Brigham Houstan, 2006 Kreditor meminjamkan dana dengan tarif yang didasarkan pada:
1 Tingkat risiko dari aset perusahaan yang telah ada.
2 Ekspektasi sehubungan dengan tingkat risiko dari tambahan
aset di masa depan. 3
Struktur modal perusahaan yang telah ada yaitu jumlah pendanaan melalui hutang yang digunakan.
4 Ekspektasi sehubungan dengan keputusan-keputusan
struktur modal di masa depan.
Para pemegang saham mengarapkan dividen yang dibagi dalam jumlah besar oleh perusahaan, tetapi kreditor mengharapkan
laba yang dibagi dalam jumlah kecil. Hal ini disebabkan laba yang dibagikan akan lebih banyak untuk melunasi hutang perusahaan.
Para pemegang saham mengharapkan mekanisme baru untuk mengendalikan dan memantau manajer. Salah satunya
dengan menetapkan besaran payout dividen yang tinggi bagi para manajer. Pemegang saham juga menilai bahwa pembayaran saham
yang tinggi akan memberikan dampak kepada manajer. Manajer lebih diawasi oleh badan-badan lain, dan lembaga lain yang lebih
tinggi.
5. Pecking Order Theory
Pecking order theory merupakan teori yang berdasarkan asumsi asimetris dimana manajer lebih mengetahui lebih banyak
tentang perusahaan daripada investor luar mengenai tingkat keuangan dan prospek perusahaan. Investor luar sulit untuk menilai nilai
sebenarnya dari penerbitan sekuritas baru oleh perusahaan. Investor enggan membeli saham yang baru diterbitkan, mereka khawatir bahwa
saham baru itu akan dihargai lebih tinggi, sehingga kekhawatiran itu dapat menurunkan harga saham Brealey. dkk, 2008. Penerbitan
saham baru juga membuat khawatir para investor. Investor merasa tidak percaya dengan saham yang akan ditanam mengalami
keuntungan atau malah sebaliknya. Selanjutnya pecking order theory lebih mengedepankan
pembiayaan internal karena perusahaan tidak perlu membuka diri dari pihak eksternal. Sementara itu, dana eksternal dalam bentuk hutang
lebih disukai karena floation cost hutang lebih murah dibandingkan emisi saham baru. Kekhawatiran manajemen bahwa saham baru akan
memperburuk keuangan perusahaan. Kebijakan inisiasi dividen merupakan keputusan untuk
menentukan bagian laba yang akan dibagikan kepada para investor dan sebagai laba ditahan. Bila perusahaan sedang mengalami pertumbuhan
distribusi laba kepada pemegang saham yang tinggi, perusahaan harus mencari sumber pembiayaan dari luar perusahaan. Bila jumlah dividen
yang dibagikan lebih rendah, pihak perusahaan dapat dianggap mengumpulkan laba untuk mencapai kepentingan manajer Kusuma,
2004.
Dalam pecking order theory struktur modal menurut Brealey dkk 2008 berpendapat bahwa :
1. Perusahaan menyesuaikan pendanaan internal, karena laba dari
dana yang terkumpul dapat menurunkan harga saham. 2.
Jika dana eksternal dibutuhkan, perusahaan menerbitkan hutang lebih dahulu dan hanya menerbitkan ekuitas sebagai pilihan
terakhir. Pecking order theory muncul karena penerbitan utang tidak dianggap pertanda buruk sebagai penurunan dividen oleh
investor bila dibandingkan ekuitas.
6. Profitabilitas