Prosiding Seminar Nasional
Menyemai Generasi Emas Indonesia Menuju ASEAN Economic Community 2015: dalam Paradigma Ekonomi, Pendidikan, dan Budaya
9
Konfigurasi karakter ditetapkan berdasarkan empat proses psikososial, yaitu olah pikir, olah hati, olah raga dan olah rasa. Karakter peduli merupakan bagian dari
olah rasa atau karsa Darmiyati Zuchdi, 2011: 33. Kepedulian perlu dimiliki oleh peserta didik dan selalu ditanamkan dalam lingkungan pendidikan.
Untuk peduli pada seseorang berarti menganggap orang tersebut sebagai sesama manusia, mengidentifikasi diri dengan rasa sakit dan kesenangan, serta rasa
bersalah atau rasa kasihan orang tersebut Jess Gregory, :
. Artinya bahwa peduli dalam hal ini ditunjukkan dengan rasa empati terhadap sesama dalam
keadaan senang dan susah. Dalam hal ini kepedulian diperlukan suatu tindakan nyata yang tidak menunjukkan rasa mengabaikan satu sama lain. Seperti pernyataan
dari May Feist JessF.J Gregor
y, :
bahwa kepedulian adalah kondisi ketika sesuatu benar-
benar berarti .
4. Kerangka Pikir
Proses pembelajaran dengan menggunakan strategi pememcahan masalah mampu meningkatkan kemandirian dan kepedulian siswa. Strategi pemecahan masalah
diterapkan dalam proses pembelajaran akan menjadikan siswa mampu membangun pengetahuan sendiri karena diarahkan untuk mencari, mengidentifkasi masalah dan
membahas suatu masalah yang berkaitan dengan materi yang diajarkan. Proses pemecahan masalah melibatkan peran individu yang diarahkan untuk cermat, cerdas,
peka dan kritis sehingga pemecahan masalah dapat diuraikan secara sistematis dan ilmiah. Strategi pemecahan masalah menjadikan siswa melihat pada fenomena yang
kontekstual dimana dapat merupakan pengalaman siswa itu sendiri atau merupakan informasi yang diperoleh dari berbagai media, misalnya: televisi, koran, artikel, majalan
dan lain-lain. Hal itu menjadikan siswa dituntut untuk memiliki rasa perhatian dan kepekaan yang tinggi agar mampu mengidentifikasi permasalahan yang mampu
diberikan sebuah solusi.
Untuk lebih memperjelas kerangka pikir dalam penelitian ini, berikut disajikan dalam bentuk gambar sebagai berikut:
Prosiding Seminar Nasional
Menyemai Generasi Emas Indonesia Menuju ASEAN Economic Community 2015: dalam Paradigma Ekonomi, Pendidikan, dan Budaya
10
Gambar 1. Kerangka Pikir
METODE 1.
Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan eksperimen semu quasi experiment. Dalam metode eksperimen digunakan dua kelompok subjek penelitian yang terdiri atas kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen diberikan perlakuan dengan strategi pemecahan masalah dan kelompok kontrol diberikan perlakuan dengan strategi pembelajaran
konvensional. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Pretest-Posttest Control Grup Design. 2. Populasi dan Sampel
Dalam penelitian ini, populasi yang digunakan adalah seluruh siswa SMP Muhammadiyah 2 Depok Sleman DIY. Sampel ditentukan dengan teknik random sampling atau
sampel acak yang memandang bahwa semua anggota dalam populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota kelompok sampel. Dalam penelitian ini, sampel adalah
kelas 7A dan 7B SMP Muhammadiyah 2 Depok Sleman DIY dari 6 kelas yang tersedia.
Pembelajaran IPS
Strategi Pemecahan Masalah
Strategi Konvensional
Kemandirian Tinggi
Kepedulian Tinggi
Hasil Belajar Tinggi
Student Oriented Teacher oriented
Kooperatif Verbalistik
Orientasi pada lingkungan sekitar
Orientasi pada buku teks dan ceramah guru
Kemandirian Rendah
Kepedulian Rendah
Hasil Belajar
Rendah
Prosiding Seminar Nasional
Menyemai Generasi Emas Indonesia Menuju ASEAN Economic Community 2015: dalam Paradigma Ekonomi, Pendidikan, dan Budaya
11
3. Variabel Penelitian