14
3. Faktor- faktor yang Mempengaruhi Self Regulated Learning
Strategies
Ada tiga hal yang mempengaruhi Self regulated learning strategies, menurut teori sosial kognitif Zimmerman 1989 yaitu:
1. Self atau Individu, faktor ini meliputi: a. Pengetahuan yang dimiliki individu. Semakin banyak dan
beragam pengetahuan yang dimiliki individu akan semakin membantu individu dalam melakukan self regulated
learning strategies. b. Tingkat kemampuan metakognisi. Semakin tinggi tingkat
metakognisi kemampuan individu dalam merencanakan, mengorganisasikan, menginstruksikan diri, memantau, dan
mengevaluasi dalam kegiatan belajar yang dimiliki, semakin membantu pelaksanaan self regulated learning
strategies dalam diri individu. c. Tujuan yang ingin dicapai. Semakin banyak dan kompleks
tujuan yang ingin diraih dalam aktivitas belajar, semakin besarkemungkinan individu melakukan self regulated
learning strategies. 2. Perilaku, faktor perilaku mengacu pada upaya individu
menggunakan kemampuan yang dimiliki. Semakin besar dan optimal upaya yang dilakukan individu dalam mengatur dan
15
mengorganisasikan proses belajar akan meningkatkan self- regulated learning strategies pada diri individu.
3. Lingkungan, menurut Bandura dalam Zimmerman, 1989 lingkungan memiliki peran terhadap pengelolaan diri dalam
belajar, yaitu sebagai tempat individu melakukan aktivitas belajar dan memberikan fasilitas kepada aktivitas belajar yang
dilakukan, apakah fasilitas tersebut cenderung mendukung atau menghambat aktivitas belajar khususnya self-regulated
learning strategies.
4. Self Regulated Learning Strategies dalam Belajar
Zimmerman 1989, menyatakan bahwa individu dapat mengendalikan proses belajarnya dilihat dari penggunaan strategi SRL
dalam menyelesaikan tugas akademik. Strategi tersebut penting karena individu dapat belajar dan meningkatkan performansi serta
keterampilannya. Zimmerman 1989 mengidentifikasi 14 strategi SRL yaitu:
a. Self-evaluation adalah inisiatif untuk mengevaluasi atau kemajuan tentang apa yang mereka kerjakan.
b. Organizing and transforming inisiatif untuk mengorganisasi kembali materi pelajaran agar lebih mudah
dan jelas untuk dipahami guna meningkatkan proses pembelajaran.
16
c. Goal-setting and planing adalah usaha untuk penentuan sasaran, perencanaan yang bertahap, pemilihan waktu,
penyusunan semua kegiatan yang berhubungan dengan sasaran pendidikan mereka.
d. Keeping record and monitoring adalah usaha untuk mengingat beberapa peristiwa atau hasil dari pekerjaan
mereka. e. Rehearsing and memorizing adalah usaha untuk menghafal
materi pelajaran agar lebih mudah memahami dan jelas. f. Reviewing record to reread tests adalahusaha untuk
membaca kembali soal-soal ujian. g. Reviewing records to reread notes adalah usaha untuk
kembali membaca catatan. h. Reviewing records to reread textbooks adalah usaha untuk
membaca kembali buku teks. i. Self-consequences adalah usaha untuk mengatur diri atau
berimajinasi akan mendapat penghargaan jika sukses dan hukuman jika gagal.
j. Seeking information adalah usaha untuk mendapatkan semua informasi yang berkaitan dengan tugas mereka.
k. Environmental structuring adalah usaha untuk memilih atau menyusun tempat yang membuat belajar lebih mudah.
17
l. Seeking social assistance from peers adalah usaha untuk meminta bantuan kepada teman- teman.
m. Seeking social assistance from teachers adalah usaha untuk meminta bantuan kepada para dosen.
n. Seeking social assistance from adults yaitu usaha untuk meminta bantuan kepada orang- orang yang lebih dewasa.
B. Ekstrakurikuler
1. Definisi Ekstrakurikuler
Menurut Saputra 19981999 ekstrakurikuler adalah kegiatan di luar jam pelajaran biasa yang diadakan baik di sekolah maupun luar
sekolah dengan tujuan memperdalam atau memperluas pengetahuan siswa, menyalurkan bakat dan minat, serta melengkapi upaya
pembinaan manusia seutuhnya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2002:291 kegiatan ekstrakurikuler adalah suatu kegiatan
yang berada di luar program yang tertulis di dalam kurikulum seperti latihan kepemimpinan dan pembinaan siswa.
Djafri 2008 menambahkan, ekstrakurikuler merupakan serangkaian program kegiatan belajar diluar jam pelajaran, untuk
meningkatkan cakrawala berpikir siswa dalam menumbuhkan bakat dan minat serta semangat pengabdian pada masyarakat.
18
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler adalah suatu kegiatan di luar program kurikulum
dengan tujuan menambah pengetahuan dan pengalaman siswa.
2. Bentuk dan Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler dapat dilaksanakan secara perorangan atau kelompok. Kegiatan perorangan dapat memberikan dampak
meningkatkan pengetahuan, penyaluran bakat, dan minat siswa. Kegiatan kelompok memberikan kesempatan kepada sisiwa untuk
hidup bermasyarakat misalnya homestay; dan bakti sosial Saputra, 1998 1999.
3. Pembagian Kegiatan Ekstrakurikuler
Menurut Saputra 19981999 ada empat tipe yang termasuk dalam kegiatan ekstrakurikuler:
a. Program sekolah dan masyarakat berupa seni lukis, seni tari, seni musik, seni drama, dan sejumlah kegiatan estetika lainnya
b. Partisipasi dan observasi dalam kegiatan olahraga di luar dan di dalam ruangan, seperti: atletik, renang, tenis, tenis meja, sepak
bola, permainan tradisional, dan sebagainya. c. Berdiskusi masalah- masalah sosial dan ekonomi, seperti;
melakukan kunjungan kepasar, ketempat bersejarah, kebun binatang, kantor kelurahan desa, dan sebagainya.
19
d. Aktif menjadi anggota klub dan organisasi, seperti klub olahraga, pramuka, OSIS, dan sebagainya.
4. Bentuk Kegiatan Ekstrakurikuler di Universitas Sanata Dharma