Open Access Sistem Layanan Pada Perpustakaan Umum

15 4. Luas gedung perpustakaan. Pada umumnya perpustakaan yang sangat menempati gedung sangat luas dengan tenaga pengelola yang relatif terbatas cenderung menggunakan sistem terbuka dan sebaliknya. 5. Rasio antara jam layanan dengan jumlah staf perpustakaan. Setiap sistem layanan memiliki beberapa kelebihan tetapi juga memiliki kekurangan. Berdasarkan uraian di atas, sistem pada perpustakaan ditentukan berdasarkan pertimbangan yang matang pada aspek : koleksi, keselamatan koleksi, ketenaga kerjaan, jam layanan. Setelah mempertimbangkan aspek tersebut barulah sistem dapat di tentukan

2.4.1 Open Access

Perpustakaan umum identik dengan jumlah pengguna yang banyak dan beragam.Untuk mendukung kegiatan kerja, dibutuhkan sistem layanan yangsesuai dengan keadaan tersebut. Menurut Darmono 2001; 139 yang menyatakan bahwa pengertian sistem layanan terbuka adalah : “Sistem layanan yang memungkinkan para pengguna secara langsung dapat memilih, menemukan dan mengambil sendiri bahan pustaka yang dikehendakinya dari jajaran koleksi perpustakaan”. Pendapat lain tentang sistem layanan terbuka dikemukakan oleh Sutarno 2004; 114 bahwa yang dimaksud dengan sistem layanan terbuka adalah : “Perpustakaan membuka kesempatan seluas-luasnya secara bebas dan tertib bagi pengunjung dengan menyediakan sarana temu kembali berbentuk kartu katalog atau pun akses lainnya”. Dari kedua pengertian di atas, penulis menyimpulkan bahwa sistem layanan terbuka adalah sistem layanan yang memberikan kesempatan “sebesar-besarnya dan sebebas-bebasnya” kepada pengguna untuk mencari kebutuhan informasi yang diinginkan pada jajaran koleksi dengan bantuan perangkat perpustakaan pustakawan, katalog, dan lain-lain. Universitas Sumatera Utara 16 Banyak perpustakaan menggunakan jenis sistem layanan ini pada perpustakaan, sebab sistem ini lebih mengutamakan pengguna perpustakaan atau berorientasi pengguna dan petugas layanan perpustakaan umum relatif tidak terlalu sibuk, sebab pemakai dapat mencari dan bebas memilih bukubahan pustaka. Hal ini sesuai dengan pendapat Sutarno 2004; 114 yang menyatakan bahwa : “Untuk perpustakaan umum yang memiliki jumlah koleksi yang cukup banyak serta pemakai perpustakaan yang bervariasi dapat menggunakan sistem layanan terbuka”. Untuk melaksanakan pelayanan dengan sistem terbuka Sutarno 2004; 114 menyatakan bahwa : “Ada beberapa hal yang patut diperhatikan bagi pengguna sistem layanan terbuka yang dapat mengurangi nilai keberhasilan penyelenggaraan perpustakaan: Sistem keamanan perpustakaan karena kemungkinan buku hilang lebih banyak dan pengawasan sedikit lebih sulit. Selain itu, suasana tenang menjadi agak terganggu serta petugas layanan yang harus lebih sering memperhatikan susunan buku-buku di rak”. Sedangkan menurut Larasati 1994; 91 jenis sistem pelayanan terbuka lebih menguntungkan karena : 1. Peminjam mempunyai kesempatan untuk menjajaki sepintas isi buku, apakah sungguh buku itu yang dikehendakinya. 2. Peminjam dilatih untuk dapat dipercaya dan diberi tanggung jawab agar ikut menjaga terpeliharanya buku perpustakaan. 3. Peminjam dapat belajar menggunakan kartu katalog dan mencari sendiri di rak mana buku yang ditunjuk oleh kartu katalog. 4. Dengan kebebasan tersebut pengguna menjadi puas dan karenanya kebiasaan mengunjungi perpustakan, kesenangan membaca buku akan terbina. Selain pendapat di atas, Darmono 2001; 139 menyatakan bahwa: “Terdapat keuntungan dan kelemahan dalam penerapan jenis sistem pelayanan terbuka pada perpustakaan, yakni: Universitas Sumatera Utara 17 Keuntungan sistem layanan terbuka : 1. Pemakai dapat mengambil sendiri bahan pustaka yang dikehendakinya dari jajaran koleksi. 2. Pemakai dilatih untuk dapat dipercaya dan diberi tnggung jawab terhadap terpeliharanya koleksi yang dimiliki perpustakaan. 3. Pemakai akan merasa puas karena ada kemungkinan dalam menemukan bahan pustaka dan alternatif lain jika yang dicari tidak ditemukan. 4. Dalam sistem ini tenaga pustakawan yang bertugas untuk mengambil bahan pustaka tidak diperlukan, sehingga bisa diberi tanggung jawab di bagian lain. Kelemahan sistem layanan terbuka : 1. Ada kemungkinan pengaturan buku di rak menjadi kacau, ketika mereka melakukan browsing. Buku yang sudah di cabut dari jajaran rak tidak dikembalikan kembali secara tepat. 2. Ada kemungkinan buku yang hilang relatif besar bila dibandingkan dengan sistem yang bersifat tertutup. 3. Memerlukan ruangan yang lebih luas untuk jajaran koleksi agar mobilitas pengguna lebih lancar. 4. Membutuhkan keamanan yang lebih baik agar kebebasan untuk mengambil sendiri bahan pustaka dari jajaran koleksi tidak menimbulkan berbagai ekses seperti peningkatan tingkat kehilangan dan kerusakan. Uraian di atas, mengemukakan bahwa sistem layanan terbuka memberikan kontribusi yang cukup besar dalam meminimalisasi tenaga dan jumlah pustakawan yang terlibat langsung dalam temu balik sumber informasi dan sesuai dengan keinginan pengguna perpustakaan user oriented.

2.4.2 Close Access