Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur Triwulan I tahun 2010

89  Bagian Timur, karena posisinya sebagai penghubung dengan Pulau bali dan Indonesia bagian Timur, maka industri dan perdagangan merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan.

4.1.2. Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur Triwulan I tahun 2010

Pada triwulan I periode Januari - Maret tahun 2010 ini kinerja ekonomi Jawa Timur mengalamipeningkatan yang signifikan, ditandai dengan beberapa fenomena ekonomi yang menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi Jawa Timur, seperti membaiknya ekonomi global yang ditandai dengan cukup tinggi kenaikan ekspor-impor Jawa Timur ke dan dari luar negeri sehingga sektor riil Jawa Timur tumbuh cukup tinggi, selain itu sektor non tradeable goods Jawa Timur tumbuh sangat tinggi akibat permintaan domestik dan hal ini didukung oleh dorongan kredit perbankan, arus transportasi barangpenumpang dan pemakaian sarana komunikasi yang cukup tinggi serta adanya 10 hari long- weekend selama bulan Januari - Maret 2010, membuat subsektor hotel, restoran dan jasa hiburan juga meningkat. Fenomena lain, persiapan menjelang Pilkada di beberapa KabupatenKota, dan beberapa kebijakan fiskal dan moneter baik dari pemerintah pusat maupun provinsi, telah membuat kinerja perekonomian Jawa Timur tumbuh cukup tinggi yang mencapai angka 5,82 persen. Pertumbuhan ini sangat menggembirakan, karena telah melewati besaran pertumbuhan pada triwulan yang sama tahun 2009 yang sebesar 4,95 persen. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 90 Kinerja perekonomian Jawa Timur triwulan I tahun 2010 yang tumbuh 5,82 persen, ditandai oleh pertumbuhan yang tinggi di sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran sebesar 9,62 persen, sektor Pengangkutan dan Komunikasi 10,62 persen, dan sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan sebesar 10,14 persen. Kinerja ketiga sektor tersebut, diiringi pula dengan sumbangan pertumbuhan dari ketiga sektor yang cukup tinggi, masing-masing sebesar 2,84 persen, 0,63 persen, dan 0,48 persen. Pendorong pertumbuhan sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, untuk subsektor perdagangan terutama karena hasil-hasil sektor pertanian di luar subsektor tabama dan sektor industri Jawa Timur cukup tinggi dalam memenuhi permintaan luar negeri dan domestik selain masuknya pasokan barang impor baik dari luar negeri maupun lintas provinsi, sementara subsektor hotel dan restoran didorong oleh cukup tinggi kunjungan wisman dan khususnya wisnus dalam memanfaatkan 10 hari long- weekend selama Januari – Maret 2010. Seiring dengan perkembangan perdagangan, hotel dan restoran, maka pertumbuhan sektor Pengangkutan dan Komunikasi juga tumbuh tinggi terutama untuk angkutan rel dan jalan raya, selain angkutan udara dan laut, sementara subsektor Komunikasi, tumbuh karena kebutuhan masyarakat akan komunikasi masih cukup tinggi. Yang juga tumbuh tinggi adalah subsektor Jasa Penunjang Angkutan, terutama dengan dibukanya Jembatan Suramadu, yang membuat arus barang dan orang bergerak dengan cepat. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 91 Sektor lain yang tumbuh tinggi adalah sektor pertambangan dan penggalian yang mencapai 9,89 persen dan sektor konstruksi sebesar 6,12 persen, dengan memberikan sumber pertumbuhan masing-masing sebesar 0,19 persen dan 0,17 persen. Kegiatan eksplorasi dan eksploitas migas di beberapa lokasi seperti lepas pantai Madura dan daratan Bojonegoro ikut meningkatkan pertumbuhan sektor pertambangan dan penggalian, sementara pertumbuhan sektor konstruksi didorong oleh cukup berkembangan pengembangan properti dan kantor yang baru selain, pembangunan jalanjembatan dan pembangunan PLTU di Pacitan. Sedangkan sektor pertanian hanya tumbuh sebesar 0,99 persen oleh karena adanya pergeseran panen raya padi yang semula diperkirakan pada Februari-Maret 2010 menjadi Maret-April 2010, meskipun subsektor perikanan, perkebunan, dan peternakan tumbuh cukup tinggi. Walaupun hanya tumbuh 0,99 persen tetapi sektor pertanian mampu memberikan kontribusi pertumbuhan sebesar 0,20 persen. Sektor industri pengolahan tumbuh hanya 3,73 persen, terutama ada dorongan pertumbuhan dari subsektor industri barang dari kayu dan industri semen dan barang galian bukan logam, tetapi sektor industri masih mampu memberikan kontribusi pertumbuhan sebesar 0,93 persen. Selanjutnya sektor Listrik, Gas dan Air Bersih tumbuh sebesar 4,77 persen, terutama karena perkembangan gas kota yang cukup tinggi, meskipun hanya mampu memberikan sumber pertumbuhan sebesar 0,08 persen, dan sektor Jasa-jasa tumbuh sebesar 3,91 persen akibat Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 92 pekembangan jasa hiburan yang tumbuh tinggi, walau hanya mampu menyumbang sumber pertumbuhan sebesar 0,30 persen.

4.3. Diskripsi Hasil Penelitian.