Teknik Pengumpulan Data Pengaruh Simultan Dana Pihak Ketiga DPK Dan Non Performing

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id nilai Dw tabel d L d U . Nilai d U dan d L diperoleh dari tabel statistik. DW bergantung pada banyaknya observasi dan banyaknya variabel yang menjalaskan. Aturan pengujiannya adalah sebagai berikut: 1 Jika d lebih kecil dari d L d d L , maka terjadi masalah autokorelasi positif. 2 Jika d terletak antara d L dan d U d L d d U , maka terjadi masalah autokorelasi positif tetapi lemah. 3 Jika d terletak antara d U dan 4-d U d U d 4- d U , maka tidak terdapat masalah autokorelasi. 4 Jika d terletak antara 4-d U dan 4-d L 4-d U d 4-d L , maka terdapat masalah autokorelasi lemah. 5 Jika d lebih besar dari 4-d L 4-d L d, maka terdapat autokorelasi serius.

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas adalah asumsi dalam regresi dimana varians dari residual tidak sama untuk satu pengamatan ke pengamatan yang lain. 13 Model regresi yang baik adalah varian residualnya bersifat homoskedastisitas jika varians variabel pada model regresi memiliki nilai yang konstan atau tidak terjadi gejala heteroskedastisitas. Salah satu cara yang digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya gejala heteroskedastisitas yaitu dengan 13 Suliyanto, Ekonometrika Terapan Teori dan Aplikasi dengan SPSS Yogyakarta: CV. ANDI Offset, 2006 , 95. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id menggunakan uji Glejser. Dasar pengambilan keputusannya adalah dengan membandingkan nilai signifikan variabel independen dengan nilai tingkat kepercayaan α =0,05. Apabila nilai sig. lebih besar dari nilai α sig.α, maka dapat disimpulkan bahwa pada model regresi tidak terdapat gejala heteroskedastistitas.

2. Analisis Regresi Linier Berganda

Regresi linier berganda merupakan perluasan dari regresi linier sederhana. Jika regresi linier sederhana mempersoalkan tentang hubungan variabel terikat dengan variabel bebas, maka pada regresi linier berganda mempersoalkan hubungan linier antara satu variabel terikat dengan beberapa variabel bebas. 14 Garis regresi linier berganda dinyatakan dengan persamaan: Keterangan : Y’ : Pembiayaan Mud}arabah X 1 : DPK Dana Pihak Ketiga X 2 : NPF Non Performing Financing pembiayaan bermasalah a : konstanta b : koefisien regresi 14 Richard Lungan, Aplikasi Statistika Dan Hitung Peluang Yogyakarta : Graha Ilmu, 2006,332. Y’ = a+b 1 X 1 +b 2 X 2 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

3. Uji Koefisien Determinasi Berganda R

2 Uji koefisien determinasi dalam regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui persentase sumbangan pengaruh variabel independen X 1 , X 2 ….X n secara serentak terhadap variabel dependen Y. 15 Koefisien ini menunjukkan seberapa besar prosentase variasi variabel independen X yang digunakan dalam model mampu menjelaskan variasi variabel dependen Y. Nilai R 2 adalah antara 0-1, R 2 = 0, maka tidak ada sedikitpun persentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel independen, atau variasi variabel independen yang digunakan dalam model tidak menjelaskan sedikitpun variasi variabel dependen. Sebaliknya R 2 = 1, maka persentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap variabel dependen adalah sempurna, atau variasi variabel independen yang digunakan dalam model menjelaskan 100 variasi variabel dependen. 16

4. Uji Hipotesis a. Uji F

Uji F uji simultan digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen X 1 , X 2 …X n secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen Y. Atau untuk mengetahui apakah model regresi dapat digunakan untuk memprediksi 15 Muhammad Firdaus, Ekonometrika Suatu Pendekatan Aplikatif Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2011, 130. 16 Dwi Priyanto, Mandiri Belajar SPSS Untuk Analisis Data dan Uji Statistik Yogyakarta: MediaKom,2008, 79. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id variabel atau tidak. Pengujian dengan menggunakan uji F yaitu dengan membandingkan F hitung dengan F tabel . Uji ini dilakukan dengan syarat: 17 1 Bila F hitung F tabel , maka H diterima dan Ha ditolak, artinya bahwa secara bersama-sama variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. 2 Bila F hitung F tabel , maka H ditolak dan Ha diterima, artinya bahwa secara bersama-sama variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Pengujian ini juga dapat menggunakan pengamatan nilai signifikan F pada tingkat α yang digunakan penelitian ini menggunakan tingkat α sebesar 5 0,05. Analisis ini didasarkan pada perbandingan antara nilai probability F-statistik dengan nilai signifikansi atau taraf nyata 0,05, dengan kriteria pengujian sebagai berikut: 1 Jika probability F-statistic taraf nyata α=0,05, maka H ditolak, artinya variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. 2 Jika probability F-statistic taraf nyata α=0,05, maka H diterima artinya variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. 17 Sofian Siregar, Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kuantitatif Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013, 409. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

b. Uji t

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel independen X1 , X2 …Xn secara parsial atau sendiri berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen Y. Uji ini dilakukan dengan syarat sebagai berikut: 1 Bila t hitung t tabel , maka H diterima dan Ha ditolak, artinya bahwa secara parsial variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. 2 Bila t hitung t tabel , maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya bahwa secara sendiri variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Selain itu pengujian juga dapat dilakukan dengan membandingkan nilai probability t-statistic dengan taraf nyata α=0,05, dengan ketentuan sebagai berikut: 1 Jika probability t-statistic taraf nyata α, maka tolak H , sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. 2 Jika p robability t-statistic taraf nyata α, maka terima H 0, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 59 BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Umum Obyek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

a. Sejarah BMT Nurul Jannah

Baitul Mal Wa Tamwil BMT Nurul Jannah Gresik merupakan lembaga keuangan mikro yang pada awal pendiriannya dimaksudkan untuk tujuan sosial dan dapat dimanfaatkan untuk kepentingan umat. Pada awal berdirinya, BMT Nurul Jannah merupakan bagian dari Seksi Bina Rohani Islam SBRI PT. Petrokimia Gresik yang salah satu bidang kerjanya adalah pengumpulan dan penyaluran dana zakat, infaq dan shadaqoh. Pengelolaan SBRI pada saat itu diserahkan kepada masjid Nurul Jannah. Kemudian dari para pengurus SBRI itulah muncul ide pembuatan sebuah lembaga keuangan Islam. Ide tersebut muncul karena pengurus melihat bahwa banyak pengusaha mikro dan kecil yang terdapat di sekitar masjid membutuhkan modal untuk usahanya, tetapi mereka kesulitan untuk mendapatkan pinjaman modal dari bank karena usahanya yang tergolong baru dan masih berskala kecil. Selain ide pendirian BMT, ada juga usul dari para pengurus tentang pembentukan Bank Perkreditan Rakyat Syariah BPRS, namun persyaratan untuk digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 60 mendirikan BPRS dinilai lebih rumit dan susah bila dibandingkan dengan pembentukan BMT. Pada tanggal 1 Januari 1997 BMT Nurul Jannah diresmikan oleh Bapak Ir. Rauf Purnama Mantan Direktur Utama PT. Petrokimia Gresik yang bertempat di masjid Nurul Jannah. BMT Nurul Jannah didirikan dengan 2 tugas pokok. Pertama baitul mal sebagai lembaga pengelolaan dana zakat, infaq, dan shadaqoh. Kedua baitul tamwil, sebagai lembaga pemberdayaan dan pengembangan ekonomi masyarakat mikro dan kecil dengan konsep syariat Islam. Perjalanan operasional pada saat itu belum mempunyai dasar hukum yang sah, baru pada tanggal 27 Oktober 1997 mendapat sertifikasi operasional dari Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil PINBUK No. 48PNB-JTMX97. Sertifikasi tersebut didasarkan pada kerjasama antara Bank Indonesia dengan Yayasan Inkubasi Bisnis Usaha Kecil YINBUK No.003MOUPHBK- PINBUKVIII95. Sebagai lembaga usaha, BMT Nurul Jannah merasa kurang, bila dasar hukum operasionalnya hanya didasarkan pada sertifikat dari pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil PINBUK saja, hal itu disebabkan PINBUK bukan lembaga formal yang menurut Undang-Undang dapat memberikan legalitas hukum sebuah usaha, maka diajukanlah permohonan kepada Departemen Koperasi Pengusaha Kecil dan digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 61 Menengah PKM Kabupaten Gresik pada tahun 1998 untuk mendapatkan legalitas hukum dengan bentuk koperasi. Akhirnya pada tanggal 17 Juli 1998 BMT Nurul Jannah mendapatkan akta pendirian dari Departemen Koperasi Pengusaha Kecil dan Menengah PKM Kabupaten Gresik No. 489BHKWK.13VII98 dengan nama Baitul Mal Wa Tamwil BMT Nurul Jannah. Seiring dengan dikeluarkannya Undang-Undang pengolaan zakat No. 38 tahun 1999 dan peraturan pelaksanaannya dengan Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia No. 581 tahun 1999, maka pada tanggal 27 September 2002, BMT Nurul Jannah telah mendapatkan Surat Keputusan SK dari Bupati Kepala Daerah tingkat II Kabupaten Gresik No. 4503436HK403.142002 tentang pengukuhan BMT Nurul Jannah sebagai Lembaga Amil Zakat LAZ. Lembaga Amil Zakat LAZ akan dijadikan dasar hukum oleh Divisi mal untuk pengolahan zakat, infaq dan shadaqoh sesuai dengan tugas pokok dan tanggung jawab menurut agama dan Undang-Undang yang berlaku, dengan dikelola secara baik dan perofesional.

b. Visi Misi BMT Nurul Jannah

Visi misi dari didirikannya BMT Nurul Jannah adalah sebagai berikut: digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 62 1 Visi BMT Nurul Jannah “Sebagai lembaga keuangan non bank yang tangguh dan profesional berdasarkan prinsip syariah dan pola Ukhuwah Islamiyah serta menjadi lembaga sosial yang dapat membantu kesejahteraan masyarakat. 2 Misi BMT Nurul Jannah a Mengembangkan konsep ekonomi syariah untuk dapat dikelola secara baik dan profesional. b Menciptakan sumber pendanaan untuk dapat meningkatkan pemberdayaan ekonomi masyarakat disekitar PT. Petrokimia Gresik. c Menumbuhkembangkan pengusaha-pengusaha muslim yang handal, kuat dan tangguh. d Menciptakan dan memberdayakan pengembangan masyarakat muslim yang kreatif dan produktif. e Mendorong kesadaran terhadap masyarakat muslim untuk membayar zakat, infaq dan shadaqoh.

c. Struktur Organisasi dan Struktur Kelembagaan BMT Nurul Jannah

1 Struktur Organisasi BMT Nurul Jannah Struktur organisasi BMT Nurul Jannah Gresik, meliputi: a Rapat anggota Rapat anggota merupakan lembaga tertinggi dalam BMT Nurul Jannah. Rapat anggota dapat memutuskan segala digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 63 sesuatu yang berkaitan dengan BMT termasuk menetapkan susunan pengurus, pengawas, dan lain-lainnya. b Pengurus Pengurus diangkat dan dipilih oleh anggota melalui mekanisme rapat anggota. Pengurus mengemban amanah dari anggota dan menjalankan program kerja yang telah ditetapkan oleh rapat anggota. Pengurus dapat mengangkat manajer atau direktur untuk menjalankan operasional BMT Nurul Jannah. c Dewan Syariah dan Pengawas Dewan syariah dan pengawas memiliki kedudukan yang sejajar dengan pengurus yang diangkat dan diberhentikan oleh anggota dalam rapat anggota. Susunan pengawas terdiri dari: pengawas bidang manajemen, pengawas bidang keuangan, dan pengawas bidang syariah. d Manajer Manajer diangkat oleh pengurus dengan tugas utamanya yaitu menjalankan usaha BMT Nurul Jannah sesuai dengan mekanisme kerja yang ditetapkan oleh pengurus dalam menjalankan tugasnya. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 64 Tabel 4.1. Sruktur Organisasi BMT Nurul Jannah Keterangan : = Garis koordinasi = Garis Instruksi DEWAN SYARIAH 1. KH. Rahmad Manab 2. Ir Yusuf Wibisono 3. Ir. Nasrizal DEWAN PENGAWAS 1. Drs Abdul Aziz 2. Ir. Imam Santoso 3. Drs. Tri Wiarto PENGURUS 1. Ir. Istochri Utomo Ketua 2. Budi Asikin, SH Sekretaris 3. Drs. Hery Widyatmoko Bendahara ANGGOTA MANAJER Arief Rachman, SE KABAG. MAL M. Zainul Farid, SE KABAG. PEMASARAN Hudayatul Mutammimah KABAG. ADM. KEU Rukin, SE PEMASARAN 1. Adi Sudibyo, SE. 2. Fashihudin Arafat TELLER Rukimi digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 65 2 Struktur Kelembagaan BMT Nurul Jannah Tabel 4.2. Struktur Kelembagaan BMT Nurul Jannah Gresik Nama lembaga BMT Nurul Jannah Gresik Alamat No.Telpon Jalan Jendral A.Yani No.07 Perumahan Petrokimia Gresik Telp: 031-3973959, Fax. 031- 3973955 Tahun berdiri 1997 Jenis badan hukum Koperasi Nomor dan tanggal badan hokum 498BHKWK.13VII98 NPWP 01.860.859.6.612 Jangkauan pelayanan Kabupaten Gresik Jumlah tenaga kerja 8 orang Pengurus periode 1997-2001 = 2 periode 1. Ketua : Ir. Bambang Heru S. 2. Sekretaris I : Ir. Bambang Lesmono 3. Sekretaris II : Budi Asikin, SH 4. Bendahara : Drs. M Syamsul Huda Pengawas periode 1997-2001 = 2 periode 1. Ketua : Ir. Yusuf Budianto 2. Anggota : H. Hasan Marwi Pengurus periode 2002-2005 = 1 periode 1. Ketua : A. Mauludin 2. Bendahara : Drs Hery Widyatmoko 3. Sekretaris : Budi Asikin, SH. Pengawas periode 2002-2005 = 1 periode 1. Ketua : Drs. Abdul Aziz 2. Anggota : Drs. Tri Wiarto 3. Anggota : Ir. Imam S, SE, MM. Pengurus periode 2006-2011 = 2 periode 1. Ketua : Ir. Istochri Utomo 2. Bendahara : Drs Hery Widyatmoko 3. Sekretaris : Budi Asikin, SH. Pengawas periode 2011-2014 = 2 periode 1. Ketua : Drs. Abdul Aziz 2. Anggota : Drs. Tri Wiarto 3. Anggota : Ir. Imam S, SE, MM. Dewan Syariah DPS periode 2009- 2014 1. KH. Rachmad Manab 2. Ir. Yusuf Wibisono 3. Ir. Nasrizal Sumber: Dokumen BMT Nurul Jannah digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 66 Tabel 4.3. Spesifikasi Jumlah Staff BMT Nurul Jannah No Bagian Jumlah Pendidikan 1. Manager 1 S-1 2. Marketing 3 2 S-1 1 SLTA 3. Administrasi 1 S-1 4. Kasir 1 SLTA 5. Divisi Mal 1 S-1 6. Kebersihan 1 SLTP Jumlah 8 4 S-1, 3 SLTA, 1 SLTP Sumber: Dokumen BMT Nurul Jannah

d. Program Kerja Divisi

Mal dan Tamwil 1 Pada divisi tamwil program kerja diprioritaskan pada beberapa program kerja yaitu: a Melakukan penggalangan dana dari masyarakat umum, maupun dari karyawan PT. Petrokimia dan beberapa perusahaan lain yang telah melakukan kerjasama dengan BMT, melalui produk simpanan dengan memberikan bagi hasil dari operasional BMT Nurul Jannah. b Menyalurkan dana kepada pengusaha-pengusaha kecil muslim untuk memberikan pembiayaan dengan prinsip syariah dan juga memberikan pembiayaan modal kerja pada karyawan perusahaan yang telah bekerjasama dengan BMT. c Melakukan pembinaan, baik berupa mental spiritual islam maupun pembinaan manajemen usaha. 2 Pada divisi mal program kerja diprioritaskan pada pengumpulan dan penyaluran zakat infaq, dan shadaqah. Adapun strategi yang digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 67 dilakukan oleh divisi mal dalam menghimpun dana ZIS, adalah dengan fasilitas antar jemput pembayaran zakat, infaq, shadaqah. Selanjunya BMT juga menyediakan fasilitas pembayaran zakat dengan sistem potong gaji karyawan. Selain itu, BMT juga menyediakan layanan pembayaran ZIS melalui transfer via Bank Muamalat Indonesia dengan rekening No. 7010229122 QQ. mal Nurul Jannah. Sedangkan penyaluran dana ZIS diprioritaskan untuk beberapa program berikut ini: Gambar 4.1. Program Penyaluran dana ZIS BMT Nurul Jannah Bina Sosial Bina Masjid Ponpes Program berupa beasiswa untuk pembayaran SPP anak asuh tingkat SDMI, hingga Perguruan Tinggi. dan juga pemberian tali asih untuk sabilillah guru TPQ Bina Pendidikan Memberikan bantuan untuk pembangunan fisik masjid, ponpes atau tempat-tempat umum yang digunakan untuk berjuang dijalan Allah. Bina Dakwah Melakukan pelatihan-pelatihan guna meningkatkan mutu para pendidik guru Al- Qur’an, pelatihan Da’i dan pelatihan maupun seminar tentang Manajemen Zakat. Hal ini dilakukan dengan tujuan ikut bersama-sama melakukan dakwah dan syi’ar zakat untuk menyadarkan para aghniya supaya peduli terhadap kaum dhu’afa. Juga mengadakan beberapa kegiatan seperti, pawai anak sholeh untuk memperingati tahun baru islam, dll.  Memberikan bantuan kepada masyarakat tidak mampu atau korban bencana dalam bentuk sembako dll yang sifatnya dapat membantu meringankan beban hidupnya.  Memberikan santunan kepada anak-anak yatim piatu  Pemberian pinjaman qard al-hasan yaitu pinjaman tanpa bagi hasil untuk pendayagunaan ekonomi umat. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 68

e. Jenis-Jenis Produk BMT

Sejak diresmikannya Unit Simpan Pinjam Pola Syari’ah atau Baitul Mal Wat Tamwil BMT Nurul Jannah langsung melakukan aliansi dengan Bank Muamalat Indonesia BMI cabang Gresik. BMT Nurul Jannah melaksanakan dua aspek penghimpunan dana dan penyaluran dana antara lain: 1 Produk Pembiayaan BMT Nurul Jannah menjadikan usahawan muslim yang handal melalui sistem ekonomi Islam yang menjanjikan keadilan dan kebersamaan. Sistem Pembiayaan BMT Nurul Jannah menggunakan aqad jual beli murabah}ah atau bagi hasil mud}arabah dan juga qard al-hasan a Murabah}ah: Penyaluran pembiayaan dengan sistem jual beli. BMT Nurul Jannah akan membelikan barang-barang halal yang dibutuhkan kemudian menjualnya kepada nasabah untuk pembayarannya diangsur sesuai dengan kesepakatan sebelumnya. b Mud}arabah: Pembiayaan dalam bentuk modal atau dana yang diberikan oleh BMT Nurul Jannah untuk dikelola nasabah dalam usaha yang telah disepakati bersama. Selanjutnya dalam pembiayaan ini nasabah dan BMT Nurul Jannah sepakat untuk berbagi hasil atas pendapatan dari usaha tersebut. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 69 c Qard al-hasan: pinjaman yang diberikan kepada peminjam muqtarid} dalam waktu tertentu dan dikembalikan dalam jumlah yang sama pada saat jatuh tempo. Hal ini berarti bahwa pinjaman atau pembiayaan yang diberikan kepada nasabah muqtarid} yang memerlukan pembayaan tanpa dipungut nisbah atau bagi hasil. 2 Produk Tabungan Ada beberapa produk tabungan yang ditawarkan oleh BMT Nurul Jannah dengan menggunakan akad mud}arabah, yaitu: a Tabungan mud}arabah: merupakan produk simpanan yang menggunakan akad mud}arabah yang dapat diambil sewaktu- waktu. Transaksi dapat dilakukan pada hari dan jam kerja senin- jum’at. Keunggulan simpanan ini adalah tanpa adanya ketentuan setoran maupun penarikan, tanpa adanya biaya administrasi pembukaan maupun bulanan, dan tentu saja adanya bagi hasil yang mengutungkan setiap bulannya. b Tabungan pendidikan: tabungan dengan sistem bagi hasil yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada saat kebutuhan sekolah menjelang akhir semester atau menjelang tengah semester. c Tabungan qurban: tabungan dengan sistem bagi hasil yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada saat menjelang hari raya Idhul Adha. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 70 d Tabunagn haji: tabungan dengan sistem bagi hasil yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada saat akan melaksanakan ibadah haji. Syarat syarat yang harus dipenuhi oleh calon anggota atau nasabah yang ingin menyimpan danaya di BMT adalah sebagai berikut: 1 Mengisi formulir menjadi anggota baru dan formulir pembukaan rekening yang telah disediakan. 2 Melampirkan fotokopi identitas KTP 3 Membayar simpanan pokok sebesar Rp 10.000

f. Jumlah Anggota atau Nasabah BMT Nurul Jannah

Sejak berdiri hingga saat ini jumlah anggota atau nasabah mengalami peningkatan setiap tahunnya. Tabel 4.4. Jumlah Anggota BMT Nurul Jannah Gresik Tahun Anggota Pendanaan Anggota Pembiayaan Mud}arabah 2009 2278 1918 2010 2585 1341 2011 2876 1538 2012 3871 2144 2013 4231 2820 Sumber : Data Primer diperoleh 1 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah anggota untuk pendanaan terus meningkat pada setiap tahunnya, sedangkan pada anggota pembiayaan mud}arabah menurun pada tahun 2010 yang 1 Arief Rachman, Manager BMT Nurul Jannah, Wawancara,Gresik, 6 Oktober 2014. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 71 kemudian pada tahun berikutnya meningkat kembali. Adapun jumlah anggota Pembiayaan mud}arabah berdasarkan sektor usaha yang dijalankan adalah sebagai berikut, Anggota sektor Tahun 2009 2013 Perdagangan 1867 2688 Kerajinan 17 51 Jasa 17 66 Peternakan 17 15 Total Anggota 1918 2820 Sumber : Data Primer diperoleh 2

g. Pelaksanaan Pembiayaan

Mud}arabah BMT Nurul Jannah Gresik BMT Nurul Jannah menyalurkan pembiayaan mud}arabah pada sektor-sektor usaha mikro kecil dan menengah. Adapun syarat, ketentuan serta alur pembiayaan mud}arabah adalah sebagai berikut: 1 Syarat pembiayaan mud}arabah di BMT Nurul Jannah a Mengisi formulir anggota baru dan formulir pengajuan permohonan pembiayaan yang telah disediakan b Fotokopi identitas diri KTP suami dan istri c Fotokopi Kartu Keluarga KK d Fotokopi surat nikah e Fotokopi jaminan f Slip gaji terakhir bagi karyawan g Bersedia wawancara dan survey 2 Ibid., digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 72 1 Untuk menghindari penyelewengan yang dilakukan pihak mud}arib dalam menggunakan modal yang diberikan, agar modal yang diberikan digunakan untuk usaha yang sesuai dengan prinsip syariah. 2 Menilai kelayakan usaha dan menilai suatu usaha dalam memberikan tingkat pengembalian serta untuk menentukan nisbah bagi hasil 2 Ketentuan pembiayaan mud}arabah di BMT Nurul Jannah a Pada prinsipnya, dalam pembiayaan mud}arabah tidak ada jaminan, namun agar mud}arib tidak melakukan penyimpangan, BMT meminta jaminan dari mud}arib. Jaminan ini hanya dapat dicairkan apabila mud}arib terbukti melakukan pelanggaran terhadap hal hal yang telah di sepakati bersama dalam akad b Mud}arib boleh melakukan berbagai macam usaha yang telah disepakati bersama, BMT tidak ikut serta dalam manajemen usaha tetapi mempunyai hak untuk melakukan pembinaan dan pengawasan c BMT membiayai 100 kebutuhan usaha, sejauh ini BMT lebih banyak memberikan pembiayaan mud}arabah untuk usaha mikro, kecil dan menengah yang terbagi dalam sektor perdagangan, pertanian, kerajinan, dan jasa digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 73 d Jangka waktu pembiayaan maksimal 24 bulan, tata cara pengembalian dana angsuran per bulan, per triwulan dan pembagian keuntungan dengan revenue sharing sebesar nisbah yang disepakati bersama serta membuat laporan keuangan untuk pertanggungjawaban mud}arib pada BMT 3 Penentuan bagi hasil pembiayaan mud}arabah Penentuan bagi hasil pada pembiayaan mud}arabah di BMT Nurul Jannah menggunakan mekanisme revenue sharing, yaitu pembagian bagi hasil yang diambil dari pendapatan tanpa dikurangi biaya usaha. Besar nisbah persentase untuk BMT dan mud}arib ditentukan sesuai dengan kesepakatan bersama. Di BMT Nurul Jannah nisbah yang diberikan 70 untuk mud}arib dan 30 untuk BMT. 4 Alur pelaksanaan pembiayaan mud}arabah Alur pembiayaan mud}arabah dimulai dari nasanbah mendaftar melalui marketing pembiayaan untuk mengajukan pembiayaan. Melengkapi persyaratan yang telah ditentukan serta diskripsi usaha jelas. Setelah itu semua data dimasukkan dalam komputer, kemudian marketing melakukan survey dan analisis. Kemudian mengadakan rapat komite dengan manajer BMT. Dari rapat tersebut diketahui apakah pembiayaan diterima atau ditolak. Penolakan dan penerimaan dilakukan dengan menghubungi pihak nasabah melalui telepon. Apabila digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 74 diterima atau disetujui pembiayaanya, maka akan segera dijadwalkan untuk realisasi dan aqad Ijab qabul pembiayaan mud}arabah. Realisasi pembiayaan dimulai dari pencairan dana untuk modal usaha mud}arib, kemudian mud}arib melaksanakan usaha, dan pembagian nisbah sesuai kesepakatan. Secara ringkas, alur pembiayaan mudharabah adalah sebagai berikut, Gambar 4.2. Alur Pengajuan Pembiayaan BMT Nurul Jannah

2. Gambaran Umum Pembiayaan

Mud}arabah BMT Nurul Jannah Gresik Pembiayaan mud}arabah yang disalurkan oleh BMT Nurul Jannah mengalami peningkatan pada setiap tahunnya. Peningkatan terbesar terjadi pada tahun 2011 yang meningkat sebesar 33,9 yaitu dari Rp. 10.763.950.000 menjadi Rp. 16.274.801.000. Untuk lebih jelas dan rinci perkembangan pembiayaan mud}arabah terdapat pada tabel 4.5. Pengajuan Pembiayaan Marketing Input data di komputer masuk buku register Wawancara survey dan analisis Penilaian oleh Manajer Diterima Ditolak Realisasi dan pencairan digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 75 Sementara itu pada setiap bulannya pembiayaan mud}arabah yang disalurkan mengalami fluktuatif, hal ini dapat dilihat pada gambar 4.2. Tabel 4.5. Perkembangan Pembiayaan Mud}arabah BMT Nurul Jannah Gresik Periode 2009-2013 Tahun Total Pembiayaan Mud}arabah Penigkatan 2009 8.433.934.000 - 2010 10.763.950.000 21,6 2011 16.274.801.000 33,9 2012 20.325.696.000 19,9 2013 23.880.800.000 14,9 Sumber : Laporan Keuangan BMT Nurul Jannah dengan pengolahan Sumber : Laporan Keuangan bulanan BMT Nurul Jannah dengan pengolahan Gambar 4.3. Grafik Perkembangan Pembiayaan Mud}arabah BMT Nurul Jannah Gresik periode Januari 2009- Desember 2013 Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa pembiayaan mud}arabah pada tiap bulannya berfluktuasi . Pembiayaan mud}arabah tertinggi yang disalurkan oleh BMT Nurul Jannah adalah pada bulan Juni 2013, yaitu sebesar Rp. 2.508.500.000. Sedangkan pembiayaan mud}arabah terendah 500,000,000 1,000,000,000 1,500,000,000 2,000,000,000 2,500,000,000 3,000,000,000 2009 2010 2011 2012 2013 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 76 terjadi pada bulan September 2009, sebesar 214.650.000, sementara itu peningkatan tertinggi pembiayaan mud}arabah yang mampu disalurkan oleh BMT Nurul Jannah adalah pada tahun 2009 bulan September menuju Oktober yang meningkat sebesar 76,1 dari Rp 214.650.000 menjadi 896.800.000, sedangkan penurunan terendah juga terjadi pada tahun 2009 bulan Agustus menuju September yang turun sebesar 298 dari Rp 854.300.000 menjadi 214.650.000 lihat lampiran 1.

3. Gambaran Umum Dana Pihak Ketiga DPK BMT Nurul Jannah Gresik

Dana Pihak Ketiga DPK merupakan kumpulan dana yang terbesar yang dapat dihimpun dari masyarakat. Dana Pihak Ketiga DPK yang dihimpun oleh BMT Nurul Jannah, berasal dari produk tabungan mud}arabah, tabungan pendidikan, tabungan haji, dan tabungan qurban. BMT menerima DPK sebagai sumber dana yang diperoleh dari masyarakat selaku deposan investor dan BMT sebagai mud}arib. DPK juga sebagai sumber dana untuk pembiayaan sebagai wujud fungsi intermediasi BMT. DPK yang berhasil dihimpun oleh BMT Nurul Jannah tiap tahunnya mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.6. Tabel 4.6 Perkembangan Dana Pihak Ketiga DPK BMT Nurul Jannah periode 2009-2013 Tahun Total DPK Penigkatan 2009 6.678.433.000 - 2010 8.842.571.000 24,4 2011 12.057.140.000 26,6 2012 17.080.168.000 29,4 2013 24.006.397.000 28,8 Sumber: Laporan Keuangan BMT Nurul Jannah dengan pengolahan digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 77 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa total Dana Pihak Ketiga yang berhasil dihimpun oleh BMT terus mengalami peningkatan pada periode 2009 hingga 2013. Peningkatan tertinggi terjadi pada tahun 2011 menuju 2012 yang meningkat sebesar 29,4 dari Rp. 12.057.140.000 menjadi 17.080.168.000. Sumber : Laporan Keuangan Bulanan BMT Nurul Jannah dengan pengolahan Gambar 4.4. Grafik Perkembangan DPK BMT Nurul Jannah Gresik periode Januari 2009- Desember 2013 Grafik di atas merupakan data perkembangan Dana Pihak Ketiga DPK pada tiap bulannya yang berfluktuatif. DPK terbesar yang mampu dihimpun oleh BMT Nurul Jannah yaitu pada bulan Mei 2013, yaitu sebesar Rp. 2.619.273.000. Sedangkan DPK terendah terjadi pada bulan Maret 2010, yaitu sebesar Rp. 416.802.000. Sementara itu peningkatan tertinggi Dana Pihak Ketiga DPK yang mampu dihimpun oleh BMT Nurul Jannah yaitu pada tahun 2010, pada bulan Juni menuju Juli yang 500,000,000 1,000,000,000 1,500,000,000 2,000,000,000 2,500,000,000 3,000,000,000 2009 2010 2011 2012 2013 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 78 meningkat sebesar 45,2, dari Rp 662.397.000 menjadi Rp 1.207.789.000. lihat lampiran 2.

4. Gambaran Umum Rasio NPF Pembiayaan Mud}arabah BMT Nurul

Jannah Gresik Rasio NPF digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank atau BMT dalam mengendalikan resiko kegagalan pengembalian pembiayaan oleh nasabah. Rasio NPF untuk pembiayaan mud}arabah diperoleh dari prosentase pembiayaan mud}arabah yang bermasalah diragukan, kurang lancar, macet terhadap total pembiayaan mud}arabah yang disalurkan. Adapun rasio NPF di BMT Nurul Jannah Gresik mengalami naik turun pada setiap tahunnya, pada tahun 2009 NPF sebesar 1,9, kemudian meningkat menjadi 4,1, pada tahun berikutnya turun menjadi 3,9, dan pada tahun 2012 NPF tetap pada posisi 3,9, dan pada tahun 2013 meningkat tinggi sebesar 5,5. lihat tabel 4.7. Tabel 4.7. Perkembangan Non Performing Financing Pembiayaan Mud}arabah BMT Nurul Jannah Gresik periode 2009-2013 Sumber : Laporan Keuangan BMT Nurul Jannah dengan pengolahan Tahun NPF 2009 1,9 2010 4.1 2011 3.9 2012 3,9 2013 5,5 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 79 Sumber : Laporan Keuangan BMT Nurul Jannah dengan pengolahan Gambar 4.5 . Grafik Perkembangan Non Performing Financing NPF Pembiayaan Mud}arabah BMT Nurul Jannah Gresik periode Januari 2009- Desember 2013 Gambar grafik di atas merupakan perkembangan rasio NPF setiap bulannya. Dari grafik di atas, dapat dilihat, bahwa perkembangan NPF di BMT Nurul Jannah mengalami fluktuatif pada setiap bulannya. Pada tahun 2009, perkembangan NPF naik turun secara konsisten, dan peningkatan tertinggi terjadi pada bulan September, sedangkan pada tahun 2013, peningkatan tertinggi terjadi pada bulan Agustus. Adapun NPF tertinggi mencapai 9 yang terjadi pada bulan Desember 2012. Sedangkan NPF terendah sebesar 1,1 pada bulan Mei 2009 lihat lampiran 3. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 2009 2010 2011 2012 2013 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 80

B. Analisis Data 1. Hasil Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal. Dalam pembahasan ini digunakan uji kolmogorov-smirnov K-S. Uji K-S dilakukan dengan menggunakan taraf signifikansi 5 sign.0,05. Jika signifikansi lebih besar dari 5 sign. 0,05 maka data berdistribusi normal. Hasil uji Normalitas terdapat pada tabel 4.8. Tabel 4.8. Hasil Uji Normalitas Variabel bebas Nilai sig. Keterangan Kesimpulan DPK X 1 1,911 Sign.α Berdistribusi normal NPF X 2 0,878 Sign.α Berdistribusi normal Sumber : hasil olahan SPSS terlampir Dari hasil uji SPSS nilai signifikansi variabel bebas DPK dan NPF lebih besar dari 5 0,05, sehingga dapat dikatakan bahwa data berdistribusi normal.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan korelasi antar variabel independen satu dengan variabel independen lainnya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik, terbebas dari multikolinearitas, dengan kata lain tidak terdapat multikolinearitas. Dalam pembahasan ini metode pengujian yang digunakan adalah dengan melihat nilai VIF Variance digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 81 Inflation Factor pada regresi. Pada umumnya jika terdapat variabel bebas yang memiliki nialai tolerance 0,10 nilai VIF 10, maka dapat disimpulkan tidak ada multikolinearitas dalam model regresi. Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada tabel 4.9. Tabel 4.9. Hasil Uji Multikolinieritas Variabel bebas Nilai tolerance Nilai VIF Keterangan DPK X 1 0,827 1,209 Bebas multikolinieritas NPF X 2 0,827 1,209 Bebas multikolinieritas Sumber : hasil olahan SPSS terlampir Dari hasil uji SPSS, terlihat bahwa tidak ada multikolinieritas pada variabel bebas DPK dan NPF, dimana nilai tolerance 0,10 dan nilai VIF 10, sehingga dapat diketahui bahwa model regresi yang digunakan terbebas dari gejala multikolinieritas.

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui apakah variabel dependen tidak berkorelasi dengan dirinya sendiri. Maksudnya nilai dari variabel dependen tidak berhubungan dengan nilai dari variabel itu sendiri, baik nilai periode sebelumnya, atau nilai periode sesudahnya. Syarat yang harus dipenuhi adalah tidak adanya autokorelasi dalam regresi. Metode yang sering digunakan adalah uji Durbin Watson Uji DW dengan ketentuan sebagai berikut: 1 Jika d lebih kecil dari d L d d L , maka terjadi masalah autokorelasi positif. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 82 2 Jika d terletak antara d L dan d U d L d d U , maka terjadi masalah autokorelasi positif tetapi lemah. 3 Jika d terletak antara d U dan 4-d U d U d 4- d U , maka tidak terdapat masalah autokorelasi. 4 Jika d terletak antara 4-d U dan 4-d L 4-d U d4-d L , maka terdapat masalah autokorelasi lemah. 5 Jika d lebih besar dari 4-d L 4-d L d, maka terdapat autokorelasi serius. Tabel 4.10. Hasil Uji Autokorelasi Sumber : Hasil olahan SPSS terlampir Dari hasil output SPSS di atas diperoleh nilai DW hitung adalah 2,043. Nilai DW hitung ini kemudian dibandingkan dengan DW tabel dengan signifikansi 5, jumlah sampel 60 n=60 dan jumlah variabel bebas 2 k= 2, maka diperoleh DW tabel sebesar dL 1,514 dan Du 1,651. Berikut ini adalah tabel perhitungan DW hitung dan DW tabel, D Tidak terdapat masalah autokorelasi jika d DW hitung terletak antara d U dan 4-d U d U d 4- d U . Dari tabel DW dan juga perhitungan, diperoleh nilai d sebesar 2,043 terletak antara d U 1,651 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1 .813 a .662 .650 337320.4294 2.043 DW hitung dL dU 4-dl 4-du 2,043 1,514 1,651 2,485 2,348 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 83 dan 4-du 2,348 atau 1,651 2,043 2,348. Maka dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi tidak terdapat masalah autokorelasi.

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual data yang ada. Model regresi yang baik adalah tidak mengalami gejala heteroskedastisitas. Cara yang digunakan dalam pengujian ini adalah dengan uji glesjer. Uji ini dilakukan dengan cara meregresikan antara variabel independen dengan nilai absolute residualnya. Jika nilai signifikansi antara variabel independen dengan absolute residual lebih dari 5 sign. 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Tabel 4.11. Hasil Uji Heteroskedastisitas Variabel bebas Nilai sig Keterangan Kesimpulan DPK 0,097 Sign.α Bebas heteroskedastisitas NPF 0,727 Sign.α Bebas heteroskedastisitas Sumber : hasil olahan SPSS terlampir Berdasarkan output diatas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi variabel bebas lebih dari 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas pada model regresi. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 84

2. Pembuktian Hipotesis Pengaruh Variabel Bebas terhadap Variabel

Terikat

a. Regresi Linier Berganda

Hasil uji statistik untuk mengetahui hubungan DPK dan NPF terhadap pembiayaan mud}arabah di BMT Nurul Jannah, melalui analisis regresi linier berganda dapat dilihat pada tabel 4.12. Tabel 4.12. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 658123.904 115230.370 5.711 .000 DPK .840 .081 .883 10.419 .000 NPF -76117.973 27171.851 -.237 -2.801 .007 a. Dependent Variable: Pemb_Mudharabah Dari output di atas diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y’ = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 Y’ = 658123.904 + 0.840 X 1 – 76117.973 X 2 Persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1 Nilai kostanta sebesar 658123,094 artinya jika DPK X 1 dan NPF X 2 nilainya adalah 0, maka pembiayaan mud}arabah Y, adalah sebesar Rp. 658.123,904 2 Nilai koefisien regresi Dana Pihak Ketiga X 1 sebesar 0.840, artinya jika variabel bebas lain NPF nilainya tetap dan DPK digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 85 mengalami kenaikan 1, maka pembiayaan mud}arabah Y akan mengalami kenaikan sebesar 0,840. Koefisien bernilai positif menunjukkan bahwa semakin tinggi Dana Pihak Ketiga DPK yang dihimpun maka semakin tinggi pula pembiayaan mud}arabah yang disalurkan kepada anggota atau nasabah. 3 Nilai koefisien regresi Non Performing Financing X 2 , yaitu sebesar -76117.973, artinya jika variabel bebas yang lain DPK tetap, dan NPF mengalami kenaikan sebesar 1, maka pembiayaan mud}arabah mengalami penurunan sebesar Rp 76.117,973. Koefisien bernilai negatif menunjukkan bahwa semakin tinggi rasio NPF maka pembiayaan mud}arabah semakin rendah atau semakin sedikit pembiayaan mud}arabah yang disalurkan. Berdasarkan koefisien beta dapat diketahui bahwa DPK memiliki pengaruh yang lebih besar atau lebih dominan terhadap penyaluran pembiayaan mud}arabah dengan nilai koefisien beta regresi sebesar + 0,883 kemudian diikuti oleh variabel NPF dengan nilai beta regresi - 0,237.

b. Uji Koefisien Determinasi Berganda R

2 Koefisien determinasi berganda dalam regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui persentase sumbangan pengaruh variabel bebas DPK dan NPF secara serentak terhadap variabel terikat pembiayaan mud}arabah. Besarnya presentase variabel terikat digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 86 mampu dijelaskan oleh variabel bebas ditujukan dengan nilai R square R 2 karena dalam penelitian ini menggunakan 2 variabel Menurut Santoso dalam Priyatno, jika variabel bebas lebih dari 2, maka adjust R square digunakan sebagai koofisien determinasi. Adapun hasil dari analisis determinasi berganda terdapat pada tabel 4.13. Tabel 4.13. Hasil Analisis Determinasi Berganda R 2 Dari hasil di atas diperoleh nilai dari R square sebesar 0,662 artinya sumbangan variabel X DPK dan NPF terhadap naik turunnya Y pembiayaan mud}arabah adalah sebesar 66,2. Dan sisanya sebesar 33,8 merupakan sumbangan dari variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian. Atau dapat juga diartikan bahwa pembiayaan mud}arabah mampu dijelaskan oleh DPK dan NPF sebesar 66,2 sedangkan sisanya sebesar 33,8 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian. Sedangkan korelasi R nilainya sebesar 0.813, hal ini menunjukkan hubungan antara variabel X dengan Variabel Y memiliki hubungan yang kuat karena nilainya mendekati 1. Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .813 a .662 .650 3.37320.4294 a. Predictors: Constant, NPF, DPK digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 87

c. Uji Simultan Uji F

Uji simultan Uji F merupakan alat uji statistik untuk mengetahui apakah DPK dan NPF variabel bebas secara bersama- sama berpengaruh secara signifikan terhadap pembiayaan mud}arabah variabel terikat. Dalam pembahasan ini analisis didasarkan pada perbandingan antara nilai F hitung statistik dengan F tabel dengan criteria pengujian jika F hitung F tabel maka tolak H maka terdapat pengaruh yang signifikan variabel bebas terhadap variabel terikat, dan juga perbandingan antara probability F-statistik dengan nilai signifikansi atau taraf nyata 0,05. Dengan kriteria pengujian jika probability F- statistic taraf nyata α=0,05, maka H ditolak. Jika probability F- statistic taraf nyata α=0,05, maka H diterima. Tabel 4.14. Hasil Uji Simultan Uji F Dari hasil output di atas diperoleh nilai F hitung sebesar 55,695. Untuk F tabel dengan taraf signifikansi 0,05 α = 5 dan df degree of freedom dengan rumus df 1 = k-1, dan df 2 = n-k dimana n=jumlah sampel, k= jumlah variabel bebas dan variabel terikat, sehingga df 1 = ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 1.267E13 2 6.337E12 55.695 .000 a Residual 6.486E12 57 1.138E11 Total 1.916E13 59 a. Predictors: Constant, NPF, DPK b. Dependent Variable: Pemb_Mudharabah digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 88 3-1=2 dan df 2 = 60-3=57, diperoleh nilai F tabel sebesar 3,16, maka F hitung F tabel , sehingga tolak H . Dari hasil output di atas, juga diperoleh nilai probability F-statistic = 0.000 0,05 maka H ditolak. Sehingga dapat dikatakan bahwa variabel Dana Pihak Ketiga X 1 dan Rasio Non Performing Financing X 2 secara serempak atau secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan mud}arabah.

d. Uji Parsial Uji t

Uji parsial Uji t merupakan alat uji statistik untuk mengetahui apakah DPK dan NPF variabel bebas secara parsial atau sendiri- sendiri berpengaruh secara signifikan terhadap pembiayaan mud}arabah variabel terikat. Dalam pembahasan ini analisis didasarkan pada perbandingan antara antara nilai t hitung statistik dengan t tabel dengan kriteria pengujian jika t hitung t tabel maka tolak H maka terdapat pengaruh yang signifikan variabel bebas terhadap variabel terikat, selain itu juga didasarkan pada perbandingan nilai probability t-statistik dengan nilai signifikansi atau taraf nyata 0,05. Dengan kriteria pengujian jika probability t-statistic taraf nyata α=0,05, maka H ditolak. Jika probability t-statistic taraf nyata α=0,05, maka H diterima. Adapun hasil dari uji parsial terdapat pada tabel 4.15. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 89 Tabel 4.15. Hasil Uji Parsial Uji t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 658123.904 115230.370 5.711 .000 DPK .840 .081 .883 10.419 .000 NPF -76117.973 27171.851 -.237 -2.801 .007 a. Dependent Variable: Pemb_Mudharabah Dari hasil output di atas dapat diketahui bahwa nilai t hitung untuk variabel DPK sebesar 10,419. Untuk t-tabel dengan taraf signifikansi 0,05, diperoleh α = 5 : 2 = 2,5 atau 0,025 two tailed atau uji 2 arah dan df degree of freedom dengan rumus df=n-k dimana n=jumlah sampel, k= jumlah variabel bebas dan variabel terikat, sehingga df= 60-3=57, diperoleh nilai t-tabel sebesar 2,002, maka t-hitung t-tabel 10,419 2,002, sehingga tolak H . Sedangkan nilai t-hitung variabel NPF adalah 2,801, dengan df= 57 dan α= 0,025, diperoleh t-tabel sebesar 2,002. Dari hasil penjabaran tersebut maka dapat diperjelas sebagai berikut, Variabel t-hitung t-tabel sign. Keterangan Artinya X 1 DPK 10,419 2,002 0,000 t hitung t tabel dan Sign. 0,05 Tolak H Berpengaruh X 2 NPF -2,801 2,002 0,007 t hitung t tabel dan Sign. 0,05 Tolak H Berpengaruh digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 90 1 Pada variabel Dana Pihak Ketiga DPK, diperoleh nilai t-hitung t-tabel 10,419 2,002 dengan nilai signifikansi DPK sebesar 0,000 kurang dari 0,05, sehingga tolak H , maka dapat disimpulkan bahwa secara parsial DPK berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembiayaan mud}arabah. 2 Pada variabel Non Performing financing NPF diperoleh nilai t- hitung t-tabel 2,801 2,002 dengan nilai signifikansi NPF sebesar 0,007 kurang dari 0,05, sehingga tolak H , maka dapat disimpulkan bahwa secara parsial NPF berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pembiayaan mud}arabah. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 91 91 BAB V PEMBAHASAN Berdasarkan pada hasil analisis pada Bab sebelumya, maka untuk mendapatkan gambaran hasil penelitian yang lebih jelas akan dibahas lebih lanjut setiap data dari hasil perhitungan di bawah ini,

A. Pengaruh Simultan Dana Pihak Ketiga DPK Dan Non Performing

Financing NPF Terhadap Pembiayaan Mud}arabah Dari hasil analisis regresi uji F uji simultan atau bersama-sama diperoleh nilai F hitung sebesar 55,695 dan F tabel 3,16 sehingga F hitung F tabel 55,695 3,16, dengan nilai signifikansi probability F-statistic sebesar 0.000, maka H ditolak, artinya variabel Dana Pihak Ketiga DPK, dan rasio Non Performing Financing NPF secara simultan atau bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan mud}arabah. Hal ini menunjukkan bahwa variabel Dana Pihak Ketiga DPK dan variabel Non Performing Financing NPF dapat digunakan sebagai alat perkiraan dalam menyalurkan pembiayaan mud}arabah. Variabel bebas yaitu, Dana Pihak Ketiga DPK dan Non Performing Financing NPF memiliki hubungan yang sangat kuat dengan variabel terikat yaitu, pembiayaan mud}arabah, hal ini dapat dibuktikan dari hasil analisis regresi diperoleh nilai korelasi R sebesar 0,813, nilai korelasi ini mendekati 1 menunjukkan bahwa hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat sangat kuat. Sedangkan nilai koefisien determinsi berganda R 2 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 92 sebesar 0,662 artinya sumbangan variabel X DPK dan NPF terhadap naik turunnya Y pembiayaan mud}arabah adalah sebesar 66,2. Dan sisanya sebesar 33,8 merupakan sumbangan dari variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian. Atau dapat juga diartikan bahwa pembiayaan mud}arabah mampu dijelaskan oleh DPK dan NPF sebesar 66,2 sedangkan sisanya sebesar 33,8 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian. Tingginya nilai koefisien determinasi R 2 , menunjukkan bahwa penyaluran pembiayaan mud}arabah dapat dipengaruhi oleh Dana Pihak Ketiga DPK yang dihimpun BMT dan juga oleh rasio Non Performing Financing NPF.

B. Pengaruh Parsial Dana Pihak Ketiga DPK Dan

Non Performing Financing NPF Terhadap Pembiayaan Mud}arabah Pada penelitian ini hanya menganalisis faktor yang mempengaruhi pembiayaan mud}arabah dari sisi fungsi BMT sebagai lembaga intermediasi perantara yaitu menghimpun dan menyalurkan dana dari pihak surplus pada pihak yang defisit, sehingga variabel yang digunakan adalah variabel Dana Pihak Ketiga DPK, dan rasio Non Performing Financing NPF. Adapun pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial individu dari hasil uji statistik, dijekaskan sebagai berikut;

1. Pengaruh DPK Terhadap Pembiayaan Mud}arabah

Dana merupakan salah satu unsur terpenting dalam operasional BMT, oleh karenanya kinerja BMT menjadi hal yang penting untuk digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 93 diperhatikan oleh pihak manajemen. Selain itu dana juga dapat menjadi ancaman apabila pihak BMT tidak mampu mengelola dana yang ada semaksimal mungkin agar dapat memperoleh pendapatan yang optimal. Dari hasil uji t diperoleh t hitung sebesar 10,419, dan t tabel 2,002, maka t hitung t tabel 10,419 2,002 dengan probabilitas signifikansi sebesar 0,000 0,000 0,05, maka H ditolak, artinya variabel DPK secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan mud}arabah. Dan nilai koefisien regresi sebesar +0,840, tanda positif menunjukkan bahwa semakin tinggi Dana Pihak Ketiga DPK yang dihimpun oleh BMT Nurul Jannah maka semakin tinggi pula pembiayaan mud}arabah yang disalurkan kepada anggota atau nasabah. Hasil analisis penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah pembiayaan mud}arabah yang disalurkan oleh BMT Nurul Jannah Gresik salah satunya tergantung pada faktor dana yang dihimpun dari masyarakat. Dengan demikian, jika BMT mampu membuat masyarakat untuk menempatkan menginvestasikan dananya pada BMT, maka perkembangan lembaga keuangan syariah akan semakin pesat. Kontribusi yang dapat diberikan lembaga keuangan Islam ini terhadap perekonomian Indonesia pun akan semakin besar. Hal ini karena dengan semakin meningkatnya volume pembiayaan berbasis bagi hasil yang disalurkan kepada masyarakat, maka akan dapat mendorong berkembangnya sektor riil. Sedangkan berdasarkan koefisien beta dapat diketahui bahwa DPK memiliki pengaruh yang lebih besar atau lebih dominan terhadap digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 94 penyaluran pembiayaan mud}arabah dengan nilai koefisien beta regresi sebesar + 0,883 diikuti variabel NPF dengan nilai beta regresi - 0,237. Hal tersebut disebabkan karena dana-dana yang dihimpun dari masyarakat Dana Pihak Ketiga merupakan sumber dana terbesar yang paling diandalkan oleh bank maupun BMT Dendawijaya, 2005. Adapun kegiatan bank setelah menghimpun dana dari masyarakat luas adalah menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat yang membutuhkannya, dalam bentuk pembiayaan Kasmir, 2008. Hasil ini juga sesuai dengan hasil wawancara yang dilakukan penulis kepada Manajer BMT, bahwa dana dari masyarakat yang berhasil dihimpun oleh BMT Nurul Jannah terus mengalami peningkatan, selain dari masyarakat umum, BMT telah bekerjasama dengan beberapa perusahaan yang meliputi PT. Petrokimia Gresik, PT. Aneka Jasa Gradika PT. AJG, PT. Aisyah Jaya Mulya, PT. Kusuma Indah dalam bidang penghimpunan dana. Dimana BMT Nurul Jannah menyediakan fasilitas potong gaji karyawan yang kemudian dapat dapat disimpan atau ditabung di BMT Nurul Jannah. 1 Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ustad Fatah Al-Hakim 2006, yang menyatakan bahwa Dana Pihak Ketiga DPK tidak berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan. Begitu juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Imam Mukhlish 2011, yang menyatakan bahwa DPK baik jangka pendek maupun jangka panjang 1 Arief Rachman Manajer BMT Nurul Jannah Gresik, Wawancara, Gresik, 9 November 2014. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 95 tidak berpengaruh terhadap kredit yang disalurkan. Tidak signifikannya DPK dengan pembiayaan disebabkan karena fungsi intermediary perantara sebagai lembaga keuangan masih berjalan kurang baik sehingga menyebabkan terjadinya pengendapan dana. Akan tetapi penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Yani Figriyanti 2010 yang menyatakan bahwa secara parsial Dana Pihak Ketiga DPK brpengaruh signifikan terhadap kredit, dan Dita Andraeny 2011, yang menyatakan bahwa secara parsial Dana Pihak Ketiga DPK brpengaruh signifikan terhadap penyaluran pembiayaan yang berbasis bagi hasil.

2. Pengaruh NPF Terhadap Pembiayaan Mud}arabah

Non Performing Financing atau pembiayaan bermasalah merupakan rasio dari risiko pembiayaan. Resiko pembiayaan yang diterima bank atau BMT merupakan salah satu resiko usaha bank, yang diakibatkan dari tidak dilunasinya kembali pinjaman atau pembiayaan yang diberikan atau investasi yang sedang dilakukan oleh pihak BMT. Dari hasil uji t diperoleh nilai t hitung sebesar 2,801 dan t tabel 2,002, maka t hitung t tabel 2,801 2,002, dan probabilitas signifikansi variabel NPF sebesar 0,007 yang lebih kecil dari nilai α = 0,05 0,000 0,05, maka H ditolak, artinya variabel NPF secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan mud}arabah. Dan nilai koefisien regresi sebesar – 76117.973, tanda negatif menunjukkan bahwa semakin tinggi rasio NPF maka pembiayaan mud}arabah yang disalurkan semakin

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga Dan Non Performing Financing Terhadap Penyaluran Dana Perbankan Syariah Di Indonesia

0 41 114

Analisi pengaruh dana pihak ketiga (DPK) dan non performing financing (NPF) terhadap pembiayaan yang disalurkan serta imlekasinya pada return on assets (ROA) di Bank Muamalat Indonesia

2 38 96

Analisis pengaruh inflasi srtifikat bank Indonesia Syariah (SBIS), non performing financing (NPF) dan dana pihak ketiga (DPK) terhadap pembiayaan murabahah pada bank Syariah di Indonesia (periode januari 2007--maret 2011)

6 43 157

Analisis Pengaruh Financing To Deposit Ratio (FDR) Dana Pihak Ketiga (DPK), Sertifikat Bank Indonesia Suariah (SBIS), dan Non Performing Financing (NPF) terhadap Return On Asset (ROA), Periode Januari 2009-2012

1 14 151

Analisis Pengaruh Jumlah Dana Pihak ketiga (DPK), Non Performing Financing (NPF) dan Tingkat Inflasi terhadap Total Pembiayaan yang diberikan oleh Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia (Periode januari 2007-Oktober 2012)

2 24 142

Pengaruh capital adequacy ratio (car), non performing financing (npf), danan pohak ketiga (dpk), sertifikat bank umum syariah (sbis) terhadap penyaluran pembiayaan bank umum syariah periode 2009-2015

0 8 116

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing Financing (NPF), dan inflasi terhadap Financing to Deposit Ratio (FDR) Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia periode 2010-2013

2 8 115

Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), dan Non Performing Financing (NPF) Terhadap Likuiditas Perbankan Syariah di Indonesia Periode 2011-2015

5 20 120

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING FINANCING (NPF) DAN FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR) TERHADAP PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA.

6 103 122

Pengaruh dana pihak ketiga (dpk), pendapatan Margin, non performing financing (npf) , dan Financing to deposit ratio (fdr) terhadap Pembiayaan murabahah - Perbanas Institutional Repository

0 0 18