tabel
2,801 2,002, dan probabilitas signifikansi variabel NPF sebesar 0,007 yang lebih kecil dari nilai
α = 0,05 0,000 0,05, maka H
ditolak, artinya variabel NPF secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan
mud}arabah. Dan nilai koefisien regresi sebesar
– 76117.973, tanda negatif menunjukkan bahwa semakin tinggi rasio NPF maka pembiayaan
mud}arabah yang disalurkan semakin