Bobot Basah Umbi per Sampel g

30 Gambar 4. Hubungan antara parameter jumlah anakan dengan dosis pupuk kalium

5. Bobot Basah Umbi per Sampel g

Data pengamatan bobot basah umbi per sampel pada pengamatan 2, 3, 4, 5, 6, dan 7 minggu setelah tanam MST dapat dilihat pada lampiran 29 sedangkan hasil analisis statistik dengan sidik ragam dapat dilihat pada lampiran 30. Dari hasil sidik ragam tersebut dapat dilihat bahwa perlakuan Kalium K berpengaruh nyata terhadap bobot basah umbi per sampel. Pada perlakuan pupuk organik cair C dan interaksi antara dosis pupuk kalium dengan konsentrasi pupuk organik cair tidak berpengaruh nyata terhadap parameter bobot basah umbi per sampel. Bobot basah umbi per sampel pada perlakuan Kalium dan pupuk organik cair serta kombinasi antara Kalium dan konsentrasi pupuk organik cair dapat dilihat pada Tabel 5. y = 0.269x 2 - 0.8218x + 12.039 R 2 = 0.2547 0.000 1.000 2.000 3.000 4.000 5.000 6.000 7.000 8.000 9.000 10.000 11.000 12.000 13.000 14.000 15.000 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 Dosis Pupuk Kalium g Ju m la h A n ak an an ak an Universitas Sumatera Utara 31 Tabel 5. Bobot basah umbi per sampel pada masing-masing perlakuan dosis Kalium dan konsentrasi pupuk organik cair g. Konsentrasi Pupuk Organik Cair mll Dosis Kalium gtan K0=0 K1=1 K2=2 K3=3 Rataan C0 = 0 29.417 29.000 34.667 38.887 32.993 C1 = 1 18.967 33.333 50.250 27.260 32.453 C2 = 1,5 27.583 42.500 53.083 37.387 40.138 C3 = 2 25.333 32.417 47.917 40.550 36.554 Rataan 25.325c 34.313b 46.479a 36.021b 35.534 Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf yang sama pada baris atau kolom yang sama tidak berbeda nyata pada uji Duncan taraf 5. Dari Tabel 5. dapat dilihat bahwa pada pengamatan bobot basah umbi per sampel tertinggi pada perlakuan dosis pupuk kalium adalah perlakuan 2 gtan dengan bobot basah umbi per sampel 46. 479 g dan yang terendah terdapat pada pemberian pupuk kalium 0 gtan yaitu dengan bobot basah umbi per sampel 25.325 g. Pada perlakuan pupuk organik cair, parameter bobot basah umbi per sampel tertinggi terdapat pada perlakuan 2 mll yaitu 40.138 g dan tidak berbeda nyata dengan perlakuan lainnya. Dan bobot basah umbi per sampel yang terendah terdapat pada pemberian pupuk organik cair 1 mll dengan bobot basah umbi per sample 32.453 g. Perlakuan interaksi antara dosis pupuk kalium dengan konsentrasi pupuk organic cair, menunjukkan bahwa bobot basah umbi per sampel tertinggi terdapat pada perlakuan K2C2 yaitu 53.083 g yang tidak berbeda nyata dengan perlakuan lainnya dan yang terendah terdapat pada perlakuan K0C1 yaitu sebesar 18.967. Hubungan antara dosis pupuk kalium dengan parameter bobot basah umbi per sampel dapat dilihat pada gambar 5. Universitas Sumatera Utara 32 Gambar 5. Hubungan antara parameter bobot basah umbi per sample dengan dosis pupuk kalium.

6. Bobot Kering Umbi per Sampel g