Ekstrakurikuler Perbedaan Self Regulated Learning Strategies pada mahasiswa yang mengikuti UKM dan tidak mengikuti UKM.

19 d. Aktif menjadi anggota klub dan organisasi, seperti klub olahraga, pramuka, OSIS, dan sebagainya.

4. Bentuk Kegiatan Ekstrakurikuler di Universitas Sanata Dharma

Konstitusi Organisasi Kemahasiswaan, 2011: Pasal 5: a. Organisasi kemahasiswaan Universitas Sanata Dharma adalah perkumpulan mahasiswa yang berfungsi menyelenggarakan kegiatan kemahasiswaan di semua tingkatan civitas akademika Universitas Sanata Dharma. b. UKM Unit Kegiatan Mahasiswa adalah lembaga kemahasiswaan formal ditingkat universitas yang menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler yang meliputi wacana penalaran, keilmuan, minat, bakat, pengabdian masyarakat dan kegemaran yang berkedudukan di universitas. Fungsi UKM adalah : 1. Wahana dan sarana yang berfungsi menampung dan menyalurkan aspirasi mahasiswa dalam kegiatan ekstrakurikuler. 2. Forum komunikasi antar mahasiswa yang memiliki kesamaan minat dan bakat dalam satu wadah. 20

5. Gambaran Aktivitas Mahasiswa di Unit Kegiatan Mahasiswa

UKM Universitas Sanata Dharma memiliki 15 UKM http:www.usd.ac.id yaitu Grisadha tari, Sexen musik, Bela Diri, Korps Suka Rela KSR, Pecinta Alam Mapasadha, Kerohanian, Penerbitan, Paduan Suara PSM, Koperasi Mahasiswa, Lens Club, Resimen Mahasiswa, Pengabdian Masyarakat, Radio Masdha, Teater dan Olah Raga. Setiap UKM memiliki struktur keorganisasian, seperti ketua, wakil ketua, bendahara, sekretaris, humas dan lain sebagainya. Selain itu setiap anggota berkewajiban meluangkan waktu untuk mengikuti jadwal piket berjaga di masing- masing base camp UKM. Mahasiswa berjaga dengan menggunakan sistem shift selama kurang lebih 4 jam secara bergantian dari pukul 9.00 pagi sampai dengan pukul 4.30 sore. Selain itu, mereka memiliki tugas untuk menjaga kebersihan ruangan dan melayani tamu atau mahasiswa lain yang datang berkunjung untuk keperluan peminjaman alat atau keperluan lainnya. Sementara khusus untuk Masdha radio, mahasiswa berjaga setiap saat sampai dengan pukul 10.30 malam karena mereka memiliki kewajiban untuk bertugas off air atau on air mahasiwa yang menjadi penyiar radio. Di UKM Masdha diterapkan sistem kontrak, ketika mahasiswa melanggar kontrak komitmen akan dikenai sangsi berupa uang sebesar 4 juta 21 rupiah. Sementara di UKM lainnya pelanggaran komitmen akan diikuti dengan sangsi tidak mendapatkan sertifikat. Selain kegiatan rutin harian, sejumlah UKM juga memiliki program tahunan. Biasanya setiap satu semester sekali sejumlah UKM menampilkan program khusus. UKM- UKM tersebut diantaranya adalah UKM kesenian seperti Teater, Grisadha Tari Jawa, Paduan Suara dan Lens Club, dan Sexen musik. Pada program tahunan semacam ini mahasiswa akan bekerja lebih keras seperti menyiapkan segala keperluan untuk kelancaran event, yang meliputi persiapan property, pencarian sponsor untuk dana kegiatan, publikasi dan lainnya. Pelaksanaan kegiatan semacam ini akan membutuhkan waktu 3 bulan dalam persiapannya. Selanjutnya, di akhir event anggota UKM juga mengurusi berbagai macam laporan pertanggung jawaban. Beberapa mahasiswa yang menjadi anggota UKM merasa sangat sulit membagi waktu. Namun demikian kesulitan yang dirasakan tidak menghentikan partisipasi mereka di UKM. Terkadang mereka menjalani tiga kegiatan sekaligus dalam satu semesternya, contohnya persiapan lomba tari selama 2 bulan UKM Grisadha, menjadi koordinator dampok INSADHA, dan tugas perkuliahan satu contoh dari anggota UKM Grisadha. Kebanyakan mahasiswa anggota UKM merasa senang dengan kegiatan mereka, walaupun memunculkan tuntutan untuk membagi waktu antara kegiatan UKM dan perkuliahan. Biasanya semester 4 sampai dengan 6 merupakan 22 puncak kesibukan bagi mahasiswa dimana tuntutan menyeimbangkan antara kegiatan perkuliahan dan UKM menjadi tinggi. Mahasiswa yang mengikuti UKM merasa senang telah menjadi anggota UKM, mereka merasa banyak mendapatkan manfaat ketika menjadi anggota UKM. Hal tersebut dikarenakan banyaknya kegiatan sehingga mereka memiliki banyak informasi dan pengetahuan bagi diri mereka yang tidak didapatkan dimata kuliah yang mereka jalani. Selain hal itu, mereka juga mengakui dengan mengikuti UKM mereka belajar untuk mengolah diri mereka dan belajar untuk mengatur waktu yang ada untuk dimanfaatkan dengan sebaik- baiknya Wawancara anggota UKM, 2012.

C. Dinamika Perbedaan Self Regulated Learning Strategies antara

Mahasiswa yang Mengikuti UKM dan Tidak Mengikuti UKM Mahasiswa yang ingin meraih kesuksesan membutuhkan adanya hard skill dan soft skill . Hal itu dikarenakan ketika seseorang terjun dalam kehidupan masyarakat maupun mencari lapangan pekerjaan sangat diperlukan kedua kemampuan itu. Oleh karena itu, mahasiswa memiliki tuntutan akademik maupun non akademik untuk kesuksesan dan prestasi mahasiswa. Dengan demikian mahasiswa dituntut untuk mengembangkan dan meningkatkan hard skill maupun soft skill. Kemampuan hard skill yang berupa ilmu pengetahuan atau kemampuan akademik dapat dilihat dari hasil indeks prestasi IP 23 mahasiswa. Sedangkan kemampuan soft skill salah satunya dapat dilihat dari keikutsertaan mahasiswa di dalam kegiatan non akademik, yaitu berupa kegiatan ekstrakurikuler kemahasiswaan yang berupa UKM. Pencapaian hasil pada kedua area tersebut tidak mudah karena membutuhkan keterampilan belajar yang baik. Untuk itu, mahasiswa membutuhkan adanya keterampilan belajar yang disebut self regulated learning strategies. SRL strategies adalah suatu strategi yang berpengaruh bagi performansi individu dalam rangka mencapai prestasi belajar baik di bidang akademis maupun non akademis Zimmerman, 1989 . Oleh karena itu, gabungan antara tuntutan akademis dan non akademis mengkondisikan mahasiswa untuk lebih terampil dalam melakukan pengelolaan diri maka keikutsertaan di dalam UKM diasumsikan akan mengasah kemampuan SRL strategies mahasiswa. Sebaliknya, pada mahasiswa yang hanya berkegiatan pada akademik, kesempatan untuk pengelolaan diri akan lebih rendah, maka SRL strategiesnya akan kurang terasah. Di dalam Universitas Sanata Dharma USD memiliki 15 UKM dan setiap mahasiswa mulai angkatan 2008 2009 diwajibkan mengikuti kegiatan UKM di luar perkuliahan Insadha, 2008. Dari hal itu mahasiswa yang mengikuti kegiatan UKM lebih dari satu, akan disibukan dengan tugas akademik dan tugas di dalam UKM. Mahasiswa yang mengikuti kegiatan UKM memiliki tanggung jawab dalam kegiatan 24 organisasinya. Tugas dan Wewenang UKM, dalam KOK 2011. Dengan keikutsertaan dalam kegiatan UKM, mahasiswa dituntut untuk menjalankan setiap kegiatan UKM yang telah dipilih. Di dalam kegiatan mahasiswa tidak hanya sekedar menjalankan kegiatan UKM saja melainkan dibutuhkan keseriusan, keaktifan dan kemampuan dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang ada didalam UKM tersebut. Pada tengah semester, setiap UKM memiliki berbagai macam kegiatan atau event. Dari kegiatan tersebut mahasiswa belajar untuk mengelola dan mengkoordinir jalanannya sebuah event. Selain itu, setiap harinya mahasiswa belajar untuk tanggung jawab terhadap proses kegiatan yang akan dilaksanakan oleh UKM tersebut. Dari kegiatan tersebut, menyita waktu mahasiswa dalam kegiatan belajarnya. Untuk itu mahasiswa yang mengikuti kegiatan UKM akan menggunakan waktu yang ada untuk kegiatan perkuliahan dan kegiatan UKM, karena mahasiswa juga memiliki tanggung jawab untuk hasil prestasi belajar yang optimal. Dari sinilah secara tidak langsung mahasiswa belajar untuk meregulasi diri mereka dengan mengatur jadwal mereka dalam kegiatan UKM dan tugas belajarnya sebagai seorang mahasiswa. Sedangkan mahasiswa yang sama sekali tidak mengikuti kegiatan seperti UKM ataupun kegiatan ekstrakurikuler, mereka memiliki cukup banyak waktu dalam keseharian mereka untuk belajar dan bersantai. Oleh karena itu, mereka kurang memiliki pengalaman dalam kegiatan UKM yang nantinya akan membuat mereka kurangdapat belajar cara mengatur